Analisa Penentuan Harga Jual Varians Cakue Pada Why Cakue Corporation

(1)

PADA WHY CAKUE CORPORATION

Oleh :

FIKIH GUNAWAN 102102056

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : FIKIH GUNAWAN

NIM : 102102056

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : ANALISA PENENTUAN HARGA JUAL

VARIANS CAKUE PADA WHY CAKUE CORPORATION

Tanggal……… Januari 2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP. 19670904 199403 1 004 ( Drs. Firman Syarif, M.Si,Ak )

Tanggal……… Januari 2013 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

NIP. 131 127 370 ( Drs. Rustam, M.Si, Ak )

Tanggal……… Januari 2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU

NIP. 19560101 198203 1 005 (Drs. H. Arifin Lubis, MM,AK)


(3)

FAKULTAS EKONOMI MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : FIKIH GUNAWAN

NIM : 102102056

JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : ANALISA PENENTUAN HARGA JUAL VARIANS CAKUE PADA WHY CAKUE CORPORATION

Medan,...Januari 2013

102102056 ( FIKIH GUNAWAN )


(4)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Analisis Penentuan Harga Jual Varians Cakue Pada Why Cakue Corporation ” tepat pada waktunya. Tugas akhir ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.si, Ak Selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi.

4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si,Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan ilmu pengetahuan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

5. Keluarga Penulis, Ayahanda Sukiman dan Ibunda saya tercinta Samsiar yang telah berpeluh keringat untuk mendidik serta memberikan dukungan baik moril dan materil


(5)

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Kepada teman – teman business plan yang karenanya saya dapat mengajukan judul tentang hal ini, Muhammad Faisal, Dicky H. Keliat, Herman Tommy N dan Bayu Rosadi.

8. Kepada teman-teman D-III Akuntansi angkatan 2010, Muhammad Amin, M. Hafiz Alqadri, M. Yogi Putra Ananda, M. Anggi Aulia, Asep alloy, Zulhelmi, Mentari Irdayani, Fildzah Fitria, Sandra Yunita, dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

9. Kepada teman-teman magang saya Grup Sembilan, Citra Amelia, Grace Kristi, Erna Mariana, Veronika Novitasari, dan Ruth Teodora.

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan perbaikan kesalahan penulis dimasa – masa yang akan datang. Penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pihak pembaca sekalian.

Medan, Januari 2013 Penulis

Fikih Gunawan NIM. 102102056


(6)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Permasalahan ... 2

C. Manfaat dan Tujuan Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei / Observasi ... 4

2. Rencana isi ... 4

BAB II PROFIL WHY CAKUE CORPORATION ... 6

A. Sejarah Ringkas ... 6

1. Konsep Usaha ... 6

2. Peluang Usaha ... 7

3. Perencanaan Pemasaran ... 7

4. Target Pemasaran ... 8

5. Perencanaan Produksi ... 8

6. Perencanaan Keuangan ... 8

7. Analsis Sumber Daya manusia ... 9


(7)

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Job Description ... 11

D. Jaringan Usaha ... 14

E. Kinerja Usaha Terkini ... 14

F. Rencana Usaha ... 15

BAB III ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL VARIANS CAKUE PADA WHY CAKUE CORPORATION ... 17

A. Pengertian Harga Jual ... 17

B. Tujuan Penetapan Harga Jual ... 18

C. Faktor Penetapan Harga Jual ... 20

1. Fakor Internal ... 20

a. Sistem Pemasaran ... 20

b. Strategi Bauran Pemasaran ... 21

c. Biaya ... 22

2. Faktor Eksternal ... 22

a. Pasar dan Permintaan ... 22

1) Penetapan Harga Dalam Tipe Pasar Berbeda ... 23

2) Hubungan Harga dan Permintaan ... 24

b. Biaya, Harga dan Penawaran pesaing ... 25

D. Metode Dalam Penentapan Harga Jual ... 26

1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya ... 26

a. Penetapan Harga Cost-Plus ... 26


(8)

v

2. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai ... 28

3. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan ... 30

a. Penetapan Harga Berdasarkan Keadaan ... 30

b. Penetapan Harga Penawaran Tertutup ... 30

E. Penetapan Harga Varians Cakue Pada Why Cakue Corporation ... 30

1. Harga Pokok Produksi ... 31

a. Biaya Bahan Baku Langsung ... 31

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung ... 33

c. Biaya Overhead Pabrik ... 34

2. Harga Jual Varians Cakue Why Cakue Corporation... 37

a. Cakue Saus Karamel ... 37

b. Cakue Sosis ... 37

BAB IV PENUTUP ... 38

A. Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40


(9)

DAFTAR TABEL

NO. TABEL JUDUL HALAMAN

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian... 4

Tabel 2.1 Perencanaan Keuangan ... 9

Tabel 3.1 Biaya Bahan Baku Cakue Saus Karamel ... 31

Tabel 3.2 Biaya Bahan Baku Cakue Sosis ... 32


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

NO. GAMBAR JUDUL HALAMAN

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 11

Gambar 3.1 Kurva Permintaan ... 25

Gambar 3.2 Kurva Titik Impas ... 28

Gambar 3.3 Penetapan Harga Berdasarkan Biaya ... 29


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendirian perusahaan mempunyai tujuan umum yaitu untuk memperoleh laba dengan optimal, meningkatkan penjualan dan memaksimumkan nilai saham, serta meningkatkan kesajahteraan pemegang saham, juga untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dengan baik agar perusahaan dapat berkembang sesuai dengan kegiatan yang dijalankan pada waktu yang akan datang. Dengan adanya harapan tersebut, perusahaan diharuskan dan dituntut untuk dapat mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat dalam segala aktivitasnya.

Salah satu faktor penting dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan tersebut adalah merencanakan bauran pemasaran dengan baik. Ada empat hal penting yang ada pada bauran pemasaran, yaitu produk, harga, promosi, dan tempat. Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lain hanya mewakili biaya. Penetapan harga penting karena secara tidak langsung mempengaruhi total penerimaan pada suatu perusahaan.Penetapan harga adalah hal yang mendasar bagi keberhasilan tiap kegiatan bisnis. Akan tetapi, kegiatan bisnis berskala kecil, menetapkan harga barang atau jasa yang baru adalah tanggungjawab utama yang harus ditangani dengan sangat teliti. Penentuan harga jual dianggap penting karena begitu banyaknya usaha-usaha baru dikalangan masyarakat yang menentukan harga jualnya tanpa memperkirakan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga


(12)

2

jual tersebut. Tidak memperhatikan metode-metode yang tepat yang sesuai dengan jenis usahanya merupakan salah satu kesalahan dalam penetapan harga jual. Kesalahan yang paling umum adalah penentapan harga jual yang terlalu memperhatikan biaya sehingga melupakan faktor-faktor lain diluar produksi, harga yang tidak cukup sering direvisi untuk mencerminkan perubahan pasar,dan penetapan haerga jual yang tidak memperhitungkan biaya pemasaran.

Jika hal-hal tersebut tidak diperhatikan dengan baik, tentu keuntungan yang dihasilkan pada suatu usaha tidak akan maksimal. Penetapan harga jual yang tidak tepat dapat berakibat fatal bagi suatu usaha, harga jual yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kehilangan bisnis yang berpotensi dan penetapan harga jual yang terlalu rendah juga dapat mengakibatkan kerugian bagi suatu usaha.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat betapa pentingnya penetuan harga jual yang tepat dalam mendukung keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya. Hal ini memotivasi penulis untuk meneliti bagaimana cara Why Cakue Corporation dalam menentukan harga jualnya, dengan mengangkat judul

“Analisis Penentuan Harga Jual Varians Cakue Pada Why Cakue Corporation”

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:


(13)

2) Bagaimana cara penetapan harga jual yang tepat pada suatu produk?

3) Bagaimana cara penetapan harga jual yang berlaku pada praktek kewirausahaan Why Cakue Corporation?

4) Apakah penetapan laba yang dilakukan Why Cakue Corporation sudah dapat memaksimalkan laba?

C. Manfaat dan Tujuan

1) Manfaat penelitian ini antara lain:.

a. Bagi Penulis untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai strategi penetapan harga jual pada Why Cakue Corporation.

b. Bagi pemilik usaha untuk memberikan masukan yang mungkin bermanfaat bagi pimpinan dan anggota praktek kewirausahaan Why Cakue Corporation dalam hal penetapan harga jual secara tepat sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian pada usaha tersebut.

c. Bagi pembaca sebagai informasi yang berguna dalam menambah wawasan pembaca khususnya mengenai penetapan harga jual produk yang tepat dan sebagai acuan atau dasar bagi pihak lain dalam penulisan tugas akhir.

2) Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan program D-III Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(14)

4

b. Menambah dan memperdalam pengetahuan penulis dalam penerapan penentuan harga jual produk yang tepat pada suatu produk.

D. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal penelitian dan rencana isi yang dibuat untuk mempermudah penulis dalam menyusun tugas akhir ini.

1. Jadwal Penelitian

Sebelum penelitian atau analisa penetapan harga jual varians cakue ini dimulai, penulis terlebih dahulu menyusun jadwal-jadwal penelitian. Adapun yang termasuk dalam jadwal penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

NO. KETERANGAN

DESEMBER 2012 JANUARI 2013

IV I II

1. Permohonan Judul 2. Pengumpulan data. 3. Pengolahan data. 4. Penulisan Tugas Akhir.

2. Rencana Isi

Laporan penulisan merupakan penjelasan tentang gambaran atau sistematika penelitian yang terdiri dari empat bab yaitu bab pendahuluan, profil Why Caakue Corporation, topik penelitian, dan penutup.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah, permasalah, manfaat dan tujuan penelitian, dan rencana penulisan.

BAB II PROFIL WHY CAKUE CORPORATION

Pada bab profil Why Cakue Corporation diuraikan tentang sejarah ringkas dari praktek kewirausahaan why cakue corporation, struktur organisasi, job description, jaringan usaha atau kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha.

BAB III ANALISA PENENTUAN HARGA JUAL VARIANS CAKUE PADA WHY CAKUE CORPORATION

Pada bab topik penelitian diuraikan tentang pengertian harga jual, tujuan penetapan harga jual, faktor penetapan harga jual, Metode dalam penetapan harga jual dan penentapan harga varians cakue pada Why Cakue Corporation.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan terhadap pembahasan dari bab-bab sebelumnya dan saran yang berguna bagi Why Cakue Corporation.


(16)

6 BAB II

PROFIL WHY CAKUE CORPORATION

A. Sejarah Ringkas

Why Cakue Corporation adalah usaha yang bergerak di dua bidang yang berbeda. Bidang kuliner adalah why cakue, dan bidang style, fashion and street wear adalah why boots. Why Cakue Corporation berdiri sejak tanggal 2 November 2012. Usaha ini sendiri berlokasi di Jalan Kuala Sari, Gang Parang I, No.12c, Medan.

Sesuai dengan namanya, produk yang ditawarkan merupakan cakue, namun dengan variasi yang lain. Berbeda dengan cakue yang dijual pada umumnya, Why Cakue menjual cakue yang mempunyai keunikan dan keunggluan tersendiri seperti cakue saus karamel, cakue sosis saus pedas yang tentunya akan menarik para peminat cakue. Selain cakue saus karamel dan cakue saus pedas, kami juga menjual jenis produk lain, yaitu orange squash. Dan juga kami (Why Boots) menawarkan sepatu boots berbagai jenis bahan buatan home industry dengan kualitas import.

1. Konsep Usaha

Konsep usaha Why Cakue Corporation adalah bagi hasil layaknya suatu perusahaan. Hal ini dilakukan karena modal usaha didapat dari masing-masing anggota. Pembagian hasil ini tentunya diberikan sesuai porsinya masing-masing, sesuai dengan persentase investasinya pada Why Cakue Corporation.


(17)

2. Peluang Usaha

Variasi cakue dan orange squash produksi why cakue corporation mempunyai peluang usaha yang besar, sebab sebagian orang belum mengetahui cakue sosis dan karamel ini. Hal ini tentu memberikan rasa ingin tahu yang besar bagi konsumen terhadap produk kami. Disamping itu, kami juga yakin akan mendapatkan peluang bagi masyarakat tionghoa, karena cakue merupakan makanan yang sangat familiar dengan orang tionghoa. Dan untuk produk Boots, kami mempunyai peluang usaha yang cukup besar juga, karena merupakan sepatu boots buatan home industry (hand made) yang berkualitas import. Selain itu produk kami tidak hanya dari yang kami tawarkan. Para konsumen juga bebas memilih bentuk, jenis, dan bahan sepatunya.

3. Perencanaan Pemasaran

Why Cakue Corporation mempunyai beberapa strategi pemasaran yang diyakini dapat menarik minat konsumen, antara lain adalah dengan cara sebagai berikut:

a) Mengiklankan produknya melalui media sosial seperti facebook, twitter dan lainnya.

b) Mengundang alumni, senior dan beberapa teman kami untuk menghadiri Student Study Market Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara c) Mengemas produk dengan kemasan yang baik dan menarik.

d) Berpakaian rapi dan bersikap ramah kepada setiap konsumen. e) Menerima pesanan melalui sistem delivery order.


(18)

8

4. Target Pemasaran

Dari pengamatan yang telah kami lakukan, memutuskan bahwa target pasar yang kami tuju adalah mahasiswa, dosen, alumni yang akan kami undang, terutama mahasiswa stambuk 2012 dan mahasiswa matrikulasi yang berkewajiban membeli produk yang ada pada kegitan tersebut, dan pengunjung lain yang datang pada saat Student Study Market berlangsung. Hal ini didasari karena kemudahan kami dalam menjangkau para taget pasar tersebut, selain itu juga dapat dipastikan sebagian besar dari mereka berada di lingkungan Student Study Market, yaitu Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Perencanaan Produksi

Why Cakue Corporation memproduksi dua jenis jenis produk cakue, yaitu cakue saus karamel, cakue sosis yang mempunyai bahan baku dan proses produksi yang sedikit berbeda. Pemilihan bahan baku melalui pasar terdekat dipilih why cakue corporation sebab dapat meminimalisir biaya transportasi, proses produksi yang mengutamakan kehigienisan produk, dan pengemasan produk semenarik mungkin.

6. Perencanaan Keuangan

Sember keuangan Why Cakue Corporation sendiri diperoleh dari anggota-anggotanya.Berikut adalah rincian sumber dana yang diperoleh dari seluruh anggota untuk Praktek Kewirausahaan SSM (Student Saturday Market) Why Cakue Corporation:


(19)

Tabel 2.1

Perencanaan Keuangan Why Cakue Corporation

Sumber Dana Jumlah Dana

Dicky Harinta Keliat Rp. 100.000,-

Herman Tommy Napitupulu Rp. 100.000,-

Muhammad Faisal Rp. 100.000,

Bayu Rosadi Sirait Rp. 100.000,-

Fikih Gunawan Rp. 100.000,-

Total Dana Rp. 500.000,-

Sumber: Laporan keuagan why praktek kewirausahaan cakue corporation

7. Analisis Sumber Daya Manusia

Pada praktek kewiraussahaan ini, why cakue corporation menempatkan pekerjaan kepada setiap anggota sesuai keahliannya masing-masing sehingga pekerjaan yang dilakukan lebih efisien dan mendapatkan hasil yang maksimal (The Right Man On The Right Place).

8. Analisis Risiko Usaha

Beberapa risiko usaha yang kami hadapi adalah:

- Makanan yang diproduksi oleh Why Cakue Corpoation hanya dapat bertahan satu hari saja, sehingga penjualannya harus terjual habis pada hari tersebut.


(20)

10

- Proses pengiriman barang dari Bandung yang tidak menentu karena terkendala oleh buruknya cuaca.

- Terkendala pada system Pre-Order karena memakan waktu 3-4 Minggu.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan atau keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan dalam organisasi. Demi tercapainya tujuan bersama dalam suatu bisnis diperlukan suatu wadah pengaturan untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis.

Kejelasan gambaran struktur organisasi akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk mendistribusikan jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga daya guna dan hasil guna dapat terwujud. Struktur Organisasinya Why Cakue Corporation menggunakan system garis lurus, untuk saat ini di dalam struktur organisasi Why Cakue Corporation ini masih terdiri dari 5 orang, termasuk penulis sendiri. Penulis yakin, ketika usaha ini telah semakin berkembang dan maju, akan semakin banyak orang-orang untuk diserap sebagai tenaga kerja dan pengurus di dalam struktur organisasi. Berikut dibawah ini merupakan struktur organisasi dari bisnis Why Cakue Corporation:


(21)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Why Cakue Corporation

Keterangan:

1. Direktur Utama : Dicky Harinta K 2. Manajer Produksi : Herman Tommy N 3. Manajer Pemasaran : M. Faisal

4. Manajer Keuangan : Bayu Rosadi 5. Bagian Akuntansi : Fikih Gunawan

C. Job Description

Berdasarkan Struktur Organisai yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut ini adalah uraian tentang pekerjaan beserta tanggung jawab (job description) untuk setiap orang di bagiannya masing-masing pada praktek kewirausahaan Why Cakue Corporation:

DIREKTUR UTAMA

MANAJER

PRODUKSI

MANAJER

PEMASARAN

MANAJER

KEUANGAN

BAGIAN AKUNTANSI


(22)

12

1. Direktur Utama : Dicky Harinta Keliat

Alamat : Jl. Parang 1 Gg. Kuala Sari no. 12 c

Status : Mahasiswa semester v D-III Akuntansi FE USU

NIM : 102102051

Wilayah kerja :

1) Mengontrol kinerja dari anggota

2) Bertanggung jawab penuh pada perekonomian perusahaan

3) Membantu kinerja para anggota baik dalam proses produksi perencanaan, maupun pencatatan

4) Membuat perencanaan usaha kedepannya

5) Mengambil tindakan serta teputusan manajemen yang tepat

2. Manajer Produksi : Herman Tommy Napitupulu Alamat : Jalan Setia Budi, Gang Budi

Stasus : Mahasiswa semester v D-III Akuntansi FE USU

NIM : 102102053

Wilayah Kerja :

1) Melakukan produksi cakue dan orange squash 2) Melakukan pengemasan produk semenarik mungkin

3) Melaporkan kebutuhan produksi variasi cakue dan orange squash kepada manajer produksi


(23)

3. Manajer Pemasaran : Muhammad faisal Alamat : Jalan Amaliun

Status : Mahasiswa Semester v DIII-Akuntansi FE USU

NIM : 102102047

Wilayah Kerja :

1) Menganalisis segmentasi pemasaran apa saja yang akan dilakukan 2) Mendistribusikan produk ke berbagai konsumen, seperti mahasiswa,

dosen dan pengunjung lain.

3) Menganalisa bauran-bauran pemasaran yang berhubungan dengan Why Cakue Corporation.

4) Mencatat data-data konsumen telah membeli produk Why Cakue Corporation.

4. Manajer Keuangan : Bayu Rosadi Sirait Alamat : Jalan Amaliun

Status : Mahasiswa semester v D-III Akuntansi FE USU

NIM : 102102057

Wilayah Kerja :

1) Menyediakan semua kebutuhan produksi 2) Mencatat dan menghitung biaya produksi

3) Menghitung berapa margin laba yang ingin diperoleh 4) Mempersiapkan kebutuhan dana bagi setiap bagian


(24)

14

5. Bagian Akuntansi : Fikih Gunawan

Alamat : Jalan Helvetia Gang Melur II

Status : Mahasiswa semester v D-III Akuntansi FE USU

NIM : 102102056

Wilayah Kerja :

1) Melakukan pencatatan pengeluaran dan pendapatan sesuai faktur dan bukti yang diterima

2) Mencatat keputusan-keputusan rapat

3) Menghitung arus kas dan laba yang diperoleh atau kerugian terjadi pada setiap periode

4) Melaporkan semua catatan keuangan kepada manajer keuangan

D. Jaringan Usaha

Dalam usaha menigkatkan laba yang ingin diperoleh, Why Cakue Corporation melakukan beberapa cara dalam jaringan usahanya antar lain seperti:

1. Bekerjasama pada produsen sepatu boots di Bandung, dengan menjadi reseller untuk wilayah Medan.

2. Melakukan holding company dengan beberapa kelompok usaha yang juga mengikuti kegiatan (Student Saturday Market) Fakultas Ekonomi USU

E. Kinerja Usaha Terkini

Hingga saat ini kinerja usaha yang telah tercapai oleh kegiatan kewirausahaan ini setiap minggunya adalah sebagai berikut:


(25)

1. Pada minggu pertama dengan modal kerja Rp. 327.500,- Why Cakue Corporationtelah mampu menghasilkan omset sebesar Rp. 636.250,- yang terdiri dari penjualan cakue saus karamel, cakue sosis dan orange squash. 2. Pada minggu kedua dengan modal Rp. 640.000,- Why Cakue Corporation

telah mampu menghasilkan omset sebesar Rp. 899.250,- yang terdiri dari penjualan cakue saus karamel, cakue sosis dan orange squash.

3. Pada minggu ketiga dengan modal Rp. 760.000,- Why Cakue Corporation tela mampu menghasilkan omset sebesar Rp. 983.975,- yang terdiri dari penjualan ice cream dan orange squash.

4. Pada minggu keempat dengan modal Rp. 1.235.000,- why cakue corporation telah mampu menghasilkan omset sebesar Rp. 1.365.000,- yang terdiri dari penjualan sepatu boots.

F. Rencana Usaha

Rencana kegiatan merupakan prospek kedepan usaha dengan suatu perencanaan yang telah disusun secara akurat. Berikut ini adalah rencana usaha why cakue corporation:

1. Strategi Bisnis

a. Memaksimalkan penjualan dengan menggunakan teknologi terkini b. Memasarkan produk ke lokasi dan konsumen yang tepat

c. Mengemas dan menjaga kualitas produk 2. Strategi Operasional


(26)

16

b. meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui penerapan praktek-praktek bisnis terbaik seperti manajemen dan sistem kerja.

c. meningkatkan laba dengan efisiensi di segala bidang. 3. Strategi Produksi

a. meproduksi cakue dengan kuantitas yang lebih banyak lagi. b. Menigkatkan kuaitas produk.

4. Strategi Pemasaran

a. Melakukan analisis pasar secara rutin dan membuat laporan hasil analisis sebelum dilakukan penjualan.

b. Melakukan promosi melalui pemanfaatan media sosial,. 5. Strategi Sumber Daya Manusia

a. membangun SDM yang produktif yang ditandai dengan tingginya kualitas, kreativitas, kompetensi, integritas, dan spiritual.

b. mendistribusikan SDM secara seimbang pada setiap bidang sesuai kebutuhan ( right man onthe right place )

c. memprogram peningkatan kualitas organisasi 6. Strategi Keuangan

a. meningkatkan kesadaran biaya semua personil perusahaan. b. peningkatan manajemen kas dan efektifitas pengendalian biaya 7. Kemitraan

a. memaksimalkan hubungan kemitraan dengan anggota leasing yang ikut serta pada kegiatan SSM (Student Saturday market).


(27)

BAB III

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL VARIANS CAKUE PADA WHY CAKUE CORPORATION

A. Pengertian Harga Jual

Dalam arti yang paling sempit harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Lebih luas harga adalah jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Menurut sejarah harga biasanya ditetapkan oleh tawar menawarantar pembeli dan penjual. Penjual akan meminta harga lebi tinggi daripada yang mereka harapkan untuk mereka terima, dan pembeli akan menawar lebih rendah daripada yang meraka harapkan untuk mereka bayar. Lewat tawar-menawar, mereka akan mencapai harga yang dapat diterima.

Mulyadi (2001:46) dalam bukunya menyatakan bahwa: “Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark-up.”

Selain itu Philip Kotler (2003:338) mengemukakan bahwa “Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan


(28)

18

untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

B. Tujuan Penetapan Harga Jual

Salah satu keputusan yang sulit dihadapi suatu perusahaan adalah menetapkan harga. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.Harga ditetapkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yaitu:

1) Bertahan Hidup (Survival)

Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup, misalnya karena ketatnya persaingan, cepat berubahnya selera konsumen, maka produsen harus menetapkan harga yang rendah untuk menjaga atau meningkatkan permintaan. Misalnya kebijakan devaluasi dengan mematok harga rupiah yang lebih rendah terhadap US dollar adalah salah satu upaya agar permintaan ekspor meningkat. 2) Memaksimumkan Laba(Maximum Current Profit)

Penetapan harga sebesar angka tertentu yang akan mendatangkan laba jangka pendek juga sering menjadi tujuan. Hal itu ditempuh dengan jalan memperkirakan permintaan dan biaya yang dikeluarkan dihubungkan dengan harga yang akan mendatangakan laba atau arus kas. Dalam tujuan ini


(29)

perusahaan diasumsikan mengetahui fungsi biaya dan permintaannya, walaupun dalam kenyataannya keduanya sukar diperkirakan.

3) Memaksimumkan Pendapatan(Maximum Current Revenue)

Penetapan harga juga mempunyai tujuan untuk memaksimumkan

pendapatan dan penjualan produk yang dihasilkan. Maksimisasi pendapatan ini membutuhkan perkiraan fungsi permintaan yang akurat. Adapun sasaran tujuan ini adalah bersifat laba jangka panjang.

4) Memaksimumkan Pertumbuhan Penjualan(Maximum Sales Growth).

Penetapan harga yang rendah juga bisa menghasilkan volume penjualan yang tinggi.Volume penjualan yang tinggi pada akhirnya akan dapat

menekankan biaya per unit produk. Dalam tujuan ini diasumsikan pasar sensitive terhadap perubahan harga atau permintaan elastis.

5) Target Pengembalian Investasi

Target pengembalian investasi mengukur tingkat efektifitas manajemen secara keseluruhan, dalam menghasilkan keuntungan dengan aktiva yang ada. Semakin tinggi tingkat pengembalian investasi suatu perusahaan akan semakin baik pulasuatu perusahaan.

Semakin jelas tujuan perusahaan, maka semakin mudah untuk perusahaan tersebut menetapkan harga. Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utama jika mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen yang berubah-ubah. Untuk menjaga agar pabrik tetap beroperasi dan persediaan terus berputar, perusahaan akan menurunkan harga. Laba kurang penting dibandingkan kelangsungan hidup.


(30)

20

Selama harga dapat menutup biaya variable dan sebagian biaya tetap, perusahaan dapat terus berjalan. Akan tetapi kelangsungan hidup hanyalah tujuan jangka pendek. Dalam tujuan jangka panjang perusahaan harus belajar meningkatkan nilainya, jika tidak maka ia akan punah.

C. Faktor Penetapan Harga Jual 1. Faktor Internal

a. Sistem Pemasaran

Sebelum menetapkan harga jual, perusahaan seharusnya menentukan strateginya atas produk tersebut, jika perusahaan telah memilih pasar sasarannya dan memposisikannya dengan baik, maka strategi bauran pemasarannya termasuk harga jual akan berjalan dengan baik. Sebuah perusahaan mungkin juga menggunakan harga jual untuk mencapai tujuan yang lebih khusus. Perusahaan dapat menetapkan harga jual yang rendah untuk menjaga agar pesaing tidak dapat memasuki pasar dan dengan harapan permintaan akan naik atau dapat juga menetapkan harga jual setingkat dengan pesaing untuk menstabilitasi pasar. Harga jual juga dapat ditetapkan untuk loyalitas dan dukungan para pedagang eceran atau untuk menghindari intervensi pemerintah. Harga jual bisa sementara dikurangi untuk menciptakan ketertarikan atas suatu produk atau untuk menarik lebih banyak pelanggan ke toko-toko eceran. Harga jual suatu produk mungkin ditetapkan untuk membantu penjualan produk lain dalam diri perusahaan. Jadi, harga jual dapat memainkan peran penting untuk


(31)

membantu perusahaan mencapai tujuan-tujuannya pada berbagai tingkat. Tujuan pemasaran antara lain bertahan hidup, maksimasi keuntungan masa sekarang, kepemimpinan pangsa pasar kepemimpinan mutu produk. Semakin jelas sebuah usaha menetapkan sasarannya, semakin mudah usaha itu mnetapkan harga jualnya.

b. Strategi Bauran Pemasaran

Harga jual adalah salah satu alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaanya. Keputusan harga jual harus dihubungkan dengan keputusan rancangan pokok, distribusi dan promosi untuk membentuk program pemasaran yang efektif. Keputusan yang dibuat untuk variabel-variabel bauran pemasaran lainnya mempengaruhi keputusan harga jual, contohnya produsen yang menggunakan berbagai pedagang eceran yang diharapkan agar mendukung dan membiaya promosikan produk-produk mereka, mungkin harus menentukan margin pedagang eceran yang lebih besar dalam harga jual mereka. Keputusan untuk menempatatkan produk berkualitas tinggi akan berarti bahwa penjual harus menetapkan harga jual yag lebih tinggi untuk menutupi biaya yang lebih tinggi. Perusahaan-perusahaan sering kali menempatkan produk mereka melalui harga jual dengan mendasarkan keputusan bauran pemasaran lainnya lewat harga jual yang ingin mereka bebankan. Di sini harga jual adalah penempatan produk yang amat penting yang menentukan pasaran produk, persaingan dan rancangan produk. Banyak perusahaan yang mendukung strategi penempatan harga jual


(32)

22

semacam itu dengan teknik yang disebut biaya pemasaran (target costing), suatu alat strategis yang potensial. Biaya sasaran membalik proses biasa yang mula-mula merancang produk baru, menentukan biayanya, lalu bertanya “Dapatkah kita menjual produk ini untuk menutupi biaya tersebut?”. Sebaliknya, proses baru ini dimulai dengan menetapkan harga jual, lalu menargetkan biaya yang akan memastikan bahwa harga jual tersebut dapat dipenuhi.

c. Biaya

Biaya menjadi dasar bagi harga jual yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya. Perusahaan ingin menetapkan harga jual yang dapat menutupi sebuah biaya untuk produksi, distribusi dan penjualan produk dan memberikan laba yang wajar bagi usaha dan resikonya. Biaya perusahaan mungkin merupakan elemen penting dalam strategi harga jual. Banyak perusahaan berusaha untuk menjadi “produsen berbiaya rendah” dalam industrinya. Perusahaan dengan biaya rendah dapat menetapkan harga jual yang lebih rendah sehingga menghasilkan penjualan dan laba yang lebih besar.

2. Faktor Eksternal

a. Pasar dan Permintaan

Ketika biaya menjadi dasar batas terendah harga jual, pasar dan permintaan menjadi dasar batas atas. Baik konsumen maupun pembeli industri menyeimbangkan harga jual suatu produk atau jasa dengan


(33)

dengan manfaat untuk memiliknya. Jadi, sebelum menetapkan harga jual, seseorang pemasar harus memahami hubungan antara harga jual dan permintaan atas produknya. Dalam bagian ini, kami akan menjelaskan bagaimana hubungan harga jual dengan permintaan bervariasi terhadap berbagai jenis pasar yang berbeda dan bagaimana perespsi pembeli atas harga jual dapat mempengaruhi keputusan penetapan harga jual.

1) Penetapan Harga Dalam Tipe Pasar berbeda

Pada kebebasan penjual dalam menetapkan harga bervariasi dalam tipe pasar yang berbeda. Ada empat tipe pasar, yang masing-masing menyajikan penetapan harga yang berbeda

a) Pasar Persaingan Murni

Pasar dengan banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan komoditi seragam, tidak satupun pembeli atau penjual yang mempengaruhi perkembangan harga pasar. b) Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar dengan banyak pembeli dan penjual yang berdagang dalam kisaran harga tertentu bukannya dengan satu harga pasar. Pada pasar ini terdapat banyak variasi produk, baik berupa mutu, sifat, atau pelayanan.

c) Pasar Oligopolistik

Pasar dengan beberapa penjual yang amat peka terhadap strategi penetapan harga dan strategi pemasaran penjual lain.


(34)

24

Pelaku pasar oligopolistik harus menahan kenaikan harga atau menghadapi resiko kehilangan pelanggan.

d) Pasar Monopoli Murni

Pasar yang hanya ada satu penjual, dengan satu harga, seperti Monopoli pemerintah, monopoloi swasta yang diatur pemerintah dan monopoli swata yang tidak diatur pemerintah.

2) Hubungan Harga dan Permintaan

Setiap harga yang ditetapkan akan menghasilkan permintaan yang berbeda. Dalam permintaan normal, permintaan dan harga mempunyai hubungan terbalik, artinya semakin tinggi harga yang diteteapkan semaki kecil permintaan. Bila permintaan nyaris tidak berubah dengan seedikit perubahan harga, hal tersebut dikatakan permintaan yang tidak elastik, bila permintaan banyak berubah permintaan tersebut dikatak permintaan yang elastik. Rumus dari permintaan yang elastic terhadap harga adalah sebagai berikut.

Permintaan Elastik =Persen Perubahan Jumlah yang Diminta Perubahan Harga

Andaikan permintaan turun sebesa 10 persen ketika penjual menaikkan harga sebesar 2 persen, maka permintaan yang elastik terhadap harga adalah -5 persen. Tanda minus menyatakan hubungan terbalik antara harga dan permintaan, dan permintaan itu elasik.


(35)

Hubungan antara harga harga yang ditetapkan dengan permintaan yang dihasikan ditunjukkan dalam kurva permintaan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Kurva Permintaan

Sumber: Philip Kotler dan Garry Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pt Ikrar Mandiri.

b. Biaya, Harga jual dan Penawaran Pesaing

Faktor ekternal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga jual perusahaan adalah biaya dan harga jual pesaing serta kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga jual yang dilakukan perusahaan. Seorang Konsumen yang cenderung membeli sebuah cakue akan mengevaluasi harga jual Why Cakue Corporation dan nilai yag didapat dibandingkan dengan harga jual serta nilai dari produk pembanding yang dibuat oleh cakue ABC, XYZ, dan yang lainnya. Sebagai tambahan, strategi penetapan harga jual mungkin mempengaruhi sifat persaingan yang dihadapi. Jika why cakue mengikuti strategi harga jual tinggi, laba tinggi mungkin akan mengundang persaingan. Namun,


(36)

26

strategi harga jual rendah, laba rendah mungkin akan menghentikan persaingan atau membuat keluar dari pasar. Why cakue Corporation perlu membandingkan biayanya terhadap biaya pesaing untuk mengetahui apakah operasinya memiliki keunggulan atau kelemahan dalam hal biaya. Why Cakue Corporation juga perlu mengetahui harga jual dan mutu dari setiap produk yang ditawarkan pesaing.Ketika telah memahami harga jual dan tawaran pesaing, Why Cakue Corporation dapat menjadikan informasi tersebut titik awal penetapan harga jualnya. Jika kualitas produk serupa dengan produk ABC ataupun jika produknya tidak sebaik produk ABC, Why Cakue Corporation dapat membebankan harga jual yang sama dengan ABC. Jika produknya lebih baik dari ABC, why cakue dapat membebankan harga jual yang lebih tinggi. Pada dasarnya, Why Cakue Corporation akan menggunakan harga jual untuk menetapkan penawarannya secara relatif dalam persaingan.

D. Metode Dalam Penetapan Harga

Perusahaan menetapkan harga jual dengan memilih pendekatan penetapan harga jual yang umum, ada tiga metode penetapan harga jual yang umum, yaitu penetapan harga berdasarkan biaya, berdasarkan nilai, dan persaingan.

1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya a. Penetapan Harga Cost-Plus

Metode penetapan harga paling sederhana adalah penetapan harga paling sederhana adalah penetapan harga cost-plus yaitu dengan


(37)

menambah menambah angka standart pada produk atau dengan kenaikan tertentu. Untuk mengilustrasikan penetapan harga dengan kenaikan tertentu, andaikan saja biaya pembuatan cakue dan penjualan yang diharapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Variabel Rp.1500,-

Biaya tetap Rp. 260.000,-

Jumlah unit yang diharapkan terjual 40 unit Biaya untuk membuat sebuah cakue adalah:

Biaya per unit = biaya variabel +Biaya tetap unit terjual Biaya per unit = Rp. 1500 +Rp. 260.000

40 = Rp. 8000

Sekarang andaikan, perusahaan tersebut ingin memperoleh 25% kenaikan dari harga jual.Harga yang sudah dinaikkan dari perusahaan diberikan dalam rumus:

Harga yang sudah dinaikan = Biaya per unit

(1−kenaikan yang dikehendaki) =

Rp. 8000 1−0,2 = Rp 10.000,−

b. Penetapan Harga dengan Analisis Titik Impas dan Laba Sasaran

Merupakan penetapan harga yang impas dengan biaya membuat dan memasarkan produk, atau penetapan harga untuk menghasilkan laba


(38)

28

sasaran yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kurva titik impas untuk menentukan harga sasaran.

Gambar 3.2 Kurva titik impas

Sumber: Philip Kotler dan Garry Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pt Ikrar Mandiri.

Volume titik impas dapat dihitung dengan rumus berikut: Volume titik impas = Biayatetap

Harga−biayavariab

2. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

Penetapan harga beradassarkan nilai berate bahwa pemasar tidak dapat langsung merancang produk dan program pemasaran, lalu kemudian menetapkan harga. Harga dipertimbangkan bersama dengan variable bauran pemasarn yang lain sebelum program pemaasaran dibuat.

Penetapan harga berdasarkan biaya dikendalikan oleh produk. Perusahaan merancang apa yang dianggapnya sebagai produk yang baik, biaya total untuk membuat produk, dan menetapkan harga yang menutup biaya, ditambah laba


(39)

yang ditagetkan. Pemasar kemudian harus meyakinkan pembeli bahwa nilai produk dengan harga itu masuk akal untuk dibeli. Bila ternyata lebih tinggi perusahaan harus puas dengan penjualan yang lebih sedikit. Hal ini dapat dilihat dari gaambar sebagai berikut:

Gambar 3.3

Penetapan hargaberdasarkan biaya

Sumber: Philip Kotler dan Garry Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pt Ikrar Mandiri.

Pendekatan berdasarkan nilai membalikkan proses ini. Perusahaan menetapkan harga berdasarka pada persesi pelanggan akan nilai produk. Nilai dan harga yang menjadi sasaran kemudian akan menentukan keputusan mengenai rancangan produk danbeberapa biaya yang dapat dimasukkan. Hal ini dapat dilihat dari table berikut:

Gambar 3.4

Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

Sumber: Philip Kotler dan Garry Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pt Ikrar Mandiri.

Pelanggan Biaya Harga Nilai Pelanggan


(40)

30

3. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan

Konsumen akan menilai produk berdasarkan pada harga produk serupa yang dipasang oleh pesaing. Ada dua bentuk penetapan harga berdasarkan pesaing, yaitu penetapan harga menurut keadaan dan penetapan harga penawaran tertutup.

a. Penetapan Harga Menurut Keadaan

Dalam penetapa harga menurtu keadaaan, perusahaan menetapkan harganya terutama pada harga pesaing, dan kurang memperhatikan biaya atau permintaan sendiri. Perusahaan mungkin menetapkan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan pesaing utama, penetapan harga dengan cara ini bukan berdasarkan biaya perusahaan atau permintaan, tetapi berdasarkan pemimpin pasar.

b. Penetapan Harga Penawaran Tertutup

Penetapan harga berdasarkan pada pnetapan harga berdasarkan pada pendapat mereka mengenai bagaimana pesaing menetpkan harga ketimbang pada biaya atau permintaannya sendiri, dipergunakan bila perusahaan mengikutilelang untuk memperoleh pekerjaan.

E. Penetapan Harga Varians Cakue Pada Why Cakue Corporation

Dari hasil analisa yang telah dilakukan pada why cakue corporation, diperoleh informasi bahwa satu unit cakue sosis dan cakue saus karamel, masing-masing dijual dengan harga Rp. 10.000,- per unit. Dari data-data tersebut, maka berikut


(41)

akan dibahas mengenai unsur-unsur harga pokok produksi dalam kegiatan produksi why cakue corporation.

1. Harga Pokok produksi

Sebelum menentukan harga pokok produksi terlebih dahulu kita harus memperhitungkan biaya unsur-unsur dari harga pokok produksi Why Cakue Corporation, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.

a. Biaya Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku langsung adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Bahan baku langsung biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produk. Berikut adalah tabel bahan baku langsung varians cakue, yang masing-masing terdiri dari lima puluh bungkus cakue sosis dan lima puluh bungkus cakue saus karamel:

TABEL 3.1

Biaya Bahan Baku Cakue Saus Karamel Why Cakue Corporation

Penggunaan Dana Harga Jumlah Total Harga Keterangan

Minyak Sayur Rp. 18.000,- 2 Liter Rp. 36.000,- Tunai Mayounaise Rp. 20.000,- 2 Botol Rp. 40.000,- Tunai


(42)

32

(lanjutan)

Penggunaan Dana Harga Jumlah Total Harga Keterangan

Garam Penyedap Rp. 2000,- 1 Bungkus Rp. 2000,- Tunai Tepung Rp. 20.000,- 3 Bungkus Rp. 60.000,- Tunai Baking Powder RP. 15.000,- 1 Bungkus Rp. 15.000,- Tunai Baking Soda Rp. 5.000,- 1 Bungkus Rp. 5.000,- Tunai Kotak Rp. 20.000,- 1 Pack Rp. 20.000,- Tunai Margarin Rp. 6000,- 1 Bungkus Rp. 6.000,- Tunai Popcorn Rp. 9.000,- 3 Bungkus Rp. 27.000,- Tunai Wijen Rp. 8.000,- 1 Bungkus Rp. 8.000,- Tunai Sumpit Rp. 15.000,- 1 Bungkus Rp. 15.000,- Tunai Saus Sambal Rp. 10.000,- 1 Bungkus Rp. 10.000,- Tunai

Total biaya Rp. 260.000,-

Sumber: Laporan keuagan Praktek Kewirausahaan Why Cakue Corporation

TABEL 3.2

Biaya Bahan Baku Cakue Sosis Why Cakue Corporation

Penggunaan Dana Harga Jumlah Total Harga Keterangan

Minyak Sayur Rp. 18.000,- 2 Liter Rp. 36.000,- Tunai Mayounaise Rp. 20.000,- 2 Botol Rp. 40.000,- Tunai Garam Penyedap Rp. 2000,- 1 Bungkus Rp. 2000,- Tunai


(43)

(lanjutan)

Penggunaan Dana Harga Jumlah Total Harga Keterangan

Tepung Rp. 20.000,- 3 Bungkus Rp. 60.000,- Tunai Baking Powder RP. 15.000,- 1 Bungkus Rp. 15.000,- Tunai Baking Soda Rp. 5.000,- 1 Bungkus Rp. 5.000,- Tunai Kotak Rp. 20.000,- 1 Pack Rp. 20.000,- Tunai Margarin Rp. 6000,- 1 Bungkus Rp. 6.000,- Tunai Wijen Rp. 8.000,- 1 Bungkus Rp. 8.000,- Tunai Sumpit Rp. 15.000,- 1 Bungkus Rp. 15.000,- Tunai Saus Sambal Rp. 10.000,- 1 Bungkus Rp. 10.000,- Tunai

Total biaya Rp. 260.000,-

Sumber: Laporan keuagan Praktek Kewirausahaan Why Cakue Corporation

b. Biaya Tenaga kerja langsung

Elemen kedua untuk menghitung harga pokok pruduksi adalah biaya tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan , elemen biaya tenaga kerja yang merupakan biaya produksi adalah biaya tenaga kerja untuk karyawan di pabrik. Karena proses produksi cakue sosis dan cakue saus karamel dilakukan oleh anggota-anggota business plan sendiri, maka dalam hal ini tidak ada biaya untuk tenaga kerja langsung yang dikeluarkan.


(44)

34

c. Biaya Overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan bahan bakulangsung dan biaya tenaga kerja langsung.Untuk biaya overhead pabrik why cakue corporation, cakue sosis dan cakue saus karamel mempunyai biaya overhead yang sama, sebab dilakukan dalam satu proses produksi. Biaya-biaya yang dikeluarkan pada overhead pabrik antara lain biaya transportasi, sewa mesin, listrik, dan gas, air, biaya komunikasi dan ransportasi yang rinciannya diperkirakan sebagai berikut.

TABEL 3.3 Biaya Overhead Why Cakue Corporation

NO. KETERANGAN HARGA

1. Biaya transportasi Rp. 25.000,-

2. Sewa kompor Rp. 20.000,-

3. Gas Rp. 14.000,-

4. Air Rp.11.000,-

5. Biaya transportasi dan komunikasi. Rp.50.000,-

Total overhead Rp. 120.000,-

Sumber: laporan keuangan Why Cakue Corporation

Dari data bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik tadi dapat dihitung berapa harga pokok produksi yang dikeluarkan oleh Why Cakue Corporation , yaitu sebagai berikut:


(45)

WHY CAKUE CORPORATION Perhitungan Harga Produksi

Cakue Saus Karamel Desember 2012

Bahan Baku Langsung:

- Persediaan awal bahan baku Rp.

0,-- Pembelian bahan baku Rp.

260.000,-- Bahan baku yang digunakan Rp. 260.000,-- Persediaan akhir bahan baku Rp.

Tenaga kerja langsung Rp. 0,-

Rp. 260.00,-

Overhead pabrik:

- sewa mesin Rp.

25.000,-- listrik Rp.

20.000,-- gas Rp.

14.000,-- air Rp.

11.000,-- komunikasi dan transportasi Rp. 50.000,-Total biaya overhead pabrik

Total biaya produksi

Rp. 120.000,-

Tambah persediaan barang awal Rp. 0,-

Rp. 380.000,-

Tambah persediaan barang akhir Rp. 0,-


(46)

380.000,-36

WHY CAKUE CORPORATION Perhitungan Harga Produksi

Cakue Sosis Desember 2012

Bahan Baku Langsung:

- Persediaan awal bahan baku Rp. 0,-

- Pembelian bahan baku Rp. 318.000,-

- Bahan baku yang digunakan Rp. 318.000,- - Persediaan akhir bahan baku Rp. 0,-

Tenaga kerja langsung Rp. 0,-

Rp. 318.00,-

Overhead pabrik:

- sewa mesin Rp.

25.000,-- listrik Rp.

20.000,-- gas Rp.

14.000,-- air Rp.

11.000,-- komunikasi dan transportasi Rp. 50.000,-Total biaya overhead pabrik Total biaya produksi

Rp. 120.000,-

Tambah persediaan barang awal Rp. 0,-

Rp. 438.000,-

Tambah persediaan barang akhir Rp. 0,-


(47)

2. Harga Jual Varians Cakue Why Cakue Corporation

Dari data hasil perhitungan di atas, dengan harga yang telah ditetapkan sebesar Rp. 10.000,- untuk masing-masing cakue, maka penetapan kenaikan harga yang dilakukan adalah sebagai berikut sebagai berikut:

a. Cakue Saus Karamel

Persentase Mark−Up = ������

������������������× 100%

=��.2.400,−

��.7.600,−× 100% = 31,5 %

a. Cakue Sosis

Persentase Mark−Up = ������

������������������× 100%

=��.1.240,−

��.8.760,−× 100%=14% Harga Pokok Produksi Rp. 380.000,- Dibagi: Unit Penjualan 50 Unit

Harga Pokok Produksi perunit Rp.7.600,-/ Unit

Mark-Up Rp. 2.400,-

Harga Jual Rp.

10.000,-Harga Pokok Produksi Rp. 438.000,- Dibagi: Unit Penjualan 50 Unit

Harga Pokok Produksi perunit Rp.8.760,-/ Unit

Mark-Up Rp. 1.240,-


(48)

38 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah memaparkan uraian tugas akhir diatas, berdasarkan penjelasan uraian tugas tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut :

1. Why Cakue Corporation merupakan usaha yang bergerak dibidang kuliner dengan variasi baru dan di bidang fashion.

2. Penetapanan harga yang dilakukan oleh Why Cakue Corporation untuk cakue saus karamel menggunakan metode penetapan harga cost-plus. Hal ini terlihat dari cara Why Cakue Corporation Memark-Up atau menigkatkan nilai harga pokok produksinya sebesar 31,5%.

3. Penetapanan harga yang dilakukan oleh Why Cakue Corpoation untuk cakue sosis menggunakan metode penetapan harga cost-plus. Hal ini terlihat dari cara Why Cakue Corporation Memark-Up atau menigkatkan harga pokok produksinya sebesar 14 %.

4. Unsur-unsur penetapan harga jual telah terpenuhi dengan cukup baik, seperti biaya total, biaya overhead dan lain sebagainya.

5. Why Cakue Corporation telah melakukan persisapan Praktek Kewirausahaan dengan baik, terbukti dengan telah terperincinya hal-hal penting seperti struktur organisasi, sistem pemasaran, perencanaan produksi dan lain sebagainya.


(49)

B. Saran

Adapun saran yang diberikan penulis pada tugas akhir ini sebagai masukan bagi why cakue corporation dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Why Cakue Corporationharusnya menentukan dasat penetapan besarnya mark-up.

2. Sebaiknya penetapan harga dilakukan dengan memperkirakan unsur-unsur yang lebih akurat lagi, seperti kondisi keuangan konsumen, harga pesaing dan sebagainya

3. Sebaiknya manajer keuangan merevisi harga jual cakue sosis agar dapat agar dapat menghsilkan laba yang lebih besar.

4. Sebaiknya usaha ini memperhitungkan bauran pasar-bauran pasar lainnya dalam menetapkan hara jualnya, agar keuntungan yang didapat bisa lebih maksimal.

5. Jika usaha ini dapat berlanjut, sebaiknya business plan ini dapat memberikan variasi-variasi harga yang lain untuk melihat respon dan perubahan yang terjadi pada konsumen.


(50)

40

DAFTAR PUSTAKA

Carter K, William. 2002. Akuntansi Biaya, Cost Acconting. Jakarta: Salemba Empat.

Garrison, Ray H, Eric W. Norren & Peter C. Brewer. 2008. Akuntansi

Manajerial, Edisi 11 Jakarta: Salemba Empat.

Husein, Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Kotler, Philip. 2002. Manjemen Pemasaran Alih Bahsa Oleh Hendra Teguh dkk. Jakarta: Prenalindo.

Kotler, Philip dan G. Amstrong. 2003. Dasar-Dasar PemasaranEdisi Bahasa

Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pt. Ikrar Mandiri Abadi.

Longenecker, Justin G, Carlos W. Moree, & William J. Petty. 2001.

Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Sumanjaya, Rahmat, Syahrir Hakim Nst & H. B. Tarmizi. 2010. Teori Ekonomi Mikro. Medan: USU Press Universitas Sumatera Utara.

Supryono. 1983. Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Yogykarta: BPFE Yogyakarta Universtas Gajah Mada.


(1)

35

WHY CAKUE CORPORATION Perhitungan Harga Produksi

Cakue Saus Karamel Desember 2012

Bahan Baku Langsung:

- Persediaan awal bahan baku Rp.

0,-- Pembelian bahan baku Rp.

260.000,-- Bahan baku yang digunakan Rp. 260.000,-- Persediaan akhir bahan baku Rp.

Tenaga kerja langsung Rp. 0,-

Rp. 260.00,-

Overhead pabrik:

- sewa mesin Rp.

25.000,-- listrik Rp.

20.000,-- gas Rp.

14.000,-- air Rp.

11.000,-- komunikasi dan transportasi Rp. 50.000,-Total biaya overhead pabrik

Total biaya produksi

Rp. 120.000,-

Tambah persediaan barang awal Rp. 0,-

Rp. 380.000,-

Tambah persediaan barang akhir Rp. 0,-


(2)

380.000,-WHY CAKUE CORPORATION Perhitungan Harga Produksi

Cakue Sosis Desember 2012

Bahan Baku Langsung:

- Persediaan awal bahan baku Rp. 0,-

- Pembelian bahan baku Rp. 318.000,-

- Bahan baku yang digunakan Rp. 318.000,- - Persediaan akhir bahan baku Rp. 0,-

Tenaga kerja langsung Rp. 0,-

Rp. 318.00,-

Overhead pabrik:

- sewa mesin Rp.

25.000,-- listrik Rp.

20.000,-- gas Rp.

14.000,-- air Rp.

11.000,-- komunikasi dan transportasi Rp. 50.000,-Total biaya overhead pabrik Total biaya produksi

Rp. 120.000,-

Tambah persediaan barang awal Rp. 0,-

Rp. 438.000,-

Tambah persediaan barang akhir Rp. 0,-


(3)

37

2. Harga Jual Varians Cakue Why Cakue Corporation

Dari data hasil perhitungan di atas, dengan harga yang telah ditetapkan sebesar Rp. 10.000,- untuk masing-masing cakue, maka penetapan kenaikan harga yang dilakukan adalah sebagai berikut sebagai berikut:

a. Cakue Saus Karamel

Persentase Mark−Up = ������

������������������× 100%

=��.2.400,−

��.7.600,−× 100% = 31,5 % a. Cakue Sosis

Persentase Mark−Up = ������

������������������× 100%

=��.1.240,−

��.8.760,−× 100%=14% Harga Pokok Produksi Rp. 380.000,- Dibagi: Unit Penjualan 50 Unit

Harga Pokok Produksi perunit Rp.7.600,-/ Unit

Mark-Up Rp. 2.400,-

Harga Jual Rp.

10.000,-Harga Pokok Produksi Rp. 438.000,- Dibagi: Unit Penjualan 50 Unit

Harga Pokok Produksi perunit Rp.8.760,-/ Unit

Mark-Up Rp. 1.240,-


(4)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah memaparkan uraian tugas akhir diatas, berdasarkan penjelasan uraian tugas tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut :

1. Why Cakue Corporation merupakan usaha yang bergerak dibidang kuliner dengan variasi baru dan di bidang fashion.

2. Penetapanan harga yang dilakukan oleh Why Cakue Corporation untuk cakue saus karamel menggunakan metode penetapan harga cost-plus. Hal ini terlihat dari cara Why Cakue Corporation Memark-Up atau menigkatkan nilai harga pokok produksinya sebesar 31,5%.

3. Penetapanan harga yang dilakukan oleh Why Cakue Corpoation untuk cakue sosis menggunakan metode penetapan harga cost-plus. Hal ini terlihat dari cara Why Cakue Corporation Memark-Up atau menigkatkan harga pokok produksinya sebesar 14 %.

4. Unsur-unsur penetapan harga jual telah terpenuhi dengan cukup baik, seperti biaya total, biaya overhead dan lain sebagainya.

5. Why Cakue Corporation telah melakukan persisapan Praktek Kewirausahaan dengan baik, terbukti dengan telah terperincinya hal-hal penting seperti struktur organisasi, sistem pemasaran, perencanaan produksi dan lain sebagainya.


(5)

39

B. Saran

Adapun saran yang diberikan penulis pada tugas akhir ini sebagai masukan bagi why cakue corporation dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Why Cakue Corporationharusnya menentukan dasat penetapan besarnya mark-up.

2. Sebaiknya penetapan harga dilakukan dengan memperkirakan unsur-unsur yang lebih akurat lagi, seperti kondisi keuangan konsumen, harga pesaing dan sebagainya

3. Sebaiknya manajer keuangan merevisi harga jual cakue sosis agar dapat agar dapat menghsilkan laba yang lebih besar.

4. Sebaiknya usaha ini memperhitungkan bauran pasar-bauran pasar lainnya dalam menetapkan hara jualnya, agar keuntungan yang didapat bisa lebih maksimal.

5. Jika usaha ini dapat berlanjut, sebaiknya business plan ini dapat memberikan variasi-variasi harga yang lain untuk melihat respon dan perubahan yang terjadi pada konsumen.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Carter K, William. 2002. Akuntansi Biaya, Cost Acconting. Jakarta: Salemba Empat.

Garrison, Ray H, Eric W. Norren & Peter C. Brewer. 2008. Akuntansi Manajerial, Edisi 11 Jakarta: Salemba Empat.

Husein, Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Kotler, Philip. 2002. Manjemen Pemasaran Alih Bahsa Oleh Hendra Teguh dkk. Jakarta: Prenalindo.

Kotler, Philip dan G. Amstrong. 2003. Dasar-Dasar PemasaranEdisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pt. Ikrar Mandiri Abadi.

Longenecker, Justin G, Carlos W. Moree, & William J. Petty. 2001.

Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Sumanjaya, Rahmat, Syahrir Hakim Nst & H. B. Tarmizi. 2010. Teori Ekonomi Mikro. Medan: USU Press Universitas Sumatera Utara.

Supryono. 1983. Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Yogykarta: BPFE Yogyakarta Universtas Gajah Mada.