Aplikasi Algoritma Hopfield Output Keluaran

28 Gambar 8. Struktur Jaringan Hopfield Keterangan: x 0..N = input y 0...N = output w 00…ij = bobot

3.2 Aplikasi Algoritma Hopfield

Misalkan dalam sebuah vektor biner tersimpan pola 1, 1, 1, 0 atau ekuivalen dengan bipolar yaitu pola 1, 1, 1, -1 dan dimasukkan ke dalam sebuah network. Misalkan pola yang tersimpan dirusak dan diberi derau ataupun polanya diacak sehingga berubah menjadi 0, 0, 1, 0, oleh karena itu dengan menggunakan algoritma Hopfield dapat diperoleh kembali pola semula yaitu 1, 1, 1, 0. Output dari pola misalkan disimpan dalam bentuk acak yaitu Y 1 , Y 4 , Y 3 , dan Y 2 . Penyelesaian dari masalah pada halaman sebelumnya adalah sebagai berikut: Langkah 1: Inisialisasi bobot untuk menyimpan pola, yaitu: Zulkarnain Harun : Pengenalan Pola Angka Dengan Menggunakan Algoritma Hopfield, 2008. USU Repository © 2009 29 W = Langkah 2: Vektor input yang sudah diacak adalah X=0, 0, 1, 0, dengan X 1 =0, X 4 =0, X 3 =1, dan X 2 =0. Dari vektor input, akan dimasukkan ke dalam jaringan. Langkah 3: Tentukan nilai output Y awal yaitu vektor input x yang diacak 0, 0, 1, 0. Langkah a: Pilihlah unit Y 1 untuk melakukan perubahan aktivasi. = 0 + 1 = 1 Langkah b: y_in 1 0 y 1 = 1 Karena nilai y_in 1 lebih besar dari 0, maka aktivasi berubah dan menja- dikan nilai Y 1 =1. Langkah c: Nilai output sementara adalah: Y 1 =1, Y 4 =0, Y 3 =1, dan Y 2 =0, atau dalam bentuk vektor 1, 0, 1, 0. Langkah 4: Langkah a: Pilihlah unit Y 4 untuk melakukan perubahan aktivasi. = 0 + -2 = -2 Langkah b: y_in 4 0 y 4 = 0 Karena nilai y_in 4 kurang dari 0, maka aktivasi tetap dan menjadi- kan nilai Y 4 tetap bernilai = 0. Zulkarnain Harun : Pengenalan Pola Angka Dengan Menggunakan Algoritma Hopfield, 2008. USU Repository © 2009 30 Langkah c: Nilai output sementara adalah: Y 1 =1, Y 4 =0, Y 3 =1, dan Y 2 =0, atau dalam bentuk vektor 1, 0, 1, 0. Langkah 5: Langkah a: Pilihlah unit Y 3 untuk melakukan perubahan aktivasi. = 1 + 1 = 2 Langkah b: y_in 3 0 y 3 = 1 Karena nilai y_in 1 lebih besar dari 0, maka aktivasi berubah dan menja- dikan nilai Y 3 = 1. Langkah c: Nilai output sementara adalah: Y 1 =1, Y 4 =0, Y 3 =1, dan Y 2 =0, atau dalam bentuk vektor 1, 0, 1, 0. Langkah 6: Langkah a: Pilihlah unit Y 2 untuk melakukan perubahan aktivasi. = 0 + 2 = 2 Langkah b: y_in 2 0 y 2 = 1 Karena nilai y_in 2 lebih besar dari 0, maka aktivasi berubah dan menja- dikan nilai Y 1 =1. Langkah c: Nilai output terakhir adalah: Y 1 =1, Y 4 =0, Y 3 =1, dan Y 2 =1, atau dalam bentuk vektor 1, 1, 1, 0. Langkah 7: Lakukan pengujian sampai output konvergen. Karena iterasi terakhir output sudah menunjukkan kondisi konvergen, maka output tersebut akan dijadikan output jaringan syaraf tiruan. Zulkarnain Harun : Pengenalan Pola Angka Dengan Menggunakan Algoritma Hopfield, 2008. USU Repository © 2009 31

3.3. Kondisi Konvergen