Krisna Margaretta Malau : Pemanfaatan Ampas Tebu Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan Papan Partikel, 2010.
j
= Efek perlakuan F pada taraf ke-j
ij
= Efek kombinasi faktor A pada taraf ke-i dan faktor F pada taraf ke-j
∑
ijk
= Efek galat dari faktor A pada taraf ke-i dan faktor F pada taraf ke-j dan ulangan pada taraf ke-k
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan Bahan Baku
Pengumpulan ampas tebu dilakukan pada kondisi yang sudah kering maupun yang masih basah. Ampas tebu dikuliti untuk membuang kulitnya dan
dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan tanah yang menempel pada pada ampas tebu. Selanjutnya bahan dimasukkan ke dalam oven
dan dikeringkan hingga mencapai kadar air yang sesuai untuk perekat. Kadar air
untuk bahan maksimal 10.
Perekat yang digunakan adalah Urea Formaldehyde UF dengan kadar perekat 10 dan 12. Bahan aditif yang digunakan adalah parafin cair sebanyak
0, 1 dan 2 dari berat sasaran papan partikel yang akan dibuat.
2. Pembuatan Papan Partikel
Partikel ditimbang kemudian dicampur dengan perekat. Pada tahap ini ada 2 perlakuan, perlakuan komposisi perekat dengan taraf 10 dan 12 dan
perlakuan parafin dengan taraf 0, 1 dan 2. Pencampuran partikel dengan
Krisna Margaretta Malau : Pemanfaatan Ampas Tebu Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan Papan Partikel, 2010.
perekat dilakukan dengan menggunakan mixer dalam blender drum. Adapun komposisi bahan papan partikel dicantumkan pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Komposisi Bahan Papan Partikel
Perlakuan Berat gram
Bagase Perekat
Parafin Spilase 10
A1F0 400
50 50
A1F1 395
50 5
50 A1F2
390 50
10 50
A2F0 390
60 50
A2F1 385
60 5
50 A2F2
380 60
10 50
Campuran partikel dan perekat yang telah merata dibentuk dalam bak papan berukuran 25 cm x 25 cm. Campuran yang telah berbentuk kemudian
diletakkan diatas lempeng aluminium yang dilapisi aluminium foil dan bagian atas campuran juga dilapisi dengan aluminium foil dan lempengan aluminium yang
sama. Bagian sisi campuran diganjal dengan plat besi dengan ukuran ketebalan 1
cm. Campuran selanjutnya dikempa dengan menggunakan kempa panas pada suhu 140
o
C selama 10 menit dengan tekanan 25 kgcm
2
. Campuran yang telah dikempa selama 10 menit, kemudian menjadi papan partikel. Papan partikel yang
telah terbentuk kemudian dibiarkan dalam ruangan selama 1 minggu 7 hari untuk mencapai kadar air kesetimbangan pada suhu kamar.
3. Pengkodisian