Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 111
Renungan:
Kehadiran seorang Buddha di dunia ini sangatlah berharga. Kita harus mensyukuri bahwa saat ini kita terlahir sebagai manusia dan
mengenal ajaran Buddha. Oleh sebab itu, kita hendaknya tidak menyia- nyiakan kesempatan emas ini. Kita harus giat memperlajari Dharma dan
mempraktikkannya agar hidup kita menjadi lebih bahagia lagi.
Bodhisattva mampu mencapai Pencerahan dengan penuh perjuangan. Sebenarnya menjadi Buddha bukanlah hanya bisa dicapai oleh Petapa
Gotama. Semua makhluk mempunyai kesempatan untuk menjadi Buddha, termasuk kita semua. Dengan merenungkan ini, kita hendaknya
lebih bersemangat dalam melakukan kebajikan agar dapat merealisasi Kebuddhaan seperti Buddha Gotama.
Dharma telah dibabarkan dengan sempurna. Buddha mengajarkan bahwa hidup kita diliputi penderitaan. Buddha juga mengajarkan sebab
dari penderitaan dan jalan untuk mengakhiri penderitaan tersebut. Oleh karena itu, jalanilah ajaran Buddha dengan baik. Dengan demikian, kita
dapat mengurangi dan mengakhiri penderitaan.
Bahwa segala sesuatu yang terbentuk pasti akan hancur. Sebelum wafat, Buddha berkata, “Vayadhamma sankhara, appamadena
sampadetha,” yang berarti segala sesuatu yang terbentuk pasti akan hancur, berjuanglah dengan penuh kesadaran. Inilah pesan terakhir
Buddha kepada kita semua. Semua yang terbentuk akan hancur. Oleh sebab itu, kita tidak boleh terlalu melekat pada segala hal. Yang terpenting
dalam hidup ini adalah berjuang untuk selalu berpikir, berucap, dan berbuat secara bajik dan bijak.
B. Puja di Tempat Dharmayatra
Anjuran untuk melaksanakan dhammayatra
terdapat dalam Mahaparinibbana Sutta. Dalam
Mahaparinibbana Sutta, Buddha menyatakan kepada Ananda sebagai
berikut:
Tidak untuk diperjual
belikan
112 Kelas VIII SMP
Itulah empat tempat dharmayatra
bagi umat Buddha yang diberitahukan oleh Buddha kepada Bhikkhu Ananda. Hal itu disampaikan Buddha menjelang beliau
Parinibbana atau meniggal dunia. Empat tempat dharmayatra itu adalah Lumbini,
Buddhagaya, Benares, dan Kusinara.
D. Tujuan dan Manfaat Dharmayatra
1. Tujuan Melaksanakan Dharmayatra
Melaksanakan dharmayatra bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai Dharma melalui peninggalan sejarah. Ber-dharmayatra akan bermanfaat untuk meningkatkan
keyakinan saddha
pada Buddha dan ajaran-Nya. “Ananda, ada empat tempat bagi orang berbakti untuk berziarah, untuk
menyatakan sujudnya dengan perasaan hormat. Di manakah keempat tempat itu?
Ananda, tempat Tathagata dilahirkan adalah tempat bagi seorang berbakti seharusnya berziarah, menyatakan sujudnya dengan perasaan hormat. Tempat
Tathagata mencapai Penerangan Sempurna yang tiada taranya adalah tempat bagi seorang berbakti seharusnya beziarah, menyatakan sujudnya dengan
perasaan khidmat. Tempat Tathagata memutarkan Roda Dharma untuk pertama kali adalah tempat bagi seorang berbakti seharusnya berziarah menyatakan
sujudnya dengan perasaan hormat. Tempat Tathagata meninggal Parinibbana, adalah tempat bagi seorang berbakti berziarah menyatakan sujudnya dengan
perasaan hormat.
Mereka berziarah ke tempat-tempat itu, apakah mereka itu para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka-upasika merenungkan: “Di sinilah Tathagata dilahirkan. Di
sinilah tempat Tathagata mencapai Penerangan Sempurna. Di sinilah Tathagata memutarkan Roda Dharma yang pertama. Di sinilah Tathagata meninggal
Parinibbana”.
Maha Parinibbana Sutta
Tidak untuk diperjual
belikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 113
Kerjakanlah latihan soal berikut ini dengan jelas dan tepat 1. Jelaskan pengertian dharmayatra
2. Tuliskan empat tempat suci yang perlu dikunjungi 3. Jelaskan waktu dimulainya melaksanakan dharmayatra
4. Bagaimana anjuran Buddha kepada Ananda tentang dharmayatra? 5. Uraikan tujuan pelaksanaan dharmayatra
Latihanku
Dhammayatra secara umum diartikan dengan berziarah ke tempat-tempat suci. Tempat-tempat suci itu adalah Lumbini, Buddhagaya, Benares, dan
Kusinara. Ber-dharmayatra bertujuan untuk memupuk keyakinan dan bermanfaat untuk memupuk karma baik dan dapat terlahir di Surga.
Mulai sekarang, aku bertekad akan ber-dharmayatra ke empat tempat suci di India, yaitu Lumbini, Buddhagaya, Benares, dan Kusinara.
Di sana aku akan merenungkan dengan penuh keyakinan sebagai berikut:
“Di sinilah Tathagata dilahirkan. Di sinilah tempat Tathagata mencapai Penerangan Sempurna. Di sinilah Tathagata memutarkan Roda Dharma yang
pertama. Di sinilah Tathagata meninggal Parinibbana”. Agar tekadku tercapai, aku harus menabung dari sekarang.
Rangkuman
Tekatku 2. Manfaat Melaksanakan Dharmayatra
Dalam Mahaparinibbana Sutta
, Buddha menyatakan bahwa: ”Siapa pun juga
dalam perjalanan ziarah tersebut meninggal dunia dengan hati penuh keyakinan, orang tersebut setelah badan jasmaninya hancur setelah mati, akan bertumimbal
lahir di alam-alam sorga yang bahagia.”
Tidak untuk diperjual
belikan
114 Kelas VIII SMP
Ayo, Merangkum
Tidak untuk diperjual
belikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 115
BAB 7
Sejarah Penyiaran Agama Buddha pada Zaman Mataram Kuno dan Sriwijaya
A. Zaman Kerajaan Mataram Kuno