dari file. Keuntungan memakai CRC32 adalah karena hanya terdiri dari 32 bit sehingga mempercepat proses scanning.
Metode lain yang dapat dipakai user adalah metode heuristik. Pada metode ini program akan menganggap suatu file adalah virus jika file tersebut mempunyai sifat
seperti sifat virus misalnya merubah nilai registry dan memasuki program start up system. Kelemahan dari metode ini adalah seringnya terjadi kesalahan pada
pendeteksian virus, hal ini dikarenakan beberapa file sistem mempunyai rutin yang sama seperti file sistem.
Masalah yang dihadapi selama ini adalah semakin pesatnya perkembangan virus mengharuskan user untuk mendownload data base virus yang semakin besar
ukurannya. Setelah user mendownload data base antivirus, belum tentu virus yang menginfeksi komputer user terdapat dalam data base antivirus tersebut. Oleh karena
itu, akan lebih efektif jika user hanya menghitung nilai CRC32 dari file virus yang menginfeksi komputer user, kemudian memasukkan nilai CRC32 file tersebut
kedalam data base antivirus, kemudian antivirus melakukan scanning terhadap komputer dan menghapus seluruh file yang memiliki nilai CRC32 yang serupa dengan
file virus tersebut. Selain itu dengan menggunakan antivirus sederhana yang dibuat sendiri oleh user dapat membantu user yang sama sekali tidak memiliki akses Internet.
Kecenderungan user untuk memakai antivirus yang telah disediakan oleh pembuat antivirus, yang komersil ataupun yang gratis, menjadi alasan bagi penulis
untuk membuat sebuah aplikasi antivirus yang dapat dibuat dan dikembangkan oleh user. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menjadikan “PENERAPAN FUNGSI
HASHING CRC32 PADA PROGRAM ANTIVIRUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0” sebagai judul skripsi penulis.
1.2 Rumusan Masalah
Antivirus yang akan dibangun menggunakan metode CRC32 sebagai sarana pendeteksi virus dalam suatu komputer. Cara untuk menentukan nilai CRC32 dari
suatu virus adalah dengan mengambil program induk virus yang biasanya berada pada
Universitas Sumatera Utara
directory windowssystem atau system32 yang kemudian akan dihitung nilai CRC32 nya. Virus yang telah dideteksi akan dihapus secara permanen oleh antivirus atau
hanya dipindahkan ke recycle bin. Adapun flow chart antivirus ditunjukkan pada gambar 1.1.
Gambar 1.1 Flow Chart Scanner Antivirus
tidak START
Sistem mengambil ukuran dan nama file untuk dihitung nilai CRC32 nya
Sistem melihat ke database virus untuk membandingkan apakah nilai CRC32 file ada di list virus
Apakah nilai CRC32 ada di
list virus?
Hapus virus permanen?
Apakah file yang dicari
habis? Pindahkan ke
recycle bin
END tidak
Hapus virus
tidak
ya
ya ya
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan algoritmanya adalah sebagai berikut: 1. START
2. Aplikasi memeriksa file dengan mengambil nama dan ukuran file untuk dihitung nilai CRC32
3. Aplikasi melihat ke file signatures.db untuk membandingkan apakah nilai crc32 file ada di list virus signatures.db
4. Apakah Nilai CRC32 file ada di list virussignatures.db? a. jika ada langsung ke nomor 5
b. jika tidak langsung ke nomor 6 5. Apakah virus dihapus permanen?
a. Jika ya langsung ke nomor 8 b. Jika tidak langsung ke nomor 7
6. Apakah File yang dicari Habis? a. Jika ya langsung ke nomor 8
c. Jika tidak kembali ke nomor 2 7. Pindahkan ke recycle bin
8. END
1.3 Batasan Masalah
Antivirus yang akan dibangun adalah antivirus yang menggunakan metode CRC32 dalam pendeteksian virus. Jadi virus yang dapat dikenali adalah virus yang telah
terdefinisi nilai CRC32 nya dalam database virus.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah membuat database antivirus yang lebih kecil ukurannya dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh user, dan memberi alternatif lain
kepada user untuk melakukan update database virus tanpa harus melalui koneksi Internet.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat Penelitian