Samuel F.R. Sinaga : Wanprestasi Dalam Perjanjian Jual Beli Sepeda Motor Dengan Jaminan Secara Kredit Studi PT. Indako Medan, 2007.
USU Repository © 2009
biasanya dibuat sepihak yakni oleh kreditur. Hal ini karena ada juga debitur yang tidak mengetahui ketentuan jual beli secara kredit sehingga debitur tidak tahu hak dan
juga kewajibannya,sehingga dapat saja terjadi kelalaian atau debitur tidak mampu melanjutkan kredit atas barang yang di belinya. Dan apabila terjadi wanprestasi baik
karea kelalaian oleh debitur ataupun karena ketidakmampuan debitur untuk melanjutkan angsuran atas barang yang dibelinya, maka pihak debitur akan menarik
kembali barang tersebut. Hal inilah yang menarik Penulis untuk menuangkannya ke dalam tulisan ilmiah yang
berbentuk skripsi dengan mengambil judul seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
B. Rumusan Permasalahan
Perjanjian jual beli kesepakatan yang dibuat oleh para pihak dimana pihak yang satu penjual melakukan prestasi, yakni menyerahkan barangnya kepada pihak
yang lain pembeli dan pembeli juga berkewajiban melakukan kontra prestasi, yakni membayar harag yang terdiri atas sejumlah uang sesuai dengan yang telah
diperjanjikan kepada penjual sebagai imbalan atas perolehan hak milik atas benda yang telah diterimanya.
Perjanjian jual beli dianggap telah terjadi setelah para pihak mencapai kesepakatan atas harga barang tersaebut, meskipun para pihak belum memenuhi
kewajibannya masing-masing pasal1458 KUH Perdata. Oleh karena itulah perjanjian jual beli dikatakan bersifat konsesualkesepakatan.
Samuel F.R. Sinaga : Wanprestasi Dalam Perjanjian Jual Beli Sepeda Motor Dengan Jaminan Secara Kredit Studi PT. Indako Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Walaupun secara juridis belum ada pengaturan perundang-undangan yang jelas mengatur tentang perjanjian jual beli secara kredit yang menggunakan barang
yang diperjual-belikan sebagai jaminannya, namun pada kenyataanya perjanjian jual beli ini semakin berkembang pada saat ini. Jaminan ini untuk memperkecil risiko
kreditur apabila debitur melakukan wanprestasi. Wanprestasi inilah yang akan penulis titik beratkan dalam pembahasan selanjutnya dengan mengemukakan permasalahan
pokok sebagai berikut : 1.
Praktek-praktek perjanjian jual beli sepeda motor secara kredit 2.
Jaminan yang dipergunakan dalam perjanjian jual beli sepeda motor secara kredit
3. Wanprestasi dalam perjanjian jual beli sepeda motor secar kredit
4. Aspek hukum yang dipergunakan jika terjadi wanprestasi pada perjanjian jual
beli sepeda motor dengan jaminan secara kredit.
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini secara singkat, adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang aspek hukum yang mengatur tentang perjanjian jual beli secara kredit
2. Untuk menambah pengetahuan tentang akibat hukum yang terjadi apabila terjadi wanprestasi dalam perjanjian jual beli secara kredit.
Selanjutnya, penulisan skripsi ini juga bermanfaat untuk :
Samuel F.R. Sinaga : Wanprestasi Dalam Perjanjian Jual Beli Sepeda Motor Dengan Jaminan Secara Kredit Studi PT. Indako Medan, 2007.
USU Repository © 2009
1. Manfaat secara teoritis. Penulis berharap kiranya penulisan skripsi ini bermanfaat untuk dapat
memberikan masukan sekaligus menambah khasanah ilmu pengetahuan dan literature dalam dunia akademis, khususnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan
wanprestasi dalam perjanjian jual beli sepeda motor secara kredit. 2.
Manfaat secara praktis Secara praktis penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat memberi
pengetahuan tentang akibat-akibat hukum dalam perjanjian jual beli secara kredit.
D. Metode Penelitian