17
dapat mengakibatkan henti napas. Bila kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan
denyut nadi menjadi teratur.
e.
Narcolepsy
Narcolepsy merupakan keadaan tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur, misalnya tertidur dlam keadaan berdiri, mengemudi kenderaan,
atau disaat sedang membicarakan sesuatu. Hal ini merupakan suatu
gangguan neurologis.
f.
Mengigau
Mengigau dikategorikan dalam gangguan tidur bil terlalu sering dan diluar kebiasaan. Dari hasil pengamatan, ditemukan bahwa hampir
semua orang pernah mengigau dan terjadi sebelum tidur REM.
B.
Asuhan keperawatan
untuk meningkatkan tidur nyenyak yang normal bagi klien, perawat mengkaji pola tidur mereka dengan menggunakan riwayat keperawatan
untuk mengumpulkan informasi tentang faktor-faktor yang biasanya mempengaruhi tidur diantaranya adalah Potter Perry, 2005
a. Pengkajian tidur
Pengkajian ditujukan pada pemahaman karakteristik suatu masalah tidur dan kebiasaan tidur klien yang biasa sehingga cara untuk
meningkatkan tidur yang dapat diintegrasikan kedalam asuhan keperawatan. Sumber untuk pengkajian tidur dapat diintegrasikan kedalam
asuhan keperawatan. Selain itu, pasangan tidur juga dapat memberi informasi tentang pola tidur klien yang dapat mengungkapkan sifat
gangguan tidur tertentu. Misalnya, pasangan klien yang mengalami apnea tidur sering mengeluh bahwa tidur mereka terganggu oleh dengkuran
klien. Perawat harus menanyakan pada pasangan tidur klien apakah klien pernah mengalami henti napas ketika tidur dan seberapa sering hal ini
terjadi. Hal-hal yang harus dikaji adalah sebagai berikut:
18
a Riwayat tidur
1 Deskripsi masalah tidur
Pada saat klien mengakui atau perawat mencurigai adanya masalah tidur, riwayat keperawatan harus dibuat terperinci agar asuhan terapeutik
dapat diberikan. Deskripsi umum tentang masalah yang diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih terfokus biasanya mengungkapkan
karakteristik spesifik yang dapat digunakan dalam merencanakan terapi. Untuk memulai perawat terlebih dahulu memahami sifat dari masalah
tidur, tanda dan gejala, awitan dan durasinya, keparahan dan adanya faktor pencetus atau penyebab lain serta efek secara umum pada
klien.Pertanyaan-pertanyaan pengkajian mencakup: pertama, Sifat dari masalah. beritahu saya jenis masalah tidur apa
yang anda alami. Beritahu saya mengapa anda beranggapan bahwa tidur anda tidak adekuat. Jelaskan paa saya tentang karakteristik tidur malam
anda saat ini dari tidur anda yang dulu? Kedua, Tanda dan gejala: apakah anda mengalami kesulitan untuk
tidur, tetap tidur, atau untuk bangun? Apakah anda pernah mendengkur keras pada saat tidur? Apakah anda sakit kepala ketika bangun?
ketiga, Awitan dan durasi, kapan pertama kali anda menyadari masalah ini? Sudah berapa lama masalah ini terjadi?
Keempat, Keparahan berapa lama waktu yang diperlukan untuk tidur? Seberapa sering dalam seminggu anda mengalami kesulitan untuk
tidur? Beritahu saya berapa jam tidur malam anda yang biasa. Apa yang anda lakukan disaat terbangun dimalam hari atau terbangun terlalu dini
dipagi hari? Kelima, Faktor pencetus: beritahu saya apa yang anda lakukan sesaat
sebelum tidur? Apakah baru-baru ini anda mengalami perubahan ditempat kerja atau dirumah? Obat apa yang anda gunakan secara teratur? Apakah
anda memakan makanan misalnya, makanan pedas dan berminyak atau zat minuman misalnya minuman beralkohol dan berkafein yang dapat
mengganggu tidur anda? Apakah anda menderita penyakit fisik yang dapat mengganggu tidur anda? Keenam, Efek pada klien, bagaimana pengaruh
19
kurang tidur ini bagi anda?apakah anda merasa mengantuk yang berlebihan, sensitive atau kesulitan berkonsentrasi ketika terjaga? Apakah
anda pernah tertidur disaat yang tidak tepat misalnya ketika mengemudi?
Potter Perry, 2005
2 Pola tidur biasa
Tidur normal sulit untuk didefenisikan karena sangaat bervariasi dalam hal kualitas yang dirasa adekuat pada setiap orang. Namun,
meminta klien untuk menjelaskan pola tidur merekayang biasa merupakan hal yang sangat penting, karena berguna untuk menentukan signifikasi
perubahan yang ditimbulkan oleh gangguan tidur. Untuk itu perawat mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: Pukul berapa biasanya anda
naik ketempat tidur seperti biasa Pukul brapa biasanya anda tertidur, Apakah anda melakukan sesuatu untuk membantu anda tertidur?Berapa
kali anda terbangun dimalam harimengapa anda beranggapan bahwa anda terbangun? Apa yang anda lakukan terhadap hal yang membuat anda
terbangun? Pukul berapa biasanya anda terbangun dipagi hari? Pukul berapa anda turun dari tempat tidur setelah anda terbangun?Berapa jam
rata-rata anda tertidur setiap malam?
3 Penyakit fisik
Perawat menentukan apakah klien menderita masalah kesehatanyang sudah ada sebelumnya, yang mungkin saja dapat mengganggu tidur.
Riwayat masalah psikiatrik juga dapat menimbulkan perbedaan. Klien depresi seringkali mengalami jumlah tidur yang tidak adekuat, yang
terputus-putus. Penyakit kronik seperti penyakit paru obstruksi menahun dan gangguan nyeri seperti arthritis yang mengganggu tidur juga. Kaji
riwayat medis dan penggunaan obat-obatan klien.
20
4 Peristiwa hidup yang baru terjadi
Perawat mempelajari apakah perawat mengalami suatu perubahan gaya hidup yang mengganggu tidur. Pekerjaan seseorang dapat memberikan
petunjuk tentang sifat msalah tidur perubahan tanggung jwab pekerjaan, rotasi jam dinas, atau kerja dalam waktu yang lama dapat menimbulkan
gngguan tidur.
5 Status emosional dan mental
Apabila klien merasa cemas, sensitive, atau marah, yang menarik perhatian dapat mengganggu tidur secara serius. Klien dapat mengalami
stress emosional yang berhubungan dengan penyakit atau krisis situasional seperti kehilangan pekerjaan atau orang yang dicintai.oleh karena itu
emosi klien dapat mempengaruhi kemampuan untuk tidur.
6 Rutinitas menjelang tidur
Perawat menanyakan tntang apa yang klien lakukan untuk bersiap-siap tidur. Misalnya, klien meminum segelas susu, mengkonsumsi pil tidur,
memakan makanan ringan, atau menonton televise. Perawat mengkaji kebiasaan yang menguntungkan dibandingkan dengan kebiasaan yang
dapat mengganggu tidur. Menonton televise dapat meningkatkan tidur untuk seseorang, sedangkan bagi orang lain hal tersebut dapat
menstimulasi agar tetap terjaga.
7 Lingkungan tidur
Perawat meminta klien untuk menjelskan kondisi kamar tidur yang diinginkan. Kamar tidur dapat terang atau gelap dan pintu kamar dapat
dibuka atau ditutup. Klien dapat mendengarkan radio atau menonton televise, atau memilih lingkungan yang tenang kaena lingkungan yang
bising membuat klien tidak bias tidur. Observasi matras yang disukaiempuk. Ilingkungan pelayanan kesehatan mungkin terdapat
distraksi lingkungan yang dapat mengganggu tidur seperti televise dikamar, monitor elektronik, atau tetangga yang menangis dimalam hari.
Perawat mengientifikasi factor-fktor yang dapat dikurangi atau dikendalikan.
21
8 Perilaku depresi tidur
Beberapa klien mungkin tidak menyadari bagaimana masalah tidur mempengaruhi tidur mereka. Perawat mengobservasi perilaku seperti
mudah marah irritabilitas, disorientasi dan bicara tidak jelas. Apabila D’privasi tidak berlangsung lama dapat berlaku perilaku psikotik.
Misalnya, klien melaporkan melihat benda-benda atau warna-warna didalam ruangan. Klien dapat bersikap ketakutan pada saat perawat-
perawat memasuki ruangan.
b. Analisa Data