Ketersediaan Air .1 Secara Teoritis Data Pola Tanam

pintu pengambilan pada saat penelitian berlangsung, yakni di bulan September periode pertama, pada masa penyiapan lahan musim tanam Padi II. 3.3.1.2.1 Kebutuhan Air Pada Pada Tingkat Persawahan Pemakaian air pada tingkat persawahan diukur dengan menampung air dengan menggunakan bejana yang terlebih dahulu sudah ditentukan dan diketahui volumenya. Lamanya air mengisi bejana dengan tinggi air yang telah ditentukan diukur dengan stopwatch. Ketersediaan air akan diperoleh dengan membagikan besar volume air yang ditampung dengan lama waktu pengisian bejana. 3.3.1.2.2 Kebutuhan Air Pada Pada Pintu Pengambilan Dalam melakukan pengukuran debit, pada pintu pengambilan, pengambilan data sampel dilakukan sebanyak tiga kali dengan menjatuhkan botol plastik ke hulu pintu pengambilan lalu mengukur lama waktu botol plastik untuk muncul pada ujung pintu pengambilan. Setelah pengukuran kecepatan dilakukan, maka dilanjutkan dengan pengukuran dimensi pintu pengambilan, untuk mencari besarnya luas basah pintu pengambilan. 3.3.2 Ketersediaan Air 3.3.2.1 Secara Teoritis Besar ketersediaan air pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras secara teoritis, yakni ketersediaan air pada sungai Percut, berdasarkan curah hujan yang terjadi pada catchment area bendung Bandar Sidoras. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode F.J.Mock, dengan mengambil debit andalan Q80. Data - data yang memiliki pengaruh dalam pada menghitung besarnya ketersediaan air dengan menggunakan metode Mock antara lain curah hujan dan iklim.

3.3.2.1.1 Data Curah Hujan Data curah hujan diperoleh dari stasiun pencatat curah hujan yang ada,

data yang diambil adalah data dari Stasiun BMKG Sampali, Stasiun Curah Hujan Patumbak, dan Stasiun Curah Hujan Tanjung Morawa. Data Curah Hujan yang digunakan pada penelitian ini memiliki rentang waktu 10 tahun, yaitu dari tahun 2005 hinga tahun 2014. Data yang telah diperoleh akan diolah untuk menghitung besarnya curah hujan efektif yang akan digunakan dalam menghitung besarnya ketersediaan air pada debit andalan DAS Bandar Sidoras.

3.3.2.1.2 Data Klimatologi Data klimatologi diperoleh dari Stasiun Klimatologi Sampali, Medan. Data

yang diperoleh adalah data dalam kurun waktu 10 tahun, dari tahun 2005 hingga 2014. Data Klimatologi yang dibutuhkan untuk menghitung besar evapotranspirasi dalam penelitian ini berupa data temperatur rata-rata, penyinaran matahari, kelembaban udara, jumlah hari hujan, kecepatan angin, dan exposed surface permukaan luar.

3.3.3 Data Pola Tanam

Data pola tanam yang dipakai dalam peneitian ini diperoleh dari UPT PSDA Belawan Padang. Berdasarkan surat keputusan Camat Percut Sei Tuan nomor 521 Tahun 2015 tentang Pengaturan Pola Tanam dan Tertib Tanam Komoditi Tanaman Pangan Musim Tanam Tahun 2015 Di Kecamatan Percut Sei, disebutkan bahwa pola tanam di daerah Irigasi Bandar Sidoras adalah PadiPalawija – Padi – Padi dengan mulai tanam bulan Januari untuk Musim Tanam I, April untuk Musim Tanam II dan September untuk Musim Tanam III. Kondisi aktual yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan yang disebutkan dalam Surat Keputusan Camat. Petani pada Daerah Irigasi Bandar Sioras Kanan tidak menanam tanaman palawija dan kegiatan tanam-menanam hanya dilakukan pada musim tanam II dan III. Pada musim tanam I, petani tidak menanam tanaman apapun.

3.3.4 Data Jaringan Irigasi