lain adalah; sebagai coordinator, penyuluhan, integrasi, home visit, medico sosio unit, Tim Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat, pembinaan wilayah, droping, family
gathering keluarga pasien, dan hotline service RSJ Provinsi Jawa Barat, 2008. Dari penjabaran latar belakang masalah tersebut, maka diperoleh rumusan
masalah yaitu,
“BAGAIMANA STRATEGI UPF KESWAMAS RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT MELALUI KEGIATAN
FAMILY GATHERING
DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PERAN
SERTA KELUARGA DALAM PROSES KESEMBUHAN PASIEN
? ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari penelitian ini antara lain diperoleh dari penggabungan antara teori mengenai strategi dan teori mengenai tahap operasional PR dari dua
tokoh yang berbeda. Dari teori tersebut kemudian diperoleh beberapa kata kunci yang digunakan sebagai identifikasi, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana proses operasional yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ
Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
2. Bagaimana perencanaan yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ
Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
3. Bagaimana bentuk komunikasi yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ
Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
4. Bagaimana tujuan yang hendak dicapai oleh UPF Keswamas RSJ provinsi
Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
5. Bagaimana strategi UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat melalui
kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih lanjut mengenai Bagaimana Strategi UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat Melalui Kegiatan
Family Gathering dalam Upaya Meningkatkan Peran Serta Keluarga dalam Proses Kesembuhan Pasien.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, yaitu sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui proses operasional yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering
dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien.
2. Untuk mengetahui perencanaan yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ
Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien.
3. Untuk mengetahui bentuk komunikasi yang digunakan oleh UPF
Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses
kesembuhan pasien. 4.
Untuk mengetahui tujuan yang hendak dicapai oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya
meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien. 5.
Untuk mengetahui strategi UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta
keluarga dalam proses kesembuhan pasien.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Teoritis
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat membantu pengembangan dalam keilmuan komunikasi, secara khusus keilmuan Public Relations.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Dapat digunakan sebagai masukan pemikiran bagi UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat dalam menyusun strategi dan kegiatan guna untuk meningkatkan peran
serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien.
1.5. Kerangka Pemikiran
1.5.1. Kerangka Teoritis
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah “strategi”, dimana
penggunaan variabel tersebut didukung oleh beberapa teori yang dapat menunjang validitas penelitian. Antara lain teori mengenai strategi yang dikemukakan oleh
Effendy, menurut Effendy, “Hakikat pengertian strategi adalah perencanaan
planning dan manajemen management untuk mencapai satu tujuan, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
menunjukkan peta jalannya saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.
” Effendy, 2003:253. Teori lain dari Effendy mengenai strategi adalah,
”Dimana dalam rangka menyusun strategi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan faktor-
faktor penghambat“ Effendy, 2003:253.
Selain teori-teori yang mendukung identifikasi masalah, disertakan pula acuan yang dapat mendukung indikator-indikator dari penelitian ini. Dimana teori yang
digunakan untuk membantu menjelaskan indikator dari proses operasional adalah teori dari Cutlip Center mengenai proses operasionalisasi PR. Dimana dalam teori
tersebut disebutkan bahwa tahap operasional PR antara lain terdiri dari empat tahap, yaitu fact finding, planning, communicating, evaluating Cutlip Center, 1961:243.
Dimana pengertian dari indikator-indikator berikut ini diperoleh dari Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008. Pengertian dari perencanaan adalah didasari oleh kata
rencana, yang artinya adalah “proses, cara, perbuatan merencanakanmerancang suatu
hal ”. Kemudian, pengertian bentuk komunikasi yaitu “suatu gambaran, wujud
ataupun bangunan mengenai proses pengiriman pesan , informasi, dan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami dengan
baik ”. Menurut Raymond S. Ross, komunikasi adalah “suatu proses transaksional
yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri
arti atau respon yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber ”. Raymond,
1974:133. 1.5.2.
Kerangka Konseptual
Dalam kerangka konseptual ini, akan mengaplikasikan teori yang digunakan sebagai landasan penelitian dengan keadaan yang ada di lapangan. Landasan teori
yang digunakan adalah sebanyak dua teori, dimana kedua teori tersebut dikemukakan oleh Effendy 2003:253 mengenai strategi. Dimana pengaplikasian dari teori-teori
tersebut dituangkan menjadi satu, yaitu sebagai berikut: 1.
Proses Operasional Dalam hal ini, terdiri dari tahap pencarian data, UPF Keswamas mencari data
dan fakta yang ada di lapangan, yang sebenar-benarnya, yang sesuai dengan kenyataan, yang kemudian diolah menjadi suatu bentuk informasi yang
dibutuhkan sesuai dengan tujuan dari program yang akan dijalankan. 2.
Perencanaan Perencanaan ini berisikan segala kegiatan yang akan dilaksanakan oleh UPF
Keswamas, yang masih membutuhkan penyesuaian dengan data dan fakta
yang ada di lapangan, sehingga rencana yang disusun menjadi matang dan tepat sasaran.
3. Bentuk komunikasi
Dalam hal ini, UPF Keswamas menetapkan bagaimana bentuk dan atau pola komunikasi yang akan dilakukan, disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Karena tujuan yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku dari keluarga pasien, maka bentuk komunikasi lebih mengarah kepada bentuk
komunikasi persuasi. 4.
Tujuan Hal ini berbicara mengenai tujuan-tujuan apa saja yang hendak dicapai oleh
UPF Keswamas dengan melaksanakan kegiatan family gathering.
1.6. Pertanyaan Penelitian
Dari indikator yang telah dibuat, yang dituangkan sebagai identifikasi masalah, kemudian disusun beberapa pertanyaan penelitian, yang digunakan untuk membantu
mendapatkan tujuan dari penelitian. Yaitu sebagai berikut: A.
Proses operasional yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran
serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien 1.
Bagaimana proses pencarian fakta yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya
meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
2. Bagaimana media yang digunakan oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi
Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
B. Perencanaan yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat
melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
1. Bagaimana merumuskan masalahfenomena yang terjadi oleh UPF
Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses
kesembuhan pasien? 2.
Bagaimana proses mengidentifikasi masalahfenomena oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering
dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
3. Bagaimana penetapan sasaran oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa
Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
4. Bagaimana penentuan jadwal oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa
Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
5. Bagaimana penentuan anggaran oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa
Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
C. Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa
Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
1. Bagaimana jenis komunikasi yang dilakukan oleh UPF Keswamas RSJ
Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
2. Bagaimana bentuk pesan yang disampaikan oleh UPF Keswamas RSJ
Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
3. Bagaimana pemilihan media yang digunakan oleh UPF Keswamas RSJ
Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien?
D. Tujuan yang hendak dicapai oleh UPF Keswamas RSJ Provinsi Jawa Barat
melalui kegiatan family gathering dalam upaya meningkatkan peran serta keluarga dalam proses kesembuhan pasien
1. Apa tujuan yang diharapkan dengan mengadakan kegiatan family
gathering? 2.
Kapan tujuan tersebut ditetapkan?
1.7. Metode Penelitian