Resistensi bakteri Tinjauan Pustaka 1. Tanaman

7. Resistensi bakteri

Resistensi sel mikroba adalah suatu sifat tidak terganggunya sel mikroba oleh antimikroba. Sifat ini dapat merupakan suatu mekanisme alamiah untuk bertahan hidup Setiabudy dan Gan, 1995. Resistensi merupakan masalah individual epidemilogi yang menggambarkan ketahanan mikroba terhadap antibiotik tertentu yang dapat berupa resistensi alamiah, resistensi karena adanya mutasi spontan resistensi kromosomal dan resistensi silang yaitu karena adanya faktor R pada sitoplasma resistensi ekstrakromosomal atau resistensi karena pemindahan gen yang resistensi atau faktor R atau plasmid Wattimena et al., 1991 Penyebab terjadi resistensi mikroba adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat, misalnya penggunaan dengan dosis yang tidak memadai, pemakaian yang tidak teratur atau tidak kontinu, demikian juga waktu pengobatan yang tidak cukup lama. Maka untuk mencegah atau memperlambat timbulnya resistensi mikroba, harus diperhatikan cara-cara penggunaan antibiotik yang tepat Wattimena et al.,1991. Pola resistensi dan sensitivitas mikroba terhadap antimikroba dikenal ada tiga macam antara lain: Pola 1 : belum pernah terjadi resistensi bermakna yang menimbulkan kesulitan klinik Pola 2 : pergeseran dari sifat peka, tetapi tidak sampai terjadi resistensi sepenuhnya. Pola 3 : sifat resistensi pada taraf yang cukup tinggi, sehingga menimbulkan masalah di klinik Setiabudy dan Gan, 1995. Ada berbagai mekanisme yang menyebabkan suatu populasi kuman menjadi resisten terhadap antibiotika. Mekanisme tersebut antara lain adalah: a Mikroorganisme memproduksi enzim yang merusak daya kerja obat. b Terjadinya perubahan permeabilitas kuman terhadap obat tertentu. c Terjadinya perubahan pada tempatlokus tertentu di dalam sel sekelompok mikroorganisme tertentu yang menjadi target dari obat. d Terjadinya perubahan metabolic pathway yang menjadi target obat. e Terjadi perubahan enzimatik sehingga kuman meskipun masih dapat hidup dengan baik tapi kurang sensitif terhadap antibiotik Sudarmono,1993.

8. Kromatografi Lapis Tipis dan Bioautografi

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI RESIDU EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

1 2 16

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

2 5 17

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 1 20

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BATANG PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 3 19

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL BUNGA PEPAYA JANTAN (Carica papaya L) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 1 18

PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 4 19

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Buah Pepaya (carica Papaya L.) Terhadap Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus - Ubaya Repository

0 0 1