Bobot segar dan bobot kering daun panen per petak sampel Kandungan minyak persatuan bobot daun kering panen Kadar Patchouli Alkohol Minyak Nilam Persiapan bahan tanam Pembuatan Kompos

Penghitungan LTR dilakukan pada 3 tanaman sampel destruktif pada umur 3, 6, 9 dan 12 MST.

6. Laju Assimilasi Bersih g.cm-2minggu

-1 Laju Asimilasi Bersih g.cm -2 .minggu -1 dinyatakan dengan peningkatan bobot kering tanaman untuk setiap luas daun dalam jangka waktu tertentu. Nilai Laju Asimilasi Bersih LAB ditentukan dengan rumus : W 2 -W 1 Ln A 2 -lnA 1 LAB = T 2 -T 1 . A 2 -A 1 Dimana : W 2 = Bobot kering tanaman pada waktu t 1 W 2 = Bobot kering tanaman pada waktu t 2 A 1 = Luas daun pada waktu t 1 A 2 = Luas daun pada waktu t 2 Penghitungan LAB dilakukan pada 3 tanaman sampel destruktif saat 3, 6, 9 dan 12 MST.

7. Analisis serapan hara P pada daun.

Analisis ini dilakukan dengan 3 tanaman destruktif pada akhir penelitian untuk mengetahui serapan hara pada daun dilakukan analisis laboratorium.

8. Bobot segar dan bobot kering daun panen per petak sampel

Dilakukan penimbangan terhadap daun yang dipanen dari setiap satuan percobaan dengan petak sampel ukuran 0,5 x 0,5 m. Setelah mendapatkan bobot segar daun panen dilakukan penjemuran daun nilam selama 4-5 hari hingga bobotnya konstan untuk mendapatkan bobot kering daun panen.

9. Kandungan minyak persatuan bobot daun kering panen

Untuk mengetahui kandungan minyak per berat kering daun jemur persatuan percobaan dilakukan penyulingan minyak nilam di laboratorium. Di mana Universitas Sumatera Utara dilakukan penyulingan tiap 100 gram daun kering jemur setiap perlakuan yang telah ditentukan.

10. Kadar Patchouli Alkohol Minyak Nilam

Untuk mengetahui kadar pathouli alkohol di dalam minyak nilam dilakukan uji kadar pachouli alkohol di laboratorium UPTD. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Medan. Sampel minyak nilam sebanyak 10 mL dari setiap perlakuan yang telah ditentukan kemudian diuji dengan metode pengujian Test Methods menggunakan alat Gastromatopghraphy GC. Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan bahan tanam

Pengadaan bahan tanaman nilam diperbanyak dengan cara vegetatif melalui stek cabang. Stek yang dipilih untuk benih harus berasal dari tanaman yang berproduksi tinggi, sehat serta bebas dari hama dan penyakit yang berumur kurang lebih satu tahun. Batang atau cabang yang diambil untuk stek adalah yang berdiameter 0,5 cm. Stek yang ditanam berukuran 20 cm dan paling sedikit harus mempunyai empat mata tunas. Benih nilam harus disemai terlebih dahulu di polibag dan diberi naungan untuk menjaga kelembaban sampai umur 1-2 bulan agar siap tanam.

2. Pembuatan Kompos

Kompos dari limbah padat pengolahan minyak nilam dibuat di dalam kotak kayu dekat dengan lokasi percobaan. Di buat kotak dari papan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1m x 1m x 1m p x l x t yang dilapisi oleh terpal plastik hitam. Kemudian limbah padat nilam dimasukkan ke dalam kotak dengan ketebalan 40 cm. Kemudian disiram dengan air untuk mempertahankan kelembaban kemudian dilapisi dengan tanah setebal 4 cm dan pupuk kandang setebal 4 cm. Selanjutnya pekerjaan tersebut diulangi lagi dan ditempatkan di atas lapisan pertama sehingga kebutuhan kompos dapat terpenuhi. Kemudian lapisan teratas ditutup. Setiap minggu sekali kotak tersebut digoncang dan dibalik sampai kompos tersebut matang 21 Hari kemudian dilakukan analisis kompos di laboratorium. Universitas Sumatera Utara

3. Persiapan Lahan