METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN

memegang aset karena dengan memegang aset berkurang likuiditasnya serta return yang diperoleh dengan memegang aset. Tingkat optimal uang yang dipegang masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut: M = M : tingkat optimal stok uang c : biaya transaksi i : return dari aset Py : harga barang y Dalam konteks inventory model, permintaan non-interest bearing money, yakni uang kartal dan demand deposit dalam hal ini diasumsikan tidak ada bunga atas simpanan dalam bentuk rekening giro ditentukan oleh pendapatan riil, suku bunga dan biaya transaksi. Tingkat suku bunga dan biaya transaksi tersebut dalam hal ini adalah berbagai jenis simpanan yang tidak termasuk dalam kategori M1 time deposit dan saving deposit serta berbagai aset lainnya seperti obligasi. Rumsuan tersebut dapat pula digunakan untuk menganalisis permintaan uang kartal dan M2, tentunya dengan menggunakan besaran tingkat suku bunga dan biaya transaksi yang relevan.

3. METODE PENELITIAN

Objek yang akan diteliti dalam penelitian adalah Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu APMK, yang termasuk didalamnya kartu kredit, kartu debit, dan kartu ATM. Penelitian ini akan menganalisis penggaruh penggunaan alat pembayaran menggunakan kartu APMK terhadap permintaan uang M1 periode 2010:1 sampai dengan 2012:12, dengan metode analisis uji kointegrasi Eangle-Granger dan Erorr Correction Model ECM. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu time serries bulanan dari tahun 2010:1 sampai dengan 2012:12 meliputi data nominal transaksi dengan kartu debetkartu ATM, kartu kredit, kurs, inflasi, SBI. Data diperoleh dari Bank Indonesia yaitu Statistik Ekonomi dan Keuangan SEKI dan statistik pembayaran Bank Indonesia. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan dalam penelitian ini adalah uji Kointegrasi Eangle-Granger dan Erorr Correction Model ECM. Adapun beberapa tahapan analisisnya adalah sebagai berikut. Pertama, uji akar unit unit root test untuk mengetahui apakah data tersebut stasioner atau tidak. Ada tidaknya akar unit dapat diketahui dengan menggunakan Augmented Dickey Fuller ADF Test. Kedua, uji kointegrasi untuk mengetahui adanya hubungan jangka panjang dan meramalkan keseimbangan dengan menggunakan Engle-Granger Cointegration Test. Ketiga, melakukan pengkoreksian kesalahan error correction dengan menggunakan ECM untuk model yang digunakan. Adapun syarat untuk menggunakan model koreksi kesalahan yaitu jika minimal ada salah satu variabel yang tidak stasioner. Apabila seluruh data yang digunakan ternyata stasioner, maka persamaan tersebut tidak dapat dianalisa dengan menggunakan ECM. Keempat, dilakukan pengujian asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji hetreoskedastisitas, uji otokorelasi dan uji Ramsey Reset.

4. HASIL PENELITIAN

Koefisien Regresi dalam Jangka Pendek dan jangka Panjang Variabel Koefisien Regresi Jangka Pendek Jangka Panjang C 1.503254 12,019758 DLOGDATM 0.281691 2,4283972 LOGDATM-1 -0.180068 - DLOGKRED 0.091374 0,86707028 LOGKRED-1 -0.433353 - DLOGKURS 0.462068 1,060104 LOGKURS-1 -0.455845 - DINF -0.001971 1,0075498 INF-1 -0.543424 - DSBI 0.029653 0,93366131 SBI-1 -0.548979 - ECT 0.542926 - Sumber : Data sekunder yang Diolah Keterangan : = signifikan pada derajat kepercayaan α 1 = signifikan pada derajat kepercayaan α 5 = signifikan pada derajat kepercayaan α 10 Interpretasi ekonomi dalam jangka panjang, menunjukan hubungan yang positif antara kartu debet dengan M1. Koefisien transaksi kartu debet dan ATM menunjukan elastisitasnya, artinya bahwa peningkatan transaksi kartu debet dan kartu ATM sebesar satu persen maka akan meningkatkan permintaan uang M1 sebesar 2,43 persen. Transaksi kartu kredit dan SBI mempunyai koefisien negatif tetapi variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap M1, begitu juga dengan kurs dan inflasi walaupun mempunyai koefisien yang positif tetapi tidak mempengaruhi variabel dependennya. Interpretasi ekonomi dalam jangka pendek, menunjukan tidak semua variabel memiliki hubungan jangka pendek terhadap permintaan uang M1. Variabel kartu kredit dan variabel kurs tidak memiliki pengaruh baik jangka panjang maupun jangka pendek terhadap variabel M1. Selain variabel kartu debetATM dan variabel kartu kredit yang menjadi inti dalam penelitian ini, ternyata variabel lain inflasi dan SBI yang dimasukan kedalam penelitian juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam jangka pendek terhadap permintaan uang M1. Pengaruh penggunaan kartu debetATM berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan uang M1 dengan tingkat kepercayaan 5 persen dan 10 persen. Pengaruh penggunaan kartu debetATM dengan proxy nilai transaksi ternyata memiliki pengaruh dalam jangka pendek terhadap permintaan uang M1. Kenaikan 1 persen dari nilai transaksi kartu debetATM akan menaikan 0,28 persen permintaan uang M1, begitu juga sebaliknya setiap nilain transaksi kartu debetkartu ATM turun sebesar 1 persen maka permintaan uang M1 juga akan turun sebesar 0,28 persen. Hubungan penggunaan kartu debetATM ini ternyata berbanding lurus dengan permintaan uang M1, ketika penggunaan transaksi kartu debetATM naik permintaan uang M1 juga akan naik begitu juga sebaliknya. Varibel lain yang dimasukan dalam penelitian yaitu inflasi dan SBI ternyata juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam jangka pendek terhadap permintaan uang M1. Berbeda dengan variabel kurs, yang ternyata tidak memliliki pengaruh yang signifikan terhadap permintaan uang M1. Inflasi berpengaruh secara signifikan pada tingkat kepercayaan 1 persen, 5 persen dan 10 persen memiliki pengaruh yang negatif terhadap permintaan uang M1. Setiap kenaikan 1 persen inflasi makan aka menurunkan 0,54 persen permintaan uang M1, begiru juga sebaliknya ketika inflasi turun sebesar 1 persen makan akan menaikan permintaan uang sebesar 0,54 persen. Variabel SBI memiliki pengaruh yang singnifikan dan berhubungan negatif dalam jangka pendek terhadap permintaan uang M1 pada tingkat kepercayaan 5 persen dan 10 persen. Setiap kenaikan 1 persen SBI maka akan menurunkan 0,55 persen permintaan uang M1, begitu juuga sebaliknya ketika SBI turun sebesar 1 persen maka permintaan uang M1 akan naik sebesar 0,55 persen.

5. SIMPULAN DAN SARAN