diri itu mulai subur pada diri anak, maka akan tumbuh keraguan pada rasa egonya, semakin bertumbuh semakin meningkat pula egonya.
Anthromorphis Pada umumnya, konsep mengenai ke-Tuhanan pada anak dari hasil pengalamannya di kala
ia berhibungan dengan orang lain. Tapi suatu kenyataan bahwa konsep ke-Tuhanan mereka tampak jelas menggambarkan aspek-aspek kemanusiaan
Verbalis dan Ritualis Dari kenyataan yang kita alami ternyata, kehidupan agama pada anak-anak sebagian besar
tumbuh mula-mula secara verbal ucapan. Imitatif
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan tindakan keagamaan yang dilakukan oleh anak-anak pada dasarnya diperoleh dari meniru. Seperti berdo’a dan shalat
Rasa Heran Rasa kagum pada anak belum bersifat kritis dan kreatif. Mereka hanya kagum terhadap
keindahan lahiriah saja. Hal ini merupakan langkah pertama dari pernyataan kebutuhan anak akan dorongan untuk mengenal sesuatu yang baru new experience. Rasa kagum mereka
dapat disalurkan melalui cerita-cerita yang menimbulkan rasa takjub.
4
2. Perkembangan Jiwa Keagamaan pada Remaja
Perkembangan agama pada remaja ditandai oleh beberapa factor perkembangan rohani dan jasmaninya. Perkembangan itu antara lain menurut W.Starbuck adalah:
Pertumbuhan Pikiran dan Mental Ide dan dasar keyakinan beragama yang diterima remaja dari masa kanak-kanaknya sudah
tidak begitu menarik bagi mereka. Sifat kritis terhadap ajaran agama mulai timbul. Selain masalah agama mereka pun sudah tertark pada masalah kebudayaan, social, ekonomi, dan
norma-norma kehidupan lainnya. Perkembangan Perasaan
Berbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja. Perasaan social, etis, dan estesis mendorong remaja untuk menghayati perikehidupan yang terbiasa dalan lingkungannya.
Kehidupan religius akan cenderung mendorong dirinya lebih dekat kearah hidup yang
4 Jalaluddin, Psikologi agama,Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.2003hal.70
religius pula. Sebaliknya bagi remaja tang kurang mendapat pendidikan dan siraman ajaran agama akan mudah didominasi dorongn seksual. Masa remaja merupakan masa kematangn
seksual. Dorongn oleh perasaan tahu dan super, remaja lebih mudah terprosok kearah tindakan seksual yang negative.
Pertimbangan Sosial Dalam kehidupan keagamaan mereka timbul konflik antara pertimbangan moral dan
material. Karena kehidupan duniawi lebih dipengaruhi lebih dipengaruhi kepentingan akan meteri, maka para remaja lebih cenderung jiwanya untuk bersikap matrealitis.
Perkembangan Moral Perkembangan moral para remaja bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha untuk mencari
proteksi Sikap dan Minat
Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan boleh dikatakan sangat kecil dan hal ini tergantung dari kebiasaan masa kecil serta lingkungan agama yang dipengaruhi mereka
besar kecil minatnya Ibadah
Sebagian remaja mengatakan bahwa beribadah bermanfaat untuk berkomunikasi kepada tuhan, sebagian lagi menganggap bahwa ibadah hanyalah merupakan media untuk
bermeditasi.
5
3. Sikap keberagamaan pada orang dewasa