Ega Gilang Pratama, 2014 TINGKAT KECEMASAN ATLET SEPAKBOLA PERSIB U-21 YANG PERNAH MENGALAMI CEDERA
PADA SAAT MENGHADAPI KOMPETISI ISL U-21
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.
2. Pengujian Homogenitas
Rumus yang
digunakan untuk
meghitung homoginetas
dengan menggunakan pendekatan statistika dari Nurhasan, at al. 2008:118-119 adalah
sebagai berikut: F=
a. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:
Tolak hipotesis Ho jika F Fa, dalam hal ini Ho diterima. b.
Batas kritis peolakan dan penerimaan hipotesis: Diketahui pembilang =
= 10 - 1 = 9 Diketahui pengyebut =
= 10 – 1 = 9
Dengan .
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dengan ketentuan yang telah disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis menggunakan uji hipotesis dengan uji
tehnik penghitungan korelasi dengan skor berpasangan adalah sebagai berikut: a.
Menentukan pasangan hipotesis yang akan diuji dengan syarat: 1. Distribusi Normal
2. Variansi Homogen b.
Menentukan tehnik korelasi yang digunakan yaitu dengan tehnik korelasi skor berpasangan dengan pendekatan statistik adalah sebagai berikut:
2 1
2 1
1 1
Y
X Y
X
xy
Keterangan:
xy
=
korelasi antara variabel x dan variabel y X
1
= Perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel x Y
1
= Perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel y c.
Menentukan Uji Kebermaknaan Koefisien Korelasi, peneliti menggunakan uji kebermaknaan korelasi tunggal dengan pendekatan statistik sebagai berikut:
Ega Gilang Pratama, 2014 TINGKAT KECEMASAN ATLET SEPAKBOLA PERSIB U-21 YANG PERNAH MENGALAMI CEDERA
PADA SAAT MENGHADAPI KOMPETISI ISL U-21
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.
2
1 2
r n
r t
hitung
d.
Menentukan koefisien korelasi dengan syarat adalah sebagai berikut: 1
Hasil penghitungan korelasi yang diperoleh dalam bentuk desimal berkisar antara -1,00 atau +1,00. Makin dekat angka yang diperoleh dengan -1,00 atau
+1,00 maka makin kuat korelasi tersebut. Angka positif menunjukkan hubungan positif dan angka negatif menunjukkan tidak adanya korelasi.
2 Interpretasi angka korelasi Davis, J.A. 1971
3 Kriteriapengujiansignifikansikorelasiadalahjika –T
tabel
≤ T
hitung
≤ +T
tabel
, maka H
diterimaataukorelasinyatidaksignifikan.
Tabel 3.3. Interpretasi Angka Korelasi
R Interpretasi
1,0 Sempurna
0,70 - 0,99 Sangat Tinggi
0,50 – 0,69
Tinggi 0,30
– 0,49 Cukup
0,10 – 0,29
Rendah 0,01
– 0,09 Diabaikan
Sumber: Suherman 2002:7
e. Menentukan kesimpulan berdasarkan hasilhitung yang telah didapat dengan
nilai tabel korelasi yang didapat. f.
Menghitung besarnya presentase pengaruh variabel x dengan variabel y menggunakan rumus determinan yaitu:
D = r
2
x 100
I. Menghitung Prosentase Gambaran Alternatif Jawaban
Menghitung prosentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus:
∑ ∑
Keterangan: P
= Besarnya presentase yang dicari. ∑ = Jumlah skor berdasarkan alternatif jawaban.
Ega Gilang Pratama, 2014 TINGKAT KECEMASAN ATLET SEPAKBOLA PERSIB U-21 YANG PERNAH MENGALAMI CEDERA
PADA SAAT MENGHADAPI KOMPETISI ISL U-21
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.
∑ = Jumlah skor total. 100 = Bilangan tetap
Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan. Dalam hal ini memilih
parameter dengan menafsirkan kriteria penilaian yang diambil dari buku Hawari 2006:79 yang terbagi kedalam lima kriteria. Kriteria frekwensi persentase dapat
dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kriteria Frekwensi Persentase
Rentang Nilai Kriteria
81-100 Kecemasan Sangat Tinggi
61-80 Kecemasan Tinggi
41-60 Kecemasan Sedang
21-40 Kecemasan Rendah
20 Kecemasan Sangat Rendah
J. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Angket