Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH INFORMASI ARUS KAS TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

(BEI) OLEH :

ALFRED 070503233

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :” Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 24 Mei 2011 Yang membuat pernyataan

Alfred


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terima kasih Tuhan buat hikmat dan penyertaanMu, selama proses pengerjaan skrispi ini sehingga aku bisa menyelesaikan nya dengan baik dan tepat waktu. Adapun skrispi ini berjudul : ”Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi, Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan bantuan selama proses penyusunan skrispi ini.

1. Bapak Drs, Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi S-1 dan Ibu Dra.Mutia Ismail M.M, Ak selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Syahelmi., M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skrispi ini.

4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong MSi, Ak selaku dosen pembanding I dan Bapak Drs. Sucipto M.M., Ak selaku dosen pembanding II yang telah memberikan arahan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.


(4)

5. Orangtua penulis yang terkasih, Ayahanda Djohan Yodhian dan Ibunda Linarty Kasan, serta adik – adik penulis Elvina dan Aristo Yodhian, terimakasih telah menjadi motivator sehingga penulis tetap bersemangat mengerjakan skrispi ini.

Penulis juga menyadari bahwa skrispi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan karya ilmiah kedepan. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 24 Mei 2011 Penulis,

(Alfred)


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan informasi arus kas (arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2007 hingga tahun 2009.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, arus kas investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham, arus kas pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, dan secara simultan arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham.

Kata Kunci : arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, volume


(6)

ABSTRACT

This research analyzed the influence of cash flow (operating cash flow, investing cash flow and financing cash flow) to the volume of shares trading at companies listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2009. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website used in this research is purposive sampling method. Analysis model that used is multiple regression analysis.

The result of this research indicates that in partial, the operating cash flow has positiveand significant impact on tradingvolume of shares, investmentcash flow and no significantpositive effect on stock trading volume, cash flow funding has positive and significant impact on stock trading volume, and simultaneously operating cash flow , cash flow investing and financing cash flows simultaneously significant effect onstocktradingvolume.

Keyword : operating cash flow, investing cash flow, financing cash flow, volume of shares trading


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………...i

Halaman KATA PENGANTAR………...………...ii

ABSTRAK……….………...iv

ABSTRACT………...………...v

DAFTAR ISI………..………..…...vi

DAFTAR TABEL………...viii

DAFTAR GAMBAR……….………...ix

DAFTAR LAMPIRAN………...………...x

BAB I PENDAHULUAN………...………...1

A. Latar Belakang Masalah………...……...1

B. Perumusan Masalah………...5

C. Tujuan Penelitian………...…...6

D. Manfaat Penelitian………...……...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...8

A. Tinjauan Teoritis………..8

1. Laporan Keuangan………....8

2. Laporan Arus kas………..………...9

3. Pasar Modal dan Perdagangan Saham………..11

4. Hubungan Arus Kas dan Volume Perdagangan Saham………....13

B. Tinjauan Peneliti Terdahulu……….14

C. Kerangka Konseptual ………...16

D. Hipotesis Penelitian...17

BAB III METODE PENELITIAN………...19

A. Desain Penelitian………...………...19

B. Populasi dan Sampel penelitian…………...……...19

C. Jenis dan Sumber Data………...…...……...23

D. Teknik Pengumpulan Data………...24

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel…...24


(8)

G. Jadwal Penelitian………...32

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN………...33

A. Data Penelitian………...………...33

B. Analisis Hasil Penelitian………...37

C. Pembahasan Hasil Penelitian………..……...53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………55

A. Kesimpulan………...55

B. Keterbatasan Penelitian………...56

C. Saran………...…...…56

DAFTAR PUSTAKA……….………...57 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Nama Judul Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu………15

Tabel 3.1 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ………...20

Tabel 3.2 Rencana Jadwal Penelitian……….32

Tabel 4.1 Sampel Perusahaan……….34

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian…..………...38

Tabel 4.3 Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi...41

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi ………...42

Tabel 4.5 Uji Multikolonieritas………..………44

Tabel 4.6 Koefisien Korelasi..………45

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi …...……….………...47

Tabel 4.8 Analisis Hasil Regresi………48

Tabel 4.9 Model Summary…...………..50

Tabel 4.10 Hasil Uji – t………51


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nama Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual……….…17

Gambar 4.1 Histogram………...…43

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot……….43


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Judul Halaman

Lampiran i Daftar Sampel Perusahaan………..58

Lampiran ii Daftar Laporan yang diperlukan...59

Lampiran ii Statistik Deskriptif………...61

Lampiran iii Uji Normalitas Setelah Transformasi……….62

Lampiran iv Uji Multikolonieritas………..63

Lampiran v Uji Heterokedastisitas……….64

Lampiran vi Uji Autokorelasi……….…65

Lampiran vii Pengujian Hipotesis………...65

Lampiran viii Hasil Uji t………...66


(12)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan informasi arus kas (arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2007 hingga tahun 2009.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, arus kas investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham, arus kas pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, dan secara simultan arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham.

Kata Kunci : arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, volume


(13)

ABSTRACT

This research analyzed the influence of cash flow (operating cash flow, investing cash flow and financing cash flow) to the volume of shares trading at companies listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2009. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website used in this research is purposive sampling method. Analysis model that used is multiple regression analysis.

The result of this research indicates that in partial, the operating cash flow has positiveand significant impact on tradingvolume of shares, investmentcash flow and no significantpositive effect on stock trading volume, cash flow funding has positive and significant impact on stock trading volume, and simultaneously operating cash flow , cash flow investing and financing cash flows simultaneously significant effect onstocktradingvolume.

Keyword : operating cash flow, investing cash flow, financing cash flow, volume of shares trading


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun belakangan ini, pasar modal Indonesia merupakan satu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar ini telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan efisien disatu pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif pembiayaan usaha selain bank dan lembaga keuangan bukan bank. Pasar modal sebagai media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Dari adanya perdagangan saham yang terjadi maka akan menghasilkan volume perdagangan saham.

Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang besar, menunjukkan bahwa saham tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat diperdagangkan. Abdul dan Nasuhi (2000) menyatakan bahwa “Volume perdagangan diartikan sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu”. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah penilaian yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisis efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhinya.

Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat


(15)

return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.

Salah satu informasi yang dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan baru di kalangan para investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui demand dan supply surat-surat berharga.

Seseorang atau perusahaan sebelum melakukan investasi dalam saham diperlukan studi analisis, apakah investasi tersebut layak atau tidak layak dilaksanakan, apakah mendatangkan keuntungan atau sebaliknya. Dalam praktek, transaksi suatu saham berfluktuasi dari hari ke hari. Perubahan transaksi selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal meliputi ketersediaan informasi (Availability of Information) khususnya informasi akuntansi secara keseluruhan dan nama baik perusahaan. Faktor eksternal perusahaan berhubungan dengan likuiditas pada pasar modal (jumlah order pembelian/penjualan), kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal, tingkat bunga deposito bank, kondisi perekonomian lain secara makro, informasi fluktuasi harga saham, kebijakan pemerintah dan lain-lain.

Laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menghasilkan informasi (Fess 2005;24). Kebutuhan informasi bagi investor, kreditor dan pemakai eksternal yang lain salah satunya bisa didapatkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari empat laporan utama yaitu laporan posisi keuangan (balance sheet), laporan hasil usaha atau rugi laba perusahaan (income statement), laporan


(16)

perubahan ekuitas pemilik (the statement of owner’s equity), dan laporan arus kas (cash flow statement), serta bisa juga dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan (notes of financial statement). Laporan keuangan merupakan alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan berupa posisi keuangan pada suatu waktu atau pada periode tertentu. Dengan demikian akuntansi dapat dipahami sebagai penghubung antara kegiatan ekonomi perusahaan dengan pembuat keputusan. Seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi laporan keuangan dapat disimpulkan dengan mempelajari pergerakan volume perdagangan saham di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut.

Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas memuat informasi arus kas masuk (cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow) oleh perusahaan baik dalam kegiatan operasi, investasi, dan pendanaannya. Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan (pembelian dan penjualan aktiva selain dari produknya) dan kegiatan pembiayaannya (peminjaman dan pelunasan pinjaman, investasi oleh pemilik,dan distribusi oleh pemilik), seorang pembaca laporan keuangan dapat memahami dengan lebih baik mengapa aktiva dan kewajiban bertambah atau berkurang selama suatu periode (Kieso et.al, 2001:373).

Penelitian mengenai pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Penelitian Fitra (2007) yang meneliti pengaruh arus kas terhadap volume perdagangan saham, dimana variabel independennya ialah arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan, dan variabel dependennya diindikasikan melalui Trading


(17)

Volume Activity (TVA). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 2003-2005. Hasil penelitian menyatakan bahwa arus kas operasi dan arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham. Sedangkan arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham. Secara simultan, ketiga variabel independen berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham.

Penelitian Sinaga (2009) yang meneliti pengaruh devidend payout ratio dan informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham dimana variabel independennya devidend payout ratio, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan variabel dependennya volume perdagangan saham perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan di BEI. Hasil penelitian menyatakan bahwa DPR, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham, sedangkan arus kas operasi mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham. Secara simultan DPR dan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan mempengaruhi volume perdagangan saham secara simultan.

Sitorus (2010), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi, Investasi, dan Pendanaan terhadap Volume Perdagangan Saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2008. Hasil penelitian menyatakan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan. Sedangkan arus kas operasi dan arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham. Secara simultan,variabel independen berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.


(18)

Adanya inkonsistensi hasil penelitan peneliti terdahulu mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ulang mengenai pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan. Peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dalam penelitian ini karena perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjual produknya yang dimulai dengan proses produksi yang tidak terputus nilai dari pembelian bahan baku dilanjutkan dengan proses pengolahan bahan baku serta menjadi produk yang siap dijual, dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut sehingga sumber dana yang ada akan terikat lama pada aktiva tetap. Perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk membiayai operasi perusahaan mereka salah satunya dengan investasi saham.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham?

2. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham?

3. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham?


(19)

4. Apakah arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.

2. Untuk mengetahui apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.

3. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.

4. Untuk mengetahui arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti sehubungan dengan pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur,

2. bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan menjadi alat bantu bagi perusahaan untuk menilai apakah penerbitan laporan keuangan memiliki pengaruh terhadap volume perdagangan saham perusahaan,


(20)

4. bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang sejenis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberi bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat rasional. Tujuan laporan keuangan dikemukakan secara jelas dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per September 2007 (PSAK, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 12,13,14) oleh Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut;

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.


(21)

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan padanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau dipertanggungjawabkan manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup misalnya; keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Laporan Keuangan terdiri dari lima laporan utama yaitu laporan posisi keuangan (balance sheet), laporan hasil usaha atau laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas pemilik (the statement of owner’s equity), laporan arus kas (cash flow statement), serta catatan atas laporan keuangan (notes of financial statement).

2. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, investasi serta pembiayaan perusahaan selama suatu periode, dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir (Kieso,et.all 2001:372).

Berdasarkan karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan, arus kas dikembangkan menjadi 3 bagian, yaitu:

a. Arus kas operasi

Arus kas yang melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan. Menurut SAK per September


(22)

2007, arus kas operasi meliputi aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (PSAK no.2, paragraf 5).

Kegiatan operasi disini melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.

b. Arus kas investasi

Menurut SAK per September 2007, arus kas investasi meliputi meliputi perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas (PSAK no.2, paragraf 5). Misalnya, arus kas yang melaporkan transaksi kas untuk pembelian dan penjualan aktiva tetap atau permanen.

c. Arus kas pendanaan

Menurut SAK per September 2007, arus kas pendanaan meliputi aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK no.2, paragraf 5). Arus kas pendanaan melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan kewajiban dan ekuitas pemegang saham, serta mencakup perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas ataupun dari investasinya.


(23)

3. Pasar Modal dan Perdagangan Saham

Pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan modal (borrowers) untuk melaksanakan usaha diluar sektor perbankan. Di sisi lain adanya pasar modal merupakan sarana investasi bagi pihak - pihak yang kelebihan dana (lenders).

Salah satu bentuk sarana investasi yang terdapat di pasar modal adalah saham. Saham adalah kepemilikan atas suatu perseroan yang diwakili dengan saham, yang merupakan tagihan atas penghasilan dan aktiva perusahaan (Syahrul et.all 2000:1261). Saham sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Saham Biasa (common stock)

Jika perusahaan mengeluarkan satu jenis saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa. Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan seseorang yang duduk dalam manajemen operasi perusahaan. Dalam pembagian dividen, pemegang saham biasa mempunyai kedudukan dibawah pemilik saham preferen dan berkewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. b. Saham Preferen (preferred stock)

Pemegang saham preferen mendapat dividen yang tetap setiap periode. Pemegang saham ini memiliki hak khusus, antara lain jaminan untuk menerima deviden sebelum deviden saham biasa, dan memiliki hak lebih diatas saham biasa apabila terjadi likuidasi terhadap


(24)

perusahaan. Tetapi pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara dalam manajemen.

c. Saham Treasuri (treasury stock)

Pada saat saham suatu perusahaan diperoleh kembali dan dipegang atas nama perusahaan penerbit, maka saham tersebut disebut saham yang diperoleh kembali atau saham treasuri (treasury stock) (Fees 2004:887).

Informasi yang lengkap merupakan kunci pokok dan sangat mempengaruhi dalam memutuskan tindakan seluruh aktivitas dibidang jual-beli saham di bursa efek. Informasi (misalnya profil perusahaan, informasi keuangan perusahaan dan sebagainya) sangat mempengaruhi jumlah transaksi saham dan sensitif terhadap terjadinya fluktuasi membuat para investor mampu mengantisipasi keadaan.

Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda dengan perdagangan pada umumnya yang melibatkan penjual dan pembeli. Dari adanya perdagangan saham yang terjadi maka akan menghasilkan volume perdagangan saham. Hal ini menyebabkan jumlah transaksi saham atau volume saham yang diperjualbelikan dapat berubah-ubah setiap hari. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah penilaian yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisa efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhinya.


(25)

Penelitian ini hanya menekankan pada analisis pengaruh volume perdagangan saham secara mikro yang dilihat adalah kinerja/prestasi perusahaan. Jadi bukan pada faktor-faktor makro dalam arti pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manjemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, ekonomi negara, politik atau kebijakan pemerintah.

4. Hubungan Arus kas dan Volume Perdagangan Saham

Menurut Syahrul,et.all (2000:1404), “volume adalah jumlah total lembar saham komoditas yang diperdagangkan pada masa tertentu”. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti faktor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manajemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, laju inflasi, kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi negara bersangkutan. Volume perdagangan saham juga dapat dipengaruhi secara mikro oleh kinerja/prestasi perusahaan, yang dalam penelitian adalah informasi dari laporan arus kas.

Teori Price – Volume Models mencoba menjelaskan fenomena bahwa volume perdagangan dan volatilitas harga secara sistematis lebih tinggi pada saat pasar baru dibuka dan pada saat pasar mau ditutup. Model ini juga menyatakan bahwa kemunculan informasi publik memunculkan pola sistematik pada intraday dan seasonal (Arifin, 2005:161).


(26)

Penelitian mengenai volume perdagangan saham telah pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Fitra (2007), yang meneliti pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada perusahaan makanan dan minuman di BEJ. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Arus Kas Operasi dan Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham, sedangkan Arus Kas Investasi tidak berpengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham. Arus Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Pendanaan, secara simultan, mempengaruhi Volume Perdagangan Saham.

Sinaga (2009), yang meneliti pengaruh Devidend Payout Ratio dan Informasi arus kas terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Perbankan di BEI”. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa DPR, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan tidak mempunyai pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham, sedangkan Arus Kas Operasi mempunyai pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham. DPR dan Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan mempengaruhi Volume Perdagangan Saham secara simultan. Sitorus (2010) yang meneliti Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi, Investasi, dan Pendanaan terhadap Volume Perdagangan Saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2008. Hasil penelitian menyatakan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan. Sedangkan arus kas operasi dan arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham. Secara


(27)

simultan,variabel independen berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti, Tahun

dan Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Irwin Lah Nidi Fitra

(2007), “Pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan makanan dan minuman

di BEJ”.

Variabel Independen: arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan.

Variabel dependen: volume perdagangan

saham

Arus kas operasi dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham, sedangkan arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham. Arus operasi, arus kas investasi, dan arus pendanaan, secara simultan,

mempengaruhi volume perdagangan saham.

2. Citra Julyana Sinaga

(2009), “Pengaruh Devidend Payout Ratio dan Informasi arus kas

terhadap volume perdagangan saham perusahaan perbankan di BEI”

Variabel independen: Devidend Payout Ratio, arus kas operasi, arus kas pendanaan, arus kas investasi.

Variabel dependen :

Volume perdagangan saham perusahaan perbankan BEI

. DPR, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan tidak mempunyai pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham, sedangkan Arus Kas Operasi mempunyai pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham. DPR dan Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan mempengaruhi Volume Perdagangan Saham secara simultan.

3. Franky Sitorus

(2010), “Pengaruh Informasi arus kas operasi, investasi, dan pendanaan terhadap volume perdagangan saham perusahaan manufaktur di BEI”

Variabel independen: Arus kas operasi, investasi dan pendanaan

Variabel dependen :

Volume perdagangan saham perusahaan manufaktur BEI

Arus Kas Operasi dan Arus Kas Investasi tidak mempunyai pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham, sedangkan Arus Kas Pendanaan mempunyai pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham. Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan mempengaruhi Volume Perdagangan Saham secara


(28)

simultan.

Sumber : hasil olahan peneliti

C. Kerangka Konseptual

Laporan Arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas baik dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi tersebut akan membantu menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan yang melaporkan kas yang diterima dari penjualan barang dan jasa serta kas yang dikeluarkan untuk membayar beban dan biaya.

Semakin tinggi saldo kas bersih dari aktivitas operasi suatu perusahaan, semakin tinggi pula keinginan investor untuk menanamkan investasinya. Informasi arus kas investasi menunjukkan bagaimana keadaan aktiva jangka panjang perusahaan, sedangkan informasi arus kas pendanaan menunjukkan pembayaran dividen dan kas yang berkaitan dengan kewajiban jangka panjang(obligasi). Pelaporan kenaikan dan penurunan kas bersih menjadi berguna bagi investor, kreditor dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang paling likuid yaitu kas. Investor akan lebih mudah untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya. Keputusan investor dapat mempengaruhi jumlah saham yang dibeli. Jumlah saham yang beredar dapat tercermin dari pergerakan volume perdagangan saham di pasar modal.


(29)

Kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

H1

H2

H3 H4

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis Penelitian

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (X3)

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (X2)

Volume

perdagangan

saham

(Y)

Arus Kas Dari


(30)

Hipótesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris.

Variabel dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

H1 : arus kas operasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham H2 : arus kas investasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham H3: arus kas pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham H4 : arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara


(31)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Sugiyono (2007:30) desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Penelitian ini menguji pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:72) ”populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2007-2009 adalah sebanyak 134 emiten.


(32)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2007:73). Sampel yang digunakan ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Beberapa pertimbangan atau kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel tercantum di bawah ini.

1. Perusahaaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2009.

2. Perusahaan-perusahaan Manufaktur tersebut tidak delisting pada periode tersebut.

3. Perusahaan-perusahaan Manufaktur tersebut telah mempublikasikan laporan keuangannya secara rutin dari tahun 2007-2009 dan diaudit serta memiliki data – data yang diperlukan dalam penelitian ini.

Berdasarkan pertimbangan dan kriteria dalam penentuan sampel tersebut, maka diperoleh 66 sampel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria

No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel

1 2 3

1 ASII PT. Astra International Tbk √ √ x -

2 UNTR PT. United Tractors Tbk √ √ √ S1

3 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk √ √ √ S2

4 IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk √ x √ -

5 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk √ √ √ S3

6 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk √ √ √ S4

7 TURI PT. Tunas Ridean Tbk √ √ √ S5

8 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk √ √ √ S6

9 HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk √ x √ -


(33)

11 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk √ √ √ S8

12 INDS PT. Indospring Tbk √ √ √ S9

13 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk √ √ √ S10

14 PRAS PT. Prima Alloy Steel Tbk √ √ √ S11

15 NIPS PT. Nipress Tbk √ √ x -

16 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk √ √ √ S12

17 SQMI PT. Allbond Makmur Usaha Tbk √ √ x -

18 BRAM PT. Branta Mulia Tbk √ √ x -

19 SUGI PT. Sugi Samapersada Tbk √ √ x -

20 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk √ x √ -

21 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk √ x √ -

22 TBMS PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk √ x √ -

23 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk √ √ √ S13

24 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ x -

25 JKSW PT. Jakarta Kyoei Steel Works √ √ √ S14

26 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk √ x √ -

27 TIRA PT. Tira Austenite Tbk √ √ x -

28 LION PT. Lion Metal Works Tbk √ √ √ S15

29 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk √ √ √ S16

30 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk √ √ x -

31 ITMA PT. Itamaraya Gold Industri Tbk √ √ x -

32 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk √ √ √ S17

33 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk √ √ √ S18

34 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk √ √ √ S19

35 POLY PT. Asia Pasific Fibers Tbk √ √ √ S20

36 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk √ √ √ S21

37 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk √ √ x -

38 TPIA PT. Tri Polyta Indonesia Tbk √ √ x -

39 LTLS PT. Lautan Luas Tbk √ √ √ S22

40 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk √ x √ -

41 SOBI PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ √ x -

42 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk √ √ x -

43 CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk √ x √ -

44 TRST PT. Trias Sentosa Tbk √ √ √ S23

45 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk √ x √ -

46 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk √ √ x -

47 DYNA PT. Dynaplast Tbk √ √ √ S24

48 LMPI PT. Langgeng Makmur Plastik Industry Tbk √ √ √ S25

49 BRNA PT. Berlina Tbk √ √ x -

50 IGAR PT. Kageo Igar jaya Tbk √ √ √ S26

51 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk √ √ √ S27

52 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk √ x √ -

53 TALF PT. Tunas Alfin Tbk √ x √ -


(34)

55 SIMA PT. Siwani Makmur Tbk √ √ x -

56 LAPD PT. Leyand International Tbk √ x √ -

57 AKKU PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk √ √ x -

58 ARGO PT. Argo Pantes Tbk √ x √ -

59 HDTX PT. Panasia Indosyntec Tbk √ x √ -

60 RDTX PT. Roda Vivatex Tbk √ √ x -

61 CNTX PT. Century Textile Industry √ √ x -

62 UNTX PT. Unitex Tbk √ √ x -

63 ERTX PT. Eratex Djaya Tbk √ √ x -

64 PAFI PT. Panasia Filament Inti Tbk √ √ x -

65 SSTM PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk √ x √ -

66 TEJA PT. Texmaco jaya Tbk √ √ x -

67 TFCO PT. Teijin Indonesia Fiber Tbk √ √ √ S28

68 MLPL PT. Multipolar Corporation Tbk √ √ x -

69 MTDL PT. Metrodata Electronics Tbk √ √ x -

70 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk √ √ √ S29

71 ASGR PT. Astra Graphia Tbk √ √ √ S30

72 MYOH PT. Myoh Technology Tbk √ √ √ S31

73 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ S32

74 SMAR PT. Smart Tbk √ √ √ S33

75 DAVO PT. Davomas Abadi Tbk √ √ x -

76 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk √ x √ -

77 MYOR PT. Mayora Indah Tbk √ √ √ S34

78 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk √ √ √ S35

79 SIPD PT. Sierad Produce tbk √ √ x -

80 AQUA PT. Aqua Golden Mississipi Tbk √ √ √ S36

81 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk √ √ √ S37

82 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ S38

83 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk √ √ √ S39

84 DLTA PT. Delta Djakarta √ √ √ S40

85 STTP PT. Siantar TOP Tbk √ √ √ S41

86 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √ √ √ S42

87 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk √ √ √ S43

88 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk √ x √ -

89 SKLT PT. Sekar laut Tbk √ √ √ S44

90 ADES PT. Ades waters Indonesia Tbk √ √ √ S45

91 PTSP PT. Pionnerindo Gourmet International Tbk √ √ x -

92 GGRM PT. Gudang Garam Tbk √ √ x -

93 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk √ √ √ S46

94 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk √ √ √ S47

95 BATI PT. BAT Indonesia Tbk √ x √ -

96 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk √ √ √ S48

97 TSPC PT. Tempo Scan Pasific Tbk √ √ √ S49


(35)

99 INAF PT. Indofarma Tbk √ √ √ S51

100 DVLA PT. Daya Varia Laboratoria Tbk √ √ √ S52

101 MERK PT. Merck Tbk √ √ √ S53

102 SQBI PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia √ √ x -

103 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk √ √ √ S54

104 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk √ √ x -

105 MLIA PT. Mulia Industrindo Tbk √ √ x -

106 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk √ √ x -

107 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk √ √ x -

108 IKAI PT. Intikeramik Alamasri Industry Tbk √ x √ -

109 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk √ √ √ S55

110 MDRN PT. Modern Photo Film Company Tbk √ √ √ S56

111 KONI PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk √ √ x -

112 INTD PT. Inter Delta Tbk √ √ √ S57

113 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk √ √ x -

114 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk √ √ x -

115 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk √ √ √ S58

116 INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk √ √ x -

117 SAIP PT. Surabaya Agung Industry Pulp tbk √ √ x -

118 SPMA PT. Suparman Tbk √ √ √ S59

119 BRPT PT. Barito Pacific Timber Tbk √ √ x -

120 SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk √ √ √ S60

121 TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk √ √ x -

122 DSUC PT. Daya Sakti Unggul Corporation Tbk √ x √ -

123 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk √ √ √ S61

124 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk √ √ x -

125 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk √ √ √ S62

126 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk √ √ √ S63

127 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk √ √ √ S64

128 PROD PT. Sara Lee Body Care Indonesia Tbk √ x √ -

129 KBLI PT. KMI Wire and Cable √ √ x -

130 VOKS PT. Voksel Electric Tbk √ √ x -

131 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk √ √ √ S65

132 SCCO PT. Supreme Cable Manufakturing Tbk √ x √ -

133 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk √ √ x -

134 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk √ √ √ S66

Sumber : www.idx.co.id

C. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik


(36)

oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar,2003 : 69). Data yang diperoleh adalah kombinasi antara data time series dengan data cross section (Pooled Data).

Data time series merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang di dapat dalam beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, atau tahunan. Sedangkan data cross section merupakan sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam suatu kurun waktu (Umar, 2003 :70).

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data, penulis melakukan teknik dokumentasi yaitu teknik mengumpulkan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini,dapat berupa catatan, laporan keuangan maupun informasi lainnya. Data penelitian ini diperoleh melalui media internet dengan cara men-download laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang diperlukan dalam penelitian ini melalui situs

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen menurut Erlina (2008 : 43) adalah “ variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan positif maupun variabel bagi variabel dependen lainnya”. Variabel


(37)

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan .

a. Arus kas operasi

Arus kas operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan saldo bersih arus kas dari operasi yang diperoleh dari selisih arus kas keluar dan arus kas yang diterima dalam kegiatan operasi perusahaan.

b. Arus kas investasi

Arus kas investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencakup pemberian serta penagihan pinjaman, perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan saldo bersih arus kas dari investasi yang diperoleh dari selisih arus kas keluar dan arus kas yang diterima dalam kegiatan investasi perusahaan.

c. Arus kas pendanaan

Kegiatan pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencakup perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta perolehan modal dari pemilik dan pemberian atas investasinya. Dalam peneliian ini, penulis menggunakan saldo bersih arus kas dari pendanaan yang diperoleh dari selisih arus kas keluar dan arus kas yang diterima dalam kegiatan pendanaan perusahaan.


(38)

2. Variabel dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau terikat oleh variabel independen. Varibel dependen dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham.

Aktivitas volume perdagangan saham dapat dilihat dengan mengambil rata-rata volume saham yang diperdagangkan selama tahun berjalan.

F. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda dan menggunakan software SPSS 18 (Statistik Product and Services Solution). Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.

1. Pengujian Asumsi klasik a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data peneliti mengggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal dan dapat digunakan regresi berganda. Apabila probabilitas < 0.05, maka distribusi data dikatakan tidak normal, untuk itu perlu dilakukan transformasi data atau menambah maupun mengurangi data. b. Uji Multikolinearitas


(39)

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi multikolienaritas pasa suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolienaritas. c. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Pada data crossection, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi.

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

1) Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau Upper Bound (DU) da 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positip.

3) Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.


(40)

4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas, menurut Ghozali (2005:105) dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterokedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi heterokedasitas.

Selain dengan melihat grafik Scatterplot, terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari uji statistik. Penelitian ini menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas. Uji Glejser ini mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signfikan secara statistik terhadap variabel dependen (signifikansi < 0,05), maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Jika variabel


(41)

independen tidak signifikan secara statistik terhadap variabel dependen (siginifikansi > 0,05) maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis

Dalam menentukan hubungan yang berlaku antara informasi laporan arus kas dan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka digunakan analisis statistik, yaitu:

a. Metode Regresi Linear Berganda

Model persamaannya adalah sebagai berikut : Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + μ

Keterangan :

Y = Volume perdagangan saham.

α = Konstanta.

β1, β 2 β 3 = Koefisien regresi X1, X2, X3

X1 = Nilai arus kas dari aktivitas operasi X2 = Nilai arus kas dari aktivitas investasi X3 = Nilai arus kas dari aktivitas pendanaan. μ = Tingkat kesalahan pengganggu

b. Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara bersama-sama (serentak) maupun secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dan uji statistik t.


(42)

Uji secara parsial untuk menguji setiap variabel bebas atau independent variable (Xi) apakah mempunyai pengaruh atau tidak, terhadap variabel tidak bebas atau dependent variable (Yi).

Bentuk pengujiannya adalah: H0 : bi = 0, artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Ha : bi ≠ 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan secara parsial mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan pebankan yang terdaftar di BEI.

Dengan menggunakan tingkat signifikan (alpha) 5% dan derajat kebebasan (df) ≥ 20, kemudian dibandingkan ttabel dengan thitung untuk menguji signifikansi pengaruh. Apabila nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak.

2) Uji F (uji secara simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas aktivitas pendanaan dan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap


(43)

volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Ha : b1 b2 b3 0 arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Pengujian signifikansi dilakukan dengan mengamati Fhitung pada nilai signifikan (alpha) 5%. Apabila nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut : Tabel 3.2

Rencana Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Nov 2010 Des 2010 Jan 2011 Feb 2011 Mar 2011 Apr

2011 2011 Mei 2011 Jun 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan dan Pengolahan Data Bimbingan Skripsi Penyelesaian Skripsi Ujian Meja Hijau


(44)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul. Data yang terkumpul tersebut berupa laporan keuangan dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Hasil pengolahan data berupa informasi untuk mengetahui hubungan antara arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan perusahaan terhadap volume perdagangan saham. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik.

Analisis statistik merupakan analisis yang mengacu pada perhitungan data penelitian yang berupa angka-angka yang dianalisis dengan bantuan komputer melalui program SPSS. Data variabel penelitian akan disajikan pada lampiran yang menyajikan variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan perusahaan terhadap volume perdagangan saham.


(45)

Sampel yang memenuhi kriteria seperti yang diungkapkan dalam bab tiga diperoleh sebanyak 66 perusahaan. Adapun perusahaan yang menjadi sampel adalah :

Tabel 4.1 Sampel Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel

1 2 3

1 ASII PT. Astra International Tbk √ √ x -

2 UNTR PT. United Tractors Tbk √ √ √ S1

3 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk √ √ √ S2

4 IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk √ x √ -

5 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk √ √ √ S3

6 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk √ √ √ S4

7 TURI PT. Tunas Ridean Tbk √ √ √ S5

8 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk √ √ √ S6

9 HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk √ x √ -

10 INTA PT. Intraco Penta Tbk √ √ √ S7

11 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk √ √ √ S8

12 INDS PT. Indospring Tbk √ √ √ S9

13 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk √ √ √ S10

14 PRAS PT. Prima Alloy Steel Tbk √ √ √ S11

15 NIPS PT. Nipress Tbk √ √ x -

16 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk √ √ √ S12

17 SQMI PT. Allbond Makmur Usaha Tbk √ √ x -

18 BRAM PT. Branta Mulia Tbk √ √ x -

19 SUGI PT. Sugi Samapersada Tbk √ √ x -

20 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk √ x √ -

21 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk √ x √ -

22 TBMS PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk √ x √ -

23 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk √ √ √ S13

24 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ x -

25 JKSW PT. Jakarta Kyoei Steel Works √ √ √ S14

26 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk √ x √ -

27 TIRA PT. Tira Austenite Tbk √ √ x -

28 LION PT. Lion Metal Works Tbk √ √ √ S15

29 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk √ √ √ S16

30 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk √ √ x -

31 ITMA PT. Itamaraya Gold Industri Tbk √ √ x -

32 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk √ √ √ S17

33 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk √ √ √ S18


(46)

35 POLY PT. Asia Pasific Fibers Tbk √ √ √ S20

36 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk √ √ √ S21

37 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk √ √ x -

38 TPIA PT. Tri Polyta Indonesia Tbk √ √ x -

39 LTLS PT. Lautan Luas Tbk √ √ √ S22

40 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk √ x √ -

41 SOBI PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ √ x -

42 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk √ √ x -

43 CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk √ x √ -

44 TRST PT. Trias Sentosa Tbk √ √ √ S23

45 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk √ x √ -

46 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk √ √ x -

47 DYNA PT. Dynaplast Tbk √ √ √ S24

48 LMPI PT. Langgeng Makmur Plastik Industry Tbk √ √ √ S25

49 BRNA PT. Berlina Tbk √ √ x -

50 IGAR PT. Kageo Igar jaya Tbk √ √ √ S26

51 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk √ √ √ S27

52 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk √ x √ -

53 TALF PT. Tunas Alfin Tbk √ x √ -

54 YPAS PT. Yanaprima Hasta Persada Tbk √ √ x -

55 SIMA PT. Siwani Makmur Tbk √ √ x -

56 LAPD PT. Leyand International Tbk √ x √ -

57 AKKU PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk √ √ x -

58 ARGO PT. Argo Pantes Tbk √ x √ -

59 HDTX PT. Panasia Indosyntec Tbk √ x √ -

60 RDTX PT. Roda Vivatex Tbk √ √ x -

61 CNTX PT. Century Textile Industry √ √ x -

62 UNTX PT. Unitex Tbk √ √ x -

63 ERTX PT. Eratex Djaya Tbk √ √ x -

64 PAFI PT. Panasia Filament Inti Tbk √ √ x -

65 SSTM PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk √ x √ -

66 TEJA PT. Texmaco jaya Tbk √ √ x -

67 TFCO PT. Teijin Indonesia Fiber Tbk √ √ √ S28

68 MLPL PT. Multipolar Corporation Tbk √ √ x -

69 MTDL PT. Metrodata Electronics Tbk √ √ x -

70 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk √ √ √ S29

71 ASGR PT. Astra Graphia Tbk √ √ √ S30

72 MYOH PT. Myoh Technology Tbk √ √ √ S31

73 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ S32

74 SMAR PT. Smart Tbk √ √ √ S33

75 DAVO PT. Davomas Abadi Tbk √ √ x -

76 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk √ x √ -

77 MYOR PT. Mayora Indah Tbk √ √ √ S34


(47)

79 SIPD PT. Sierad Produce tbk √ √ x -

80 AQUA PT. Aqua Golden Mississipi Tbk √ √ √ S36

81 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk √ √ √ S37

82 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ S38

83 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk √ √ √ S39

84 DLTA PT. Delta Djakarta √ √ √ S40

85 STTP PT. Siantar TOP Tbk √ √ √ S41

86 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √ √ √ S42

87 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk √ √ √ S43

88 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk √ x √ -

89 SKLT PT. Sekar laut Tbk √ √ √ S44

90 ADES PT. Ades waters Indonesia Tbk √ √ √ S45

91 PTSP PT. Pionnerindo Gourmet International Tbk √ √ x -

92 GGRM PT. Gudang Garam Tbk √ √ x -

93 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk √ √ √ S46

94 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk √ √ √ S47

95 BATI PT. BAT Indonesia Tbk √ x √ -

96 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk √ √ √ S48

97 TSPC PT. Tempo Scan Pasific Tbk √ √ √ S49

98 KAEF PT. Kimia Farma Tbk √ √ √ S50

99 INAF PT. Indofarma Tbk √ √ √ S51

100 DVLA PT. Daya Varia Laboratoria Tbk √ √ √ S52

101 MERK PT. Merck Tbk √ √ √ S53

102 SQBI PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia √ √ x -

103 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk √ √ √ S54

104 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk √ √ x -

105 MLIA PT. Mulia Industrindo Tbk √ √ x -

106 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk √ √ x -

107 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk √ √ x - 108 IKAI PT. Intikeramik Alamasri Industry Tbk √ x √ -

109 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk √ √ √ S55

110 MDRN PT. Modern Photo Film Company Tbk √ √ √ S56

111 KONI PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk √ √ x -

112 INTD PT. Inter Delta Tbk √ √ √ S57

113 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk √ √ x -

114 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk √ √ x -

115 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk √ √ √ S58

116 INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk √ √ x -

117 SAIP PT. Surabaya Agung Industry Pulp tbk √ √ x -

118 SPMA PT. Suparman Tbk √ √ √ S59

119 BRPT PT. Barito Pacific Timber Tbk √ √ x -

120 SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk √ √ √ S60

121 TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk √ √ x -


(48)

123 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk √ √ √ S61

124 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk √ √ x -

125 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk √ √ √ S62

126 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk √ √ √ S63

127 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk √ √ √ S64

128 PROD PT. Sara Lee Body Care Indonesia Tbk √ x √ -

129 KBLI PT. KMI Wire and Cable √ √ x -

130 VOKS PT. Voksel Electric Tbk √ √ x -

131 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk √ √ √ S65

132 SCCO PT. Supreme Cable Manufakturing Tbk √ x √ -

133 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk √ √ x -

134 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk √ √ √ S66

Sumber

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2005:142). Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum. Berikut ini akan dijelaskan hasil statistik deskriptif data keuangan dan variabel penelitian tahun dari tahun 2007 - 2009.

Statistik deskriptif variabel penelitian dari sampel perusahaan selama periode pengamatan 2007 sampai dengan tahun 2009 disajikan pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

vol_perdagangan 198 1000000 23240000000000 785734257575,76 2214003566797,271 arus_kas_operasi 198 -552085102941 5101022000000 422755663459,54 936953663477,942


(49)

arus_kas_investasi 198 -7575214000000 491772525393 -283932905266,71 890423747676,232 arus_kas_pendanaan 198 -4642101000000 6103714000000 -75017473458,40 849188256213,147 Valid N (listwise) 198

Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011

Tabel 4.2 menunjukkan hasil ouput SPSS mengenai statistik deskriptif variabel penelitian tahun 2007-2009 dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 198 (66 perusahaan selama 3 tahun). Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan statistik deskriptif masing-masing variabel bahwa ;

a. Variabel volume perdagangan saham memiliki nilai maksimum sebesar 23.240.000.000.000 artinya dari 198 sampel ini volume perdagangan saham terbesar adalah 23.240.000.000.000. Nilai minimum sebesar 1.000.000 artinya dari 198 sampel ini volume perdagangan saham terkecil adalah 1.000.000. Nilai rata-rata (mean) sebesar 785.734.257.575,76, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai volume perdagangan saham yang positif. Standar deviasi sebesar 2.214.003.566.797,271 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki nilai volume perdagangan saham yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang diolah sebanyak 66 perusahaan.

b. Variabel arus kas operasi memiliki nilai maksimum sebesar 5.101.022.000.000 artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas operasi terbesar adalah 5.101.022.000.000. Nilai minimum sebesar -552.085.102.941 artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas operasi terkecil adalah -552.085.102.941. Nilai rata-rata (mean) sebesar 422.755.663.459,54 ,hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar


(50)

perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai arus kas operasi yang positif. Standar deviasi sebesar 936.953.663.477,942 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki nilai arus kas operasi yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang diolah sebanyak 66 perusahaan.

c. Variabel arus kas investasi memiliki nilai maksimum sebesar 491.772.525.393 artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas investasi terbesar adalah 491.772.525.393. nilai minimum sebesar -7.575.214.000.000artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas investasi terkecil adalah -7.575.214.000.000. Nilai rata-rata (mean) sebesar -283.932.905.266,71, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai arus kas investasi yang negatif. Standar deviasi sebesar 890.423.747.676,232 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki nilai arus kas investasi bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang diolah sebanyak 66 perusahaan.

d. Variabel arus kas pendanaan memiliki nilai maksimum sebesar 6.103.714.000.000 artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas pendanaan terbesar adalah 6.103.714.000.000. Nilai minimum sebesar -4.642.101.000.000artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas pendanaan terkecil adalah -4.642.101.000.000. Nilai rata-rata (mean) sebesar -75017473458,40, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai arus kas pendanaan yang negatif. Standar deviasi sebesar


(51)

849.188.256.213,147 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki nilai arus kas pendanaan yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang diolah sebanyak 66 perusahaan.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis :

H0 : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal

Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 4.3

Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi One Sample Kolmogorov – Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 198

Normal Parametersa,b Mean ,0000052 Std. Deviation 2,14327099E12 Most Extreme Differences Absolute ,312

Positive ,301

Negative -,312

Kolmogorov-Smirnov Z 4,393


(52)

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 4,393 dan signifikan pada 0,000 maka disimpulkan data tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,000 < 0,05.

Data yang tidak berdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat menyimpang dari nilai data lainnya. Menurut Ghozali (2005), beberapa cara mengatasi data outlier, yaitu :

1) melakukan transformasi data ke bentuk lainnya, 2) melakukan trimming, yaitu membuang data outlier,

3) melakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu.

Dari ketiga cara di atas, penulis memutuskan untuk melakukan transformasi data terhadap semua variabel menjadi bentuk Logaritma natural (Ln), agar variabel-variabel dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Setelah itu, dilakukan pengujian ulang dengan metode statistik.

Hasil output SPSS pengujian normalitas setelah transformasi data akan disajikan pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Hasil uji normalitas setelah transformasi One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual


(53)

N 198 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 3,55173000 Most Extreme Differences Absolute ,104

Positive ,053

Negative -,104

Kolmogorov-Smirnov Z 1,460

Asymp. Sig. (2-tailed) ,058

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengujian K-S diatas, nilai K- S yang diperoleh adalah 1,460, dan signifikan pada 0,058, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dimana nilai p lebih besar dari 0,05 (p=0,058> 0,05). Dengan demikian secara keseluruhan bahwa nilai observasi telah terdistribusi normal. Pada grafik histogram, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak menceng (skewnes) ke kiri atau ke kanan.

Gambar 4.1 Histogram

Pada grafik normal plot, dapat dilihat titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan agak mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal.


(54)

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot

b. Uji Multikolonieritas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gajala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antara variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu Tolerance > 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian:

Tabel 4.5

Uji multikolonieritas untuk

VOLUME PERDAGANGAN SAHAM = f (ARUS KAS OPERASI,ARUS KAS INVESTASI,ARUS KAS PENDANAAN)

Coefficientsa

Model Collinearity

Statistics


(55)

1 (Constant)

SMEAN(arus_kas_operasi_ln) ,861 1,161

SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,953 1,050

SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) ,901 1,109

a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)

Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011

Hasil pengujian menunjukkan angka tolerance untuk arus kas operasi lebih besar dari 0,1 (0,861> 0,1), arus kas investasi lebih besar dari 0,1 (0,953 > 0,1), arus kas pendanaan lebih besar dari 0,1 (0,901 > 0,1). Angka VIF untuk arus kas operasi lebih kecil dari 10 (1,161< 10), arus kas investasi lebih kecil dari 10 (1,050 < 10 ), arus kas pendanaan lebih kecil dari 10 (1,109 < 10 ).

Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan tidak terdapat multikolonieritas. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan antar variabel bebas (independen).

Tabel 4.6

Cofficient correlations

Coefficient Correlationsa

Model SMEAN(arus_kas_

perdanaan_ln)

SMEAN(arus_kas_ investasi_ln)

SMEAN(arus_kas_ operasi_ln)

1 Correlations SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) 1,000 ,052 -,313

SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,052 1,000 -,217

SMEAN(arus_kas_operasi_ln) -,313 -,217 1,000

Covariances SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) ,052 ,004 -,010

SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,004 ,119 -,011

SMEAN(arus_kas_operasi_ln) -,010 -,011 ,020

a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln) Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011

Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat korelasi antar variabel bebas, yaitu tingkat korelasi antar variabel bebas antara arus kas operasi


(56)

terhadap arus kas investasi menunjukkan angka -0,217 atau -21,7%, tingkat ini masih jauh dibawah 95 %. Tingkat korelasi antara arus kas operasi terhadap arus kas pendanaan menunjukkan angka 0,313 atau -31,3 %. Tingkat korelasi antara arus kas investasi terhadap arus kas pendanaan menunjukkan angka 0,052 atau 52 %. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dibuktikan bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel bebas atau tidak terdapat multikolonieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Untuk pengujian heteroskedastisitas, penulis menggunakan alat analisis grafik (Scatterplot). Pada analisis grafik Scatterplot, deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat jika tidak ada pola tertentu pada grafik Scatterplot maka tidak terjadi heteroskedastisitas dengan kata lain homoskedastisitas. Hasil pengujian dapat ditunjukkan grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID sebagai berikut.Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada persamaan regresi.


(57)

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot d. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Metode yang digunakan penulis telah diungkapkan dalam bab tiga.

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat


(58)

dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Menurut Sunyoto (2009:91), Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

1) angka D-W di bawah –2 berarti ada autokorelasi positif,

2) angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3) angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model

R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,363a .132 .119 3,57909 1,414

a. Predictors: (Constant), SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln), SMEAN(arus_kas_investasi_ln), SMEAN(arus_kas_operasi_ln)

b. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln) Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011

3. Pengujian Hipotesis

Hasil uji asumsi klasik memperlihatkan data observasi tidak memenuhi asumsi normalitas, kemudian dilakukan transformasi ke dalam bentuk Logaritma natural (Ln). Sehingga persamaan yang baru memenuhi asumsi klasik dan dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis. Penulis menggunakan analisis regresi berganda untuk melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan program SPSS 18.

a. Persamaan Regresi

Analisis Hasil Regresi Tabel 4.8

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized


(59)

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -10,922 9,339 -1,169 ,244

SMEAN(arus_kas_oper asi_ln)

,421 ,141 ,215 2,977 ,003 ,861 1,161

SMEAN(arus_kas_inves tasi_ln)

,286 ,344 ,057 ,832 ,407 ,953 1,050

SMEAN(arus_kas_perd anaan_ln)

,708 ,228 ,219 3,109 ,002 ,901 1,109

a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln) Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011

Berdasarkan tabel di atas, di dapatlah persamaan regresi sebagai berikut : Volume Perdagangan = -10,922 + 0,421 Arus Kas Operasi + 0,286 Arus Kas

Investasi + 0,708 Arus Kas Pendanaan Keterangan :

1) Konstanta sebesar -10,922 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen (Arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) maka tingkat volume perdagangan saham sebesar -10,922.

2) β1 sebesar 0,421 menunjukkan bahwa setiap penambahan arus kas

operasi sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan volume perdagangan saham sebesar 42,1 % dengan asumsi variabel lain tetap.

3) β2 sebesar 0,286 menunjukkan bahwa setiap penambahan arus kas

investasi sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan volume perdagangan saham sebesar 28,6 % dengan asumsi variabel lain tetap.

4) β3 sebesar 0,708 menunjukkan bahwa setiap penambahan arus kas

pendanaan sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan volume perdagangan saham sebesar 70,8% dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Analisis Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.


(60)

Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas.

Tabel 4.9 Model Summary

Model Summaryb Model

R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,363a .132 .119 3,57909 1,414

a. Predictors: (Constant), SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln), SMEAN(arus_kas_investasi_ln), SMEAN(arus_kas_operasi_ln)

b. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln) Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011

Pada tampilan ouput SPSS model summary , nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,132 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan (variabel independen) terhadap volume perdagangan saham (variabel dependen) kuat. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1. Angka adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,119. Hal ini berarti 11,9% variasi atau perubahan dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya 88,1 % dijelaskan oleh faktor – faktor lain. Standar Error of Estimate


(61)

(SEE) adalah 3,57909, semakin kecil nilai SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. c. Pengujian secara Parsial (Uji t)

Uji – t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Hasil pengolahan dapat dilihat pada tabel 4.10.

Table 4.10 Hasil uji – t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -10,922 9,339 -1,169 ,244 SMEAN(arus_kas_operasi_ln) ,421 ,141 ,215 2,977 ,003 SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,286 ,344 ,057 ,832 ,407 SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) ,708 ,228 ,219 3,109 ,002 a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)

Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011

Dari tabel hasil pengolahan SPSS dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel arus kas operasi sebesar 2,977 dengan nilai signifikan 0,003. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih besar dari t tabel (2,977 > 1,65275). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi arus kas operasi adalah sebesar 0,003, lebih kecil dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan arus kas operasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham. Nilai t tabel, dimana level of significance (α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k – 1) atau (198 – 3 – 1).

Nilai t hitung untuk variabel arus kas investasi adalah 0,832 dengan nilai signifikan 0,407. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung


(62)

adalah lebih kecil dari t tabel (0,832 < 1,65275). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi arus kas investasi adalah sebesar 0,407 lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan arus kas investasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham.

Nilai t hitung untuk variabel arus kas pendanaan adalah 3,109 dengan nilai signifikan 0,002. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih besar dari t tabel (3,109 > 1,65275). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi arus kas pendanaan adalah sebesar 0,002 lebih kecil dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan arus kas pendanaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham.

d. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicari dengan melihat F hitung dari tabel Anova output SPSS versi 18 for windows, selain itu juga membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas value > 0,05maka Ho ditolak dan jika probabilitas value < 0,05 maka Ha diterima. berdasarkan tabel 4.11 dibawah ini terlihat bahwa:

Table 4.11

UJI - F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


(1)

Uji multikolonieritas

VOLUME PERDAGANGAN SAHAM = f (ARUS KAS OPERASI,ARUS

KAS INVESTASI,ARUS KAS PENDANAAN)

Coefficientsa

Model Collinearity

Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

SMEAN(arus_kas_operasi_ln) ,861 1,161 SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,953 1,050 SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) ,901 1,109 a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)

Cofficient correlations

Coefficient Correlationsa

Model SMEAN(arus_kas_

perdanaan_ln)

SMEAN(arus_kas_ investasi_ln)

SMEAN(arus_kas_ operasi_ln) 1 Correlations SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) 1,000 ,052 -,313

SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,052 1,000 -,217 SMEAN(arus_kas_operasi_ln) -,313 -,217 1,000 Covariances SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) ,052 ,004 -,010 SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,004 ,119 -,011 SMEAN(arus_kas_operasi_ln) -,010 -,011 ,020 a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)


(2)

Lampiran vi

Uji Heterokedastisitas


(3)

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary

b

Model

R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Durbin-Watson

1

,363a

.132

.119

3,57909

1,414

a. Predictors: (Constant), SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln), SMEAN(arus_kas_investasi_ln), SMEAN(arus_kas_operasi_ln)


(4)

Lampiran viii

Pengujian Hipotesis

Analisis Hasil Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -10,922 9,339 -1,169 ,244

SMEAN(arus_kas_oper asi_ln)

,421 ,141 ,215 2,977 ,003 ,861 1,161 SMEAN(arus_kas_inves

tasi_ln)

,286 ,344 ,057 ,832 ,407 ,953 1,050 SMEAN(arus_kas_perd

anaan_ln)

,708 ,228 ,219 3,109 ,002 ,901 1,109 a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)

Analisis koefisien korelasi

Model Summary

b

Model

R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Durbin-Watson

1

,363

a

.132

.119

3,57909

1,414

a. Predictors: (Constant), SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln), SMEAN(arus_kas_investasi_ln), SMEAN(arus_kas_operasi_ln)

b. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)


(5)

Hasil uji – t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -10,922 9,339 -1,169 ,244

SMEAN(arus_kas_operasi_ln) ,421 ,141 ,215 2,977 ,003 SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,286 ,344 ,057 ,832 ,407 SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) ,708 ,228 ,219 3,109 ,002 a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)


(6)

Lampiran x

UJI - F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 378,020 3 126,007 9,837 ,000a

Residual 2485,113 194 12,810

Total 2863,133 197

a. Predictors: (Constant), SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln), SMEAN(arus_kas_investasi_ln), SMEAN(arus_kas_operasi_ln)

b. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, EVA, Dividend Payout Ratio Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Industri Manufaktur Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 109 94

Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi, Investasi Dan Pendanaan Terhadap Volume Perdagangan Saham (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur Di BEI)

0 72 75

Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 57 85

Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia(BEI)

1 40 102

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, LABA PERUSAHAAN DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 1

PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA BERSIH DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 41

PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO, INFORMASI ARUS KAS DAN LABA BERSIH TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 21

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 1 93

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 22