Umum Jenis Semen Portland

Sofiyan J. P. Manik : Pengaruh Penambahan Pozzolith®100ri Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Pengurangan Faktor Air Semen, 2008. USU Repository © 2009 37 karena daya dukung beton terhadap gaya lentur tergantung pada jarak dari garis berat beton, makin jauh dari garis berat maka makin kecil daya dukungnya. Kekuatan tarik belah relatif rendah, untuk beton normal berkisar antara 9- 15 dari kuat tekan. Pengujian kuat tarik beton yang dilakukan melalui pengujian split cylinder. Nilai pendekatan yang diperoleh dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,5-0,6 kali fc , sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57 fc . Pengujian tersebut menggunakan benda uji silinder beton berdiameter 150 mm dan panjang 300 mm, diletakkan pada arah memanjang diatas alat penguji kemudian beban tekan diberikan merata arah tegak dari atas pada seluruh panjang silinder. Apabila kuat tarik terlampaui, benda uji terbelah menjadi dua bagian dari ujung ke ujung. Tegangan tarik yang timbul sewaktu benda uji terbelah disebut sebagai split cilinder strength. Besarnya tegangan tarik pada beton dapat dihitung dengan rumus : f ct = D L 2P π …………………………………. Pers 2.2

II.2 Bahan Penyusun Beton

II.2.1 Semen

II.2.1.1 Umum

Semen merupakan bahan ikat yang penting dan banyak digunakan dalam pembangunan fisik di sektor konstruksi sipil. Jika ditambah air, semen akan menjadi pasta semen. Jika ditambah agregat halus, pasta semen akan menjadi Sofiyan J. P. Manik : Pengaruh Penambahan Pozzolith®100ri Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Pengurangan Faktor Air Semen, 2008. USU Repository © 2009 38 mortar yang jika digabungkan dengan agregat kasar akan menjadi campuran beton segar yang setelah mengeras akan menjadi beton keras. Fungsi semen ialah untuk mengikat butir-butir agregat hingga membentuk suatu massa padat dan mengisi rongga-rongga udara di antara butir agregat. Semen merupakan hasil industri yang sangat kompleks, dengan campuran serta susunan yang berbeda-beda. Semen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu 1. Semen non-hidrolik 2. Semen hidrolik Semen non-hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama dari semen non-hidrolik adalah kapur. Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras di dalam air. Contoh semen hidrolik antara lain : Kapur hidrolik, semen pozzolan, semen terak, semen alam, semen Portland, semen portland pozzoland dan semen alumina.

II.2.1.2 Jenis Semen Portland

Peraturan Beton 1989 SKBI.4.53.1989 membagi semen Portland menjadi 5 jenis SK.SNI T-15-1990-03:2 yaitu : 1. Tipe I, semen Portland yang dalam penggunaannya tidak memerlukan persyaratan khusus seperti jenis-jenis lainnya. Digunakan untuk bangunan- bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus. Sofiyan J. P. Manik : Pengaruh Penambahan Pozzolith®100ri Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Pengurangan Faktor Air Semen, 2008. USU Repository © 2009 39 2. Tipe II, semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Digunakan untuk konstruksi bangunan dan beton yang terus-menerus berhubungan dengan air kotor atau air tanah atau untuk pondasi yang tertahan di dalam tanah yang mengandung air agresif garam-garam sulfat dan sakuran air buangan atau bangunan yang berhubungan langsung dengan rawa. 3. Tipe III, semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan awal yang tinggi dalam fase permulaan setelah pengikatan terjadi. Semen jenis ini digunakan pada daerah yang bertemperatur rendah, terutama pada daerah yang mempunyai musim dingin winter season. 4. Tipe IV, semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi yang rendah. Digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang besar, umpamanya untuk pekerjaan bendung, pondasi berukuran besar atau pekerjaan besar lainnya. 5. Tipe V, semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat. Digunakan untuk bangunan yang berhubungan dengan air laut, air buangan industri, bangunan yang terkena pengaruh gas atau uap kimia yang agresif serta untuk bangunan yang berhubungan dengan air tanah yang mengandung sulfat dalam persentase yang tinggi.

II.2.2 Agregat

Dokumen yang terkait

STUDI PENGARUH ABU SORGUM TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON

6 42 149

PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN.

0 4 14

STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT.

0 3 15

PENDAHULUAN STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT.

0 2 5

TINJAUAN PUSTAKA STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT.

0 2 12

LANDASAN TEORI STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT.

1 7 15

KESIMPULAN DAN SARAN STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT.

0 3 40

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SEBAGIAN SEMEN DIGANTI TANAH POZOLAN DARI Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Sebagian Semen Diganti Tanah Pozolan Dari Kecamatan Tulakan.

0 2 16

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SEBAGIAN SEMEN DIGANTI TANAH POZOLAN DARI KECAMATAN Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Sebagian Semen Diganti Tanah Pozolan Dari Kecamatan Tulakan.

0 2 12

PENGARUH PROSENTASE PENAMBAHAN SERAT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON RINGAN Eddy Purwanto

0 0 12