Pencantuman Sitasi Bibliografis Ridwan Siregar: Penyuntingan Naskah dan Pencantuman Sitasi Bibliografis -

A. Ridwan Siregar: Penyuntingan Naskah dan Pencantuman Sitasi Bibliografis -

4 yang memiliki keahlian dalam bidang yang sama adalah yang terbaik untuk memastikan bahwa semua informasi yang kita sampaikan adalah akurat. Seorang penyunting profesional dapat membantu perihal yang berkaitan dengan tata bahasa dan konten. Semakin banyak mata dan perspektif yang kita peroleh untuk sebuah karya, maka semakin besar kemungkinan karya tersebut akan menjadi yang terbaik. Apa yang diuraikan di atas kelihatannya seperti menjadikan banyak pekerjaan. Memang demikian, tetapi jika kita tidak menyunting dan menyunting lagi tulisan kita, maka gagasan brilian yang kita ungkapkan tidak akan memiliki dampak yang kita inginkan bagi pembaca. Menulis naskah pertama hanya merupakan langkah pertama, menyunting karya berarti menyelesaikan pekerjaan. Pamusuk Eneste 2005 menyebutkan bahwa ada beberapa syarat untuk menjadi seorang penyunting, yaitu: 1 menguasai ejaan, 2 menguasai tatabahasa, 3 bersahabat dengan kamus, 4 memiliki kepekaan bahasa, 5 memiliki pengetahuan luas, 6 memiliki ketelitian dan kesabaran, 7 memiliki kepekaan terhadap SARA dan pornografi, 8 memiliki keluwesan, 9 memiliki kemampuan menulis, 10 menguasai bidang tertentu, 11 menguasai bahasa asing, dan 12 memahami kode etik penyuntingan naskah. Selanjutnya disebutkan bahwa kode etik penyuntingan naskah antara lain: 1 Editor wajib mencari informasi mengenai penulis naskah, 2 Editor bukanlah penulis naskah, 3 Wajib menghormati gaya penulis naskah, 4 Wajib merahasiakan informasi yang terdapat dalam naskah yang disuntingnya, 5 Wajib mengkonsultasikan hal-hal yang mungkin akan diubahnya dalam naskah, dan 6 Tidak boleh menghilangkan naskah yang akan, sedang, atau telah ditulisnya.

2. Pencantuman Sitasi Bibliografis

Pencantuman sitasi bibliografis dengan cara yang benar dan konsisten sesuai dengan salah satu standar gaya sitasi citation style merupakan keharusan dalam tradisi akademik. Pencantuman sitasi dengan benar dapat mencegah penulis dari kemungkinan terjadinya plagiat. Suatu karya tulis yang tidak mengikuti salah satu standar dapat merendahkan nilai akademik karya tersebut. Setiap kelompok disiplin ilmu menggunakan gaya sitasi yang lazim digunakan dalam komunitasnya. Tulisan ini hanya merupakan petunjuk awal ke arah pemahaman yang lebih baik tentang gaya sitasi. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk mempelajari lebih jauh tentang suatu standar yang akan digunakannya. Panduan suatu standar gaya sitasi yang lengkap dapat diperoleh dalam bentuk cetak atau dalam bentuk elektronik. Sitasi citation adalah rujukan terhadap suatu buku, artikel, halaman web, atau publikasi lain dengan rincian yang cukup untuk secara unik mengidentifikasi sumber tersebut. Rujukan referensi, Universitas Sumatera Utara

A. Ridwan Siregar: Penyuntingan Naskah dan Pencantuman Sitasi Bibliografis -