Methode Succesive Internet MSI Analisis Korelasi Sederhana

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013 Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Rendah Sedang Tinggi Gambar 3.1 Garis Kontinum Variabel X dan Y

3.7.2 Methode Succesive Internet MSI

Merubah data ordinal ke interval. Mengingat data vaiabel penelitian seluruhnya diukut dalam bentuk skala ordinal sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dalam skala interval dengan menggunakan method of successive MSI. Langkah –langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perhatikan setiap butir dan menetukan banyaknya frekuensi berdasarkan banyaknya orang yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5. 2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proprosisi. 3. Dengan menggunaka tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. 4. Tentukan nilai densitas untuk setiap nillai Z yang diperoleh. 5. Menghitung Scala Value SV dengan rumus : Rizqi Mochamad Iqbal, 2013 Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu sv = Desity lower limit − Density at Upper limit area under upper limit − area under liwer limit 6. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus Y = NS + k K = 1 + Ns min

3.7.3 Analisis Korelasi Sederhana

Setelah data yang terkumpul berhasil diubah menjadi data interval, maka langkah selanjutnya adalah menghitung dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan penurunan X pada umumnya diikuti oleh kenaikan penurunan Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi r. Nilai koefisien korelasi paling sedikit-1 dan paling besar -1 ≤ r ≥ 1 artinya jika : R = 1, hubungan antara X dan Y sempurna positif mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif R = -1, huubungan X dan Y sempurna dan negatif mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif R = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan Penentuan koefisien korelasi r dalam penelitian ini mennggunakan koefesien korelasi pearson pearson ’s product moment coeeficient of correlation. Rizqi Mochamad Iqbal, 2013 Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dalam hal ini r yxi adalah korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Suharsimi Arikunto, 2006 : 144 i-1,-2,-3,....,9 dan k = banyaknya variabel bebas untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dilihat pada tabel Guilford sebagai berikut : Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Besar Koefisien Klasifikasi 0,000 – 0,199 Sangat Rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Tinggi 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi Sumber:Sugiyono2007:183

3.7.4 Analisis Regresi Sederhana