77
2. Kompetensi mata pelajaran gambar bangunan yang diajarkan di sekolah akan tetapi tidak dibutuhkan di dunia kerja.
Dari hasil wawancara dilakukan perbandingan dan penandaan dengan daftar kompetensi-kompetensi yang diperoleh dari sekolah. Maka dapat diketahui
kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja tetapi diajarkan di sekolah.
3. Kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja akan tetapi yang tidak di ajarkan di sekolah.
Dari hasil wawancara dilakukan perbandingan dan penandaan dengan daftar kompetensi-kompetensi yang diperoleh dari sekolah. Maka dapat diketahui
kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja tetapi tidak diajarkan di sekolah.
4. Tingkat kesesuaian kompetensi mapel gambar bangunan jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Depok Sleman dengan
kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.
Dari hasil rekapitulasi dan penandaan. Dilakukan perhitungan tingkat kesesuaian kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan kompetensi yang
dibutuhkan calon pekerja di dunia kerja denga rumus perhitungan persentase: =
. −
. .
+ .
×
Setelah diperoleh hasil perhitungan persentase, maka dilakukan perbandingan hasil persentase yang diperoleh dengan pembagian tingkat
kesesuaian yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pembagian tingkat kesesuaian
78 yang digunakan mengacu pada pembagian oleh Suharsimi Arikunto 1987:196
sebagai berikut: SANGAT SESUAI
76 - 100 SESUAI
56 - 75 KURANG SESUAI
40 - 55 TIDAK SESUAI
40
79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Deskripsi dari data tersebut merupakan jawaban dari berbagai pertanyaan penelitian yaitu kompetensi menggambar bangunan apa saja yang
relevan dengan dunia kerja, adakah kompetensi menggambar bangunan yang diajarkan di sekolah akan tetapi tidak dibutuhkan di dunia kerja, adakah
kompetensi menggambar bangunan yang dibutuhkan dunia kerja akan tetapi tidak diajarkan di sekolah, serta seberapa besar tingkat kesesuaian
kompetensi menggambar bangunan di SMK Negeri 2 Depok dengan kompetensi menggambar bangunan yang dibutuhkan pekerja di dunia kerja.
Pengambilan data dilakukan di SMK dan dunia kerja, SMK yang dijadikan sebagai model obyek penelitian adalah SMK N 2 Depok, sedangkan industri
yang diambil sebagai subjek penelitian adalah PT. Pola Data Consultan, PT. Sinai Indonesia, dan CV. Pola pembangunan Yogyakarta.
Berdasarkan pengamatan dokumen yang dilakukan pada Jurusan TGB SMK N 2 Depok diketahui bahwa kompetensi gambar bangunan yang
diterapkan saat ini yaitu mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kejuruan Sekolah
Menengah Kejuruan SMKMadrasah Aliyah Kejuruan MAK. Hal ini disebabkan standar kompetensi untuk mata pelajaran produktif pada
kurikulum 2013 belum ada. Pengambilan data yang dilaksanakan di SMK N 2 Depok memperoleh data silabus di jurusan TGB. Sedangkan di PT. Pola Data
Consultan, PT. Sinai Indonesia dan CV. Pola Pembangunan didapatkan data