Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Analisis Ketepatan Swamedikasi Pada Penyakit Maag Di Masyarakat Kabupaten Pacitan.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengobatan sendiri atau swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat modern, herbal maupun tradisional oleh seorang individu untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit. Masyarakat melakukan swamedikasi karena berdasarkan pemikiran bahwa dengan melakukan pengobatan sendiri sudah cukup untuk mengatasi gejala penyakit tanpa melibatkan tenaga medis Hermawati, 2012 Prevalensi swamedikasi cenderung mengalami peningkatan di kalangan masyarakat untuk mengatasi gejala atau penyakit yang dianggap ringan Widayati, 2013. Salah satu penyakit ringan yang bisa diatasi dengan swamedikasi adalah penyakit maag. Penyakit maag atau gastritis adalah radang pada selaput lendir lambung yang dapat disertai tukak lambung usus 12 jari atau tanpa tukak. Mukosa lambung menghasilkan asam dan enzim yang berfungsi untuk membantu dalam proses pencernaan makanan, dan lendir yang berfungsi untuk melindungi lapisan perut dari asam. Ketika mukosa lambung meradang maka produksi asam, enzim dan lendir akan berkurang sehingga menyebabkan keluhan-keluhanLiou,etal., 2008. Penyakit maag dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain makanan dan minuman yang merangsang diproduksinya asam lambung lebih banyak misalnya makanan pedas, asam dan alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, dan jadwal makan yang tidak teratur Djunarko Yosephine, 2011 Swamedikasi pada penyakit maag diperlukan ketepatan dalam pemilihan obat juga ketepatan dalam dosis pemberian. Selain itu sedapat mungkin harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional. Namun dalam prakteknya kesalahan penggunaan obat dalam swamedikasi masih sering terjadi terutama ketidaktepatan pemilihan obat dan dosis pemberian obat. Jika kesalahantersebut terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama dikhawatirkan akan memberikan dampak yang buruk pada kesehatan Hermawati, 2012 1 2 Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis ketepatan swamedikasi pada penyakit maag. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pacitan. Kabupaten Pacitan merupakan kota kecil dan berkembang dengan masyarakatnya melakukan swamedikasi untuk mengatasi penyakit dengan gejala yang ringan seperti penyakit maag. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang ketepatan swamedikasi pada penyakit maag di Kabupaten Pacitan.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK PADA Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Ketepatan Penggunaan Obat Analgetik Pada Swamedikasi Nyeri Di Masyarakat Kabupaten Demak.

1 8 11

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Ketepatan Penggunaan Obat Analgetik Pada Swamedikasi Nyeri Di Masyarakat Kabupaten Demak.

3 29 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK PADA Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Ketepatan Penggunaan Obat Analgetik Pada Swamedikasi Nyeri Di Masyarakat Kabupaten Demak.

1 8 10

ANALISIS KETEPATAN SWAMEDIKASI PADA PENYAKIT MAAG DI MASYARAKAT KABUPATEN PACITAN Analisis Ketepatan Swamedikasi Pada Penyakit Maag Di Masyarakat Kabupaten Pacitan.

0 4 15

ANALISIS KETEPATAN SWAMEDIKASI PADA PENYAKIT MAAG DI MASYARAKAT KABUPATEN PACITAN Analisis Ketepatan Swamedikasi Pada Penyakit Maag Di Masyarakat Kabupaten Pacitan.

0 4 11

SWAMEDIKASI PENYAKIT MAAG PADA MAHASISWA BIDANG KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Swamedikasi Penyakit Maag Pada Mahasiswa Bidang Kesehatan Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 16 12

PENDAHULUAN Swamedikasi Penyakit Maag Pada Mahasiswa Bidang Kesehatan Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5 26 10

SWAMEDIKASI PENYAKIT MAAG PADA MAHASISWA BIDANG KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Swamedikasi Penyakit Maag Pada Mahasiswa Bidang Kesehatan Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN SWAMEDIKASI PENYAKIT MAAG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN SWAMEDIKASI PENYAKIT MAAG PADA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 1 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN SWAMEDIKASI PENYAKIT MAAG PADA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

3 26 21