PENDAHULUAN akpm 12 pengaruh corporate governance pada hubungan corporate social responsibility dan nilai perusahaan

2

I. PENDAHULUAN

Saat ini tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan sehingga setiap perusahaan diwajibkan mengungkapkan informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility CSR. Pentingnya CSR telah diatur dalam Undang- Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dengan demikian, CSR merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan perusahaan, bukan kegiatan yang bersifat sukarela. Penelitian mengenai hubungan CSR dan kinerja perusahaan telah banyak dilakukan namun menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian empiris awal dilakukan Spicer 1978 yang menemukan adanya asosiasi antara nilai investasi saham dengan kinerja sosial perusahaan meskipun tingkat asosiasi menurun dari tahun ke tahun. Penelitian Alexander dan Buchloz 1978 tidak menemukan adanya pengaruh antara pengungkapan sosial dengan harga saham. Penelitian Suratno et al. 2006 menemukan hasil yang berbeda yaitu kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi. Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian Siegel dan Paul 2006 yang menunjukkan bahwa aktivitas CSR berpengaruh pada efisiensi, perubahan teknikal, dan skala ekonomi perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali hubungan pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan. Adanya hasil yang tidak konsisten dari penelitian-penelitian sebelumnya menyebabkan isu ini menjadi topik yang penting untuk diteliti. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena menggunakan corporate governance CG sebagai variabel pemoderasi. Corporate governance sebagai variabel pemoderasi dalam penelitian ini diharapkan dapat memperkuat hubungan pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan. 3 Indikator corporate governance yang digunakan adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan jumlah anggota komite audit. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui 1 pengaruh pengungkapan CSR pada nilai perusahaan, 2 pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan jumlah anggota komite audit pada nilai perusahaan, serta 3 pengaruh corporate governance pada hubungan pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman mengenai hubungan pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan, serta pengaruh corporate governance pada hubungan pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan.

II. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1