BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode campuran mixed methods karena data pencapaian dan peningkatan kemampuan
pemecahan masalah, komunikasi, dan self-esteem matematis siswa dijelaskan lebih terperinci melalui dukungan data kualitatif. Desain penelitian yang
digunakan khususnya yaitu concurrent embedded design dengan model penggabungan KUANTITATIF dan kualitatif Creswell, 2007; Sugiyono, 2011.
Dalam model penggabungan ini, metode kuantitatif menjadi metode primer, sedangkan metode kualitatif menjadi metode sekunder. Data kualitatif diperoleh
untuk mendukung, memperjelas, dan mempertajam hasil analisis data kuantitatif. Langkah-langkah penelitian model penggabungan KUANTITATIF dan kualitatif
dapat dilihat pada Gambar 3.1 Sugiyono, 2011.
Gambar 3.1
Metode Campuran Concurrent Embedded model KUAN dan kual Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk membandingkan pencapaian
dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah, komunikasi, dan self-esteem matematis dua kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan yang berbeda.
Kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus berupa pembelajaran Inquiry Co-operation Model ICM, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan
Landasan Teori dan
Hipotesis Pengumpulan
dan Analisis Data kual
Pengumpulan dan Analisis
Data KUAN Masalah dan
Rumusan Masalah
Analisis Data KUAN
dan kual Kesimpulan
dan Saran
Penyajian Data Hasil
Penelitian
67
Heni Pujiastuti, 2014 PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MODEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH, KOMUNIKASI, DAN SELF-ESTEEM MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran konvensional PK. Desain penelitian kuantitatif yang digunakan yaitu pretest-posttest control group design Fraenkel, 1993; Ruseffendi, 2005.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pembelajaran Inquiry Co- operation Model dan pembelajaran konvensional. Variabel terikatnya yaitu
kemampuan pemecahan masalah matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan self-esteem matematis. Variabel pengontrol dalam penelitian ini terdiri dari
kemampuan awal matematis tinggi, sedang, dan rendah dan peringkat sekolah tinggi dan sedang. Kemampuan awal matematis siswa ditentukan berdasarkan
pada hasil tes kemampuan awal matematis. Adapun soal-soal yang digunakan dalam tes tersebut diadopsi dan dimodifikasi dari soal-soal Ujian Nasional UN
SMP dalam 5 tahun terakhir. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa soal- soal UN tersebut sudah memenuhi standar sebagai alat ukur yang baik.
Peringkat sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini didasarkan pada akreditasi sekolah yang berlaku sampai dengan tahun 2013. Sekolah peringkat
tinggi memiliki akreditasi A dan sekolah peringkat sedang memiliki akreditasi B. Relevansi kemampuan awal matematis dan peringkat sekolah dalam penelitian ini
yaitu diduga bahwa kemampuan awal matematis dan peringkat sekolah akan memberikan dampak yang berbeda setelah mendapat perlakuan berupa
pembelajaran Inquiry Co-operation Model. Sampel penelitian diambil secara acak sekolah untuk tiap kelompok
sekolah dan secara acak kelas pada masing-masing kelompok sekolah. Selanjutnya, pada masing-masing kelompok dilakukan pretes O dan kemudian
diberikan perlakuan berupa pembelajaran Inquiry Co-operation Model dan pembelajaran konvensional tidak diberi perlakuan secara khusus. Setelah
perlakuan pembelajaran, selanjutnya siswa diberikan postes O. Penelaahan dilakukan berdasarkan kelompok pembelajaran baik secara keseluruhan siswa
maupun berdasarkan kemampuan awal matematis siswa dan peringkat sekolah. Secara singkat, desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut.
O X
O O
O
68
Heni Pujiastuti, 2014 PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MODEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH, KOMUNIKASI, DAN SELF-ESTEEM MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan: X
= Pembelajaran Inquiry Co-operation Model ICM O = Pretes = Postes Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi
Matematis, Skala Self-Esteem Matematis Keterkaitan antara variabel bebas pembelajaran, variabel terikat
kemampuan pemecahan masalah matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan self-esteem matematis, serta variabel pengontrol kemampuan awal
matematis dan peringkat sekolah dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Keterkaitan antara Variabel Bebas, Variabel Terikat, dan
Variabel Pengontrol
Aspek KAM
Pembelajaran ICM E Pembelajaran Konvensional PK
Peringkat Sekolah Peringkat Sekolah
Tinggi A
Sedang B
Total Tinggi
A Sedang
B Total
Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis
PM
Tinggi T
PMTAE PMTBE
PMTE PMTAK
PMTBK PMTK
Sedang S
PMSAE PMSBE
PMSE PMSAK
PMSBK PMSK
Rendah R
PMRAE PMRBE
PMRE PMRAK
PMRBK PMRK
Total PMAE
PMBE PME
PMAK PMBK
PMK Kemampuan
Komunikasi Matematis
C Tinggi
T CTAE
CTBE CTE
CTAK CTBK
CTK Sedang
S CSAE
CSBE CSE
CSAK CSBK
CSK Rendah
R CRAE
CRBE CRE
CRAK CRBK
CRK Total
CAE CBE
CE CAK
CBK CK
Self-Esteem Matematis
Se Tinggi
T SeTAE
SeTBE SeTE
SeTAK SeTBK
SeTK Sedang
S SeSAE
SeSBE SeSE
SeSAK SeSBK
SeSK Rendah
R SeRAE
SeRBE SeRE
SeRAK SeRBK
SeRK Total
SeAE SeBE
SeE SeAK
SeBK SeK
Keterangan:
PMTAE = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berkemampuan awal
matematis tinggi pada peringkat sekolah tinggi yang mendapat pembelajaran Inquiry Co-operation Model.
PMRBK = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berkemampuan awal
matematis rendah pada peringkat sekolah sedang yang mendapat pembelajaran
konvensional.
CSAK = Kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan awal matematis
sedang pada peringkat sekolah tinggi yang mendapat pembelajaran konvensional.
69
Heni Pujiastuti, 2014 PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MODEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH, KOMUNIKASI, DAN SELF-ESTEEM MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
SeRBE = Self-esteem matematis siswa berkemampuan awal matematis rendah pada
peringkat sekolah sedang yang mendapat pembelajaran Inquiry Co-operation Model.
PME = Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran
Inquiry Co-operation Model. CK
= Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
SeE = Self-esteem matematis siswa yang mendapat pembelajaran Inquiry Co-operation
Model
B. Populasi dan Sampel Penelitian