Media Tinjauan Pustaka 1. Tanaman

4. Media

Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta unsur-unsur sekelumit trace element. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau nukleotida Waluyo, 2004. Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme dalam bentuk padat, semi padat, dan cair. Media terbagi menjadi 2 golongan besar: a. Media hidup Media hidup pada umumnya dipakai dalam laboratorium virologi untuk pembiakan berbagai virus, sedangkan dalam laboratorium bakteriologi hanya beberapa kuman tertentu saja, dan terutama pada hewan percobaan. Contoh media hidup: telur berembrio, sel-sel biakan bakteri tertentu untuk penelitian bakteriofage Waluyo, 2004. b. Media mati Media mati terbagi menjadi beberapa macam, yakni: a. Media padat Media padat diperoleh dengan cara menambahkan agar-agar. Agar berasal dari ganggangalga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Alga digunakan karena bahan ini tidak diuraikan oleh mikroorganisme, dan dapat membeku pada suhu di atas 45°C. Media padat terbagi menjadi media agar miring, dan agar deep Waluyo, 2004. b. Media setengah padat Media setengah padat dibuat dengan bahan sama dengan media padat, akan tetapi yang berbeda adalah komposisi agarnya. Media ini digunakan untuk melihat gerak kuman secara mikroskopik Waluyo, 2004. c. Media cair Pada media mati juga dikenal adanya media sintetik. Media sintetik merupakan media yang mempunyai kandungan dan isi bahan telah diketahui secara terperinci. Media sintetik sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroorganisme. Senyawa anorganik dan senyawa organik yang ditambahkan dalam media sintetik harus murni. Contoh media sintetik: cairan Hanks, Locke, Eagle Waluyo, 2004.

5. Uji Aktivitas Antibakteri

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI RESIDU EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

1 2 16

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

2 5 17

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 1 20

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BATANG PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 3 19

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL BUNGA PEPAYA JANTAN (Carica papaya L) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 1 18

PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 4 19

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Buah Pepaya (carica Papaya L.) Terhadap Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus - Ubaya Repository

0 0 1