Kegiatan Inti Langkah Pembelajaran

penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya 2. Tahap reabsorpsi penyerapan kembali Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea. 3. Tahap augmentasi proses pengumpulan Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. Faktor yang mempengaruhi jumlah pengeluaran urine • Jumlah air yang diminum Semakin banyak volume air yang diminum, maka urine yang dihasilkan semakin banyak pula • Zat-zat diuretic Jika banyak mengkonsumsi zat-zat diuretic kopi, teh,alcohol maka zat tersebut akan menghambat reabsorbsi ion H ,sehingga ion ADH berkurang yang menyebabkan reabsorbsi air terhambat dan volume urin meningkat. • Suhu Ketika suhu panas atau banyak mengeluarkan keringat, konsentrasi air dalam darah menurun yang mengakibatkan sekresi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan sedikit dan sebaliknya • Emosi Apabila seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Pada saat seseorang berada dalam keadaan emosi maka kandung kemih akan berkontraksi sehingga timbul hasrat ingin buang air kecil

D. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Contextual Teaching Learning CTL 2. Model: -Cooperatif Learning CL 3. Metode: -Diskusi kelompok -Ceramah - Tanya jawab

E. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

No Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik Waktu 1 Guru mengucapkan salam Peserta didik menjawab salam dengan semangat 10 menit 2 Guru meminta siswa untuk memimpin doa Salah satu siswa memimpin doa dengan khidmat 3 Guru mengecek kesiapan peserta didik Peserta didik menyiapkan diri