Tujuan Komunikasi Tatap Muka

yaitu: 1 saluran formal atau yang bersifat resmi, 2 saluran informal atau yang bersifat tidak resmi. e. Komunikan Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni pesona, kelompok dan massa. Atau dengan perkataan lain dari segi sasaranya maka komunikasi dapat : 1. Komunikasi pesona orang seorang 2. Komunikasi kelompok 3. Komunikasi massa. 40 Bagaimana tanda-tanda komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif – menurut Stewart L. Tubbsdan Sylvia Moss1974:9-13 – paling tidak menilmbulkan lima hal: pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan. Pengertian Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator. Kesenangan Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan pesan informasi dan membentuk pengertian. Ketika kita mengucapkan “Selamat pagi, apa kabar?”, kita tidak bermaksud mencari keterangan. Komunikasi itu hanya dilakukan untuk 40 Widjaja, Komunikasi, Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 18. mengupayakan agar orang lain merasa apa yan disebut analisis transaksional sebagai “Saya Oke – Kamu Oke” komunikasi ini lazim disebut komunikasi fathis, dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubunga kita hangat, akrab, dan menyenangakan. Mempengaruhi sikap Paling sering kita melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain. Khatib ingin membangkitkan sikap beragama dan mendorong jemaah beribadah lebih bai k. “Proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan mnipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak atas kehendaknya sendiri”. Hubungan sosial yang baik Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungakn sosial yang baik. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positip. Kebutuhan sosial ini hanya dapat dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif. Dewasa ini para ilmuwan sosial, filusuf, dan ahli agama sering berbicara tentang alienasi – merasa terasing, kesepian, dan kehilangan keakraban – pada manusia modern. Bila orang gagal menumbuhkan hubungan interpersonal, apa yang terjadi? Banyak – kata Vance Packard 1974. Ia akan menjadi agresif, se nang berkhayal, “dingin”, sakit fisik dan mental, menderita “flight syndrome” ingin melarikan diri dari lingkungannya. Packard mengutip penelitian Philip G. Zimbardo tentang hubungan antara anonimitas dengan agresi.