Analisis Kemampuan Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM Dalam Membaca dan Menulis Katakana (Gairaigo Istilah-Istilah Komputer Aplikasi Microsoft Excel)

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIKOM DALAM MEMBACA DAN MENULIS KATAKANA (GAIRAIGO ISTILAH-ISTILAH KOMPUTER

APLIKASI MICROSOFT EXCEL)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Strata Satu Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra

Universitas Komputer Indonesia

Oleh

Adista Dwi Praharti 63809008

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ABSTRACK

KATA PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI………. iv

DAFTAR TABEL...……… vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah……… 1

1.2Rumusan Masalah………. 3

1.3Batasan Masalah……… 4

1.4Tujuan Penelitian.……….. 4

1.5Manfaat Penelitian.……… 5

1.6Definisi Operasional.………. 6

1.7Sistemetika Penulisan……… 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kosa Kata……… 8

2.2 Pengertian Gairaigo……….. 9


(3)

2.2.2 Aturan-aturan Gairaigo……… 12

2.2.3 Ciri Khas Gairaigo………...21

2.3 Huruf Kana……….. 21

2.3.1 Huruf Katakana……… 22

2.4 Microsoft Excel………... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian……… 27

3.2 Polulasi……… 27

3.3 Sampel………. 28

3.4 Teknik Pengumpulan Data……….. 28

3.5 Teknik Pengolahan Data………. 29

3.5.1 Tes.………... 29

3.5.2 Angket.………. 34

3.6 Tahap Penulisan.………. 35

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kemampuan Mahasiswa dalam Membaca dan Menulis Katakana (Gairaigo Istilah-istilah Komputer Aplikasi Microsoft Excel)……. 37


(4)

4.1.1 Kemampuan Mahasiswa dalam Membaca Katakana (Gairaigo Istilah-istilah Komputer Aplikasi Microsoft Excel)……… 37 4.1.2 Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Katakana (Gairaigo

Istilah-istilah Komputer Aplikasi Microsoft Excel)……... 41

4.1.3 Prosetase Kesalahan Mahasiswa dalam Membaca dan Menulis Katakana (Gairaigo Istilah-istilah Komputer Aplikasi Microsoft Excel)..………. 46

4.2 Kendala Mahasiswa dalam Menulis dan Membaca Katakana (Gairaigo

Istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel )………. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan..……… 56

5.2 Saran..……….. 57

DAFTAR SUMBER

SINOPSIS LAMPIRAN


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Dahidi, A. dan Sudjianto. 2012. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Jakarta : Kesaint Blanc.

Desmond, Edwin. 2006. Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Memaknai Gairaigo Bahasa Jepang. (Skripsi). Universitas Komputer Indonesia. Karwati, Noneng. 2006. Analisis Kemampuan Mahasiswa Dalam Menguasai

Ukemi Doushi (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Sastra Jepang UNIKOM Angkatan 2004/2005). (Skripsi). Universitas Komputer Indonesia.

Kawarazaki, Mikio. 2004. 日本語かな入門英語版 Nihongo : Kana ― An Introduction to the Japanese Syllabary, Tokyo : The Japan Foundation.

Rahayu. 2013. Pengertian Gairaigo. [ONLINE] Tersedia:

http//nishisumatora-gakkai.bolspot.com/2007/08/kata-serapan-dalam-bahasa-jepang.html?m=1 [ 24 Desember 2013]

Rohaeni dkk. 2004. Mengenal Bahasa Jepang, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung : Alfabeta.

Suhartini, Iin. 2013. Analisis Penggunaan Gairaigo Yang Diikuti Verba (Suru). (Skripsi). Universitas Negeri Semarang.

Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang, Bandung : UPI Press dan Humaniora Utama Press.

Sutedi, Dedi (2004). Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora.

Suherman, E dan Sukjaya, Y. (1990). Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan. Bandung : FIP IKIP Bandung.

Syarif, Arry. 2004. Cepat Dan Tepat Menguasai Microsoft Excel 2003. Jakarta : Elex Media Komputindo.


(6)

Tarigan, Djago. dan Tarigan, Guntur. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung : Angkasa Bandung.

Tamamura, 2001. Pengertian Gairaigo. [ONLINE] Tersedia: http//www.pendidikanbahasajepang-unnes.com/2012/04/kosakata-dalam-bahasa-jepang-kajian.html/m=1 [31 Januari 2014]

UNIKOM, 2009. Buku Panduan Untuk Mahasiswa

Bandung : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

超図解. 1998. Excel 97 for Windows 98. エクスメデ ア.

____. 2001. 例 文 で 読 む カ タ カ ナ 語 の 辞 典 第 3 版 ( A Dictionary of Loanwords ). 小学館.

____.2010. Pengertian Microsoft Excel. [ONLINE] Tersedia: id.m.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Excel. [21 Oktober 2013].


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdullillahirabbil a’lamin.

Kata itulah yang terucap ketika penulisan karya skripsi ini telah selesai. Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya. Dalam proses mengerjakan skripsi ini, banyak kesulitan yang penulis hadapi. Namun, kesulitan-kesulitan itu tidak dijadikan penghalang bagi penulis untuk mencapai suatu hasil maksimal.

Rasa terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dorongan dan dukungan baik moril maupun materil, khususnya kepada Ayah dan ibu 本当にありがとうご いま た atas doa dan spirit yang diberikan selama ini. Mungkin karya ini yang dapat penulis berikan sebagai rasa bakti kepada orang tua.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan karya skripsi ini, penulis ucapkan rasa terima kasih. Tanpa bantuan kalian, mungkin karya skripsi ini tidak akan terselesaikan. Penulis menyadari bahwa mungkin karya ini masih kurang sempurna.

Penulis tidak lupa juga ucapkan banyak rasa terima kasih. Oleh karna itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :


(8)

2. Ibu Pitri Haryanti, M.Pd sebagai ketua Program Studi Sastra Jepang sekaligus pembimbing I yang telah banyak memberikan kepada penulis masukan-masukan yang berharga selama proses bimbingan.

3. Ibu Fenny Febrianty, SS, M.Pd sebagai wali dosen sekaligus pembimbing II untuk masukan dan saran yang berharga selama proses bimbingan berlangsung.

4. Para penguji sekaligus dosen Program Studi Sastra Jepang Universitas Komputer Indonesia yang telah memberi masukan dan saran yang berharga serta membimbing penulis selama perkuliahan.

5. Serta kepada teman-teman di Jurusan Sastra Jepang angkatan 2009 di antaranya Davis, Chandra, Galuh, Dadang, Wasistha, Uchi, Chia dan teman satu perjuang Uni, Ical 先 輩 dalam proses penyelesaian karya skripsi ini.

6. Juga kepada para kouhai tachi yang telah membantu dan meluangkan waktu untuk mengisi soal dan angket.

7. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah menjadikan masa-masa kuliah di jurusan semakin menyenangkan.

Keterbatasan waktu dan pengalaman penulis masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan tak lupa juga saran serta kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan untuk mengembangkan ilmu yang akan datang.


(9)

Akhir kata penulis berharap semoga karya skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Bandung, Februari 2014


(10)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Adista Dwi Praharti Tempat, tanggal lahir : Bandung, 21 Juni 1991

Alamat : Komp Griya Bandung Asri I Blok E no 4 Bandung 40288. Handphone : 081321650952

KRONOLOGI PENDIDIKAN

1996 – 1997 : TK Harapan Ibu 1997 – 2003 : SDN 2 Cijagra 2003 – 2006 : SMPN 18 Bandung 2006 – 2009 : SMAN 1 Dayeuhkolot

2009 – 2013 : diterima di Jurusan Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Komputer Indonesia

IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Tatang Supriatna Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Nama Ibu : Euis Rohayati

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Komp Griya Bandung Asri I Blok E no 4 Bandung 40288.


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Gairaigo adalah kata-kata yang diambil dari bahasa asing lalu diJepangkan dan dipakai dalam kegiatan berbahasa Jepang. Oleh karena gairaigo sudah dijepangkan, maka kata-kata yang termasuk gairaigo berbeda dengan gaikokugo

(bahasa asing). Untuk membedakannya dengan wago, dan kango ada juga yang menyebut gairaigo dengan istilah yoogo (Iwabuchi, 1989: 41 dalam Dahidi 2012: 104).

Dewasa ini penggunaan gairaigo di Jepang semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertama, tidak ada padanan kata dalam bahasa Jepang untuk mendeskripsikan sesuatu hal/benda yang berasal dari budaya luar, misalnya: aisukuriimu ( アイスクリーム, ice cream) Ice cream merupakan penjelasan dari makanan yang asing bagi orang Jepang dan tidak ada padanan kata untuk menyebutkan, makanan yang dingin dan lembut. Sehingga orang Jepang ice cream dialihbahasakan kedalam bahasa Jepang sehingga menjadi kata aisukuriimu.

Kedua, terdapat makna yang tidak dapat diwakili oleh kata lain ketika menggunakan gairaigo. Misalnya: orenji juusu (オレン ュース, orange juice) yang berarti jus jeruk. Ketiga, semakin tinggi tingkat pendidikan dan perkembangan teknologi yang ada di Jepang. Sekarang ini mulai banyak


(12)

teknologi di Jepang, selain itu terdapat nama-nama teknologi baru sehingga orang Jepang menggunakan gairaigo (Suhartini, 2013: 2-3).

Dengan kata lain istilah-istilah teknologi termasuk komputer tidak sedikit yang menggunakan gairaigo. Sebagai mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM, pengetahuan dan pemahaman tentang istilah-istilah komputer sangat diperlukan. Mengingat visi dan misi Fakultas Sastra UNIKOM untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya mahir berbahasa Jepang tetapi juga unggul di bidang ilmu sastra berbasis teknologi informasi dan komunikasi, kompeten, dan handal di bidang studinya. Karena dalam visi dan misi tersebut kemampuan bahasa Jepang dan teknologi merupakan satu kesatuan yang diperlukan bagi mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM.

Dengan penelitian ini penulis berpendapat bahwa istilah-istilah gairaigo

yang terdapat dalam Microsoft Excel cukup banyak dan penulis menjadikannya data-data tersebut sebagai bahan dari penelitian. Selain itu penulis ingin mengetahui kemampuan mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel).

Definisi dari Microsoft Excel menurut Syarif (2004: 2) adalah salah satu program untuk berhitung. Program ini biasa digunakan untuk bekerja dengan angka. Sebagai contoh, program ini digunakan untuk menghitung gaji, rugi-laba, omset dan lainnya. Banyak kelebihan yang didapat dalam program ini, diantaranya kemampuan untuk menampilkan data dalam berbagai bentuk grafik,


(13)

kemampuan untuk menampilkan gambar pendukung, dan masih banyak lainnya. Adapula kelebihan juga kemudahan yang diberikan dalam program ini menjadi salah satu program berhitung yang popular.

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas peneliti ingin mengadakan penelitian tentang kemampuan mahasiswa Program Studi Sastra Jepang UNIKOM dalam membaca dan menulis (gairaigo istilah-istilah aplikasi Microsoft Excel). Selain itu mengingat bahwa penelitian ini belum ada yang meneliti, penulis juga ingin mengetahui kemampuan mahasiswa Program Studi Sastra Jepang UNIKOM dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah aplikasi Microsoft Excel). Oleh karena itu adapun judul penelitian yang penulis merasa tertarik untuk menganalisa pemakaian gairaigo dalam bahasa Jepang sehingga penulis mengambil judul penelitian “Analisis Kemampuan Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM Dalam Membaca Dan Menulis Katakana (Gairaigo Istilah-istilah Komputer Aplikasi Microsoft Excel) “.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana kemampuan mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel) ?

b. Apa kendala mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo


(14)

1.3Batasan Penelitian

Adanya pembatasan masalah dimaksudkan agar penelitian menjadi jelas dan terarah, sehingga tujuan penelitian tercapai sehingga inti dari permasalahan dapat tercapai dan dapat mudah dipahami oleh para pembaca. Dalam penelitian ini, penulis membatasi untuk meneliti kemampuan, bentuk-bentuk kesalahan, dan kendala yang dihadapi mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah dalam aplikasi Microsoft Excel). Data yang diperoleh yaitu data yang terdapat pada buku 超図解Excel 97 for Windows 98 (1997).

Dari 66 gairaigo istilah-istilah komputer yang terdapat dalam 超 図 解 Excel 97 for Windows 98 (1997), 24 istilah-istilah gairaigo yang terdapat pada Microsoft Excel dijadikan materi tes untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel).

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel). b. Untuk mengetahui apa kendala mahasiswa dalam membaca dan menulis


(15)

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

a. Manfaat bagi penulis

Manfaat yang didapat oleh penulis dalam penelitian ini selain dapat mengetahui aturan-aturan gairaigo juga menambah ilmu baru khususnya dalam istilah-istilah gairaigo dalam program Microsoft Excel yang kedepannya bermanfaat didunia kerja dimana program Microsoft Excel menggunakan bahasa Jepang.

b. Manfaat teoritis

Sebagai bahan referensi bagi pembelajar bahasa Jepang dalam memahami istilah-istilah gairaigo yang terdapat dalam Microsoft Excel berbahasa Jepang.

c. Manfaat praktis

1) Deskripsi tentang gairaigo dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat mempermudah mahasiswa dalam membaca dan menulis gairaigo

istiah-istilah dalam aplikasi Microsoft Excel.

2) Selain itu manfaat bagi mahasiswa yang mungkin akan bekerja di perusahaan Jepang dimana pekerjaannya menggunakan aplikasi Microsoft Excel berbasis bahasa Jepang.


(16)

1.6Definisi Operasional

Yang dimaksud dengan “Analisis Kemampuan Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM dalam Membaca Dan Menulis Katakana

(Gairaigo Istilah-istilah Komputer Aplikasi Microsoft Excel) “adalah pengukuran kemampuan mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM dalam membaca dan menulis katakana berupa gairaigo yang merupakan kosakata berbahasa Jepang yang berasal dari bahasa asing. Gairaigo yang terdapat pada penelitian ini adalah gairaigo yang terdapat pada aplikasi Microsoft Excel berbahasa Jepang.

1.7 Sistematika Penulisan

Penjelasan mengenai judul skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun dan dijelaskan secara kronologis. Adapun penulis menjabarkan sistematika penulisan tersebut sebagai berikut :

Bab I Berisi pendahuluan, yang meliputi larat belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan.

Bab II Berisi landasan teori yang terdiri yang memaparkan pengertian dari

gairaigo, pengertian kosa kata, aturan-aturan gairaigo, asal usul dari

gairaigo, ciri khas dari gairaigo, dan Microsoft Excel.

Bab III Berisi metode penelitian yang terdiri dari populasi dan sample, sumber data, objek data, dan teknik pengumpulan data.


(17)

Bab IV Berisi tentang pembahasan dan pemaparan tentang analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta kendala-kendala mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah yang terdapat pada Microsoft Excel). Dalam bab ini penulis menjelaskan hasil dan pengolahan analisis data dan yang telah didapat.

Bab V Berisi kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab I.


(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kosa Kata

Kosakata dalam bahasa Jepang disebut goi. Goi adalah salah satu bagian dari aspek bahasa yang kegunaan dan keberadaannya sangatlah penting. Kosakata ataupun goi merupakan aspek kebahasaan yang harus diperhatikan dan dikuasai untuk digunakan guna menunjang kelancaran berkomunikasi baik dalam lisan maupun tulisan. Adapun penjelasan mengenai kosataka menurut beberapa ahli.

Menurut Shinmura (Dahidi, 2012: 97) istilah goi sering disamakan dengan istilah tango, padahal dari istilah kedua itu masing-masing memiliki arti dan konsep yang berbeda. Tango adalah satuan terkecil dari bahasa yang memiliki arti dan fungsi secara gramatikal. Tango merupakan usur kalimat, hana „bunga‟, ga

„partikel ga‟, saku „mekar/berkembang‟ daam kalimat Hana ga saku „Bunga berkembang‟ (Shinmura, 1998: 1688). Sementara goi (vocabulary) adalah keseluruhan kata (tango) berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada didalamnya (Shinmura, 1998: 875).

Selain itu, menurut (Rahayu, 1999: 6) menjelaskan bahwa “kosakata adalah keseluruhan kata atau pembendaharaan kata atau istilah yang mengacu pada konsep-konsep tertentu yang dimiliki oleh seseorang atau suatu bahasa dalam suatu lingkungan.

Dari penjelasan dan penjabaran diatas dapat kita tarik kesimpulannya bahwa goi dan tango jelaslah berbeda. Karena, tango adalah kata satuan terkecil


(19)

yang (sebagian besar) dapat membentuk sebuah bunsetsu yang dengan sendirinya atau ditambah (beberapa) bunsetsu lain dapat membentuk sebuah kalimat, sedangkan goi adalah kosakata yaitu kumpulan kata yang berhubungan dengan suatu bahasa atau dengan bidang tertentu dalam bahasa itu. (Dahidi, 2012: 98).

2.2 Pengertian Gairaigo

Gairaigo adalah kosakata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa asing dengan menggunakan aturan-aturan yang digunakan dalam bahasa jepang. Berikut adanya penjelasan mengenai gairaigo menurut beberapa ahli.

Menurut Dahidi (2012: 104) mengemukakan bahwa gairaigo adalah salah satu jenis kosakata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan aturan-aturan yang ada dalam bahasa Jepang. Ada yang menyebut gairaigo dengan istilah yoogo (kata-kata yang berasal dari Negara-negara barat) dan ada juga dengan istilah shakuyoogo (kata pinjam).

Adapun penjelasan menurut Tamamura (2001: 102) menerangkan bahwa

gairaigo adalah jenis kosakata selain kango. Contohnya seperti ー ン (maajan), ーメン(ramen) yang berasal dari China dan ン ー(chon’gaa), dan オ ン (ondoru) yang berasal dari bahasa Korea. Tetapi yang paling banyak digunakan adalah kosakata yang berasal dari Eropa terutama Inggris.

Ada pula kosakata gairaigo yang dibuat oleh Jepang sendiri misalnya

リンスタン (gasorinsutando), „gas station‟ ー ンーン(rootin) „early


(20)

Gairaigo ditulis dengan menggunakan huruf katakana, tetapi untuk kata-kata seperti た ば (tabako), く る た(kuruta), せ る(kiseru) yang sudah dianggap bahasa Jepang asli tidak ditulis dengan huruf katakana melainkan hiragana dan kadangkala ditulis dengan menggunakan huruf kanji.

Prosentase penggunaan gairaigo dalam bahasa Jepang secara umum lebih rendah bila dibandingkan wago dan kango. Gairaigo kebanyakan berupa kata benda meskipun ada kata-kata seperti ア (ajiru), (saboru),

(daburu) yang dijadikan kata kerja.

Secara umum beberapa teori tentang gairaigo di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa gairaigo adalah salah satu jenis kosakata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa asing dan telah disesuaikan dengan aturan dalam bahasa Jepang.

2.2.1 Asal Usul Dari Gairaigo

Gairaigo yang terdapat dalam bahasa Jepang diambil dari kosa kata berbagai negara. Berikut adalah kosa kata yang berasal dari bahasa asing. (Asano dalam Suharti, 2013: 13).

a. Gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris Contoh :

Table ー (teeburu) : meja

Computer ン ューター (konpyuutaa) : komputer Belt (beruto) : ikat pinggang


(21)

b. Gairaigo yang berasal dari bahasa China Contoh :

Ramen メン(ramen) : mie

Mahyong ー ン(maajan) : permainan c. Gairaigo yang berasal dari bahasa Korea

Contoh :

オン (ondoru)

d. Gairaigo yang berasal dari bahasa Jerman Contoh :

Arbeit ア イ (arubaito) : kerja paruh waktu

Gips ス (gipusu) : perban keras untuk digunakan bagi penyembuhan patah tulang

e. Gairaigo yang berasal dari bahasa Belanda Contoh :

Coffee ー ー (kaffie) : kopi Dance ンス(dans) : menari Bag カ ン (kabas) : tas

f. Gairaigo yang berasal dari bahasa Perancis Contoh :

Croissant ク ワ ン (croissant) : roti yang berbentuk bulan sabit


(22)

2.2.2 Aturan-aturan Gairaigo

Didalam gairaigo memiliki aturan-aturan terhadap penggunaan gairaigo. Adapun aturan-aturan menurut Dahidi (2012: 105-108) menjelaskan sebagai berikut :

a. Karakteristik Gairaigo

Penggunaan gairaigo harus sesuai dengan aturan-aturan yang terdapat dalam bahasa Jepang termasuk dalam tatacara pengucapannya. Pada umumya pengucapan gairaigo terlepas dari bunyi pengucapan kata aslinya karena sudah disesuaikan dengan aturan bunyi bahasa Jepang.

Hal yang dapat dijadikan karakteristik gairaigo dalam bahasa Jepang adanya beberapa hal yang berhubungan diantaranya ialah :

1) Pemendekan gairaigo pada silabel tertutup pada kata bahasa asing yang akan dijadikan gairaigo harus diubah menjadi silabel terbuka dengan cara menambahkan bunyi vocal pada setiap konsonan pada silabel tertutup tersebut. Dengan begitu menjadikan gairaigo dianggap terlalu panjang, oleh karena itu tidak sedikit gairaigo yang penggunaannya dipendekan sehingga menjadi lebih praktis dan mudah digunakan.

Contoh :

Masukomyunikeeshon ( ス ュ ー ン) menjadi → masukomi

( ス )

2) Perubahan kelas kata pada gairaigo terdapat pemakaian gairaigo yang di dalamnya ada beberapa kelas kata nomina dan ajektiva yang berubah menjadi verba.


(23)

Contoh :

Demo (デ )+ ru(る) menjadi → demoru (デ る)

3) Penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata ajektiva terjadilah proses penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata ajektiva sehingga menjadi jelas bahwa gairaigo tersebut termasuk kelas kata ajektiva-na bukan sebagai ajektiva-i

Contoh :

Yuniiku ( ーク) menjadi → yuniikuna ( ークな)

4) Pergeseran makna pada gairaigo masing-masing memiliki makna yang sesuai dengan kata aslinya. Namun dengan perkembangannya, gairaigo

memiliki makna terbatas pada makna kata aslinya dan ada juga gairaigo

yang mengalami pergeseran makna dari makna kata aslinya. Pada contoh berikut misalnya kata mishin pada awalnya berarti mesin (mashin = kikan). Tapi kata mishin terbatas pada kikai yang dipakai untuk penjahit pakaian (mesin jahit). Sedangkan untuk menyatakan mesin pada umumnya dipakai kata kikai.

Secara garis besar aturan-aturan gairaigo yang telah dijabarkan diatas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan aturan gairaigo dalam bahasa Jepang harus diikuti dengan aturan-aturan pembentukan dalam bahasa Jepang aslinya. b. Penulisan Gairaigo

Pengucapan bahasa asing tidak bisa langsung diartikan secara akurat ke dalam bahasa Jepang. Hal ini dikarenakan cara penulisan bahasa Jepang


(24)

Namun cara pengucapan bahasa asing pun tidak dapat langsung dijelaskan seutuhnya kedalam penulisan bahasa Jepang. Beberapa kata terkadang bisa diartikan ke dalam sistem pengucapan bahasa Jepang dan akhirnya pengucapannya sudah menjadi pengucapan bahasa Jepang dan penulisannya menggunakan huruf kana.

Sebagai contoh, pengucapan di bawah ini adalah pengucapannya bukan pengucapan bahasa Jepang. Biasanya ditulis dalam beberapa huruf kana seperti yang terlihat dibawah ini :

th → ( 、 、ス、 、ン)

ti → ( ;terkadang ditulis untuk mendekati pengucapan yang lebih jelas )

di → ( ;terkadang ditulis untuk mendekati pengucapan yang lebih jelas)

Berikut ini adalah kaidah-kaidah penulian gairaigo menurut Kawarazaki (2004: 63-87).

1) Konsonan t dan d ditambah vocal o, misalnya hint menjadi hinto, head

menjadi heddo,

2) Konsonan c, b, f, g, k, l, m, p, dan s, ditambah vocal u seperti mask

menjadi masuku, post menjadi posuto, milk menjadi miruku,

3) Bunyi panjang ditulis dengan menggunakan tanda setrip atau garis panjang (―), misalnya seetaa menjadi ーター, car menjadi カー,

4) Bunyi konsonan rangkap ditulis dengan menggunakan huruf tsu kecil seperti konsonan –ck pada dock menjadi ク.


(25)

5) Kata-kata yang memiliki pola CVCV adalah

Ma ni a → ア

Ca me ra → カ メ

Ko i n → イ ン

6) Kata-kata yang mengandung dua atau lebih pengucapan konsonan berturut-turut (―cc―) yang diucapkan dan ditulis dengan vocal yang tepat ditempatkan pada setiap setelah pengucapan konsonannya

a. Konsonan t dan d diikuti vokal o. hinto → hinto ン

(pengecualian : salad menjadi sarada, ) b. c, b, f, g, k, l, m, p, dan s diikuti vokal u.

mask → masuku スク

post → posuto ス

milk → miruku ク

Akhiran ―te dan ―de biasanya disambungkan dengan ―t dan ―d, menjadi to ( ) dan do ( ).

Contoh : note ー shade

Ketika kata dasar yang berakhiran c, b, f, g, k, l, m, p, dan s diikuti akhiran pengucapan konsonan c, b, f, g, k, l, m, p, dan s diikuti dengan akhiran u dalam bahasa Jepang.


(26)

(tetapi,―ge menjadi ―ji ).

7) Pengucapan yang panjang biasanya diakhiri dengan tanda “__”. Tanda baca ini mengindikasikan bahwa vocal masih berlanjut dengan pemberian durasi atau jarak dari kedua moras.

a. ―ar, ―er, ―ir, ―ur, ―or

car カー

lever レ ー

sir ー

doctor クター

akhiran ―or biasanya digunakan dengan pengucapan ―a― yang panjang, tetapi bukan pengucapan ―o―.

b. ―ee―,―ea―, ―ai―, ―oa―, ―ou―, ―au―, ―oo― Speed ス ー

Pearl ー

Tail ー

Coat ー

Group ー

Auction オーク ン

Pool ー

Beberapa kata diejah dengan ―oo―dan ―ea―dapat diterjemahkan kedalam bahasa Jepang menjadi pengucapan konsonan.


(27)

c. ―all, ―al, ―ol

Call ー

Half ー

Old オー

d. ―w, ―y

Show ー

News ュース

Copy ー

Salary リー

e. ―a―e, ―o―e, ―u―e

Ace エース

Hole ー

Tube ュー

f. ―ation, ―otion

Inflation イン レー ン

Lition ー ン

g. ―ire, ―ture

Fire イアー

Culture カ ー


(28)

a. ―ck

Back ク

Dock ク

Neck ク

Tetapi, dalam kata-kata dibawah ini konsonan akhir yang digandakan dari pada pengucapan dengan akhiran ―ck

rocket

pocket racket

ditambah lagi, kata-kata yang dibawah ini tidak mengandung pengucapan konsonan ganda

bucket necktie クタイ b. ―x, ―tch, ―dge

Tax タ クス

Match Badge

c. ―ss, ―pp, ―tt, ―ff

Massage ー

Apple ア

Motto ー


(29)

Untuk beberapa kata-kata yang mengandung akhiran ―ss, ―tt, ―pp, dan

―ff pengucapan konsonannya tidak menjadi ganda dalam bahasa Jepang. Akhiran ―ss tidak digunakan

dress レス, chees , pass ス, kiss ス, miss ス Kata dibawah ini tidak diberikan pengucapan konsonan yang ganda

butter ター appeal ア ー approach ア ー coffee ー ー assistant ア スタン attractionア ク ン

d. ―at, ―ap, ―et, ―ep,―ip, ―op, ―og, ―ic, ―ot Mat

Cap Pet Ship Drop

Magic ク

Olympic オリン ク

Dynamic イナ ク

e. Kata-kata yang diejah dengan dua vokal yang berururtan tetapi diterjemahkan kedalam bahasa Jepang menjadi pengucapan konsonan ganda lebih diutamakan daripada dengan pengucapan vocal yang dipanjangkan


(30)

Book ーク

Look ク

Football ー

Cookie ク ー

Deadball デ ー

Bread レ

Head

Touch タ Couple カ Circuit ー Biscuit ス ー c. Kriteria Gairaigo

Gairaigo mempunyai beberapa kriteria yang digunakan. Menurut Dahidi (2012: 107-108) menjelaskan kriteria gairaigo yakni :

1) Ketiadaan kata di dalam bahasa Jepang untuk mendeskripsikan sesuatu yang dikarenakan budaya

2) Nuansa makna yang terkandung pada suatu kata asing tidak dapat diwakili oleh padanan kata yang ada pada bahasa Jepang

3) Kata asing yang dijadikan gairaigo dianggap efektif dan efisien

4) Kata asing menurut rasa bahasa dipandang mempunyai nilai rasa agung, baik, dan harmonis


(31)

Berdasarkan penjelasan mengenai kriteria gairaigo diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan gairaigo atau kata asing dianggap menjadi efektif.

2.2.3 Ciri Khas Gairaigo

Kosakata dalam bahasa Jepang yang disebut gairaigo memiliki banyak hal yang menjadi ciri khas gairaigo yang membedakan dengan wago, kango dan

konshugo (Ishida dalam Dahidi, 2012: 105). Ciri-ciri khusus dari gairaigo adalah sebagai berikut :

1. Gairaigo ditulis menggunakan huruf kana yaitu, Katakana. 2. Ada pula gairaigo yang berasal dari bahasa Jepang.

3. Nomina konkrit relative lebih banyak.

4. Terlihat kecenderungan pemakaian gairaigo pada bidang dan lapisan masyarakat yang cukup terbatas, frekuensi pemakaiannya juga rendah. 5. Banyak kata yang dimulai dengan bunyi dakuon.

2.3 Huruf Kana

Dalam penggunaan istilah-istilah gairaigo memiliki aturan tertentu salah satunya dalam penlisan gairaigo mengguakan huruf kana yaitu katakana.

Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa untuk penulisan bahasa Jepang dipakai huruf-huruf seperti kanji, kana, romaji dan sebagainya. Huruf kana yang meliputi hiragana dan katakana, kedua-duanya termasuk onsetsu moji yaitu


(32)

Dalam kata-kata bahasa Jepang ada yang hanya terdiri dari sebuah silabel, maka kata-kata itu dapat dilambangkan hanya dengan huruf kana seperti partikel-partikel (mo), を(o), へ(e), (shi), が(ga), で(de), に(ni) dan sebagainya. Ada pula nomina yang hanya terdiri dari sebuah silabel, seperti え (e = gambar), た (ta

= sawah), か (ka = nyamuk), (ki = pohon), け(ke = bulu/rambut), (ko = anak),

ち (chi = darah), (te = tangan), と(to = pintu), (me = mata), ご(go = lima), (ji = huruf), dan sebagainya. Oleh karena itu kita tidak bisa mengatakan bahwa seluruh huruf kana hanya merupakan lambing-lambang silabel yang tidak memiliki arti. Tetapi jumlah kata yang dapat ditulis dengan satu huruf kana sangat terbatas dan kata-kata itu akan menunjukan arti yang pasti dan jelas apabila sudah dipakai dalam satu konteeks kalimat, karena akan muncul pengertian dari masing-masing huruf kana tidak memiliki arti tertentu (Dahidi, 2012: 71).

2.3.1 Huruf Katakana

Katakana adalah huruf yang terbentuk seperti ア, イ, , エ, オ dan sebagainya. Huruf katakana terbentuk dari garis-garis dan coretan-coretan yang lurus (chokusenteki) sedangkan huruf hiragana terbentuk dari garis-garis dan coretan-coretan melengkung (kyokusenteki) (Iwabuchi dalam dahidi, 2012: 80-8). Berikut huruf-huruf katakana :


(33)

Tabel 2.1

Daftar Huruf Katakana 1

A I U E O

ア イ エ オ

K カ ク

S * ス

T タ * *

N

H *

M ム メ

Y

R リ レ

W

N *ン

(sumber : Rohaeni dkk, 2006 : 136-137) Keterangan :

* = shi = chi = tsu = fu ン = n/m/ng

Tabel 2.2 Daftar Huruf Katakana 2

(sumber : Rohaeni dkk, 2006 : 136-137)

A I U E O

G Z

D

B P


(34)

Tabel 2.3

Daftar Huruf Katakana 3

A U O

Ky

Sh

Ch

Ny

Hy

My

(sumber : Rohaeni dkk, 2006: 136-137)

Pada pemakaian huruf katakana tersebut terdapat lambang-lambang bunyi, lambing bunyi tersebut sebagai berikut :

a. Lambang bunyi hatsuon

Hatsuon disebut juga haneruon yaitu bunyi yang digambarkan dengan huruf hiragana atau huruf katakana. dalam pemakaian pada kata, lambang bunyi hatsuon biasa dipakai di bagian tengah atau di akhir kata (Dahidi, 2012: 78).

b. Lambang bunyi sokuon

Sokuon disebut juga tsumaruon yaitu bunyi yang dapat digambarkan dengan huruf hiragana つatau huruf katakana (huruf tsu kecil). Dalam pemakaiannya pada sebuah kata, lambang bunyi sokuon biasa dipakai di tengah kata. Pada kata-kata tertentu dapat dipakai pada akhir kata seperti

A U O

Ry リ リュ リ

Gy

J

By


(35)

pada kata あつ atau 痛つ walaupun bukan untuk menunjukan konsonan rangkap melainkan sebagai penanda kata-kata atau kalimat yang menyatakan perasaan, ekspresi, dan emosi (Dahidi, 2012: 78).

2.4 Microsoft Excel

Microsoft Excel adalah salah satu program untuk berhitung. Program ini biasa digunakan untuk bekerja dengan angka. Sebagai contoh, program ini digunakan untuk menghitung gaji, rugi-laba, omset dan lainnya.

Banyak kelebihan yang didapat dalam program ini, diantaranya kemampuan untuk menampilkan data dalam berbagai bentuk grafik, kemampuan untuk menampilkan gambar pendukung, dan masih banyak lainnya. Adapula kelebihan juga kemudahan yang diberikan dalam program ini (Syarif, 2004: 2)

Selain itu, pengertian Microsoft excel atau Microsoft office excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didisribusikan oleh Microsoft corporation untuk system operasi Microsoft windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program computer yang popular digunakan di dalam komputer micro hingga saat ini. Bahkan, saat ini program ini merupakan spread sheet yang paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis windows merupakan platform Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbikan pada tahun 1993 aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft office system, dan


(36)

versi terakhir adalah versi Microsoft office Excel 2007 yang di intregrasikan di dalam paket Microsoft office system 2007 (Wikipedia, 2013).


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab secara aktual (Sutedi, 2011: 58).

Alasan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan, bentuk-bentuk kesalahan, dan kendala-kendala mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel) yang dilakukan sesuai prosedur ilmiah.

3.2 Populasi

Populasi menurut (Sugiyono, 2012: 80) adalah sekelompok generalisasi yang mempunyai karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini dari adalah mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM Tahun Akademik 2013/2014 yang telah mengikuti matakuliah komputer dengan salah satu materinya adalah Microsoft Excel.


(38)

3.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 81). Penelitian ini menggunakan purposive

sampel, yaitu teknik pengambilan sampel secara sengaja dan sampel yang ditentukan sendiri oleh peneliti.

Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM Tahun Akademik 2013/2014 berjumlah 24 yang terdiri dari 12 orang mahasiswa tingkat II, 7 mahasiswa tingkat III, dan 5 orang mahasiswa tingkat IV. Alasan penulis tidak menjadikan mahasiswa tingkat I sebagai sampel karena mahasiswa tingkat I belum selesai mempelajari materi Microsoft Excel dalam matakuliah komputer.

3.4 Teknik Pengumpulan Data a. Studi Pustaka

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan sisertasi, peraturan-peraturan, keterangan-keterangan, dan sumber tertulis baik tercetak maupun media lain seperti melalui elektronik (Iskandar, 2013 dalam Desmon, 2006: 23).

Dengan adanya studi pustaka penulis mendapatkan informasi yang relevan. Studi pustaka yang dilakukan oleh penulis diantaranya mencari data-data atau sumber-sumber berupa artikel-artikel, buku, dan kamus.


(39)

b. Tes

Tes adalah alat ukur penting dalam penelitian pendidikan, nilai yang diperoleh dari tes yang baik dan buruk dapat dijadikan petunjuk mengenai taraf kemampuan yang diukur (Djojosuroto, 2000: 59 dalam Desmond, 2006: 23).

Tes dalam penelitian ini berupa dari dua jenis soal yaitu :

1) Soal bagian I berupa pilihan ganda. Terdiri dari 14 soal untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam membaca katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel)

2) Soal bagian II. Terdiri dari 8 soal untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menulis katakana (Gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel)

c. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti dengan variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2013: 142).

Angket digunakan dalam penelitian terdiri dari 9 buah pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kendala-kendala mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel).


(40)

3.5Teknik Pengolahan Data 3.5.1 Hasil Tes

Penulis membuat 2 jenis soal tes. Soal bagian I berjumlah 14 soal yang terdiri dari pilihan ganda. Pada soal bagian I ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam cara membaca. Soal kedua berjumlah 8 soal yang dimana perintahnya untuk menggunakan istilah gairaigo yang terdapat dalam Microsoft Excel. Adapun tahap-tahap penulis lakukan dalam mengolah data dari hasil soal I dan soal II sebagai berikut :

a. Soal I

1. Memeriksa hasil tes

2. Menghitung jawaban yang benar

3. Memberikan nilai atau skor terhadap hasil tes

Rumus yang digunakan dalam soal bagian I ini sebagai berikut :

P =

x

100%

(Sumber: Suherman dan Sukjaya, 1991: 71). Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang benar N = Jumlah responden

100 = Nilai tetap 4. Menjumlahkan seluruh nilai responden 5. Mencari rata-rata atau mean


(41)

Rumus yang digunakan dalam soal I ini sebagai berikut :

(Sumber: Hafidz, 2012). Keterangan : π = Nilai rata-rata

Σx = Jumlah nilai responden n = Jumlah responden 6. Menafsirkan strandar nilai hasil tes

Untuk menafsirkan hasil tes, penulis menggunakan standar nilai yang berlaku di UNIKOM sebagai berikut :

Tabel 3.1

Standar Nilai

Nilai Penafsiran

80 – 100 Sangat baik

68 – 79 Baik

56 – 67 Cukup

45 – 55 Kurang

0 – 44 Sangat kurang

(sumber: Buku Panduan UNIKOM, 2009: 17). 7. Menghitung nilai rata-rata dari soal bagian I (membaca) dari 3 tingkat

Rumus yang digunakan untuk mencari rata-rata dari seluruh tingkat dalam soal bagian I (membaca) sebagai berikut :

(Sumber: Hafidz, 2012).


(42)

Keterangan : π = Nilai rata-rata

= Nilai rata-rata tingkat II = Nilai rata-rata tingkat III = Nilai rata-rata tingkat IV

n = Jumlah tingkat 8. Menarik kesimpulan

b. Soal II

1. Memeriksa hasil tes

2. Menghitung jawaban yang benar

3. Memberikan nilai atau skor terhadap hasil tes

Rumus yang digunakan dalam soal bagian II ini sebagai berikut :

P =

x

100%

(Sumber: Suherman dan Sukjaya, 1991: 71). Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang benar N = Jumlah responden

100Nilai tetap 4. Menjumlahkan seluruh nilai responden 5. Mencari rata-rata atau mean


(43)

Rumus yang digunakan dalam soal bagian II ini sebagai berikut :

(Sumber: Hafidz, 2012). Keterangan : π = Nilai rata-rata

Σx = Jumlah nilai responden n = Jumlah responden 6. Menafsirkan strandar nilai hasil tes

Untuk menafsirkan hasil tes, penulis menggunakan standar nilai yang berlaku di UNIKOM sebagai berikut :

Tabel 3.2

Standar Nilai

Nilai Penafsiran

80 – 100 Sangat baik

68 – 79 Baik

56 – 67 Cukup

45 – 55 Kurang

0 – 44 Sangat kurang

(sumber: Buku Panduan UNIKOM, 2009: 17). 7. Menghitung nilai rata-rata dari soal bagian I (membaca) dari 3 tingkat

Rumus yang digunakan untuk mencari rata-rata dari seluruh tingkat dalam soal bagian I (membaca) sebagai berikut :

(Sumber: Hafidz, 2012).


(44)

Keterangan : π = Nilai rata-rata

= Nilai rata-rata tingkat II = Nilai rata-rata tingkat III = Nilai rata-rata tingkat IV

n = Jumlah tingkat

8. Mencari nilai rata-rata kemampuan membaca dan menulis Rumus yang digunakan dalam soal bagian II ini sebagai berikut :

(Sumber: Hafidz, 2012). Keterangan :

π = Kemampuan katakana = Kemampuan membaca = Kemampuan menulis n = Jumlah data kemampuan 9. Menafsirkan strandart nilai hasil tes

Untuk menafsirkan hasil tes, penulis menggunakan standar nilai yang berlaku di UNIKOM sebagai berikut :


(45)

Tabel 3.3

Standar Nilai

Nilai Penafsiran

80 – 100 Sangat baik

68 – 79 Baik

56 – 67 Cukup

45 – 55 Kurang

0 – 44 Sangat kurang

(sumber: Buku Panduan UNIKOM, 2009: 17). 10.Menarik kesimpulan

3.5.2 Hasil Angket

Hasil angket diolah dengan cara sebagai berikut :

1. Adapun rumus yang digunakan untuk mendapatkan persentase responden terhadap suatu jawaban angket adalah sebagai berikut :

P =

x

100%

(Sumber: Suherman dan Sukjaya, 1991: 71). Keterangan : P = Persentase

F = Frekuensi jawaban N = Jumlah responden 100 = Nilai tetap

2. Selanjutnya data dari angket tersebut diinterprestasikan dengan menggunakan skala sebagai berikut :


(46)

Tabel 3.4

Skala Presentase

Presentase Interpretasi

P = 0 Tidak seorang pun 0 < P > 25 % Sebagian kecil 25 % ≤ p ≤ 50 % Hampir setengahnya

P = 50 % Setengahnya

50 % < P > 75 % Hampir sebagian besar 75 % < P < 99 % Sebagian besar

P = 100 Seluruhnya

(Sugiyono, 2008) 3. Menginterpretasi jawaban-jawaban mahasiswa dan menarik

kesimpulan.

3.6Tahap Penelitian a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa hal diantaranya persiapan merumuskan masalah yang akan diteliti serta mengumpulkan berbagai macam sumber, dan penyusunan tes dan angket.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pelaksanaan tes dan penyebaran angket terhadap mahasiswa tingkat II dilakukan pada tanggal 4 Januari 2014 bertempat di depan Laboratorium Bahasa I UNIKOM pada pukul 10.00 WIB.

2) Pelaksanaan tes dan penyebaran angket terhadap mahasiswa tingkat III dilakukan pada tanggal 13 Januari 2014 bertempat di front office UNIKOM pada pukul 10.00 WIB.


(47)

3) Penyebaran tes dan penyebaran angket terhadap mahasiswa tingkat IV dilakukan pada tanggal 18 Januari 2014 bertempat di ruang 4418 pada pukul 11.00 WIB.

c. Tahap Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan berdasarkan langkah-langkah pengolahan data yang terdapat dalam sub bab 3.6.1 dan 3.6.2 diatas.

d. Tahap Penyusunan Laporan

Laporan penelitian disusun berdasarkan sistematika penulisan seperti yang telah dipaparkan dalam Bab I.


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dan diperoleh dari penelitan yang sudah dilakukan bahwa penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo

istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel) sebagai berikut :

a. Kemampuan mahasiswa dalam membaca yaitu berdasarkan hasil yang didapat bahwa kemampuan mahasiswa dalam membaca katakana (gairaigo istilah-istilah komputer dalam aplikasi Microsoft Excel) memperoleh nilai . Yang berarti bahwa tingkat kemampuan mahasiswa dalam membaca katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel) adalah sangat kurang.

b. Berdasarkan hasil yang didapat bahwa kemampuan mahasiswa dalam menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer dalam aplikasi Microsoft Excel) memperoleh nilai . Maka dari hasil tersebut berdasarkan penafsiran nilai yang berlaku di UNIKOM bahwa tingkat kemampuan mahasiswa dalam menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel) adalah sangat kurang.


(49)

c. Berdasarkan hasil yang didapat bahwa kemampuan mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer dalam aplikasi Microsoft Excel) memperoleh nilai . Maka dari hasil tersebut berdasarkan penafsiran nilai yang berlaku di UNIKOM tingkat kemampuan mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo

istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel) adalah sangat kurang. 2. Kendala mahasiswa dalam membaca dan menulis adalah sebagai berikut :

a. Kendala mahasiswa dalam membaca adalah sebagian besar mahasiswa tidak memahami istilah-istilah bahasa Jepang dalam aplikasi Microsoft Excel dan hampir setengah mahasiswa tidak sering menggunakan Microsoft Excel berbahasa Jepang,

b. Kendala mahasiswa dalam menulis adalah sebagian besar mahasiswa tidak mengetahui aturan-aturan penulisan bahasa asing ke dalam katakana.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang didapat penulis ingin memberikan saran sebagai berikut :

a. Bagi mahasiswa

Bagi mahasiswa penulis berharap dengan pembelajaran gairaigo ini lebih ditingkatkan dan lebih banyak berlatih. Karena dengan aturan-aturan penulisan gairaigo terkadang jika kita kurang teliti. Dengan banyak kita berlatih


(50)

aturan-b. Bagi pengajar

Penulis berharap dengan pengajaran yang membahas khususnya gairaigo

mengenalkan lebih lagi tentang adanya penjelasan tentang aturan-aturan yang dipakai dalam penggunaan gairaigo. Juga pengajaran gairaigo ini kedepannya diharapkan menjadi pelajaran yang menyenangkan agar mahasiswa tidak menganggapnya gairaigo itu sulit untuk dipahami.

c. Bagi pembaca

Penulis berharap penelitian ini dijadikan sebagai referensi yang bermanfaat dan berguna kelak.


(51)

(1)

Tabel 3.4 Skala Presentase

Presentase Interpretasi

P = 0 Tidak seorang pun 0 < P > 25 % Sebagian kecil

25 % ≤ p ≤ 50 % Hampir setengahnya

P = 50 % Setengahnya 50 % < P > 75 % Hampir sebagian besar 75 % < P < 99 % Sebagian besar

P = 100 Seluruhnya

(Sugiyono, 2008)

3. Menginterpretasi jawaban-jawaban mahasiswa dan menarik kesimpulan.

3.6Tahap Penelitian a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa hal diantaranya persiapan merumuskan masalah yang akan diteliti serta mengumpulkan berbagai macam sumber, dan penyusunan tes dan angket.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pelaksanaan tes dan penyebaran angket terhadap mahasiswa tingkat II dilakukan pada tanggal 4 Januari 2014 bertempat di depan Laboratorium Bahasa I UNIKOM pada pukul 10.00 WIB.

2) Pelaksanaan tes dan penyebaran angket terhadap mahasiswa tingkat III dilakukan pada tanggal 13 Januari 2014 bertempat di front office UNIKOM pada pukul 10.00 WIB.


(2)

36

3) Penyebaran tes dan penyebaran angket terhadap mahasiswa tingkat IV dilakukan pada tanggal 18 Januari 2014 bertempat di ruang 4418 pada pukul 11.00 WIB.

c. Tahap Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan berdasarkan langkah-langkah pengolahan data yang terdapat dalam sub bab 3.6.1 dan 3.6.2 diatas.

d. Tahap Penyusunan Laporan

Laporan penelitian disusun berdasarkan sistematika penulisan seperti yang telah dipaparkan dalam Bab I.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dan diperoleh dari penelitan yang sudah dilakukan bahwa penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo

istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel) sebagai berikut :

a. Kemampuan mahasiswa dalam membaca yaitu berdasarkan hasil yang didapat bahwa kemampuan mahasiswa dalam membaca katakana (gairaigo istilah-istilah komputer dalam aplikasi Microsoft Excel) memperoleh nilai . Yang berarti bahwa tingkat kemampuan mahasiswa dalam membaca katakana (gairaigo istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel) adalah sangat kurang.

b. Berdasarkan hasil yang didapat bahwa kemampuan mahasiswa dalam menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer dalam aplikasi Microsoft Excel) memperoleh nilai . Maka dari hasil tersebut berdasarkan penafsiran nilai yang berlaku di UNIKOM bahwa tingkat


(4)

57

c. Berdasarkan hasil yang didapat bahwa kemampuan mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo istilah-istilah komputer dalam aplikasi Microsoft Excel) memperoleh nilai . Maka dari hasil tersebut berdasarkan penafsiran nilai yang berlaku di UNIKOM tingkat kemampuan mahasiswa dalam membaca dan menulis katakana (gairaigo

istilah-istilah komputer aplikasi Microsoft Excel) adalah sangat kurang. 2. Kendala mahasiswa dalam membaca dan menulis adalah sebagai berikut :

a. Kendala mahasiswa dalam membaca adalah sebagian besar mahasiswa tidak memahami istilah-istilah bahasa Jepang dalam aplikasi Microsoft Excel dan hampir setengah mahasiswa tidak sering menggunakan Microsoft Excel berbahasa Jepang,

b. Kendala mahasiswa dalam menulis adalah sebagian besar mahasiswa tidak mengetahui aturan-aturan penulisan bahasa asing ke dalam katakana.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang didapat penulis ingin memberikan saran sebagai berikut :

a. Bagi mahasiswa

Bagi mahasiswa penulis berharap dengan pembelajaran gairaigo ini lebih ditingkatkan dan lebih banyak berlatih. Karena dengan aturan-aturan penulisan gairaigo terkadang jika kita kurang teliti. Dengan banyak kita berlatih aturan-aturan yang dianggap sulit menjadikannya tidak sulit.


(5)

b. Bagi pengajar

Penulis berharap dengan pengajaran yang membahas khususnya gairaigo

mengenalkan lebih lagi tentang adanya penjelasan tentang aturan-aturan yang dipakai dalam penggunaan gairaigo. Juga pengajaran gairaigo ini kedepannya diharapkan menjadi pelajaran yang menyenangkan agar mahasiswa tidak menganggapnya gairaigo itu sulit untuk dipahami.

c. Bagi pembaca

Penulis berharap penelitian ini dijadikan sebagai referensi yang bermanfaat dan berguna kelak.


(6)