1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi dalam dunia pasar modal sangat dibutuhkan bagi investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi. Setiap perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek memberikan tidak sedikit informasi terkait kondisi perusahaannya. Informasi-informasi tersebut ditujukan guna menarik investor
agar tertarik untuk berinvestasi pada perusahaannya. Dengan banyaknya informasi yang dipublikasikan, investor dituntut untuk selektif dalam memilih
informasi yang relevan dan berkualitas guna mendapatkan keputusan berinvestasi yang tepat. Hal ini penting bagi investor untuk menghindari
resiko dalam berinvestasi dan mendapatkan keuntungan maksimal dalam berinvestasi.
Informasi-informasi tersebut diantaranya seperti yang dijabarkan dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-306BEJ07-
2004 tentang Peraturan nomor I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi yang mewajibkan Perusahaan Tercatat untuk menyampaikan kepada Bursa
laporan berkala, laporan isidentil, dan Public Expose. Public Expose dapat diartikan sebagai pengungkapan kinerja
perusahaan kepada pihak-pihak terkait dalam rangka go public, dan dapat pula diartikan sebagai paparan yang dilakukan emiten saham kepada stakeholders
sebagai bagian dari keterbukaan informasi kepada publik pasca go public M.
Fakhruddin, 2008. Dalam kegiatan ini, biasanya akan diumumkan dan dipresentasikan diantaranya rencana pengembangan perusahaan, rencana
konsolidasi manajemen, rencana target kinerja manajemen, dan terkadang diberikan klarifikasi khusus tentang masalah-masalah aktual atau isu penting
yang menyangkut bisnis perusahaan. Peserta public expose biasanya berdiri atas kalangan analis saham, investor, dan media massa. Faktor penting lain dari
public expose adalah untuk dapat berinteraksi secara komunikatif dengan wakil manajemen perusahaan, seperti direksi atau komisaris. Akses penting ke
pengambilan keputusan ini merupakan kesempatan berharga yang harus dimanfaatkan untuk menggali lebih dalam prestasi, visi, dan target perusahaan
Rahardjo, 2006. Menurut Hendrawijaya Dj 2009, suatu pengumuman di pasar modal
yang memiliki kandungan informasi akan memperoleh reaksi dari para investor bila informasi tersebut membawa sinyal yang berkualitas dan dapat dipercaya.
Pernyataan ini didukung oleh teori sinyal atau signaling theory. Teori sinyal atau signaling theory menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai kinerja
baik akan mempublikasikan keadaan perusahaannya dalam bentuk sinyal informasi yang nantinya pasar diharapkan mampu membedakan perusahaan
yang berkinerja baik dan berkinerja buruk Utami dan Ulupui, 2013. Menurut Purwanto 2004, asumsi dari teori sinyal, bahwa manajemen
mempunyai informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan dan manajemen selalu berusaha meningkatkan keuntungan. Hal ini
berkaitan dengan bid-ask spread saham pada pelepasan sejumlah saham dan harga saham, yaitu manajemen dapat mengetahui permintaan dan penawaran
sahamnya yang dilakukan investor luar dengan volume dan harganya. Manajemen juga merupakan orang yang selalu berusaha memaksimalkan
insentif yang diharapkan, artinya manajemen umumnya mempunyai informasi yang lebih lengkap dan akurat dibandingkan pihak luar perusahaan investor
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Pasar saham bersifat efisien secara informasi informationally efficient:
Pasar saham menggambarkan semua informasi yang tersedia tentang nilai dari aset. Harga saham berubah ketika informasi berubah. Ketika berita baik tentang
prospek perusahaan menurun, nilai perusahaan dan harga sahamnya turun. Tapi di setiap kemungkinan waktu, harga pasar merupakan dugaan rasional terbaik
terhadap nilai perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia Mankiw, 2007.
Pada dasarnya nilai saham menentukan harga saham yang bersangkutan. Sebelum investor memutuskan membeli atau menjual saham,
nilai per lembar saham harus dibandingkan dengan harga yang ditawarkan. Nilai saham mencerminkan nilai perusahaan di mata pelaku pasar bursa,
sedangkan nilai perusahaan adalah nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya Tanuwidjaya, 2006.
Penelitian Indarti Br. Purba 2011, Hidayanti 2011 dan Riyadi 2014 dalam penelitiannya terkait reaksi pasar saham dan volume
perdagangan saham terhadap peristwa Stock Split, pengungkapan tanggung
jawab sosial pada laporan tahunan dan Right Issue menunjukan adanya perbedaan signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan sebelum
dan sesudah peristiwa yang diteliti Stock Split, pengungkapan tanggung jawab sosial pada laporan tahunan dan Right Issue. Sedangkan penelitian Trisnawati
2012 dan Mubaraq 2013 yang meneliti tentang dampak suatu peristiwa peristiwa politik dan pengumuman deviden terhadap harga saham dan
volume perdagangan. Menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah peristiwa yang diteliti
Hasil penelitian diatas menunjukan reaksi berbeda yang ditunjukan oleh investor dalam menyikapi suatu informasi didalam suatu peristiwa. Informasi
yang dinilai memiliki relevansi dan mengandung informasi yang berkualitas akan menimbulkan reaksi pada pasar yakni perubahan harga saham dan volume
perdagangan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah peristiwa. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penelitian untuk menilai dampak
yang dapat ditimbulkan informasi yang telah dipublikasi berupa Laporan Hasil Paparan Publik Public Expose terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan latar
belakang yang diuraikan maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul
“Analisis Nilai Perusahaan Sebelum dan Sesudah Publikasi Laporan Hasil Paparan Publik
Public Expose Pada Industri Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI”.
B. Perumusan Masalah