Gambaran Umum Penelitian DESA WAY URANG LAMPUNG SELATAN DAN PENGGUNAAN GADGET

2 Suroto Asus Zenfone C 1 buah 2 tahun 3 M. Raviul Arzumi Asus Zenfone 2 1 Buah 2 tahun 4 Rianthi Almaida Samsung Grand Prime 1 Buah 3 tahun 5 Yunita Dewi Vivo Y5 Dan Nokia 1202 2 Buah 7 tahun 6 Yadi saputra Samsung Grand Prime Dan Nokia 1201 2 Buah 10 tahun Sumber : Hasil, Wawancara dengan pemuda, 2016 47 Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah pemuda yang akan diambil sampel data mendapatkan hasil seperti diatas bahwa dari keenam pemuda tersebut kebanyakan menggunakan gadget yang memiliki akses dan fitur yang canggih atau yang biasa disebut pada zaman saat ini dengan android. Dari keenam pengguna gadget diatas bahwa yadi saputra lah yang telah lama menggunakan gadget, karena dia yang paling dewasa diantara yang lainnya. Namun pada masa sewaktu dia telah menggunakan gadget belum seperti saat ini yang sudah canggih, hanya saja dahulu yang dipakai hanyalah SMS dan TELEPON saja karna hanya untuk mementingkan komunikasinya saja. Lain halnya pada zaman sekarang gadget bukan hanya untuk berkomunikasi saja namun banyak fitur aplikasi yang ada didalamnya yang mampu membuat penggunanya merasakan sensasi yang jauh lebih seru. Dan itupun tidak menutup kemungkinan tergantung siapa penggunanya dalam menggunakan gadgetnya. Hal yang positif atau hal yang negatif. 5. Penggunaan aplikasi gadget 47 Sumber: Pemuda-pemudi Kelurahan Way urang, wawancara, tahun 2016 Pada penelitian pengambilan data yang langsung dilakukan dengan mewawancarai kepada responden yang berjumlah 6 orang, telah mendapatkan hasil yang terdapat pada tabel berikut: Tabel 10 Penggunaan aplikasi gadget Kriteria usia Aplikasi yang digunakan 20- 22 tahun a. Games online b. Blackberry messenger c. Line d. Instagram e. Path f. Facebook g. Twitter 23-25 tahun a. Blackberry messenger b. Twitter c. Telepon d. Sms e. Instagram f. Kamera 30 tahun a. Telepon b. Sms c. Blacberry messenger d. Facebook 48 48 Pemuda-pemudi Kelurahan Way urang, wawancara, 2016 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kriteria umur 20-22 tahun lebih dominan menggunakan aplikasi games online dibanding aplikasi yang lain, tetapi disamping itu sesekali menggunakan aplikasi: Blackberry Messenger, Line, Instagram, Path, Facebook dan twitter. Sedangkan kriteria umur 23-25 tahun lebih dominan menggunakan aplikasi Blackberry Messenger dibanding aplikasi: Twitter, Telepon, sms, Instagram. Dan kriteria umur 30 tahun pun tidak terlalu dominan terhadap aplikasi Blackberry Messenger, tetapi lebih kepada aplikasi Telepon. Menurut hasil wawancara penulis kepada pemudi yakni Rianthi Almaida dia menuturkan “saya menggunakanmengaplikasi gadget saya hanya disaat sedang sendiri atau bosan. Sedangkan disaat berkumpul dengan kerabat dan teman saya tidak menggunakan gadget, karna menurut saya kalo disaat berkumpul menggunakan gadget akan menggangu perbincangan yang ada. Namun aplikasi yang saya suka dengan gadget saya adalah instagram dan kamera. 49 Bahkan tidak jauh berbeda dengan apa yang telah penulis dapat dari hasil wawancara dengan yunita dewi, diapun menuturkan “saya memainkan gadget dikala rumah sedang sepi tidak ada orang, kecuali saya yangg dirumah, jadi saya memainkan gadget, dan aplikasi yang saya pakai disaat sendiri dirumah adalah terutama kamera tuturnya sambil tertawa, lalu aplikasi facebook, yakni social media. 50 49 Rianthi Almaida, Pemudi Kelurahan Way Urang, Wawancara, 23-01-2017 50 Yunita Dewi, Pemudi Kelurahan Way Urang, Wawancara, 23-12-2016 Jadi dari hasil wawancara yang penulis dapat dari kedua pemudi diatas yakni, penulis menyimpulkan bahwa rianthi almaida dan yunita dewi dalam menggunakan aplikasi tidak jauh berbeda, sama-sama menggunakan aplikasi kamera, karena menurut penulis mereka suka foto-foto dan mengabadikan moment dan mengunduhnya ke media sosial seperti facebook dan instagram. e. Batasan waktu penggunaan gadget Pada penlitian ini peneliti mengamati aktifitas subjek, dengan metode observasi, yakni mengamati dan mencatat yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Adapun hasil yang peneliti peroleh pada saat mengamati kegiatan objek yakni adalah batasan waktu penggunaan gadget dikalangan pemuda yang tidak menentu atau bisa dikatakan tidak bisa lepas dari gadgetnya tersebut. Sehingga lupa akan kewajiban, seperti: solat lima waktu dan berkomunikasi langsung tatap muka, kerabat, orang tua dan lainnya. Penggunaan gadget di kalangan pemuda di Kelurahan Way Urang masih sangat berlebihan dan tidak memberi batasan-batasan dalam menggunakan gadgetnya, sehingga dalam hal ini membuat segala permasalahan timbul seperti halnya, disaat berkumpul dengan sesama untuk berbincang-bincang sendau gurau tetapi masih ada sebagian pemuda yang memainkan gadgetnya, sehingga komunikasi tatap muka menjadi tidak tersalurkan. Lalu ditengah-tengah keluarga yang selalu menggunakan gadget diwaktu santai sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk sharing terhadap orang tua ke anak, anak ke orang tua tidak terjalin baik, dikarenakan aktivitas anak yang selalu memainkan gadgetnya. Hal ini membuat rasa hormat terhadap orang tua mengghilang karena kurang batasannya pemuda dalam menggunakan gadget. Bahkan pemuda sampai lalai melakukan kewajiban agamanya, contohnya; solat lima waktu, pengajian, membaca al- qur‟an. Itu sudah tidak lagi terjadi karena aplikasi yang didalam gadget merubah perilaku pemuda. 51 Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada bapak muhammad ali yakni “pengaruh yang diberikan gadget kepada pemuda saat ini khususnya pada anak saya sendiri sudah terlalu memberikan dampak yang sangat luar biasa, bahwa sanya perilaku mereka jauh dari kebiasaan dahulu yang mana tidak terpaku kepada gadget yang saat ini mereka harus mendahului gadget dibandingkan melakukan kewajiban melakukan solat, mengaji, anak saya kalo saya sudah waktu soalt tiba selalu menunda-nunda waktu solat karna asik main gadget tersebut. Tidak seperti biasanya dahulu sebelum membumingnya gadget, dia selalu bergegas jika waktu solat tiba”. 52 Melalui hasil pengamatan penulis di kalangan Pemuda Pengguna Gadget Di Kelurahan Way Urang, bahwa komunikasi yang terjalin menjadi tidak efektif karena perbincangan yang sedang berjadi menjadi miscommunication, dalam artian komunikasi antara pemuda dengan lainnya tidak tepat kesasaran komunikasi, hal ini disebabkan karena Pemuda Di Kelurahan Way Urang berkomunikasi dengan lainnya tetapi asyik memainkan gadget, artinya mereka masih belum mengetahui kapan, dimana, dan bagaimana waktu yang tepat untuk menggunakan gadget. 51 Hasil Pengamatan, Di Kalangan, Pemuda, Di Kelurahan Way Urang, Kamis, 20-10-2016 52 Bapak Muhammad Ali Selaku Orang Tua Muhammad Raviul Arzumi, Wawancara , Minggu 23-10-2016. f. Pemakaian pulsa atau paket data Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan bahwa pemakaian pulsa atau paket data dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11 Pemakaian pulsa dan paket data Kriteria umur Pulsa atau paket data Pemakaian Tenggang waktu 20-22 tahun 3-4gb - 2 minggu 2 bulan 23-25 tahun 10.000 pulsa 3-4gb 1 minggu 1 bulan 1 minggu 2 bulan 30 tahun 25.000 pulsa 3-4gb - 1 minggu -2 bulan 1 bulan 2bulan Sumber : Olahan data pengamatan Observasi, 2016 53 Berdasarkan pemakaian pulsa atau paket data yang diketahui pada tabel bahwa, penggunaan pada kriteria umur 20-22 selalu menggunakan paket data di gadgetnya, dengan kuota 3-4gb yang seharusnya sampai tenggang waktu 2 bulan tetapi memakai dengan tiada batasan sehingga kurang dari 2 minggu kuota kriteria umur 20-22 tahun sudah habis sebelum waktunya. Sedangkan kriteria umur 23-25 tahun pemakaian pulsa 10.000 selama 1 minggu pas dengan tenggang waktunya, sedangkan pemakaian kuota 3-4gb hanya 1bulan sedangkan waktu habis kuota 2bulan, karena kriteria umur 53 Sumber : Olahan Data Pengamatan Observasi, 2016 23-25 tahun tersebut lebih dominan memakai kuota dibandingkan pulsa. Kriteria umur 30 memakai pemakaian pulsa kurang dari seminggu karena pada kriteria umur 30 tahun tersebut lebih dominan ke pemakaian pulsa dibanding memakai kuota. 54 Berdasarkan hasil wawancara dengan Muhammad raviul arzumi “ kalo saya sih sering beli kouta 3-4gb dengan masa aktif sampai 2 bulan, tapi itu gk sampai 2 bulan udah abis duluan, karna kan saya sering main games online” . 55 jelas dari terlihat bahwa pemakaian yang digunakan oleh muhammad raviul arzumi sangat boros dikarenakan setiap pemakaian dia mengggunakan aplikasi yang menyerap banyak kuota sehingganya tidak sesuai dan berlebihan dari batasan waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan suroto “ biasanya kouta yang saya beli yakni 3-4gb dengan masa aktif selama 2 bulan itu pun saya menggunakan cuma sampai 1 bulan karna aplikasi BBM, Whatsapp tidak pernah offline selalu online karena semua laporan pekerjaan yang saya terima melalui aplikasi tersebut”. 56 Berdasarkan hasil wawancara dengan yadi saputra “ kalau saya jarang beli kuota, soalnya saya lebih sering nelpon kalo gk sms saja, itupun kalo ada hal-hal yang pentingg doang kalo gk ada ya nganggur tu gadget saya. Intinya saya gk terlalu deh 54 Hasil Pengamatan, Di Kalangan, Pemuda Di Kelurahan Way Urang, Sabtu, 22-10-2016 55 Muhammad Raviul Arzumi, Pemuda Kelurahan Way Urang, Wawancara , Minggu, 23-10- 2016 56 Suroto, Pemuda Kelurahan Way Urang, Wawancara, Sabtu, 10-09-2016 kalau mainin gadget, kalo pulsa saya sering ngisi paling satu minggu sekali baru beli pulsa”. 57 Dari hasil wawancara penulis dengan ketiga pemuda diatas tersebut yakni menyimpulkan, bahwa perbedaan dari ketiganya sangat jauh berbeda, dampaknya menjadi pemborosan bagi pemakainya jika dalam menggunakan gadget berlebihan, berbeda dengan yadi saputra yang tidak biasa menggunakan paket data.

C. Kegiatan Sehari-Hari Pemuda Menggunakan Gadget Di Kelurahan Way

Urang Kegiatan rutin pemuda-pemudi semasa dahulu sebelum jauh mengenal kecanggihan gadget seperti saat ini yakni berkumpul dalam acara pembentukan atau rapat karang taruna dan risma untuk saling berkomunikasi langsung antar satu sama lainnya guna untuk mempererat tali silaturhami dan mengenal sikap dan kepribadian antar pemuda-pemudi masing-masing. Bahwa komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Dimana dahulu pemuda-pemudi berkumpul dalam acara karang taruna maupun risma mereka selalu berbincang dan mengobrol antar satu sama lainnya tanpa menggunakan gadget mereka. Hal ini membuat hubungan silahturahmi semakin erat akan tetapi setelah munculnya gadget yang pada zaman modern saat ini kebiasaan berkumpul pemuda-pemudi dalam acara apapun tidak saling berkomunikasi langsung karena kemunculan gadget modern yang canggih seperti saat ini. Hal ini disayangkan 57 Yadi Saputra, Pemuda Kelurahan Way Urang, Wawancara, Sabtu, 24-09-2016 karena akan membuat hubungan erat menjadi renggang tanpa adanya komunikasi langsung yang terjadi. Kegiatan keseharian pemuda Dikelurahan Way Urang dalam menggunakan gadgetnya masing-masing berdasarkan kriteria umur dapat dilihat sebagai berikut: a. Pemuda dengan kriteria umur 20-22 tahun. Kriteria umur 20-22 tahun kegiatan keseharian dalam menggunakan gadget adalah menggunakan gadget untuk bermain games online, kemanfaatan penggunaan gadget di umur tersebut kurang, karena mereka lebih asyik dengan gadget dibanding berkomunikasi atau berhubungan sosial. 58 Yang mana penulis telah mendapatkan hasil wawancara dari salah satu pemuda bernama ”Muhammad Raviul Arzumi” bahwa dia mampu memainkan gadget selama 10 jam dengan permainan games yang ada diaplikasi gadgetnya tersebut, kalaupun ada yang mengajak berbicara ya saya jawab seadanya “ ungkapnya”. 59 b. Pemuda dengan kriteria umur 23-25 Dalam keseharian menggunakan gadget, pada kriteria umur 23-25 tahun ini sering menggunakan aplikasi messenger yang ada diaplikasi gadget seperti contohnya, BBM, Whatsapp, Facebook, Twitter. artinya lebih sering berkomunikasi 58 Hasil Pengamatan, Di Kalangan Pemuda Di Kelurahan Way Urang, Sabtu, 22-10-2016 59 Muhammad Raviul Arzumi, Pemuda Kelurahan Way Urang, Wawancara, Minggu, 23-10- 2016 melalui media ketimbang berkomunikasi langsung tatap muka. Hal ini membuat berkurangnya komunikasi langsung tatap muka tidak terjalin baik, sehingga dapat membuat dampak menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. 60 Pada wawancara penulis dengan pemuda Kelurahan Way Urang yang bernama Suroto , “saya kalo berkomunikasi ya seperti biasa tidak terlalu sering. Yang penting kalo orang menyapa ya saya balik menyapa, tapi yang lebih sering saya lakukan yakni berkomunikasi lewat media, karna tuntutan pekerjaan dimana gadget yang saya gunakan harus selalu aktif dan standby. 61 menggunakan gadget untuk berkomunikasi dengan kliennya yang terpaut jarak yang jauh sehingga dia menggunakan aplikasi komunikasi seperti BBM, Whatsapp karna dalam kegiatan kesehariaannya dia bekerja sebagai karyawan indomaret. c. Pemuda dengan kriteria umur 30 tahun Dalam keseharian dipekerjaannya kriteria umur 30 tahun sering menggunakan gadget untuk berkomunikasi dengan rekan bisnis yang berjarak jauh dengannya, dengan hal ini pemuda umur 30 tahun sangat memanfaatkan gadget untuk berkomunikasi dengan rekan bisnis, sedangkan aplikasi yang digunakan tidak terlalu memperboros biaya ketimbang pemuda dengan kriteria 20-22 dan 23-35 yang menggunakan aplikasi gadget dengan pemborosan biaya penggunaan paket data dan 60 Hasil Pengamatan, Di Kalangan, Pemuda Di Kelurahan Way Urang, Minggu, 23-10- 2016 61 Suroto, Pemuda Kelurahan Way Urang, Wawancara, Sabtu, 10-09-2016 pulsa, artinya umur 30 tahun dapat memanfaatkan gadegtnya. 62 kriteria umur 30 tahun dapat memanfaatkan gadget dan mampu membatasi penggunaan gadget. Jadi ketika berkomunikasi tatap muka mereka tidak terpaku ke gadget malah lebih menyimak apa yang sedang mereka perbincangankan. 63 Menurut Yadi Saputra “ ya kalo saya menggunakan gadget hanya untuk kepentingan bisnis saja, seperti menggunakan aplikasi telepon untuk menghubungi rekan bisnis, kalo enggak ya lewat sms, gak yang berlebihan kayak main game online. Menurut saya menggunakan gadget yang berlebihan itu buat pening, soalnya kalo saya terlalu lama melihat layar gadget mata saya lansgung kunang-kunang, makanya saya gk terlalu berlebihan memakainya, saya pun mampu memainkan gadget hanya beberapa menit saja”. 64 Dari hasil wawancara yang penulis dapatkan dan telah diuraikan diatas menyimpulkan bahwa, antara pemuda dengan kriteria umur 20-22 atau bisa dikatakan yang masih duduk dibangku sekolah dan baru masuk awal perkuliahannya mereka belum mampu memanfaatkan gadgetnya dan komunikasinya pun jarang lebih sering menggunakan gadgetnya hanya untuk bermain games saja ketimbang memanfaatkan gadget untuk komunikasi, sedangkan kriteria umur 23-25 tahun yakni pemuda yang tengah berjalan dalam perkuliahannya, lebih sering berkomunikasi melalui media seperti BBM, Facebook. Sedangkan kriteria umur 30 tahun masih mampu berkomunikasi tatap muka karena dalam kegiatannya tidak terlalu menggunakan 62 Hasil Pengamatan, Di Kalangan ,Pemuda Di Kelurahan Way Urang, Sabtu, 17-9-2016 63 Rahmat Andri Musopa, Pemuda Kelurahan Way Urang, Wawancara, Minggu 18-09-2016 64 Yadi Saputra, Pemuda Kelurahan Way Urang, Wawancara, Sabtu, 24-09-2016