2.2.3 Metode Infeksi
Ada banyak cara yang dilakukan oleh virus dalam menginfeksi program induk. Program induk merupakan program yang terdapat pada sistem yang dijadikan virus
sebagai program pemicu. Berikut ini adalah metode-metode infeksi yang umum yang digunakan. Sebuah virus dapat mempunyai satu atau lebih metode infeksi.
a. Overwriting
Metode ini merupakan metode yang sudah kuno. Virus akan meng-copy tubuhnya ke program induk. Sehingga program induk yang terinfeksi tersebut rusak. Akibatnya
program tidak dapat berjalan dengan baik. Dengan metode ini ukuran file yang terinfeksi tidak berubah.
Sebelum infeksi
Sesudah infeksi file
virus
Gambar 2.1. Overwriting virus
b. Appending
Ini merupakan metode penginfeksian yang lebih maju. Virus men-copy tubuhnya dengan cara menambahi program induk tidak dengan menimpah overwriting.
Program yang terinfeksi tetap dapat berjalan normal, tetapi ukuran file bertambah besar.
Universitas Sumatera Utara
sebelum infeksi
setelah infeksi file
virus
Gambar 2.2 Appending Virus
c. Prepending
Metode penginfeksian virus ini mirip dengan appending, hanya saja virus mengcopy tubuhnya pada bagian awal program induk. Saat program terinfeksi virus dijalankan,
kode virus akan tereksekusi terlebih dahulu kemudian diikuti dengan program induk.
sebelum infeksi
setelah infeksi file
virus
Gambar 2.3. Prepending Virus
d. Disk Infector
Virus dengan tipe ini akan menginfeksi boot record atau dapat juga partisi disk. Minnarto,1999.
2.2.4 Terminate and Stay Resident TSR
TSR adalah singkatan dari Terminate and Stay Resident yaitu suatu virus yang akan berdiam di memori komputer dan akan tetap ada sampai komputer user di shut down.
Chandraleka, 2008
Universitas Sumatera Utara
2.3 Rutin-Rutin Pada Virus Komputer
Setiap virus mempunyai bagian-bagian yang disebut routine. Ada bagian yang penting dan ada juga yang bersifat tambahan. Komponen tambahan ini meski tidak
begitu penting, menjadi karakteristik yang membedakannya dengan virus-virus lain. Dua komponen dasar yang harus dimiliki oleh virus adalah search routine rutin
pencari dan copy routine rutin pengganda. Terdapat satu routine lagi, yang meskipun bersifat tambahan, namun ia mempunyai arti penting dalam kelangsungan
hidup virus melawan antivirus. Rutin ini adalah rutin anti detection routine. Adapun penjelasan lebih lanjut dari rutin-rutin tersebut adalah sebagai berikut:
a. Rutin pencari Rutin pencari search routine berperan sebagai unit yang mencari file-file
baru atau daerah baru yang akan diinfeksi pada disk. Rutin ini berkaitan erat dengan penentuan seberapa baik virus akan bereproduksi, apakah dia akan
bereproduksi secara cepat atau lambat, termasuk menentukan seberapa banyak disk yang akan diinfeksi dan juga daerah-daerah tertentu pada disk yang akan
menjadi target penginfeksian. Semakin rumit rutin pencarinya, semakin besar rutin pencarinya. Semakin andal rutin pencarinya, semakin cepat penyebaran
virus. b. Rutin pengganda
Komponen kedua yang harus dimiliki oleh virus adalah rutin pengganda. Rutin ini berfungsi menggandakan virus kesuatu area yang telah ditentukan oleh
rutin pencari. Besar kecilnya rutin pengganda ini tergantung pada kekompleksan virus dalam penggandaan diri. Sebagai contoh, virus yang
menginfeksi file COM mempunyai rutin pengganda lebih kecil dari pada virus yang menginfeksi file EXE. Hal ini dikarenakan struktur file EXE lebih rumit
dibandingkan file COM sehingga banyak yang harus dilakukan virus untuk menempel di file EXE.
Universitas Sumatera Utara
c. Rutin anti deteksi Untuk mencapai tujuannya mencari file induk yang akan diinfeksi dengan rutin
pencari dan kemudian menginfeksikannya dengan bantuan rutin pengganda, virus juga membutuhkan fitur-fitur tambahan. Fitur-fitur ini sangat berperan
dalam mendukung tujuan tersebut. Diantara fitur yang biasanya ditambahkan dalam tubuh virus yaitu rutin untuk menghindari deteksi. Anti detection
routine bisa dibangun menyatu dengan rutin pencari atau rutin pengganda sehingga menjadi bagian yang integral, tetapi bisa juga menjadi bagian
tersendiri. Chandraleka, 2008.
Kerja rutin pencari haruslah dibatasi untuk menghindari deteksi. Maksudnya, bila rutin pencari bekerja terus menerus memeriksa setiap file
yang ada dalam disk, maka akan membutuhkan waktu yang lama dan akan menyebabkan aktifitas disk tidak normal dan tidak biasa. Ini tentu cukup
mengkhawatirkan karena seorang user yang cukup waspada dengan aktivitas virus bisa menjadi curiga dan keberadaan virus dapat diketahui. Hal ini tentu
sangat tidak diinginkan oleh para pembuat virus karena kelangsungan hidup virus menjadi terhambat.
Sebagai alternatif untuk mendukung anti detection routine, virus diaktifkan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya pada tanggal-tanggal
tertentu seperti virus-virus pada keluarga Friday 13. Virus ini merupakan virus parasitic yang berbahaya dan bekerja dengan mencari seluruh file yang
berkestensi .COM kecuali COMMAND.COM pada direktori aktif beserta subdirektorinya. Selanjutnya menempelkan dirinya pada bagian akhir file
korban. Virus ini aktif setiap hari Jum’at ketiga belas dengan menghapus file- file.
Ada juga virus yang menggunakan alternative lain, misalnya dengan mendeteksi hentakan keyboard. Bila keyboard tidak ditekan selama jangka
waktu yang ditentukan misalnya 10 menit, maka virus mulai diaktifkan. Trik ini cukup cerdik untuk memastikan bahwa seorang user benar-benar sedang
Universitas Sumatera Utara
tidak berada didepan komputernya. Dengan demikian, aktivitas virus yang terdapat pada sistem operasi komputer dapat berjalan lancar tanpa
sepengetahuan user.
Rutin pencari, pengganda, dan anti deteksi merupakan komponen- komponen yang mendasar yang ada dalam setiap virus. Tentu saja virus-virus
komputer mempunyai rutin-rutin tambahan yang lain, dengan tujuan menghentikan operasi normal komputer, menyebabkan kerusakan, atau bisa
juga sekedar hiburan bagi programmer pembuat virusnya. Rutin-rutin tersebut akan mempengaruhi karakter sebuah virus dan berperan penting dalam
mencapai tujuan virus yaitu kelangsungan virus dan bereproduksi. Bila hanya sedikit aktivitas disk, maka tidak ada orang yang memperhatikannya sehingga
keberadaan virus tidak diketahui. Lain halnya dengan virus-virus yang menampilkan kotak dialog atau langsung melakukan kerusakan saat itu juga.
User akan bisa langsung mengetahui keberadaan virus dikomputernya sehingga dapat segera dibasmi.
2.4 Aktivitas-Aktivitas Virus Pada Komputer