Metode Pegembangan Sistem METODOLOGI DAN PENELITIAN

3. Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, mulai dari 10 Februari 2010 sampai dengan 10 Maret 2010 dengan lokasi penelitiannya adalah CV. Indolatief Jl. Mad Noer No.2 Jampang-Bogor. 4. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara untuk memudahkan CV.Indolatief dalam perdagangan dan pencaraian informasi mulai dari informasi laporan penjualan sampai pembelian, pencarian data barang sampai data supplier dan relasi.. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan pendekatan pengembangan sistem berbasis client server.

3.2. Metode Pegembangan Sistem

Dalam melakukan perancangan sistem ini penulis menggunakan metodologi SDLC System Development Life Cycle atau daur hidup pengembangan sistem, bisa juga disebut paradigma air terjun waterfall. Paradigma ini sangat sistematis dalam urutan proses pembuatan perangkat lunak. Paradigma air terjun waterfall dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1. Paradigma SDLC Waterfall Sumber : Pressman, 2002 : 37 Langkah-langkah paradigma waterfall dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Rekayasa Perangkat Lunak Software Engineering

Tahapan ini untuk mengetahui secara jelas dasar dan batasan dari masalah yang dihadapi, dan alasan mengapa perangkat lunak yang akan dibuat. Dan tahapan diatas mempunyai beberapa tahapan lagi : a. Merumuskan Masalah. Langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah dan menentukan batasan masalah yang akan dikerjakan. Penjelasan tentang perumusan masalah ini telah dijelaskan pada Bab1 Sub 2. b Menyusun Rencana. Pada tahap ini peneliti akan menyusun rencana, baik jadwal maupun target yang akan dicapai, yang sesuai dengan kemampuan dari peneliti.

2. Analisa Sistem System Analysis

Tujuan dari tahapan ini adalah mempelajari bagaimana menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Hal ini penting dilakukan agar dapat meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi, sehingga pengulangan ke tahap sebelumnya tidak terjadi. Terdapat Bab 4 Sub 2.

2. Perancangan Perangkat Lunak Software Design

Tahapan ini untuk merancang dan membangun sistem dari perangkat lunak yang akan dibuat untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang telah ditentukan. Penulis akan merancang arus data, database, dan antarmuka. Terdapat di Bab 4.

3. Pengkodean Coding

Dalam melakukan pengkodean, penulis menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 dan program aplikasi database Microsoft Access 2003. Terdapat di Lampiran 2.

4. Uji Coba Testing

Tahap ini memfokuskan pada logika internal perangkat lunak, memastikan semua statement telah diuji, mencari kemungkinan kesalahan, dan memastikan bahwa input akan diproses menjadi output yang sesuai dengan kebutuhan. Pengujian yang dilakukan terhadap sistem informasi yang akan dirancang dengan pengujian Black Box dan White Box Testing penulis dalam hal ini menggunakan pengujian Black Box . a Black Box Testing adalah metoda pengujian yang memfokuskan pada syarat fungsional dari software yang dibuat. Black Box Testing membolehkan software engineering untuk memperoleh kondisi input yang betul-betul teruji pada semua keadaan yang diinginkan. Black Box Testing bukan merupakan pengujian alternative dari White Box Testing. Mereka saling melengkapi dimana masing-masing test tidak mencakup semua kelas-kelas kesalahan. b White Box Testing adalah metoda pengujian dengan mengontrol struktur procedure atau fungsi untuk mendapatkan keadaan yang teruji. Dengan menggunakan White Box Testing, software engineering akan mendapatkan keadaan yang teruji yaitu : 1. Menjamin semua bagian dalam modul telah diuji minimal sekali. 2. Menguji semua keputusan logika yang bernilai benar atau salah. 3. Manjalankan semua pengulangan pada batasan-batasan yang telah ditentukan dan dalam batasan operasional. 4. Menjalankan internal struktur data untuk meyakinkan bahwa struktur data itu benar. Pengujian Black Box Testing berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan antar muka, kesalahan dalam struktur data atau pengaksesan basis data eksternal, kesalahan kinerja dan inisial dan kesalahan terminasi. Pengujian Black Box Testing ini cenderung dilakukan pada tahap akhir pengujian. Pressman, Edisi V. Hal 459 .

5. Perawatan Maintenance

Tahapan ini dapat dilaksanakan setelah diberikan kepada user, dan mungkin dapat terjadi perubahan ataupun penambahan fungsi dari perangkat lunak ini. Dengan demikian tahapan ini termasuk aktivitas pengembangan perangkat lunak.

3.3. Analisa Kebutuhan