Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Anak Menurut Hukum Islam
Akibatnya suburlah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam
hidup hedonisme dan serba-boleh permisif. Masyarakat diubah menjadi pemburu kesenangan dan kepuasan. Prinsipnya
bukan halal-haram atau pahala-dosa. Akhirnya, miras, narkoba, perzinaan, seks bebas, pelacuran, menjadi bagian dari kehidupan
sebagian masyarakat. Sebagian ulama mengharamkan narkoba karena
diqiyaskan dengan haramnya khamr, karena ada kesamaan illat alasan hukum yaitu sama-sama memabukkan muskir.
Sebagian menyatakan haramnya narkoba bukan karena diqiyaskan dengan khamr, melainkan karena dua alasan yaitu,
pertama ada nash yang mengharamkan narkoba dan yang kedua
karena menimbulkan bahaya dharar bagi manusia. Ketika akar masalahnya adalah pengabaian hukum Allah,
baik secara keseluruhan, ataupun sebagiannya, maka solusi mendasar dan menyeluruh untuk masalah narkoba adalah
dengan menerapkan hukum Allah dalam setiap aspek kehidupan. Kalau ini tidak dilakukan, sudah terbukti persoalan
bukan semakin baik, namun semakin memperpanjang masalah. Ketika syariat Islam diterapkan, maka peluang
penyalahgunaan akan tertutup. Landasan akidah Islam mewajibkan negara membina ketakwaan warganya. Ketakwaan
yang terwujud itu akan mencegah seseorang terjerumus dalam kejahatan narkoba. Disamping itu, alasan ekonomi untuk terlibat
kejahatan narkoba juga tidak akan muncul. Sebab pemenuhan kebutuhan pokok setiap individu rakyat papan, pangan dan
sandang dan kebutuhan dasar masyarakat pendidikan, layanan kesehatan dan keamanan akan dijamin oleh negara. Setiap
orang juga memiliki kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan sekundernya sesuai kemampuan masing-masing.
Sebagai zat haram, siapa saja yang mengkonsumsi, mengedarkan
dan memproduksinya
berarti telah
melakukan jarimah tindakan kriminal yang termasuk sanksi ta’zir. Pelakunya layak dijatuhi sanksi dimana bentuk,
jenis dan kadar sanksi itu diserahkan kepada ijtihad khalifah
atau qadhi, bisa sanksi diekspos, penjara, denda, jilid bahkan sampai hukuman mati dengan melihat tingkat kejahatan dan
bahayanya bagi masyarakat. Terhadap pengguna narkoba yang baru sekali, selain harus
diobati atau direhabilitasi oleh negara secara gratis, mungkin cukup dijatuhi sanksi ringan. Jika berulang-ulang pecandu
sanksinya bisa lebih berat. Terhadap pengedar tentu tak layak dijatuhi sanksi hukum yang ringan atau diberi keringanan. Sebab
selain melakukan kejahatan narkoba mereka juga membahayakan masyarakat.
Para orang tua hendaknya menjaga anaknya dari maraknya peredaran narkoba, pemakai narkoba sudah tidak mengenal
batasan usia lagi, oleh karena itu sudah diterangkan dalam Al Qur’an kepada orang tua untuk menjaga keluarganya sesuai
dengan firman Allah dalam surat At Tahrim ayat 6 :
Artinya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.
49
Beberapa hal dalam Islam untuk para orang tua dalam membentengi diri dan keluarga dari narkoba yaitu :
a. Mengajarkan aqidah yang benar, karena dengan ini bisa memberikan alasan yang tepat bagi seseorang
untuk melakukan sesuatu atau untuk meninggalkan sesuatu. Ketika alasannya ‘aqidah maka tidak akan
49
Al Qur’an dan Terjemahannya, Op. Cit, h. 354
tergoyahkan oleh kemanfa’atan ataupun kemudhorotan yang sifatnya materi yang akan menimpanya.
b. Memperbaiki keluarga, sehingga keluarga menjadi tempat yang nyaman bagi anggotanya, sehingga anak
tidak mencari kenyamanan lain di luar rumah yang berpengaruh negatif.
c. Menanamkan kebiasaan untuk memanfaatkan waktu, jangan biarkan keluarga terlena dengan kekosongan
dan sia-sia d. Memilihkan lingkungan, diantara faktor pemicu
ketertarikan terhadap narkoba sebagian besar berasal dari lingkaran pertemanan. Ingin meniru teman, ingin
dianggap keren, mencoba apa yang dicoba temannya, ingin menunjukkan jati diri dihadapan teman.
e. Menjaga ketaatan kepada Allah, karena dengan ketaatan kita, maka penjagaan Allah akan diberikan
kepada kita dan keluarga.