Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis pengaruh peningkatan pembayaran dengan mengguankan kartu APMK sebagai instrumen
pembayaran non tunai terhadap permintaan uang M1 dalam jangka panjang dan dalam jangka pendek.
2. LANDASAN TEORI
Teori tentang uang dan permintaan uang, antara lain. 1.
Teori Irving Fisher Irving Fisher merumuskan teorinya pada suatu persamaan:
M × V = P × T Dimana M adalah jumlah uang, V adalah tingkat perputaran uang
velocity, P adalah harga barang, dan T adalah volume barang yang menjadi objek transaksi.
Dari persamaan di atas, V velocity of money, didefinisikan sebagai jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan untuk membelanjakan komoditi
barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian Mishkin, 2001. Persamaan ini tidak cukup baik menggambarkan keadaan keseimbangan.
Keberadaan uang hanyalah untuk memfasilitasi transaksi dan tidak memiliki kegunaan intrinsik.
2. Pendekatan CambridgeMarshall Equation
Disamping menganalisis permintaan uang secara institusional, ekonom Cambridge lebih dalam menganalisis bagaimana individu
memegang uang daripada keseimbangan pasar Mishkin, 2001. Tingkat kesejahteraan masyarakat mempengaruhi permintaan uang. Uang dalam
pendekatan ini tidak saja berfungsi sebagai alat pertukaran, melainkan sebagai penyimpan nilai. Para ekonom seperti A. C. Pigou dan Alfred
Marshall memformulasikan pendekatan ini melalui persamaan: M
d
= k × PY dimana M
d
= permintaan uang, P = tingkat harga, Y = tingkat pendapatan, dan k = konstanta.
3. Teori Keynes
Keyness memformulasikan tiga motif permintaan uang, yaitu: 1
Motif Transaksi. Keynes menyatakan, bahwa permintaan uang kas untuk tujuan transaksi ini tergantung pada besarnya pendapatan
yang masyarakat peroleh. 2
Motif Berjaga-jaga. Keynes berpendapat bahwa masyarakat akan memegang uang untuk kebutuhan yang tidak bisa diekspektasi
sebelumnya untuk berjaga-jaga. 3
Motif Spekulasi. Keyness mempertegas teori Cambridge, bahwa ketidakmenentuan di masa datang mempengaruhi masyarakat untuk
meminta uang. Uang bersifat sebagai penyimpan kekayaan, dan masyarakat
kadangkala akan
menggunakan uang
untuk kepentingan spekulasi.
4. Teori Baumol dan Tobin
Baumol dan tobin dengan inventory modelnya menyebutkan bahwa ada dua hal yg dipertimbangkan dalam pilihan untuk memegang uang atau
aset yakni: biaya transaksi yang harus dikeluarkan ketika memilih untuk
memegang aset karena dengan memegang aset berkurang likuiditasnya serta return yang diperoleh dengan memegang aset. Tingkat optimal uang yang
dipegang masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut: M =
M : tingkat optimal stok uang c : biaya transaksi
i : return dari aset Py : harga barang y
Dalam konteks inventory model, permintaan non-interest bearing money, yakni uang kartal dan demand deposit dalam hal ini diasumsikan
tidak ada bunga atas simpanan dalam bentuk rekening giro ditentukan oleh pendapatan riil, suku bunga dan biaya transaksi. Tingkat suku bunga dan
biaya transaksi tersebut dalam hal ini adalah berbagai jenis simpanan yang tidak termasuk dalam kategori M1 time deposit dan saving deposit serta
berbagai aset lainnya seperti obligasi. Rumsuan tersebut dapat pula digunakan untuk menganalisis permintaan uang kartal dan M2, tentunya
dengan menggunakan besaran tingkat suku bunga dan biaya transaksi yang relevan.
3. METODE PENELITIAN