UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Larutan media disterilisasi dengan autoclave pada 121ºC, 15 menit. Media ini digunakan sebagai media untuk menumbuhkan biofilm
bakteri uji.
3 Eosin methyl Blue Agar EMB Agar
Media Eosin methyl Blue Agar EMB Agar dibuat dengan melarutkan media EMB Agar 24 g dalam 1 L aquades dengan cara
dipanaskan menggunakan microwave dan dihomogenkan dengan sesekali digoyangkan.
Larutan media disterilisasi dengan autoclave pada 121ºC, 15 menit. Media ini digunakan sebagai media differensiasi untuk
Escherichia coli.
4 Luria Bertani Agar LB
Media LB dibuat dengan melarutkan melarutkan Bacto Agar 2,25
g, Yeast ekstrak 0,75 g, Tripton, 1,5 g, dan NaCl 0,75 g dalam dalam 150 ml aquadest.
dengan cara dipanaskan menggunakan microwave dan dihomogenkan dengan sesekali digoyangkan.
Larutan disterilisasi dengan autoclave pada 121ºC, 15 menit. Media ini digunakan sebagai peremajaan Staphylococcus aureus.
5 Pseudomonas Isolation Agar PIA
Media Pseudomonas Isolation Agar
PIA dibuat dengan melarutkan media PIA 4,5 g dan Bacto Agar dalam 1 L aquadest dengan
cara dipanaskan menggunakan microwave dan dihomogenkan dengan sesekali digoyangkan.
Larutan disterilisasi dengan autoclave pada 121ºC, 15 menit. Media ini digunakan sebagai selektif untuk Pseudomonas aeruginosa.
3.7. Kultur Escherichia coli
Escherichia coli diinokulasi pada media Eosin Metyl Blue Agar dengan metode streak dan diinkubasi selama 24 Jam pada suhu 37
o
C. Bakteri
hasil inokulasi selanjutnya diberikan pewarnaan Gram untuk melihat bentuk
mikroskopisnya.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.8. Kultur Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa ditumbuhkan pada media PIA dengan metode streak dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37
o
C. Bakteri hasil
inokulasi selanjutnya diberikan pewarnaan Gram untuk melihat bentuk
mikroskopisnya.
3.9. Kultur Staphylococcus aureus
a Isolasi Bakteri
Permukaan kulit digoreskan dengan menggunakan ose, kemudian ose tersebut digoreskan ke media Brain Heart Infusion BHI. Inkubasi
media BHI selama 24 jam pada suhu 37
o
C. Bakteri hasil inokulasi selanjutnya diberikan pewarnaan Gram. Bakteri yang memiliki
karakteristik Gram positif dan berbentuk Staphylococcus dikarakterisasi menggunakan H
2
O
2
3, media pelarut fosfat, media Klingler Iron Agar KIA, dan susu skim 20.
b Karakterisasi dengan Penambahan H
2
O
2
3 Satu ose bakteri uji digoreskan pada kaca objek, selanjutnya
ditambahkan satu tetes H
2
O
2
3. c
Karakterisasi Bakteri dengan Media Pelarut Fosfat Media Brain Heart Infusion ditambahkan Ca
3
PO
4 2
dan NaCl sebagai media selektif untuk Staphylococcus aureus. Media dimasukkan
ke dalam cawan petri dan tunggu hingga mengeras. Satu ose bakteri diambil dengan menggunakan ose berbentuk jarum lalu ose tersebut
ditusukkan ke media fosfat yang sudah mengeras. Inkubasi media selama 24 jam pada suhu 37
C. d
Karakterisasi Bakteri dengan Media Klingler Iron Agar KIA Media KIA dibuat dalam tabung reaksi dengan posisi tegak. Satu
ose bakteri diambil dengan menggunakan ose berbentuk jarum lalu ose tersebut ditusukkan ke dalam media.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e Karakterisasi Bakteri dengan Susu Skim 20
Susu skim dibuat dengan konsentrasi 20, setelah itu susu disterilisasi dengan cara pasteurisasi selama 30 menit pada suhu 90
o
C. Sebanyak 2 ose kultur bakteri disuspensikan dalam 1 mL aquadest dalam
tabung appendorf dan divortex untuk menghomogenkannya. Susu hasil pasteurisasi sebanyak 2 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 500 µL kultur bakteri uji. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37
o
C.
3.10. Penyiapan Suspensi Bakteri