HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Budaya Organisasi Dengan Kepuasan Kerja.
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI
DENGAN KEPUASAN KERJA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh:
PIPIT SUSI WIJAYANTI
F 100 080 095
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HUBUGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN
KEPUASAAN KERJA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
PIPIT SUSI WIJAYANTI
F 100 080 095
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
iv
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN
KEPUASAAN KERJA KARYAWAN
Pipit Susi Wijayanti
Drs. Mohammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
shushypipit@yahoo.co.id
ABSTRAK
Kepuasan kerja merupakan suatu gambaran kepuasan yang disertai
keberhasilan pekerjaan dari para pekerja dalam melaksanakan tugas – tugasnya.
Karyawan dengan kepasan kerja yang tinggi akan mempunyai keinginan untuk
mencapai tujuan organisasi dan patuh terhadap peraturan perusahaan. Untuk
mencapai tujuan organisasi yang maksimal,maka kepuasan kerja karyawan harus
tinggi. Salah satunya faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu budaya
organisasi.Budaya organisasi salah satu komponen penting yang berperan dalam
keberhasilan peningkatan kualitas produktivitas.
Berdasarkan pemikiran yang telah penulis uraikan, tujuan penelitian yang
ingin dicapai oleh penulis adalah: a) Mengetahui hubungan antara Budaya
Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan, b) Untuk mengetahui tingkat
budaya organisasi, c) Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, d)
Untuk mengetahui peran budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT.
Safariejuni Textindo Industry Boyolali pada bagian produksi (finishing) yang
berjumlah 100 subjek ini dipergunakan semua sebagai sampel, maka dalam
penelitian ini disebut study populasi. Alat pengumpulan data yang dipergunakan
untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah skala.
Kesimpulan dalam penelitiuan ini yaitu : 1) Tidak terdapat hubungan
antara hubungan budaya organisasi dengan kepuasan kerja karyawan,karena hasil
r = -0,132 dengan p = 0,188 berarti p > 0,05. 2) Budaya organisasi pada subjek
tergolong sangat tinggi. 3) Kepuasan kerja pada subjek tergolong tinggi. 4) Tidak
terdapat sumbangan efektif antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja
karyawan.
Kata Kunci : Budaya Organisasi,Kepuasan Kerja
1
,2001)
PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
Munandar ( 2001) mengatakan
merupakan
pilar
utama
bagi
budaya organisasi akan tidak sejalan
beropersinya
suatu
organisasi,hasil
bila terdapatnya permasalahan pada
industri dan kepuasan kerja pada
kerja karyawan seperti sering bolosnya
karyawan. Manusia sebagai tenaga
karyawan pada saat jam kerja, keluar
kerja disuatu organisasi memegang masuk kerja sesukanya, hubungan kerja
peranan penting yang bisa diabaikan
tidak baik, kendali kualitas buruk, dan
begitu saja.Manusia merupakan salah
hal itulah yang dapat berimbas pada
satu faktor produksi yang memiliki
kepuasan kerja karyawan.
peranan
penting
bagi
keberhasilan
Kepuasan kerja pada karyawan
suatu kerja. Manusia merupakan faktor
PT Safarijunie Textindo Industri secara
penting dan terpenting dalam proses langsung
dan produksi,proses industri dalam mereka
sebuah
organisasi,sedangkan
lainnya
yang
merupakan
menentukan
untuk
keinginan
mempertahankan
faktor
karirnya atau pindah ke lingkungan
faktor
perusahaan yang lebih besar,sehingga
pendukung,seperti
kepuasan kerja itu sendiri
modal,tehnologi,metode
atau
sangat
pun mempengaruhi kinerja dan hasil produk
kekayaan yang lainnya juga tidak kalah
yang dikerjakan oleh karyawan itu
pentingnya untuk selalu diperhatikan.
sendiri.
Salah satu aspek yang sering di
pemimpin
Maka
perusahan
gunakan untuk melihat kondisi suatu memperhatikan
organisasi
adalah
kepuasan
kerja
melihat
para
tingkat
karyawan
anggotanya.
kepuasan
seharusnya
itu
juga
kepuasan
sendiri
kinerja
pihak
harus
kerja
baik
pada
karyawan,
Kepuasan kerja yang rendah akan
kompensasi, tunjangan, penghargaan
menimbulkan dampak negatif sepewrti
ataupun kenaikan jabatan sesuai dengan
mangkir
kerja,pindah
kinerja masing-masing karyawan itu
rendah,kesehatan
sendiri dan ditinjau dari segi prestasi
kerja,produktifitas
tubuh
menurun,kecelakaan
yang
dihasilkan/diperoleh
karyawan
kerja,pencurian dan lain lain.(Robbins tersebut.Kepuasan kerja tinggi saat
2
membantu dan mempengaruhi kondisi organisasi
yang
bersangkutan
dan
yang positif dan dinamis, sehingga
mempengaruhi perilaku anggotanya.
memberi keuntungan yang nyata,tidak
Sejumlah
hanya
tetapi
organisasi dipusatkan pada hubungan
karyawannya sendiri. Kondisi seperti
antara persepsi terhadap budaya kerja
inilah
dan kepuasan kerja. Seorang peneliti
bagi
yang
perusahan
diharapkan
setiap
besar
penelitian
budaya
manajemen perusahaan dan menjadi peneliti menyatakan bahwa hal ini
salah satu alasan para peneliti untuk mungkin disebabkan budaya organisasi
melakukan studi kepuasan kerja,karena
dan kepuasan kerja hanyalah dua istilah
berkaitan
kerja
yang berbeda untuk fenomena yang
produktivitas kerja dan kelangsungan
sama ( Jhonneson dalam Jewell dan
hidup perusahan yang bersangkutan.
Siegel,1998)
dengan
Kepuasan
tenaga
dipengaruhi
oleh
Masalah
hubungan
antara
pekerja itu sendiri,promosi imbalan/gaji
budaya dengan kepuasan kerja telah
supervisi,rekan kerja,kondisi kerja dan
diteliti sebelumnya oleh Hood and
perusahaan(Locke,1983).
Budaya
Koberg (1992) yang menyatakan bahwa
organisasi sebagai salah satu perangkat
terdapat hubungan yang positif antara
manajeman untuk mencapai tujuan
budaya organisasi dengan kepuasan
perusaan dan sekaligus bahwa budaya
kerja.Ada pula beberapa peneliti yang
organisasi dimanfaatkan sebagai salah
telah melakukan pengujian kepuasan
satu andalan daya saing perusahaan.
kerja akuntan praktisi. Albrecht (1981)
Ada yang menafsirkan bahwa nilai- salah satu yang telah mempelajari
nilai budaya yang terkandung didalam
tingkah laku (attitudes) staf profesional
budaya organisasi sama dengan iklim
dari 25 kantor akuntan publik. Hasil
organisasi.
pengujian
Sebagaimana
Situmorang(2000)
organisasi
pendapat
bahwa
didefinisikan
iklim
menunjukkan
bahwa
sementara partner melaporkan adanya
sebagai tingkat kepuasan kerja yang signifikan,
gambaran kualitas lingkungan suatu
tapi hal ini tidak terjadi pada staf
organisasi yang relatif tahan lama
yunior, senior maupun manajer. Lebih
dialami
khusus dijelaskan bahwa dalam posisi
nilai-nilai
anggotanya,menggambarkan
seperangkat
karekteristik
staf yunior dilaporkan kurang puasnya
3
disebabkan oleh masalah supervisi,
Budaya
organisasi
selain
maupun umpan balik (feedback)dalam
berpengaruh terhadap kepuasan kerja
kerja,
karyawan.Kepuasan
kesempatan
pengakuan
partisipasi
terhadap
kerja
dan
kerja
karyawan
yang yang tinggi merupakan salah satu
dilakukan secara baik.
indicator juga efektivitas manajemen,
Penelitian (Lawler dan Porter,
yang berarti bahwa budaya organisasi
1974) menyatakan terdapat dua alasan
telah dikelola dengan baik.Dipilihnya
mengapa kepuasan kerja penting dalam
PT.
organisasi : pertama, adanya fakta
sebagai
mengenai korelasi yang kuat antara
penghasil ‘Konveksi Bahan Mentah
kepuasan kerja dan ketidakhadiran,
Setengah Jadi Kain’dimana perusahaan
serta antara kepuasan kerja dengan
tersebut mempunyai peranan penting
turnover. Pegawai yang puas memiliki
sebagai penghasil kain stengah jadi
komitmen tinggi terhadap organisasi,
untuk
memiliki
memerlukan
sikap
positif
terhadap
Safarijunie
obyek
Textindo
Industri
penelitian
karena
keperluan
orang
kain
untuk
dalam
dijadikan
pekerjaan dan organisasi, membantu
pakaian untuk berbusana dan kegiatan
rekan kerja, serta memiliki keinginan
ekonomi
masyarakat
dalam
hal
lebih tinggi untuk melaporkan yang berjualan kain untuk di konsumsi orang
tidak etis.
banyak.Untuk melaksanakan aktivitas
Budaya organisasi merupakan
tersebut
dibutuhkan
sumber
daya
sistem penyebaran kepercayaan dan
manusia yang memadai dari segi
nilai-nilai yang berkembang dalam
kwantitas
suatu
dijiwai budaya organisasinya.
organisasi
perilaku
dan
mengarahkan
kwalitas
yang
anggotaanggotanya.Budaya
organisasi dapat menjadi instrumen
METODE PENELITIAN
keunggulan kompetitif yang utama,
yaitu
maupun
bila
budaya
Menurut Hadi (2001),Penentuan
populasi merupakan hal terpenting
organisasi
mendukung strategi organisasi, dan bila yang
dilakukan
dalam
sebuah
budaya organisasi dapat menjawab atau
penelitian. Populasi adalah kelompok
mengatasi
subjek
tantangan
lingkungan
dengan cepat dan tepat.
yang
generalisasi
4
hasil
hendak
penelitian
dikenai
yang
memiliki
kesamaan
ciri
atau
Textindo Industry. Jenis kelamin yang
karekteristik yang membedakan dari
di
ambil
adalah
laki-laki
kelompok subjek yang lain (Azwar perempuan.Frekuensi
jenis
dan
kelamin
,1997). Populasi dalam penelitian ini
responden
adalah karyawan PT.SAFARIJUNIE
kerja.Dari diskripsi diatas variabel jenis
TEXTINDO INDUSTRI di Kecamatan
kelamin
Banyudono
Boyolali
karakteristik sampel penelitian.Untuk
Provinsi Jawa Tengah.PT Safarijunie
masa kerja responden yang menjadi
Textindo
sampel dalam penelitian ini adalah
Kabupaten
Industry
adalah
sebuah
sebanyak
sudah
100
memenuhi
tenaga
kriteria
perusahaan yang bergerak dibidang masa kerjanya lebih dari 2 tahun.
industri
tekstil
berada
didaerah
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
banyudono boyolali. PT Safarijunie
100 responden pada shift pagi dan
Textindo Industry berproduksi untuk
siang di bagian produksi PT. Safarijunie
weaving dan finishing yang berupa
Textindo Industry, status kesehatan
scouring
proses
responden yang menjadi sampel dalam
weaving terdiri dari beberapa tahap
penelitian ini dalam keadaan sehat dan
yaitu tahap persiapan, warping, sizing,
tidak sakit.
bleaching.
Dalam
reaching, pirt winder, tying loom, dan
inspecting
yang
meliputi
proses
HASIL DAN PEMBAHASAN
manding, inspekting, dan grading untuk
a. Uji Normalitas
menghasilkan hasil produk yang berupa
kain
setengah
merupakan
jadi.
pabrik
Industri
tekstil
Dari uji normalitas yang
ini
dilakukan diketahui bahwa uji
yang
normalitas
diketahui
bahwa
memproses bahan baku benang menjadi
hasil
kain mentah atau grey menjadi kain
organisasi sebesar 1,489 dengan
putih atau kain finish (ready for print).
p 0,685 atau p > 0,05 dan hasil
normalitas
budaya
Karakteristik subjek penelitian
dari normalitas kepuasan kerja
berdasarkan hasil penelitian terhadap
sebesar 15,224 dengan p 0,085
100 responden yang terdiri dari tenaga
atau p > 0,05. Dari hasil
kerja shift pagi dan siang di bagian
tersebut pernyataan pada kedua
produksi
skala yang dipergunakan dalam
finising
PT.
Safarijunie
5
penelitian
ini
memiliki
kerja. Berdasarkan hasil ini,
distribusi normal.
maka hipotesis yang diajukan :
‘’ Tidak terdapat
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan
antara budaya organisasi dengan
kepuasan kerja” ditolak.
untuk menguji ke dua sebaran,
apakahmengikuti
garis
hubungan
linier
b. Sumbangan Efektif
atau tidak. Hasil uji linearitas
Tidak
terdapat
yang dilakukan diketahui bahwa
sumbangan efektif antara budaya
nilai linearitas jika nilai F-
organisasi terhadap kepuasan kerja
hitung=0,114
karyawan.
>
0,05;
dan p = 0,736 atau p
sehingga
terdapat
3. Kategorisasi
hubungan linear antara Budaya
Berdasarkan
Organisasi dengan Kepuasan
Kerja.
hasil
analisis
diketahui
variabel
budaya
organisasi
mempunyai
rerata
empirik (RE) sebesar 94,54 dan
2. Analisis data
rerata hipotetik (RH) sebesar 62,5
a. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dihitung
yang
berartibudaya
organisasi
dengan menggunakan bantuan
pada subjek tergolong sangat
komputer
SPS
-2000
edisi
tinggi. Variabel kepuasan kerja
Sutrisno
Hadi
dan
Yuni
diketahui rerata empirik (RE)
Prramardiningsih,UGM,
Yogjakarta,
Indonesia
sebesar
versi
114,070
dan
rerata
hipotetik (RH) sebesar 29,5 yang
IBM/IN,Hak Cipta © 2005.
berarti
Berdasarkan perhitungan yang
pada subjek tergolong tinggi.
dilakukan
dengan
kemampuan
berempati
analissi
korelasi product moment dari
KESIMPULAN
Pearson diperoleh hasil r = -
Berdasarkan analisis dan
0,132 dengan p = 0,188 berarti
pembahasan yang telah dilakukan pada
p > 0,05 yang berarti tidak ada
bab sebelumnya, maka dapat ditarik
hubungan
antara
budaya
kesimpulan sebagai berikut :
organisasi
dengan
kepuasan
1. Tidak terdapat
6
hubunganantara
Right Decision Organiztional
Culture, Vision and Planning.
United States of America :
Prentice-Hall Inc.
budaya organisasi dengan kepuasan
kerja karyawan,karena hasil r = 0,132 dengan p = 0,188 berarti p >
0,05
artinya
tidak
terdapat
Blum
hubungan antara budaya organisasi
(As’ad, 2000)
Kepuasan Kerja
Pengertian
dengan kepuasan kerja.
Bucahanan,
David;
Huncznski,
Andrzej, 1997, Organizational
Behavior an Introductory Text.
Third Edition, Europe : Prentice
Hall.
2. Budaya organisasi pada subjek
tergolong sangat tinggi.
3. Kepuasan kerja
pada subjek
tergolong tinggi.
Budaya Organisasi dan Kinerja
Perusahaan. Disertasi Universitas
Airlangga, Surabaya.
4. Tidak terdapat sumbangan efektif
antara budaya organisasi dengan
kepuasan kerja karyawan
David Drennan(Republika, 27 Juli
1994:8),
faktor
pembentuk
SARAN-SARAN
budaya
organisasi
/perusahaan/budaya
kerja/budaya
Hasil analisis yang telah
akdemis.
dilakukan, maka saran-saran yang dapat
dikemukakan adalah :
Denison (2000) sifat utama Ghiselli &
Brown (dalam As’ad, 2002)faktor
yang mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan
1.Bagi pemimpin perusahaan
2.Bagi karyawan
3.Bagi ilmuan psikologis
Hackman & Oldman (dalam Wexley &
Yukl,
1992)
Aspek-aspek
kepuasan kerja
4.Bagi peneliti lain
DAFTAR PUSTAKA
Hadi (2000).Sampel & Teknik Sampling
: Teknik pengambilan sampel
Azwar, S. 1998. Metodologi penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hadi (2004) . Pelaksanaan Try Out
Offset
Handoko (2001) Pengertian Kepuasan
Kerja
Azwar ( 2001 ), teknik analisis vaArian
Hoyt : product moment
Hasibuan,
Melayu
SP,
2001.
Manajemen
Sumber
Daya
Beach, Lee Roy, 1993, Making The
7
Manusia, Edisi Revisi : Bumi
Aksara
Siwi,2010. Modifikasi Skala Budaya
Organisasi
Ijayanti (2008) . Modifikasi Skala
Modifikasi Kepuasan Kerja
Susilo Martoyo (1992) Pengertian
Kepuasan Kerja
Keith, Davis, Jhon W. Newstrom, 1995. Susilo Martoyo, 1992. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Perilaku Dalam Organisasi, Edisi
BPFE.
Ketujuh, Erlangga, Jakarta.
Locke (dalam Gruneberg & Wall, 1984. Situmorang(2000) Pengertian Iklim
Organisasi
h. 103- 109) : aspek-aspek
kepuasan kerja
Testa, Mark R., 1999, Satisfaction with
Organizational
Vision,
Job
Kreiner dan Kinichi (1992) Teori –
Satisfaction and Service Efforts:
teori Kepuasan kerja : pada
an
Empirical
Invetigation.
karyawan
Leadership & Organization
Miller (1997) Aspek-aspek Budaya
Udan Biantoro, 2002. Pengaruh Praktek
Organisasi
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
Terhadap
Moch. As’ad, 1995. Psikologi Industri.
Jakarta: Liberty.
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar
Psikologi Umum. Yogyakarta.
Munandar ( 2001) Permasalahan Dalam
Andi
Budaya Organisasi
Priyanto (2010)
Normalitas
.
Signifikan
Wibowo (2007) Pengertian Kepuasan
Kerja.
Uji
Robbins (1996:289)Ciri-ciri Budaya
Organisasi
Dalam
Suatu
perusahaan
Robbins(2001) Pengertian budaya
organisasi dalam sebuah budaya
terhadap kepuasan kerja.
Robbins, Stephans. 1994. Organization
Theory, Structure, Design and
Application, Alih Bahasa Yusuf
Udara, Arean, Jakarta.
8
DENGAN KEPUASAN KERJA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh:
PIPIT SUSI WIJAYANTI
F 100 080 095
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HUBUGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN
KEPUASAAN KERJA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
PIPIT SUSI WIJAYANTI
F 100 080 095
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
iv
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN
KEPUASAAN KERJA KARYAWAN
Pipit Susi Wijayanti
Drs. Mohammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
shushypipit@yahoo.co.id
ABSTRAK
Kepuasan kerja merupakan suatu gambaran kepuasan yang disertai
keberhasilan pekerjaan dari para pekerja dalam melaksanakan tugas – tugasnya.
Karyawan dengan kepasan kerja yang tinggi akan mempunyai keinginan untuk
mencapai tujuan organisasi dan patuh terhadap peraturan perusahaan. Untuk
mencapai tujuan organisasi yang maksimal,maka kepuasan kerja karyawan harus
tinggi. Salah satunya faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu budaya
organisasi.Budaya organisasi salah satu komponen penting yang berperan dalam
keberhasilan peningkatan kualitas produktivitas.
Berdasarkan pemikiran yang telah penulis uraikan, tujuan penelitian yang
ingin dicapai oleh penulis adalah: a) Mengetahui hubungan antara Budaya
Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan, b) Untuk mengetahui tingkat
budaya organisasi, c) Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, d)
Untuk mengetahui peran budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT.
Safariejuni Textindo Industry Boyolali pada bagian produksi (finishing) yang
berjumlah 100 subjek ini dipergunakan semua sebagai sampel, maka dalam
penelitian ini disebut study populasi. Alat pengumpulan data yang dipergunakan
untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah skala.
Kesimpulan dalam penelitiuan ini yaitu : 1) Tidak terdapat hubungan
antara hubungan budaya organisasi dengan kepuasan kerja karyawan,karena hasil
r = -0,132 dengan p = 0,188 berarti p > 0,05. 2) Budaya organisasi pada subjek
tergolong sangat tinggi. 3) Kepuasan kerja pada subjek tergolong tinggi. 4) Tidak
terdapat sumbangan efektif antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja
karyawan.
Kata Kunci : Budaya Organisasi,Kepuasan Kerja
1
,2001)
PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
Munandar ( 2001) mengatakan
merupakan
pilar
utama
bagi
budaya organisasi akan tidak sejalan
beropersinya
suatu
organisasi,hasil
bila terdapatnya permasalahan pada
industri dan kepuasan kerja pada
kerja karyawan seperti sering bolosnya
karyawan. Manusia sebagai tenaga
karyawan pada saat jam kerja, keluar
kerja disuatu organisasi memegang masuk kerja sesukanya, hubungan kerja
peranan penting yang bisa diabaikan
tidak baik, kendali kualitas buruk, dan
begitu saja.Manusia merupakan salah
hal itulah yang dapat berimbas pada
satu faktor produksi yang memiliki
kepuasan kerja karyawan.
peranan
penting
bagi
keberhasilan
Kepuasan kerja pada karyawan
suatu kerja. Manusia merupakan faktor
PT Safarijunie Textindo Industri secara
penting dan terpenting dalam proses langsung
dan produksi,proses industri dalam mereka
sebuah
organisasi,sedangkan
lainnya
yang
merupakan
menentukan
untuk
keinginan
mempertahankan
faktor
karirnya atau pindah ke lingkungan
faktor
perusahaan yang lebih besar,sehingga
pendukung,seperti
kepuasan kerja itu sendiri
modal,tehnologi,metode
atau
sangat
pun mempengaruhi kinerja dan hasil produk
kekayaan yang lainnya juga tidak kalah
yang dikerjakan oleh karyawan itu
pentingnya untuk selalu diperhatikan.
sendiri.
Salah satu aspek yang sering di
pemimpin
Maka
perusahan
gunakan untuk melihat kondisi suatu memperhatikan
organisasi
adalah
kepuasan
kerja
melihat
para
tingkat
karyawan
anggotanya.
kepuasan
seharusnya
itu
juga
kepuasan
sendiri
kinerja
pihak
harus
kerja
baik
pada
karyawan,
Kepuasan kerja yang rendah akan
kompensasi, tunjangan, penghargaan
menimbulkan dampak negatif sepewrti
ataupun kenaikan jabatan sesuai dengan
mangkir
kerja,pindah
kinerja masing-masing karyawan itu
rendah,kesehatan
sendiri dan ditinjau dari segi prestasi
kerja,produktifitas
tubuh
menurun,kecelakaan
yang
dihasilkan/diperoleh
karyawan
kerja,pencurian dan lain lain.(Robbins tersebut.Kepuasan kerja tinggi saat
2
membantu dan mempengaruhi kondisi organisasi
yang
bersangkutan
dan
yang positif dan dinamis, sehingga
mempengaruhi perilaku anggotanya.
memberi keuntungan yang nyata,tidak
Sejumlah
hanya
tetapi
organisasi dipusatkan pada hubungan
karyawannya sendiri. Kondisi seperti
antara persepsi terhadap budaya kerja
inilah
dan kepuasan kerja. Seorang peneliti
bagi
yang
perusahan
diharapkan
setiap
besar
penelitian
budaya
manajemen perusahaan dan menjadi peneliti menyatakan bahwa hal ini
salah satu alasan para peneliti untuk mungkin disebabkan budaya organisasi
melakukan studi kepuasan kerja,karena
dan kepuasan kerja hanyalah dua istilah
berkaitan
kerja
yang berbeda untuk fenomena yang
produktivitas kerja dan kelangsungan
sama ( Jhonneson dalam Jewell dan
hidup perusahan yang bersangkutan.
Siegel,1998)
dengan
Kepuasan
tenaga
dipengaruhi
oleh
Masalah
hubungan
antara
pekerja itu sendiri,promosi imbalan/gaji
budaya dengan kepuasan kerja telah
supervisi,rekan kerja,kondisi kerja dan
diteliti sebelumnya oleh Hood and
perusahaan(Locke,1983).
Budaya
Koberg (1992) yang menyatakan bahwa
organisasi sebagai salah satu perangkat
terdapat hubungan yang positif antara
manajeman untuk mencapai tujuan
budaya organisasi dengan kepuasan
perusaan dan sekaligus bahwa budaya
kerja.Ada pula beberapa peneliti yang
organisasi dimanfaatkan sebagai salah
telah melakukan pengujian kepuasan
satu andalan daya saing perusahaan.
kerja akuntan praktisi. Albrecht (1981)
Ada yang menafsirkan bahwa nilai- salah satu yang telah mempelajari
nilai budaya yang terkandung didalam
tingkah laku (attitudes) staf profesional
budaya organisasi sama dengan iklim
dari 25 kantor akuntan publik. Hasil
organisasi.
pengujian
Sebagaimana
Situmorang(2000)
organisasi
pendapat
bahwa
didefinisikan
iklim
menunjukkan
bahwa
sementara partner melaporkan adanya
sebagai tingkat kepuasan kerja yang signifikan,
gambaran kualitas lingkungan suatu
tapi hal ini tidak terjadi pada staf
organisasi yang relatif tahan lama
yunior, senior maupun manajer. Lebih
dialami
khusus dijelaskan bahwa dalam posisi
nilai-nilai
anggotanya,menggambarkan
seperangkat
karekteristik
staf yunior dilaporkan kurang puasnya
3
disebabkan oleh masalah supervisi,
Budaya
organisasi
selain
maupun umpan balik (feedback)dalam
berpengaruh terhadap kepuasan kerja
kerja,
karyawan.Kepuasan
kesempatan
pengakuan
partisipasi
terhadap
kerja
dan
kerja
karyawan
yang yang tinggi merupakan salah satu
dilakukan secara baik.
indicator juga efektivitas manajemen,
Penelitian (Lawler dan Porter,
yang berarti bahwa budaya organisasi
1974) menyatakan terdapat dua alasan
telah dikelola dengan baik.Dipilihnya
mengapa kepuasan kerja penting dalam
PT.
organisasi : pertama, adanya fakta
sebagai
mengenai korelasi yang kuat antara
penghasil ‘Konveksi Bahan Mentah
kepuasan kerja dan ketidakhadiran,
Setengah Jadi Kain’dimana perusahaan
serta antara kepuasan kerja dengan
tersebut mempunyai peranan penting
turnover. Pegawai yang puas memiliki
sebagai penghasil kain stengah jadi
komitmen tinggi terhadap organisasi,
untuk
memiliki
memerlukan
sikap
positif
terhadap
Safarijunie
obyek
Textindo
Industri
penelitian
karena
keperluan
orang
kain
untuk
dalam
dijadikan
pekerjaan dan organisasi, membantu
pakaian untuk berbusana dan kegiatan
rekan kerja, serta memiliki keinginan
ekonomi
masyarakat
dalam
hal
lebih tinggi untuk melaporkan yang berjualan kain untuk di konsumsi orang
tidak etis.
banyak.Untuk melaksanakan aktivitas
Budaya organisasi merupakan
tersebut
dibutuhkan
sumber
daya
sistem penyebaran kepercayaan dan
manusia yang memadai dari segi
nilai-nilai yang berkembang dalam
kwantitas
suatu
dijiwai budaya organisasinya.
organisasi
perilaku
dan
mengarahkan
kwalitas
yang
anggotaanggotanya.Budaya
organisasi dapat menjadi instrumen
METODE PENELITIAN
keunggulan kompetitif yang utama,
yaitu
maupun
bila
budaya
Menurut Hadi (2001),Penentuan
populasi merupakan hal terpenting
organisasi
mendukung strategi organisasi, dan bila yang
dilakukan
dalam
sebuah
budaya organisasi dapat menjawab atau
penelitian. Populasi adalah kelompok
mengatasi
subjek
tantangan
lingkungan
dengan cepat dan tepat.
yang
generalisasi
4
hasil
hendak
penelitian
dikenai
yang
memiliki
kesamaan
ciri
atau
Textindo Industry. Jenis kelamin yang
karekteristik yang membedakan dari
di
ambil
adalah
laki-laki
kelompok subjek yang lain (Azwar perempuan.Frekuensi
jenis
dan
kelamin
,1997). Populasi dalam penelitian ini
responden
adalah karyawan PT.SAFARIJUNIE
kerja.Dari diskripsi diatas variabel jenis
TEXTINDO INDUSTRI di Kecamatan
kelamin
Banyudono
Boyolali
karakteristik sampel penelitian.Untuk
Provinsi Jawa Tengah.PT Safarijunie
masa kerja responden yang menjadi
Textindo
sampel dalam penelitian ini adalah
Kabupaten
Industry
adalah
sebuah
sebanyak
sudah
100
memenuhi
tenaga
kriteria
perusahaan yang bergerak dibidang masa kerjanya lebih dari 2 tahun.
industri
tekstil
berada
didaerah
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
banyudono boyolali. PT Safarijunie
100 responden pada shift pagi dan
Textindo Industry berproduksi untuk
siang di bagian produksi PT. Safarijunie
weaving dan finishing yang berupa
Textindo Industry, status kesehatan
scouring
proses
responden yang menjadi sampel dalam
weaving terdiri dari beberapa tahap
penelitian ini dalam keadaan sehat dan
yaitu tahap persiapan, warping, sizing,
tidak sakit.
bleaching.
Dalam
reaching, pirt winder, tying loom, dan
inspecting
yang
meliputi
proses
HASIL DAN PEMBAHASAN
manding, inspekting, dan grading untuk
a. Uji Normalitas
menghasilkan hasil produk yang berupa
kain
setengah
merupakan
jadi.
pabrik
Industri
tekstil
Dari uji normalitas yang
ini
dilakukan diketahui bahwa uji
yang
normalitas
diketahui
bahwa
memproses bahan baku benang menjadi
hasil
kain mentah atau grey menjadi kain
organisasi sebesar 1,489 dengan
putih atau kain finish (ready for print).
p 0,685 atau p > 0,05 dan hasil
normalitas
budaya
Karakteristik subjek penelitian
dari normalitas kepuasan kerja
berdasarkan hasil penelitian terhadap
sebesar 15,224 dengan p 0,085
100 responden yang terdiri dari tenaga
atau p > 0,05. Dari hasil
kerja shift pagi dan siang di bagian
tersebut pernyataan pada kedua
produksi
skala yang dipergunakan dalam
finising
PT.
Safarijunie
5
penelitian
ini
memiliki
kerja. Berdasarkan hasil ini,
distribusi normal.
maka hipotesis yang diajukan :
‘’ Tidak terdapat
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan
antara budaya organisasi dengan
kepuasan kerja” ditolak.
untuk menguji ke dua sebaran,
apakahmengikuti
garis
hubungan
linier
b. Sumbangan Efektif
atau tidak. Hasil uji linearitas
Tidak
terdapat
yang dilakukan diketahui bahwa
sumbangan efektif antara budaya
nilai linearitas jika nilai F-
organisasi terhadap kepuasan kerja
hitung=0,114
karyawan.
>
0,05;
dan p = 0,736 atau p
sehingga
terdapat
3. Kategorisasi
hubungan linear antara Budaya
Berdasarkan
Organisasi dengan Kepuasan
Kerja.
hasil
analisis
diketahui
variabel
budaya
organisasi
mempunyai
rerata
empirik (RE) sebesar 94,54 dan
2. Analisis data
rerata hipotetik (RH) sebesar 62,5
a. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dihitung
yang
berartibudaya
organisasi
dengan menggunakan bantuan
pada subjek tergolong sangat
komputer
SPS
-2000
edisi
tinggi. Variabel kepuasan kerja
Sutrisno
Hadi
dan
Yuni
diketahui rerata empirik (RE)
Prramardiningsih,UGM,
Yogjakarta,
Indonesia
sebesar
versi
114,070
dan
rerata
hipotetik (RH) sebesar 29,5 yang
IBM/IN,Hak Cipta © 2005.
berarti
Berdasarkan perhitungan yang
pada subjek tergolong tinggi.
dilakukan
dengan
kemampuan
berempati
analissi
korelasi product moment dari
KESIMPULAN
Pearson diperoleh hasil r = -
Berdasarkan analisis dan
0,132 dengan p = 0,188 berarti
pembahasan yang telah dilakukan pada
p > 0,05 yang berarti tidak ada
bab sebelumnya, maka dapat ditarik
hubungan
antara
budaya
kesimpulan sebagai berikut :
organisasi
dengan
kepuasan
1. Tidak terdapat
6
hubunganantara
Right Decision Organiztional
Culture, Vision and Planning.
United States of America :
Prentice-Hall Inc.
budaya organisasi dengan kepuasan
kerja karyawan,karena hasil r = 0,132 dengan p = 0,188 berarti p >
0,05
artinya
tidak
terdapat
Blum
hubungan antara budaya organisasi
(As’ad, 2000)
Kepuasan Kerja
Pengertian
dengan kepuasan kerja.
Bucahanan,
David;
Huncznski,
Andrzej, 1997, Organizational
Behavior an Introductory Text.
Third Edition, Europe : Prentice
Hall.
2. Budaya organisasi pada subjek
tergolong sangat tinggi.
3. Kepuasan kerja
pada subjek
tergolong tinggi.
Budaya Organisasi dan Kinerja
Perusahaan. Disertasi Universitas
Airlangga, Surabaya.
4. Tidak terdapat sumbangan efektif
antara budaya organisasi dengan
kepuasan kerja karyawan
David Drennan(Republika, 27 Juli
1994:8),
faktor
pembentuk
SARAN-SARAN
budaya
organisasi
/perusahaan/budaya
kerja/budaya
Hasil analisis yang telah
akdemis.
dilakukan, maka saran-saran yang dapat
dikemukakan adalah :
Denison (2000) sifat utama Ghiselli &
Brown (dalam As’ad, 2002)faktor
yang mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan
1.Bagi pemimpin perusahaan
2.Bagi karyawan
3.Bagi ilmuan psikologis
Hackman & Oldman (dalam Wexley &
Yukl,
1992)
Aspek-aspek
kepuasan kerja
4.Bagi peneliti lain
DAFTAR PUSTAKA
Hadi (2000).Sampel & Teknik Sampling
: Teknik pengambilan sampel
Azwar, S. 1998. Metodologi penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hadi (2004) . Pelaksanaan Try Out
Offset
Handoko (2001) Pengertian Kepuasan
Kerja
Azwar ( 2001 ), teknik analisis vaArian
Hoyt : product moment
Hasibuan,
Melayu
SP,
2001.
Manajemen
Sumber
Daya
Beach, Lee Roy, 1993, Making The
7
Manusia, Edisi Revisi : Bumi
Aksara
Siwi,2010. Modifikasi Skala Budaya
Organisasi
Ijayanti (2008) . Modifikasi Skala
Modifikasi Kepuasan Kerja
Susilo Martoyo (1992) Pengertian
Kepuasan Kerja
Keith, Davis, Jhon W. Newstrom, 1995. Susilo Martoyo, 1992. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Perilaku Dalam Organisasi, Edisi
BPFE.
Ketujuh, Erlangga, Jakarta.
Locke (dalam Gruneberg & Wall, 1984. Situmorang(2000) Pengertian Iklim
Organisasi
h. 103- 109) : aspek-aspek
kepuasan kerja
Testa, Mark R., 1999, Satisfaction with
Organizational
Vision,
Job
Kreiner dan Kinichi (1992) Teori –
Satisfaction and Service Efforts:
teori Kepuasan kerja : pada
an
Empirical
Invetigation.
karyawan
Leadership & Organization
Miller (1997) Aspek-aspek Budaya
Udan Biantoro, 2002. Pengaruh Praktek
Organisasi
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
Terhadap
Moch. As’ad, 1995. Psikologi Industri.
Jakarta: Liberty.
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar
Psikologi Umum. Yogyakarta.
Munandar ( 2001) Permasalahan Dalam
Andi
Budaya Organisasi
Priyanto (2010)
Normalitas
.
Signifikan
Wibowo (2007) Pengertian Kepuasan
Kerja.
Uji
Robbins (1996:289)Ciri-ciri Budaya
Organisasi
Dalam
Suatu
perusahaan
Robbins(2001) Pengertian budaya
organisasi dalam sebuah budaya
terhadap kepuasan kerja.
Robbins, Stephans. 1994. Organization
Theory, Structure, Design and
Application, Alih Bahasa Yusuf
Udara, Arean, Jakarta.
8