mendasarasi maka penelitian ini mengambil kecamatan Patuk sebagai salah satu tempat penelitian.
2. Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul
Masyarakat Jetis merupakan kolektivitas penduduk yang berdomisili di wilayah yang secara administratif berada di bawah kendali pemerintahan kecamatan Jetis
kabupaten Bantul. Secara umum, Bantul memiliki tujuh belas kecamatan, yang terbentang mulai dari yang paling timur adalah kecataman Piyungan dan paling Barat
adalah kecamatan Sedayu. Oleh karena itu, kecamatan Jetis secara geografis berada di tengah-tengah relatif tengah.
Begitu juga dari segi demografis, kecamatan Jetis termasuk ke dalam corak demografi menengah dibanding kecamatan lain di Bantul yang secara keseluruhan
Bantul memiliki kepadatan penduduk yang tidak merata. Kecamatan jenis kepadatan penduduk tergolong menengah. Pada tahun 2013 tercatat jumlah penduduk di
kecamatan Jetis ada 51.927 jiwa, dengan luas wilayah 24,47 hektar, sehingga kepadatan penduduknya 2.284 penduduk per hektar. Untuk wilayah Kabupaten Bantul ini
tergolong berkepadatan menengah. Secara sosiologik, masyarakat di kecamatan Jetis mayoritas tergolong sebagai
agraris dengan tradisi sosial yang mementingkan persatuan mereka sebut “guyup rukun”. Pada umumnya mereka saling akrab satu dengan yang lain dalam hidup
bertetangga dan bermasyarakat. Apabila saling bertemu selalu saling tegur sapa, atau dalam bahasa mereka dikenal dengan nama “aruh-aruh” atau “aruh-karuh”. Pola
kehidupan sosial yang demikian itu sudah berlangsung bertahun tahun. Secara ekonomik, masyarakat Jetis tergolong sebagai masyarakat ekonomi
menengah ke bawah atau “marginal”. Umumnya mereka bekerja sebagai petani dan buruh tani maupun buruh bangunan. Dengan demikian penghasilan mayoritas
masyarakat di kecamatan Jetis relatif kecil dan sebagian tergolong sangat miskin. Meskipun sebagian kecil berpenghasilan tinggi dengan kepemilikan rumah mewah dan
mobil mahal, namun mereka ini hanyalah sejumlah kecil masyarakat. Kondisi pendidikan anak usia dini di kecamatan Jetis, Bantul relatif berkembang
dan memiliki harapan untuk menjadi lebih baik atau lebih maju. Meskipun dari segi
28
sosial-ekonomi tergolong mayoritas sebagai agraris dan berpenghasilan kurang baik, namun masyarakat Jetis memiliki kondisi dan potensi yang baik. Untuk lembaga Taman
kanak-Kanak TK di kecamatan Jetis berjumlah 27 lembaga, semuanya merupakan TK yang dikelola masyarakat atau swasta. Hal ini menunjukkan tingginya inisiatif
masyarakat terhadap lembaga TK di kecamatan Jetis. Untuk lembaga Kelompok Bermain KB hampir semua dusun memiliki lembaga ini. Terdapat 84 lembaga KB
yang tersebar di 82 Dusun yang ada di empat kelurahan di kecamatan Jetis. Walaupun kondisi ekonomi warga masyarakat kecamatan Jetis sebagian besar
menengah ke bawah dan warga masyarakatnya hanya sebagian kecil yang berpendidikan tinggi, tetapi kesadaran untuk mendapat pendidikan bagi anak-anak
mereka sejak usia dini, ternyata cukup tinggi. Hampir semua orang tua yang memiliki anak usia dini sudah menyekolahkan anak mereka ke Kelompok Bermain, PAUD dan
Taman Kanak-Kanak. Hal ini terlihat dengan cukup banyaknya lembaga pendidikan TK, PAUD dan Kelompok Bermain. Dengan alasan itulah penelitian ini memilih
Kecamatan Jetis sebagai salah satu tempat penelitian.
3. Kecamatan Tegalrejo