4 diperkuat dengan pendapat Gibson, dkk., 1996 yang mengatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja mencakup kemampuan, keahlian, pengetahuan, sikap, motivasi, disiplin kerja, dan kebiasan kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan atau budaya. Harianjaya dan Efendi 2002 mengatakan bahwa budaya organisasi dengan sistem tradisional masih melekat pada perilaku sumber
daya manusia yang ada. Budaya organisasi salah satu komponen penting yang berperan dalam keberhasilan peningkatan kualitas produktivitas.
Budaya organisasi dengan sistem tradisional masih melekat pada perilaku sumber daya manusia yang ada. Budaya organisasi salah satu komponen penting
yang berperan dalam keberhasilan peningkatan kualitas produktivitas karyawan. Namun demikian kinerja guru tidak hanya dipengaruhi oleh kualifikasi dan
kompetensinya tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain yang secara langsung maupun tidak langsung ikut berperan.
Berdasarkan pemikiran yang telah penulis uraikan di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dengan efektivitas kerja
pada karyawan di CV Sujiwo Kusuma Klaten. 2.
Untuk mengetahui peran budaya organisasi terhadap efektivitas kerja. 3.
Tingkat budaya organisasi dan efektivitas kerja
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Efektivitas Kerja
Efektivitas adalah suatu usaha untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu dengan benar dan tepat waktu. Pegawai dengan efektivitas kerja yang tinggi akan
mempunyai keinginan untuk mencapai tujuan organisasi dan taat pada peraturan perusahaan, sikap bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap
kerja yang positif Wijaya, 2002. Siagian 2001, mengatakan bahwa efektivitas kerja merupakan suatu
gambaran keberhasilan pekerjaan dari para pekerja dalam melaksanakan tugas- tugasnya, adapun tugas-tugas itu diadakan untuk pencapaian tujuan organisasi
dimana individu bekerja di dalamnya. Siagian juga menyebut bahwa efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu yang telah ditetapkan, artinya
5 pelaksanaan pekerjaan dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bilamana tugas
itu diselesaikan, terutama dalam menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakannya dan biaya yang dikeluarkan untuk itu. Seperti yang diungkapkan
oleh Gibson, dkk., 1996 bahwa efektivitas kerja adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati atas usaha bersama, dengan kata lain tingkat pencapaian sasaran
menunjukkan tingkat efektivitas. Dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan keberhasilan pekerjaan seseorang mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, dan
menunjukkan hasil kerja seperti yang dikehendaki, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Aspek-aspek efektivitas kerja adalah kesadaran pegawai untuk hadir di kantor pada hari kerja serta ketepatan masuk dan pulang kerja, kewaspadaan
pegawai dalam menggunakan bahan-bahan dan alat-alat kantor, kemampuan pegawai dalam melaksanakan dan mengerjakan tugasnya, semangat pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan, dan ketaatan pegawai dalam mengikuti cara kerja yang telah ditentukan, kemampuan menyesuaikan diri, kemampuan menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu, prestasi kerja, kepuasan kerja, hubungan kerja sama, dan semangat kerja dari karyawan, kesetiaan, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran,
kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan. Faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas kerja adalah kemampuan,
keahlian, pengetahuan, sikap motivasi, disiplin kerja, budaya organisasi, hubungan, kerjasama antar pegawai dan masyarakat, waktu, tugas, produktivitas, pengawasan,
lingkungan kerja, perlengkapan, dan fasilitas.
2. Budaya Organisasi