Sistem Entry Data Buku Perpustakaan di Institusi Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Gigi Bandung

(1)

ii

Segenap kata selalu terucap untuk memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian kerja peraktek dengan judul:

“SISTEM ENTRY DATA BUKU PERPUSTAKAAN DI INSTITUSI

KEPERAWATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN GIGI BANDUNG”. Dimana usulan penelitian merupakan syarat untuk memenuhi seminar kerja peraktek.

Penyusunan usulan penelitian ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prop. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec., lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Oman Sukirman, SE., MM, selaku pembimbing yang banyak memberikan bantuan dan motivasi dalam penyusunan usulan penelitian ini.

5. Dr. Lita Wulantika,SE.,M.Si, selaku Dosen Wali yang senantiasa memberikan arahan positif dan dukungannya.


(2)

iii

6. Kedua Orang tua dan kaka yang senantiasa memberikan dukungan moril, materi dan spiritual dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.

7. Assisten manajer (EMCI), serta seluruh staf yang telah turut membantu dalam pelaksanaan usulan penelitian ini.

8. Teman- teman MN-3 yang mendukung dan membantu dalam proses penyelesaian usulan penelitian ini.

9. Senior yang memberi masukan-masukan berguna untuk mengerjakan usulan penelitian ini dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari akan kekurangan yang ada dalam laporan usulan penelitian ini. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menghargai setiap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dan penulisan yang lebih baik di masa mendatang. Semoga laporan usulan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bandung, 17 Januari 2014

Abdul Kodir 21210112


(3)

1. Eyckman40dentalibbandung.blogspot.com/2011/01/selamat-datang-di-perpustakaan-gigi.html

2. Amin, Wijaya Tunggal. (2002). Manajemen Kewirausahaan. Harwarindo. Jakarta.

3. Bambang S, Dkk.(1993). Pengendalian Produksi Bhineka Cipta, Jakarta. 4. Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang RI. Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

5. Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah RI. Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

6. Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor 1192/Menkes/Per/X/2004 Tentang Pendidikan Diploma Bidang Kesehatan. 7. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi.(2004). Perpustakaan Perguruan Tinggi Buku Pedoman. 8. Winardi. 2002. Promosi Dan Reklame. Cv. Mandor Maju. Bandung.


(4)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2.Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.3.Kegunan Kerja Praktek ... 3

1.4.Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1.Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

2.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ... 8

2.1.1 Visi ... 8

2.1.2 Misi ... 8

2.1.3 Tujuan ... 8

2.2.Struktur Organisasi ... 9

2.3.Deskripsi Jabatan ... 10

2.3.1 Bagian Kepegawaian ... 10

2.3.2 Bagian Administrasi ... 11


(5)

v

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 13

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 13

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 16

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 29

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 33

4.1. Kesimpulan ... 33

4.2. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN ...


(6)

vi

DAFTAR TABEL


(7)

vii

DAFTAR GAMBAR


(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Lampiran

Lampiran 1 Permohonan Kuliah Kerja Praktek Lampiran 2 Surat Balasan Izin Kerja Praktek Lampiran 3 Lembar Pengesahan

Lampiran 4 Surat Pernyataan Hak Eksklusif

Lampiran 5 Surat Keterangan Persetujuan Publikasi Lampiran 6 Absensi Kehadiran Mahasiswa/I

Lampiran 7 Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek Lampiran 8 Penilaian Kerja Praktek


(9)

DI INSTITUSI KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN GIGI BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh:

Nama : Abdul Kodir

Nim : 21210112

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Abdul Kodir

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 18 Februari 1992 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Anak ke- : 2 dari 4 bersaudara

Alamat : JL.Siti Mariah No.389/86 RT/RW: 009/002, Kel: Jamika Kec: Bojong Loa Kaler, Bandung, Jawa Barat.

Telpon : +6289657374910

Pendidikan : 1. 1997-2003 : SDN ANDIR I 2. 2003-2006 : SMPN 32 Bandung

3. 2006-2009 : SMK Taman Siswa Bandung 4. 2010-selesai : Jenjang Studi Strata I (S1)

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Bandung, 17 Januari 2014

Abdul Kodir 21210112


(11)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat dewasa ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan. Untuk memajukan usaha bisnis diperlukan dukungan manajemen yang tepat dan dalam mengelolanya diperlukan informasi yang teliti, tepat dan cepat. Berkembang pesat dan penuh liku-liku persaingan serta maju mundurnya sangat tergantung kepada informasi yang ditangani dengan baik.Kebutuhan akan data dan informasi semakin meningkat, karena data dan informasi dapat digunakan sebagai landasan baik dalam kegiatan pengendalian maupun perencanaan operasional di masa yang akan datang. Dengan adanya kebutuhan data dan informasi yang mampu menunjang kegiatan perusahaan/ institusi yang efektif dan efisien.Penanganan informasi data dan absensi pada setiap organisasi atau institusi merupakan bagian pekerjaan yang sangat penting. Dengan adanya kegiatan tersebut tentunya akan mempermudah penanganan informasi yang diperlukan dalam menjalankannya. Semakin meningkatnya kegiatan maka informasi yang diperlukan pun semakin meningkat.

Untuk menciptakan suatu perguruan tinggi yang maju dan berkembang, para pemangku kepentingan atau staf beserta jajarannya dituntut untuk berperan aktif dalam kegiatan pengelolaan dan pengembangan termasuk sarana dan prasarana yang disediakan untuk mendukung jalannya proses belajar mengajar. Kegiatan proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan di bangku perkuliahan saja.


(12)

2

Diperlukan suatu sarana untuk mendukung kegiatan tersebut, diantaranya adalah perpustakaan.

Perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet. Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.

Untuk memudahkan mahasiswa mengakses perpustakaan dan informasinya, maka staf perpustakaan harus mengelolanya dengan baik, harus menyajikan data-data buku terbaru dan juga ketersediaanya, pada akhirnya akan mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan informasi. Begitu besarnya peranan perpustakaan sebagai alat bantu dalam mendukung untuk mendapat literatur. Berdasarkan latar belakang di atas maka saya tertarik untuk membahas laporan kerja praktek dengan judul: “SISTEM ENTRY DATA BUKU PERPUSTAKAAN DI INSTITUSI


(13)

Perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun yang menjadi tujuan kegiatan kerja praktek ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sistem entry data buku perpustakaan di institusi

politeknik kesehatan gigi bandung.

2. Untuk mengetahui sistem akses informasi buku di institusi politeknik kesehatan gigi bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek 1.3.1 Bagi Penulis

1. Memahami sistem entry data buku perpustakaan di institusi politeknik kesehatan gigi bandung.

2. Mengetahui keadaan lingkungan kerja secara langsung.

3. Memperoleh pengalaman dan beradaptasi dengan dunia pendidikan sebagai staf perpustakaan.

4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa yang dicapai dengan membandingkan teori yang dipelajari selama perkuliahan dengan praktek di institusi politeknik kesehatan gigi bandung.


(14)

4

1.3.2 Bagi Institusi Politeknik Kesehatan Gigi Bandung.

1. Memperoleh kesempatan untuk membangun hubungan yang baik dengan UNIKOM khususnya untuk tempat PKL bagi mahasiswa/i.

2. Memperoleh bantuan dalam menjalankan kegiatan – kegiatan.

1.3.3 Bagi Mahasiswa

1. Dapat menerapkan serta dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan kerja praktek.

2. Memperoleh kesempatan berlatih pada dunia kerja dan menambah wawasan dan pengetahuan untuk mempersiapkan diri baik secara teoritis maupun secara praktis.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek 1.4.1 Lokasi Kerja Praktek

Praktek kerja lapangan dilaksanakan di Institusi keperawatan gigi bandung yang beralamat di Jl. Prof Eyckman no.40 Bandung.

1.4.2 Waktu Kerja Praktek

Sesuai ketentuan Prodi Manajemen ekonomi UNIKOM, kegiatan PKL harus dilakukan selama 1 bulan. PKL ini direncanakan dan dijalankan mulai tanggal 16 agustus hingga 16 september 2013. Kegiatan PKL berlangsung dari Hari Senin hingga jumat dari pukul 07.35 WIB – 15.30 WIB yang disesuaikan dengan shift kerja pegawai di Institusi keperawatan gigi bandung.


(15)

Tabel 1.1

NO KETERANGAN BULAN

Agustus Sptember

1 2 3 4 1 2 3 4

1 PERSIAPAN

PENELITIAN

2 PENCARIAN

DATA

3 PENGOLAHAN

DATA

4 PENULISAN


(16)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat

Tahun 1969 jumlah dokter gigi masih jauh dari mencukupi untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayana kesehatan gigi pada masyarakat, sehingga diperlukan tenaga medis yang dapat membantu dokter gigi untuk daerah-daerah terpencil. Dengan pertimbangan dan dukungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat, Maka pada tanggal 1 januari 1969 didirikan Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) Bandung yang berstatus Pemda dan di kukuhkan Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Tingkat I Jawa Barat tanggal 10 juni 1969 No. 04/B.V/Pend/1927 tanggal 17 januari 1972, terhitung mulai tanggal 1 januari 1979 Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) beralih status menjadi Depkes berdasarkan SK Menkes tanggal 15 september 1978 No. 129/Kep/Diklat/Kes/1978. Masa pendidikan SPRG adalah 3 tahun dengan kurikulum kearah pelayanan kuratif dan para lulusan harus menjalani wajib kerja para medis sesuai dengan undang-undang.

Dalam rangka penyesuaian perkembangan sisitem pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan, maka SPRG Bandung sesuai petunjuk dari pusdiknakes telah menjalani beberapa kali perubahan kurikulum, terakhir tahun 1991 yang lebih di arahkan ke upaya promotif dan preventif sesuai dengan tugas dan wewenang perawat gigi di lapangan.


(17)

Dampak dari peningkatan pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat serta terjadi perubahan sosial, ekonomi tingkat pendidikan dan tata nilai yang berkembang di masyarakat maka tuntutan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang di harapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Disamping itu dengan berkembangnya pembangunan di bidang kesehatan gigi dan mulut khususnya, akan menuntut pula perkembangan ilmu dan teknik serta peralatan dan bahan yang canggih di bidang kesehatan.

Perkembangan pelayanan kesehatan yang demikian tersebut tenaga perawat gigi harus dapat bekerja secara professional, maka yang diharapkan adalah mereka menjadi perawat harus setara dengan tingkat akademik. Maka pada tahun 1995 SPRG di konversi menjadi akademik kesehatan gigi Depkes Bandung sebagai pendidikan professional D III Ahli madya Kesehatan Gigi.

Sesuai dengan surat keputusan Menkes R.I No. HK.00.006.1.1.3339 Penyelenggaraan pendidikan yang di biayai oleh proyek pendidikan tenaga kerja kesehatan menerima mahasiswa jalur khusus yaitu peserta didik berasal dari tenaga institusi pendidikan/pelayanan yang telah lulus uji seleksi yang di selenggarakan oleh pusdiknakes kurikulum yang di gunakan adalah kurikulum AKG yang berpedoman pada PP No.30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi. Pada tahun 2000 Akademi Kesehatan gigi bandung diperkenakan untuk menerima peserta didik di jalur umum di samping jalur khusus. Pada tahun 2001 berdasarkan jurusan kesehatan gigi politeknik kesehatan bandung dengan kurikulum berbasis kompetensi yang pada keputusan Dinakkes 234/4/2000.


(18)

8

2.1.1 VISI, MISI, Dan TUJUAN

2.1.1.1 Visi

Terwujudnya institusi sebagai pusat pengembangan tenaga perawat gigi professional serta dihasilkannya tenaga kerja yang siap menuju persaingan pasar kerja internasional.

2.1.1.2 Misi

1. Menigkatkan aplikasi dan mutu Tri Darma Perguruan Tinggi.

2. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan berkelanjutan. 3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang sesuai dengan IPTEK.

4. Meningkatkan kemitraan dalam peningkatan pengembangan institusi dan mutu kelulusan.

2.1.1.3 TUJUAN

Tujuan penyelengaraan program pendidikan di jurusan kesehatan gigi Poltekkes Depkes Bandung adalah:

1. Terselenggaranya kegiatan pengajaran di jurusan Kesehatan Gigi Polrtekkes Depkes Bandung.

2. Terselengaranya kegiatan pengabdian masyarakat di jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Depkes Bandung

3. Terselenggaranya Kegiatan Penelitian di Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Depkes Bandung.


(19)

2.2 Stuktur Organisasi


(20)

10

2.3 Deskripsi Jabatan

2.3.1 Bagian Kepegawaian

1. Membuat rencana kerja berdasarkan peraturan yang berlaku untuk pedoman pelaksanaan kegiatan.

2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang bawahan .

3. Memberikan petunjuk kepada karyawan berdasarkan pembagian tugas agar pelaksanaannya berjalan dengan lancar.

4. Mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan bawahan dan mengecek hasilnya secara langsung atau melalui laporan untuk mengetahui kelancaran serta hambatan yang terjadi

5. Membina dan memotivasi karyawan dalam upaya peningkatan dalam bekerja.

6. Membaca, mengawasi dan mengoreksi surat-surat yang berkenaan dengan kepegawaian, mengumpulkan dan menyaring informasi serta menyampaikan secara tertulis kepada pimpinan menurut jenjang hirarki agar tidak jadi kekeliruan.

7. Menyiapkan bahan dan usulan mutasi pegawai ( kepangkatan, jabatan, pemindahan dan pemberhentian) dan informasi pegawai sesuai dengan kebutuhan.

8. Memberikan pengarahan penyususnan ren rencana strategis dan rencana kinerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai bahan acuan pelaksanaan tugas dan penyusunan rencana kegiatan yang akan datang.

9. Meminta saran dan pendapat pimpinan bila ditemukan hambatan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.


(21)

10.Malaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan intruksi pimpinan agar tugas terbagi habis.

2.3.2 Bagian Administrasi

1. Membantu demi kelancaran semua pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan kegiatan dilingkungan bagian administrasi akademik.

2. Membantu dan melaksanakan serta melayani kegiatan yang berkaitan dengan pendaftaran mahasiswa baru, heregistrasi mahasiswa, pemrograman mata kuliah, pencetakkan absensi kuliah mahasiswa, pembagian KHS dan pengecekan nilai hasil ujian bila ada komplim dari mahasiswa.

3. Mengarsipkan semua dukumen terkait dengan akademik : Buku laporan registrasi, buku laporan wisuda dan semua KHS dari berbagai Fakultas/Jurusan tiap-tiap semester. 4. Menerima dan mendokumenkan serta mengarsipkan nilai matakuliah dosen pengampu

mata kuliah dari semua fakultas/jurusan.

5. Mengarsipkan dokumen berupa fotocopy nilai (transkrip alumni beserta ijazahnya) dan memberikan ijazah dan traskrip asli kepada alumni yang bersangkutan.

6. Melaksanakan pengetikan surat-surat keterangan antara lain: keterangan masih studi, keterangan bea siswa, keterangan perpustakaan, keterangan lulus, keterangan cuti studi, keterangan mutasi studi dan pemrosesan kartu tanda mahasiswa (KTM).

7. Pengetikan surat keputusan tentang susunan kepanitian kegiatan yang berkaitan dengan bagian administrasi akademik.


(22)

12

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Dasar hukum penyelenggaraan program pendidikan di jurusan kesehatan gigi poltekkes depkes Bandung adalah:

1. Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan.

2. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan. 4. Peraturan pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi. 5. Peraturan pemerintah no19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan.

6. Keputusan Kementrian RI NO. HK.03.2.4.1.444.1 tahun 2004 tentang .petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan politeknik Kesehatan departemen RI.

7. Peraturan Menkes dan kesos RI No.890/menkes/IV/2007 tentang susunan organisasi dan tata kerja politeknik kesehatan.


(23)

13 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

3.1.1 Pengertian

Perpustakaan institusi pendidikan tenaga kesehatan merupakan fasilitas utama pendidikan untuk mendukung proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

3.1.2 Tujuan Perpustakaan

Adapun yang menjadi tujuan perpustakaan pada Institusi Keperawatan Gigi Bandung adalah sebagai berikut:

1. Melayani kebutuhan pengguna (pemustaka) perpustakaan dengan menyediakan tenaga yang professional serta penuh dedikasi.

2. Menunjang sistem belajar mengajar bagi sivitas akademika sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu.

3. Menunjang terlaksananya penelitian bagi sivitas akademika sehingga pengetahuan dan teknologi dapat berkembang dengan baik.

4. Mengadakan dan merawat buku, jurnal, dan bahan perpustakaan lainnya untuk dipakai oleh dosen, peserta didik dan staf lainnya bagi kelancaran program pengajaran dan penelitian di institusi pendidikan.


(24)

14

5. Mengusahakan, menyimpan, dan merawat bahan perpustakaan yang bernilai sejarah, yang memiliki kandungan informasi, dan yang dihasilkan oleh sivitas akademika, untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber pembelajaran (learning resources).

6. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak luar perguruan tinggi dalam mengumpulkan, pengolahan serta penyebarluasan informasi ilmu pengetauan teknologi.

7. Mengumpulkan, mengolah, menyebarkan Dan menyimpan bahan pustaka/informasi.

8. Meningkatkan cara mengakses informasi baik dari dalam kampus maupun dari luar kampus bahkan luar negeri.

3.1.3 Fungsi Perpustakaan

Perpustakaan sebagai unsur penunjang memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Edukasi

Merupakan sumber belajar para civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.


(25)

3. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling muktahir sebagai bahan untuk melakukan penelitiandan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

5. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga institusi pendidikan yakni civitas akademik dan staf non akademik.

6. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga institusi pendidikan.

7. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.


(26)

16

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

3.2.1 Pengelola Perpustakaan

Pengelola perpustakaan merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan perpustakaan institusi diknakes. Secara umum pengelola perpustakaan terdiri atas:

1. Pustakawan tingkat ahli, mempunyai tugas melaksanakan tugas keprofesian dalam bidang perpustakaan.

2. Pustakawan tingkat terampil, mempunyai tugas melaksanakan tugas penunjang keprofesian dalam bidang perpustakaan.

3. Tenaga Fungsional lain, mempunyai tugas melaksanakan pekerjaan penunjang keprofesian, seperti pranata komputer dan kearsipan.

4. Tenaga Administrasi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, perlengkapan, penjilidan, perlistrikkan, grafika dan lain-lain.

3.2.2 Kualifikasi Tenaga Perpustakaan

Adapun yang menjadi kualifikasi tenaga perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Pustakawan, termasuk kepala perpustakaan, dengan pendidikan Strata 1 Perpustakaan atau Strata 1 bidang kesehatan dan telah mengikuti pelatihan di bidang perpustakaan dengan masa kerja di Perpustakaan minimal 5 (lima) tahun.


(27)

2. Pustakawan tingkat terampil dengan pendidikan tingkat Diploma III atau yang sederajat dalam bidang ilmu Perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

3. Tenaga fungsional lain dengan pendidikan kejuruan atau keahlian tingkat kesarjanaan, seperti pranata komputer, ahli arsip dan teknologi informasi. 4. Tenaga adminisrasi perpustakaan, dengan pendidikan dapat sarjana berbagai

bidang ilmu untuk ditempatkan di bagian pengolahan bahan perpustakaan.

3.2.3 Jumlah dan Jabatan Staf Perpustakaan

Banyaknya jumlah tenaga yang diperlukan di perpustakaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

T= Keterangan :

T : Jumlah SDM perpustakaan yang dibutuhkan W : Jumlah jam kerja nyata tiap minggu

WH : Jumlah jam kerja minimal tiap minggu 37 ½ jam N : Jumlah pengguna (mahasiswa, dosen, dll)

T : Perubah otomasi pada titik layanan; dengan nilai konstan t1 = 10; t2=20; t = 30; dst.

n : Jumlah titik layanan di semua unit. X : Penambahan koleksi tiap tahun. Y : Besarnya koleksi.

Untuk mengetahui kebutuhan pustakawan di perpustakaan, menggunakan rumus Jabatan Pustakawan yang dikembangkan oleh Pustakawan RI sebagai berikut : Formasi JF : Formasi jabatan fungsional yang diperlukan W : Jumlah


(28)

18

jam yang diperlukan untuk menyelesaikan status pekerjaan per tahun JKE : Standar jam kerja efektif setiap orang yaitu 1250 jam per tahun Catatan : Perhitungan rumus tersebut dilakukan untuk setiap titik layanan. Rasio perbandingan adalah sebagai berikut 1 (satu) pustakawan, 3 (tiga) asisten pustakawan dan 5 (lima) tenaga teknis.

3.2.4 Dana

Direktur Institusi Diknakes wajib menjamin tersedianya anggaran perpustakaan setiap tahun. Jumlah dana yang memadai harus disediakan agar perpustakaan mampu menunjang kurikulum, proses pembelajaran dan program pendidikan institusi dengan baik. Tidak ada rumus yang umum untuk menentukan berapa dana yang harus dialokasikan untuk perpustakaan, tetapi anggaran yang disarankan guna pengembangan koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya 3–5 % dari total anggaran Institusi Diknakes diluar biaya gaji pegawai. Pendanaan dapat bersumber dari Pemerintah, yang berupa anggaran rutin dan anggaran pembangunan atau dana dari masyarakat, berupa sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dan hibah.

3.2.5 Koleksi

Koleksi perpustakaan harus lengkap dalam arti beragam subjeknya dan memadai besarnya agar dapat menunjang tujuan dan program institusi diknakes di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Ragam koleksi yang selayaknya tersedia di perpustakaan pada Institusi Keperawatan Gigi Bandung adalah sebagai berikut:


(29)

1. Bahan ajar

Berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar/buku wajib untuk setiap mata kuliah dapat lebih dari satu judul karena cakupan isinya yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. Selain itu ada pula bahan ajar/buku penunjang yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan. Jumlah judul bahan ajar untuk tiap-tiap mata kuliah ditentukan oleh dosen, sedangkan jumlah eksemplarnya bergantung kepada rasio pemustaka (lihat lampiran).

2. Koleksi Rujukan

Merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data, fakta dan lain-lain. Jenis koleksi rujukan seperti ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, berbagai standar baik dalam bentuk buku atau non buku (e-lib, e-journal,dll.)

3. Terbitan Berkala

Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan, perpustakaan berlangganan bermacam-macam terbitan berkala seperti jurnal dan surat kabar. Perpustakaan sejogyanya berlangganan majalah ilmiah.


(30)

20

4. Terbitan Pemerintah

Berbagai terbitan pemerintah yang berkaitan dengan masalah kesehatan seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi, dsb dapat dimanfaatkan para peneliti atau dosen dalam menyiapkan kuliahnya.

5. Bidang Khusus

Koleksi khusus masalah kesehatan lainnya yang juga perlu diperhatikan seperti sejarah daerah, budaya daerah dsb. Berbagai macam pustaka ini memuat kekayaan informasi yang penting, tidak saja untuk memenuhi kurikulum atau penelitian tetapi untuk pengembangan ilmu. Koleksi ini harus selalu disesuaikan dengan perkembangan program studi.

6. Koleksi Gray Literature

Memuat hasil karya tulis mahasiswa (skripsi dan atau tugas akhir), hasil penelitian dosen, makalah dosen, modul pengajaran dll.

7. Koleksi Non Cetak

Selain koleksi bahan cetak, perpustakaan dapat menghimpun koleksi AVA seperti film, slide, kaset, video, kaset audio,dan serta koleksi media elektronika seperti compact disc dan online database.


(31)

8. Bahan Bacaan Untuk Rekreasi Intelektual

Perpustakaan juga perlu meyediakan bahan bacaan lain untuk keperluan rekreasi intelektual mahasiswa dan bahan bacaan lain yang memperkaya khasanah pembaca.

3.2.6 Jumlah Koleksi

Banyaknya koleksi ditentukan oleh berbagai faktor antara lain:

1. Jumlah program studi

2. Jumlah mata kuliah yang ditawarkan 3. Tingkat pendidikan

4. Kegiatan penelitian

5. Banyaknya buku ajar per mata kuliah 6. Jumlah dosen dan mahasiswa

Perpustakaan wajib menyediakan 100% dari bahan bacaan wajib mata kuliah yang ditawarkan di Institusi Diknakes.

3.2.7 Penataan Koleksi

Koleksi dapat ditata sebagai berikut:

1. Sistem terbuka, yaitu pengguna dapat langsung mendatangi rakuntuk memilih dan mengambil sendiri bahan perpustakaan yang dikehendaki. Ada dua macam pengaturan dan sistem terbuka yaitu tempat koleksi terpisah dari ruang baca (tata parak) dan tempat koleksi berbaur dengan ruang baca (tata baur).


(32)

22

2. Sistem tertutup, yaitu pengguna tidak dapat memilih dan mengambil sendiri bahan perpustakaan yang dibutuhkan, tetapi dilakukan oleh petugas perpustakaan.

Untuk mengembangkan koleksi, diperlukan pustakawan yang mampu:

1. bekerja sama dengan pustakawan lain dan civitas akademika. 2. memahami kecendrungan dan perubahan program institusi. 3. memahami dan tanggap akan inovasi teknologi yang berkaitan. 4. dengan pengembangan koleksi.

3.2.8 Ruang Perpustakaan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan bangunan dan ruang perpustakaan agar berfungsi dengan baik, adalah alokasi luas lantai, pembagian ruang fungsi, tata ruang, struktur dan utilitas, ergonomi ruang, pengamanan ruang-ruang perpustakaan serta rambu-rambu dan harus memperhatikan rencana pengembangan perpustakaan 5 tahun mendatang.

1. Persyaratan dan Fasilitas Ruang Perpustakaan:

Adapun yang menjadi persyaratan dalam hal fasilitas ruang perpustakaan pada Institusi Keperawatan Gigi Bandung adalah sebagai berikut:

a. Luas lantai perpustakaan yang standar adalah 1,6 meter2 per pemustaka perpustakaan, dan jumlah pemustaka dihitung sebesar 25 % dari jumlah total pemustaka.


(33)

b. Rak satu muka, lima pagu dengan lebar 100 cm dapat memuat 115- 165 eksemplar buku, dan jarak antar rak 100-110 cm. Dengan demikian 1 meterr2 luas lantai dapat memuat 150-220 eksemplar buku.

2. Pembagian ruang menurut fungsi:

Menurut fungsinya pembagian persentase ruang seluruh luas lantai untuk perpustakaan dengan sistem terbuka maupun sistem tertutup:

a. Area untuk koleksi seluas 45%. b. Area untuk pemustaka seluas 25%.

c. Area untuk pengelola seluas 20%.terdiri dari dari lobi, meja sirkulasi, tempat penitipan tas, ruang lemari katalog, ruang pengolahan, ruang penjilidan, ruang pertemuan/diskusi, ruang penyimpanan buku yang belum diproses, musholla dan kantin.

d. Area untuk keperluan lain seluas 10%. Terdiri dari selasar, toilet, areal tangga, areal untuk mesin-mesin dan peralatan gedung dan lain-lainnya.

3. Ruang Petugas Perpustakaan

Adapun yang menjadi ukuran standar luas ruangan untuk petugas perpustakaan pada Institusi Keperawatan Gigi Bandung adalah sebagai berikut:

a. Kepala Perpustakaan= 5,4 m2. b. Asisten Pustakawan= 4,5 m2. c. Staff = 2 m2.


(34)

24

4. Ruang Khusus

Adapun yang menjadi ukuran standar luas ruangan khusus perpustakaan pada Institusi Keperawatan Gigi Bandung adalah sebagai berikut:

a. Area multimedia 3,0 m2/meja

b. Area diskusi/seminar 2,0 m2/tempat duduk c. Area untuk konferensi 1,9 m2/orang

5. Pengelompokan jenis ruang menurut fungsinya:

A. Area Koleksi

1. Area bahan rujukan (lengkap dengan meja layanan rujukan). 2. Area bahan ajar.

3. Area koleksi muatan lokal (koleksi grey literature, koleksi tugas akhir/laporan, koleksi penelitian, koleksi langka).

4. Area terbitan berkala. 5. Area multimedia, dan. 6. Area internet/hotspot.

7. Area penempatan surat kabar/kliping.

B. Area Pemustaka

1. Area sirkulasi.

2. Area baca yang bercampur dengan koleksi. 3. Area baca bebas.


(35)

5. Area istirahat (rest room area). 6. Area katalog perpustakaan. 7. Area display koleksi mutakhir. 8. Area fotocopy dan penggandaan. 9. Area penitipan barang/tas.

C. Area Staf

1. Area penggandaan. 2. Area pengolahan.

3. Area penjilidan dan penggandaan. 4. Area preservasi digital.

D. Area Alat

1. Gudang buku. 2. Gudang peralatan. 3. Area server.

3.2.9 Peraturan Perpustakaan

Perpustakaan harus mempunyai peraturan dan tata tertib sebagai pedoman bagi pemustaka dalam memanfaatkan fasilitas dan layanan perpustakaan. Peraturan perpustakaan dimaksudkan untuk memelihara ketertiban di perpustakaan dan dituangkan secara tertulis dalam bentuk surat keputusan direktur institusi pendidikan.


(36)

26

Peraturan perpustakaan paling sedikit berisi hal-hal sebagai berikut:

1. Peraturan mengenai keanggotaan, yang meliputi persyaratan, hak dan kewajiban anggota perpustakaan.

2. Waktu pelayanan, yang meliputi hari dan jam buka perpustakaan sekurang-kurangnya jam layanan per minggu untuk perpustakaanperguruan tinggi adalah 54 jam.

3. Peraturan peminjaman, yang meliputi: a. Syarat peminjaman.

b. Macam bahan perpustakaan yang dipinjamkan.

c. Batas waktu peminjaman dan jumlah eksemplar bahan perpustakaan yang boleh dipinjam.

4. Peraturan pengembalian bahan perpustakaan, yang berisi syarat pengembalian. 5. Perpanjangan waktu peminjaman, yang meliputi persyaratan dan jangka

waktunya.

6. Macam kesalahan pengguna dan sanksinya.

7. Tata tertib, yang meliputi ketentuan mengenai : penitipan barang, sopan santun di perpustakaan, ketenangan, keamanan, kebersihan, dan beberapa larangan lain di perpustakaan.

3.2.10 Pemeliharaan Perpustakaan

1. Perawatan bahan perpustakaan

Merawat bahan perpustakaan memerlukan pengetahuan tentang penyebab kerusakan bahan perpustakaan, proses terjadinya kerusakan, cara mencegah dan


(37)

memperbaikinya, serta cara-cara melestarikannya. Perawatan bahan perpustakaan dapat dikategorikan dalam 3 jenis yaitu :

A.Perawatan dari segi fisik bahan perpustakaan

Perawatan fisik bahan perpustakaan merupakan upaya untuk menjaga agar kondisi fisik bahan perpustakaan bertahan lamadan koleksi tetap berdaya guna dan berhasil guna. Perawatan bahan perpustakaan dilakukan melalui upaya pelestarian dan pengawetan.

Tujuan perawatan meliputi hal sebagai berikut:

a. Mencegah penyebab kerusakanbahan perpustakaan.

b. Melindungi bahan perpustakaan dari faktor penyebab kerusakan.

c. Memperbaiki bahan perpustakaan yang masih layak disimpan dan bermanfaat. d. Melestarikan isi bahan perpustakaan yang masih bermanfaat.

B. Perawatan koleksi (isi/content dari keseluruhan koleksi)

Tujuannya antara lain :

1. Membina dan memperbaiki nilai pelayanan informasi oleh Perpustakaan. 2. Memperbaiki penampilan dan kinerja perpustakaan

3. Meningkatkan daya guna dan hasi guna ruang dan koleksi C.Perawatan dari segi teknologi dan media

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa banyak perubahan di dalam pengemasan informasi dan cara mengakses informasi.


(38)

28

Informasi dalam format elektronik/digital yang disimpan dalam media disket, CD ROM sampai dengan informasi yang diakses melalui internet.

Adapun yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan harus memastikan agar media penyimpanan informasi tidak usang, dalam artian fisik maupun ketertinggalan teknologi.

2. Perpustakaan harus memastikan bahwa informasi dalam format elektronik/digital tersebut dapat tetap diakses oleh pengguna dengan mengantisipasi terjadinya ketertinggalan teknologi dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses/membaca informasi tersebut.

Kerusakan yang disebabkan oleh faktor dari dalam sulit untuk dicegah, tetapi beberapa upaya berikut dapat dilakukan:

a. Menghindarkan bahan perpustakaan dari sinar matahari langsung. b. Mengatur peredaran udara, kelembapan, dan suhu udara ruangan.

Kerusakan bahan perpustakaan yang disebabkan oleh faktor dari luar dapat dicegah dengan usaha sebagai berikut:

1. Memberikan bimbingan tentang cara menggunakan tentang cara menggunakan bahan perpustakaan secara baik.

2. Membersihkan ruangan dari debu dan kotoran secara teratur.

3. Menempatkan bahan perpustakaan sehingga terhindar dari sinar matahari langsung.


(39)

4. Melarang orang merokok dan makan di dalam ruang perpustakaan. 5. Mengawahamakan bahan perpustakaan secara berkala.

6. Menyediakan sarana pemadam api gas.

7. Membuat rambu-rambu peringatan atau peraturan tertulis yang mudah dipahami maksudnya.

3.2.11 Pelestarian

Melestarikan bahan perpustakaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Memperbaiki bahan perpustakaan agar dapat digunakan kembali. 2. Menjilid.

3. Melaminasi. 4. Menyampul. 5. Fumigasi.

6. Melakukan alih media dalam bentuk micro.

7. Melakukan preservasi digital / digitalisasi dokumen.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Perpustakaan Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Bandung merupakan sub unit yang dalam pelayanannya menggunakan sistim terbuka (Open acces), kecuali untuk koleksi referensi seperti, Karya Tulis Ilmiah, Laporan Magang, Laporan PKL dan koleksi lainnya yang termasuk gray literature. Setiap pengguna perpustakaan boleh langsung mengambil koleksi yang dicarinya atau menelusur


(40)

30

terlebih dahulu lewat katalog yang telah disediakan. Katalog on line yang dimiliki oleh perpustakaan adalah OPAC (On Line Public Access Catalogue) dengan menggunakan program CDS – ISIS. Sedangkan untuk pelayanan sirkulasi pengguna dan keperluan report menggunakan program SIM Perpustakaan yang dibuat oleh Poltekkes Bandung sendiri dengan menggunakan sistim barcode. Awal Tahun 2011 perpustakaan tidak lagi menggunakan CDS-ISIS untuk OPAC dan Program SIM Perpustakaan Poltekkes Bandung, tetapi mencoba migrasi ke Program Automasi Perpustakaan SENAYAN.

Dengan pemaparan yang telah diuraikan tersebut, maka terlihat bahwa secara sistematika perpustakaan di Institusi Kesehatan Gigi Bandung telah menerapkan sistim Perpustakaan yang telah terintegrasi dengan Program Automasi Perpustakaan SENAYAN, salah satu pekerjaan saya selama pelaksanaan kerja praktek adalah berperan sebagi admin perpustakaan. Memiliki wewenang untuk mengentri atau memasukan daftar buku terbaru, mengganti katalog, mengontrol ketersediaan buku, hingga listing member baru bagi mahasiswa/i tahun ajaran 2013/2014.


(41)

31 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Perpustakaan wajib mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi. Perpustakaan menggunakan aplikasi sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Perpustakaan wajib memungkinkan perluasan jangkauan layanan dengan mengaplikasikan jaringan komputer lokal dan perlu memberikan kesempatan akses jaringan global dengan akses kepada internet. Sistem Informasi Perpustakaan diantaranya:

1. Perangkat lunak

Perpustakaan menggunakan perangkat lunak yang dapat membantu pengolahan dan penyebaran informasi, sistem informasi manajemen, dan operasional administrasi seperti pengolah kata dan data dengan tetap memperhatikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

2. Perangkat keras

3. Penyelenggaraan perpustakaan berbasis pada terknologi informasi untuk mendukung pengolahan informasi, penyebaran informasi dan tukar menukar informasi dalam rangka pengembangan jaringan perpustakaan di lingkungan Poltekes, dan perpustakaan lain bila dipandang perlu.

4. Jumlah perangkat keras komputer sekurang-kurangnya 4unit. Dengan perincian sebagai berikut: 1 unit untuk pengolahan, 1 unit untuk OPAC, satu unit untuk Server, 1 unit backup data.


(42)

32

4.2 Saran

Guna menjamin kualitas pendidikan perlu diperhatikan perpustakaan institusi pendidikan, agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pengembangan perpustakaan institusi pendidikan yaitu harus berdasarkan rasio dan kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan kurikulum.

Untuk itu perpustakaan institusi di institusi pendidikan sudah seharusnya disiapkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan IPTEK serta secara terus menerus melakukan evaluasi terhadap kinerjanya bagi pengelolanya secara rutin, sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, sehingga perpustakaan institusi pendidikan dapat ditingkatkan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu cara melakukan evalusi diri dalam rangka melakukan perencanaan kegiatan tahun berikutnya.


(43)

(44)

(1)

4. Melarang orang merokok dan makan di dalam ruang perpustakaan. 5. Mengawahamakan bahan perpustakaan secara berkala.

6. Menyediakan sarana pemadam api gas.

7. Membuat rambu-rambu peringatan atau peraturan tertulis yang mudah dipahami maksudnya.

3.2.11 Pelestarian

Melestarikan bahan perpustakaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Memperbaiki bahan perpustakaan agar dapat digunakan kembali. 2. Menjilid.

3. Melaminasi. 4. Menyampul. 5. Fumigasi.

6. Melakukan alih media dalam bentuk micro.

7. Melakukan preservasi digital / digitalisasi dokumen.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Perpustakaan Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Bandung merupakan sub unit yang dalam pelayanannya menggunakan sistim terbuka (Open acces), kecuali untuk koleksi referensi seperti, Karya Tulis Ilmiah, Laporan Magang, Laporan PKL dan koleksi lainnya yang termasuk gray literature. Setiap pengguna perpustakaan boleh langsung mengambil koleksi yang dicarinya atau menelusur


(2)

30

terlebih dahulu lewat katalog yang telah disediakan. Katalog on line yang dimiliki oleh perpustakaan adalah OPAC (On Line Public Access Catalogue) dengan menggunakan program CDS – ISIS. Sedangkan untuk pelayanan sirkulasi pengguna dan keperluan report menggunakan program SIM Perpustakaan yang dibuat oleh Poltekkes Bandung sendiri dengan menggunakan sistim barcode. Awal Tahun 2011 perpustakaan tidak lagi menggunakan CDS-ISIS untuk OPAC dan Program SIM Perpustakaan Poltekkes Bandung, tetapi mencoba migrasi ke Program Automasi Perpustakaan SENAYAN.

Dengan pemaparan yang telah diuraikan tersebut, maka terlihat bahwa secara sistematika perpustakaan di Institusi Kesehatan Gigi Bandung telah menerapkan sistim Perpustakaan yang telah terintegrasi dengan Program Automasi Perpustakaan SENAYAN, salah satu pekerjaan saya selama pelaksanaan kerja praktek adalah berperan sebagi admin perpustakaan. Memiliki wewenang untuk mengentri atau memasukan daftar buku terbaru, mengganti katalog, mengontrol ketersediaan buku, hingga listing member baru bagi mahasiswa/i tahun ajaran 2013/2014.


(3)

31 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Perpustakaan wajib mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi. Perpustakaan menggunakan aplikasi sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Perpustakaan wajib memungkinkan perluasan jangkauan layanan dengan mengaplikasikan jaringan komputer lokal dan perlu memberikan kesempatan akses jaringan global dengan akses kepada internet. Sistem Informasi Perpustakaan diantaranya:

1. Perangkat lunak

Perpustakaan menggunakan perangkat lunak yang dapat membantu pengolahan dan penyebaran informasi, sistem informasi manajemen, dan operasional administrasi seperti pengolah kata dan data dengan tetap memperhatikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

2. Perangkat keras

3. Penyelenggaraan perpustakaan berbasis pada terknologi informasi untuk mendukung pengolahan informasi, penyebaran informasi dan tukar menukar informasi dalam rangka pengembangan jaringan perpustakaan di lingkungan Poltekes, dan perpustakaan lain bila dipandang perlu.

4. Jumlah perangkat keras komputer sekurang-kurangnya 4unit. Dengan perincian sebagai berikut: 1 unit untuk pengolahan, 1 unit untuk OPAC, satu unit untuk Server, 1 unit backup data.


(4)

32

4.2 Saran

Guna menjamin kualitas pendidikan perlu diperhatikan perpustakaan institusi pendidikan, agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pengembangan perpustakaan institusi pendidikan yaitu harus berdasarkan rasio dan kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan kurikulum.

Untuk itu perpustakaan institusi di institusi pendidikan sudah seharusnya disiapkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan IPTEK serta secara terus menerus melakukan evaluasi terhadap kinerjanya bagi pengelolanya secara rutin, sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, sehingga perpustakaan institusi pendidikan dapat ditingkatkan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu cara melakukan evalusi diri dalam rangka melakukan perencanaan kegiatan tahun berikutnya.


(5)

(6)