HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Budaya Organisasi Dengan Kepuasan Kerja.

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI
DENGAN KEPUASAN KERJA
NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

PIPIT SUSI WIJAYANTI
F 100 080 095

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HUBUGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN
KEPUASAAN KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat (S-1) Psikologi


Diajukan Oleh:

PIPIT SUSI WIJAYANTI
F 100 080 095

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

iv

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN
KEPUASAAN KERJA KARYAWAN
Pipit Susi Wijayanti
Drs. Mohammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
shushypipit@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kepuasan kerja merupakan suatu gambaran kepuasan yang disertai
keberhasilan pekerjaan dari para pekerja dalam melaksanakan tugas – tugasnya.
Karyawan dengan kepasan kerja yang tinggi akan mempunyai keinginan untuk
mencapai tujuan organisasi dan patuh terhadap peraturan perusahaan. Untuk
mencapai tujuan organisasi yang maksimal,maka kepuasan kerja karyawan harus
tinggi. Salah satunya faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu budaya
organisasi.Budaya organisasi salah satu komponen penting yang berperan dalam
keberhasilan peningkatan kualitas produktivitas.
Berdasarkan pemikiran yang telah penulis uraikan, tujuan penelitian yang
ingin dicapai oleh penulis adalah: a) Mengetahui hubungan antara Budaya
Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan, b) Untuk mengetahui tingkat
budaya organisasi, c) Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, d)
Untuk mengetahui peran budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT.
Safariejuni Textindo Industry Boyolali pada bagian produksi (finishing) yang
berjumlah 100 subjek ini dipergunakan semua sebagai sampel, maka dalam
penelitian ini disebut study populasi. Alat pengumpulan data yang dipergunakan
untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah skala.
Kesimpulan dalam penelitiuan ini yaitu : 1) Tidak terdapat hubungan
antara hubungan budaya organisasi dengan kepuasan kerja karyawan,karena hasil

r = -0,132 dengan p = 0,188 berarti p > 0,05. 2) Budaya organisasi pada subjek
tergolong sangat tinggi. 3) Kepuasan kerja pada subjek tergolong tinggi. 4) Tidak
terdapat sumbangan efektif antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja
karyawan.
Kata Kunci : Budaya Organisasi,Kepuasan Kerja

1

,2001)

PENDAHULUAN
Sumber

daya

manusia

Munandar ( 2001) mengatakan

merupakan


pilar

utama

bagi

budaya organisasi akan tidak sejalan

beropersinya

suatu

organisasi,hasil

bila terdapatnya permasalahan pada

industri dan kepuasan kerja pada

kerja karyawan seperti sering bolosnya


karyawan. Manusia sebagai tenaga

karyawan pada saat jam kerja, keluar

kerja disuatu organisasi memegang masuk kerja sesukanya, hubungan kerja
peranan penting yang bisa diabaikan

tidak baik, kendali kualitas buruk, dan

begitu saja.Manusia merupakan salah

hal itulah yang dapat berimbas pada

satu faktor produksi yang memiliki

kepuasan kerja karyawan.

peranan


penting

bagi

keberhasilan

Kepuasan kerja pada karyawan

suatu kerja. Manusia merupakan faktor

PT Safarijunie Textindo Industri secara

penting dan terpenting dalam proses langsung
dan produksi,proses industri dalam mereka
sebuah

organisasi,sedangkan

lainnya


yang

merupakan

menentukan
untuk

keinginan

mempertahankan

faktor

karirnya atau pindah ke lingkungan

faktor

perusahaan yang lebih besar,sehingga

pendukung,seperti


kepuasan kerja itu sendiri

modal,tehnologi,metode

atau

sangat

pun mempengaruhi kinerja dan hasil produk

kekayaan yang lainnya juga tidak kalah

yang dikerjakan oleh karyawan itu

pentingnya untuk selalu diperhatikan.

sendiri.

Salah satu aspek yang sering di


pemimpin

Maka

perusahan

gunakan untuk melihat kondisi suatu memperhatikan
organisasi

adalah

kepuasan

kerja

melihat
para

tingkat


karyawan

anggotanya.

kepuasan

seharusnya

itu

juga

kepuasan
sendiri
kinerja

pihak
harus
kerja


baik

pada

karyawan,

Kepuasan kerja yang rendah akan

kompensasi, tunjangan, penghargaan

menimbulkan dampak negatif sepewrti

ataupun kenaikan jabatan sesuai dengan

mangkir

kerja,pindah

kinerja masing-masing karyawan itu

rendah,kesehatan

sendiri dan ditinjau dari segi prestasi

kerja,produktifitas
tubuh

menurun,kecelakaan

yang

dihasilkan/diperoleh

karyawan

kerja,pencurian dan lain lain.(Robbins tersebut.Kepuasan kerja tinggi saat

2

membantu dan mempengaruhi kondisi organisasi

yang

bersangkutan

dan

yang positif dan dinamis, sehingga

mempengaruhi perilaku anggotanya.

memberi keuntungan yang nyata,tidak

Sejumlah

hanya

tetapi

organisasi dipusatkan pada hubungan

karyawannya sendiri. Kondisi seperti

antara persepsi terhadap budaya kerja

inilah

dan kepuasan kerja. Seorang peneliti

bagi

yang

perusahan

diharapkan

setiap

besar

penelitian

budaya

manajemen perusahaan dan menjadi peneliti menyatakan bahwa hal ini
salah satu alasan para peneliti untuk mungkin disebabkan budaya organisasi
melakukan studi kepuasan kerja,karena

dan kepuasan kerja hanyalah dua istilah

berkaitan

kerja

yang berbeda untuk fenomena yang

produktivitas kerja dan kelangsungan

sama ( Jhonneson dalam Jewell dan

hidup perusahan yang bersangkutan.

Siegel,1998)

dengan

Kepuasan

tenaga

dipengaruhi

oleh

Masalah

hubungan

antara

pekerja itu sendiri,promosi imbalan/gaji

budaya dengan kepuasan kerja telah

supervisi,rekan kerja,kondisi kerja dan

diteliti sebelumnya oleh Hood and

perusahaan(Locke,1983).

Budaya

Koberg (1992) yang menyatakan bahwa

organisasi sebagai salah satu perangkat

terdapat hubungan yang positif antara

manajeman untuk mencapai tujuan

budaya organisasi dengan kepuasan

perusaan dan sekaligus bahwa budaya

kerja.Ada pula beberapa peneliti yang

organisasi dimanfaatkan sebagai salah

telah melakukan pengujian kepuasan

satu andalan daya saing perusahaan.

kerja akuntan praktisi. Albrecht (1981)

Ada yang menafsirkan bahwa nilai- salah satu yang telah mempelajari
nilai budaya yang terkandung didalam

tingkah laku (attitudes) staf profesional

budaya organisasi sama dengan iklim

dari 25 kantor akuntan publik. Hasil

organisasi.

pengujian

Sebagaimana

Situmorang(2000)
organisasi

pendapat

bahwa

didefinisikan

iklim

menunjukkan

bahwa

sementara partner melaporkan adanya

sebagai tingkat kepuasan kerja yang signifikan,

gambaran kualitas lingkungan suatu

tapi hal ini tidak terjadi pada staf

organisasi yang relatif tahan lama

yunior, senior maupun manajer. Lebih

dialami

khusus dijelaskan bahwa dalam posisi

nilai-nilai

anggotanya,menggambarkan
seperangkat

karekteristik

staf yunior dilaporkan kurang puasnya

3

disebabkan oleh masalah supervisi,

Budaya

organisasi

selain

maupun umpan balik (feedback)dalam

berpengaruh terhadap kepuasan kerja

kerja,

karyawan.Kepuasan

kesempatan

pengakuan

partisipasi

terhadap

kerja

dan

kerja

karyawan

yang yang tinggi merupakan salah satu

dilakukan secara baik.

indicator juga efektivitas manajemen,

Penelitian (Lawler dan Porter,

yang berarti bahwa budaya organisasi

1974) menyatakan terdapat dua alasan

telah dikelola dengan baik.Dipilihnya

mengapa kepuasan kerja penting dalam

PT.

organisasi : pertama, adanya fakta

sebagai

mengenai korelasi yang kuat antara

penghasil ‘Konveksi Bahan Mentah

kepuasan kerja dan ketidakhadiran,

Setengah Jadi Kain’dimana perusahaan

serta antara kepuasan kerja dengan

tersebut mempunyai peranan penting

turnover. Pegawai yang puas memiliki

sebagai penghasil kain stengah jadi

komitmen tinggi terhadap organisasi,

untuk

memiliki

memerlukan

sikap

positif

terhadap

Safarijunie
obyek

Textindo

Industri

penelitian

karena

keperluan

orang

kain

untuk

dalam
dijadikan

pekerjaan dan organisasi, membantu

pakaian untuk berbusana dan kegiatan

rekan kerja, serta memiliki keinginan

ekonomi

masyarakat

dalam

hal

lebih tinggi untuk melaporkan yang berjualan kain untuk di konsumsi orang
tidak etis.

banyak.Untuk melaksanakan aktivitas

Budaya organisasi merupakan

tersebut

dibutuhkan

sumber

daya

sistem penyebaran kepercayaan dan

manusia yang memadai dari segi

nilai-nilai yang berkembang dalam

kwantitas

suatu

dijiwai budaya organisasinya.

organisasi

perilaku

dan

mengarahkan

kwalitas

yang

anggotaanggotanya.Budaya

organisasi dapat menjadi instrumen

METODE PENELITIAN

keunggulan kompetitif yang utama,
yaitu

maupun

bila

budaya

Menurut Hadi (2001),Penentuan
populasi merupakan hal terpenting

organisasi

mendukung strategi organisasi, dan bila yang

dilakukan

dalam

sebuah

budaya organisasi dapat menjawab atau

penelitian. Populasi adalah kelompok

mengatasi

subjek

tantangan

lingkungan

dengan cepat dan tepat.

yang

generalisasi

4

hasil

hendak
penelitian

dikenai
yang

memiliki

kesamaan

ciri

atau

Textindo Industry. Jenis kelamin yang

karekteristik yang membedakan dari

di

ambil

adalah

laki-laki

kelompok subjek yang lain (Azwar perempuan.Frekuensi

jenis

dan

kelamin

,1997). Populasi dalam penelitian ini

responden

adalah karyawan PT.SAFARIJUNIE

kerja.Dari diskripsi diatas variabel jenis

TEXTINDO INDUSTRI di Kecamatan

kelamin

Banyudono

Boyolali

karakteristik sampel penelitian.Untuk

Provinsi Jawa Tengah.PT Safarijunie

masa kerja responden yang menjadi

Textindo

sampel dalam penelitian ini adalah

Kabupaten

Industry

adalah

sebuah

sebanyak

sudah

100

memenuhi

tenaga

kriteria

perusahaan yang bergerak dibidang masa kerjanya lebih dari 2 tahun.
industri

tekstil

berada

didaerah

Berdasarkan hasil penelitian terhadap

banyudono boyolali. PT Safarijunie

100 responden pada shift pagi dan

Textindo Industry berproduksi untuk

siang di bagian produksi PT. Safarijunie

weaving dan finishing yang berupa

Textindo Industry, status kesehatan

scouring

proses

responden yang menjadi sampel dalam

weaving terdiri dari beberapa tahap

penelitian ini dalam keadaan sehat dan

yaitu tahap persiapan, warping, sizing,

tidak sakit.

bleaching.

Dalam

reaching, pirt winder, tying loom, dan
inspecting

yang

meliputi

proses

HASIL DAN PEMBAHASAN

manding, inspekting, dan grading untuk

a. Uji Normalitas

menghasilkan hasil produk yang berupa
kain

setengah

merupakan

jadi.

pabrik

Industri
tekstil

Dari uji normalitas yang

ini

dilakukan diketahui bahwa uji

yang

normalitas

diketahui

bahwa

memproses bahan baku benang menjadi

hasil

kain mentah atau grey menjadi kain

organisasi sebesar 1,489 dengan

putih atau kain finish (ready for print).

p 0,685 atau p > 0,05 dan hasil

normalitas

budaya

Karakteristik subjek penelitian

dari normalitas kepuasan kerja

berdasarkan hasil penelitian terhadap

sebesar 15,224 dengan p 0,085

100 responden yang terdiri dari tenaga

atau p > 0,05. Dari hasil

kerja shift pagi dan siang di bagian

tersebut pernyataan pada kedua

produksi

skala yang dipergunakan dalam

finising

PT.

Safarijunie

5

penelitian

ini

memiliki

kerja. Berdasarkan hasil ini,

distribusi normal.

maka hipotesis yang diajukan :
‘’ Tidak terdapat

b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan

antara budaya organisasi dengan
kepuasan kerja” ditolak.

untuk menguji ke dua sebaran,
apakahmengikuti

garis

hubungan

linier

b. Sumbangan Efektif

atau tidak. Hasil uji linearitas

Tidak

terdapat

yang dilakukan diketahui bahwa

sumbangan efektif antara budaya

nilai linearitas jika nilai F-

organisasi terhadap kepuasan kerja

hitung=0,114

karyawan.

>

0,05;

dan p = 0,736 atau p
sehingga

terdapat

3. Kategorisasi

hubungan linear antara Budaya

Berdasarkan

Organisasi dengan Kepuasan
Kerja.

hasil

analisis

diketahui

variabel

budaya

organisasi

mempunyai

rerata

empirik (RE) sebesar 94,54 dan

2. Analisis data

rerata hipotetik (RH) sebesar 62,5

a. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dihitung

yang

berartibudaya

organisasi

dengan menggunakan bantuan

pada subjek tergolong sangat

komputer

SPS

-2000

edisi

tinggi. Variabel kepuasan kerja

Sutrisno

Hadi

dan

Yuni

diketahui rerata empirik (RE)

Prramardiningsih,UGM,
Yogjakarta,

Indonesia

sebesar
versi

114,070

dan

rerata

hipotetik (RH) sebesar 29,5 yang

IBM/IN,Hak Cipta © 2005.

berarti

Berdasarkan perhitungan yang

pada subjek tergolong tinggi.

dilakukan

dengan

kemampuan

berempati

analissi

korelasi product moment dari

KESIMPULAN

Pearson diperoleh hasil r = -

Berdasarkan analisis dan

0,132 dengan p = 0,188 berarti

pembahasan yang telah dilakukan pada

p > 0,05 yang berarti tidak ada

bab sebelumnya, maka dapat ditarik

hubungan

antara

budaya

kesimpulan sebagai berikut :

organisasi

dengan

kepuasan

1. Tidak terdapat

6

hubunganantara

Right Decision Organiztional
Culture, Vision and Planning.
United States of America :
Prentice-Hall Inc.

budaya organisasi dengan kepuasan
kerja karyawan,karena hasil r = 0,132 dengan p = 0,188 berarti p >
0,05

artinya

tidak

terdapat

Blum

hubungan antara budaya organisasi

(As’ad, 2000)
Kepuasan Kerja

Pengertian

dengan kepuasan kerja.
Bucahanan,
David;
Huncznski,
Andrzej, 1997, Organizational
Behavior an Introductory Text.
Third Edition, Europe : Prentice
Hall.

2. Budaya organisasi pada subjek
tergolong sangat tinggi.
3. Kepuasan kerja

pada subjek

tergolong tinggi.
Budaya Organisasi dan Kinerja
Perusahaan. Disertasi Universitas
Airlangga, Surabaya.

4. Tidak terdapat sumbangan efektif
antara budaya organisasi dengan
kepuasan kerja karyawan

David Drennan(Republika, 27 Juli
1994:8),
faktor
pembentuk
SARAN-SARAN
budaya
organisasi
/perusahaan/budaya
kerja/budaya
Hasil analisis yang telah
akdemis.
dilakukan, maka saran-saran yang dapat
dikemukakan adalah :

Denison (2000) sifat utama Ghiselli &
Brown (dalam As’ad, 2002)faktor
yang mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan

1.Bagi pemimpin perusahaan
2.Bagi karyawan
3.Bagi ilmuan psikologis

Hackman & Oldman (dalam Wexley &
Yukl,
1992)
Aspek-aspek
kepuasan kerja

4.Bagi peneliti lain

DAFTAR PUSTAKA

Hadi (2000).Sampel & Teknik Sampling
: Teknik pengambilan sampel

Azwar, S. 1998. Metodologi penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hadi (2004) . Pelaksanaan Try Out
Offset
Handoko (2001) Pengertian Kepuasan
Kerja
Azwar ( 2001 ), teknik analisis vaArian
Hoyt : product moment
Hasibuan,
Melayu
SP,
2001.
Manajemen
Sumber
Daya
Beach, Lee Roy, 1993, Making The

7

Manusia, Edisi Revisi : Bumi
Aksara

Siwi,2010. Modifikasi Skala Budaya
Organisasi

Ijayanti (2008) . Modifikasi Skala
Modifikasi Kepuasan Kerja

Susilo Martoyo (1992) Pengertian
Kepuasan Kerja

Keith, Davis, Jhon W. Newstrom, 1995. Susilo Martoyo, 1992. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Perilaku Dalam Organisasi, Edisi
BPFE.
Ketujuh, Erlangga, Jakarta.
Locke (dalam Gruneberg & Wall, 1984. Situmorang(2000) Pengertian Iklim
Organisasi
h. 103- 109) : aspek-aspek
kepuasan kerja
Testa, Mark R., 1999, Satisfaction with
Organizational
Vision,
Job
Kreiner dan Kinichi (1992) Teori –
Satisfaction and Service Efforts:
teori Kepuasan kerja : pada
an
Empirical
Invetigation.
karyawan
Leadership & Organization
Miller (1997) Aspek-aspek Budaya
Udan Biantoro, 2002. Pengaruh Praktek
Organisasi
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
Terhadap
Moch. As’ad, 1995. Psikologi Industri.
Jakarta: Liberty.
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar
Psikologi Umum. Yogyakarta.
Munandar ( 2001) Permasalahan Dalam
Andi
Budaya Organisasi
Priyanto (2010)
Normalitas

.

Signifikan

Wibowo (2007) Pengertian Kepuasan
Kerja.

Uji

Robbins (1996:289)Ciri-ciri Budaya
Organisasi
Dalam
Suatu
perusahaan
Robbins(2001) Pengertian budaya
organisasi dalam sebuah budaya
terhadap kepuasan kerja.
Robbins, Stephans. 1994. Organization
Theory, Structure, Design and
Application, Alih Bahasa Yusuf
Udara, Arean, Jakarta.

8