38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Umum
Motor arus searah adalah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik asrus searah DC menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana
energi gerak mekanik tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi
listrik menjadi energi mekanik tersebut berlangsung di dalam medan magnet.
Motor arus searah penguatan shunt sebenarnya adalah motor arus searah dimana belitan medannya dihubungkan paralel dengan jangkarnya sehingga arus
yang melalui belitan medan shunt ini tidak sama dengan arus yang mengalir pada
jangkar.
Pada saat motor arus searah penguatan shunt diberi beban maka pada kumparan stator akan mengalir arus jangkar. Dan arus ini akan menimbulkan
fluksi jangkar yang akan berinteraksi dengan fluksi yang dihasilkan oleh kumparan medan rotor fluksi utama. Akibatnya akan terjadi perubahan bentuk
fluksi utama. Pengaruh reaksi jangkar ini akan menyebabkan adanya percikan
bunga api pada sikat-sikat motor.
Percikan ini dikarenakan oleh pergeseran bidang netral magnetik dari motor tersebut biasanya dalam keadaan normal garis netral magnetik berimpit dengan
garis netral geometrik.
Untuk mengatasi masalah ini maka diperlukan tiga cara yaitu pergeseran posisi sikat, penambahan kutub bantu, dan belitan kompensasi. Pada tulisan ini
akan dibahas pengaruh posisi sikat dan kutub bantu pada motor arus searah
Universitas Sumatera Utara
39
penguatan shunt, dimana data-data yang diperoleh dari hasil pengukuran yang
dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU.
Motor yang digunakan pada pengujian ini adalah motor DC AEG tipe Gd
110110 G-Mot Nr. 7983745 dengan spesifikasi sebagai berikut :
V = 220 V
P = 1,2 kW
I
L
= 7,1 A I
sh
= 0,177 A Jumlak Kutub = 2
Kelas Isolasi = B Tahanan Medan Shunt J-K
= 1,25 kΩ Tahanan Medan Jangkar GA-HB
= 3,8 Ω
4.2. Data Pengujian
V
t
= 50 Volt R
a
= 3,8 Ω R
L
= 100 Ω R
sh
= 1250 Ω Tabel 4.1 Data Pengujian Posisi Sikat Motor DC Shunt Tanpa Kutub Bantu
Posisi Sikat I
L
A Ia A
I
sh
A n rpm
-30 9,37
9,33 0,04
450 -20
10,6 10,56
0,04 450
-10 11,36
11,32 0,04
350 8,78
8,74 0,04
550 +10
5,67 5,63
0,04 550
+20 5,16
5,12 0,04
550 +30
4,61 4,57
0,04 550
Universitas Sumatera Utara
40
V
t
= 50 Volt R
a
= 3,8 Ω
R
L
= 100 Ω R
KB
= 0,6 Ω
R
sh
= 1250 Ω
Tabel 4.2 Data Pengujian Posisi Sikat Motor DC Shunt Dengan Kutub Bantu Posisi Sikat
I
L
A I
a
A I
sh
A n rpm
-30 8,07
8,03 0,04
85 -20
8,02 7.98
0,04 115
-10 7,44
7,40 0,04
150 5,95
5,91 0,04
240 +10
4,82 4,78
0,04 240
+20 4,36
4,32 0,04
450 +30
3,93 3,89
0,04 450
4.3. Analisa Data