Parameter yang diukur METODE PENELITIAN

3. Kualitas air media Selama penelitian dilakukan pengukuran kualitas air untuk parameter salinitas, pH, DO, dan suhu yang di ukur pada awal penelitian dan akhir penelitian. Pengukuran pH menggunakan pH-meter, salinitas menggunakan Refractometer, DO menggunakan DO meter dan suhu menggunakan termometer. Analisis pengukuran air seperti salinitas, pH, DO, dan suhu akan di sajikan dalam bentuk tabel dan di jelaskan secara deskriptif.

F. Analisis Data

Data kepadatan populasi dan laju pertumbuhan spesifik masing masing perlakuan Nannochloropsis sp. dalam bentuk pasta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Kemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam ANOVA. Apabila analisis sidik ragam diperoleh hasil yang berbeda nyata, maka akan dilakukan dengan uji BNT taraf ɑ =0,05

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kepadatan populasi Nannochloropsis sp. tertinggi terdapat pada perlakuan 2 dosis NaOH 125 ppm yaitu mencapai 6687,00 x 10 4 selml, dan laju pertumbuhan spesifik sebesar 43,21 hari. 2. Dosis NaOH 125 ppm dalam pembuatan pasta Nannochloropsis sp. merupakan dosis terbaik, degan kondisi sel 100 utuh. 3. Kualitas air selama penelitian masih dalam batas toleransi untuk pertumbuhan Nannochloropsis sp.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan perlu penelitian lanjutan untuk penyimpanan pasta Nannochloropsis sp. dengan dosis NaOH 125 ppm pada suhu yang berbeda DAFTAR PUSTAKA Adehoog and K. F. Simon. 2001. Marine Ecological Proceses. Great Britain. London. Anindiastuti, K.A. Wahyuni dan L.Erawati. 2000. Aplikasi Nata de Chlorella dalam Menunjang Kegiatan Budidaya Perikanan makalah disampaikan pada pertemuan lintas UPT Direktorat Jendral Perikanan 10-14 juli 2000 di Bandar Lampung, Lampung. Anjar, 2002. Pengamatan Terhadap Produksi Rotifer Brachionus sp yang diberikan pakan Nannochloropsis sp ada skala labolatorium. di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung. Skripsi. IPB. Bogor. Anonim A. 2014. Nannochloropsis sp. http:www.seambiotic.com. Diakses tanggal 19 November 2014 pukul 16.20 WIB. Anonim B, 2014. Larutan Asam dan basa. http:prkita.wordpress.com20120303larutan-yang-termasuk-asam-kuat- asam-lemah-basa-kuat-dan-basa-lemah. Diakses tanggal 25 November 2014, pukul 22.30 wib. Anonim C, 2015. Sodium Hidroxide : Management of Ocular and Cutaneous Chemical Splashes. http:www.prevor.comENsanteRisque ChimiquediphoterinepublicationsmediaDoc.20Soude20version20E N20en20PAP. pdf. Diakses tanggal 6 April 2015, pukul 22.30 wib. Balesco. 1996. Fitoplankton dan Zooplankton. Kanisius. Yogyakarta. Bentley, DR. 2008. Accurate Whole Human Genome Sequencing using Reversible Terminator Chemistry. National Institute of Health NIH, Nature. 456 7218. Pp. 53-59.

Dokumen yang terkait

PEMBESARAN COBIA (Rachycentron canadum) DENGAN PEMBERIAN KONSENTRASI TAURIN YANG BERBEDA DI KERAMBA JARING APUNG BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

5 45 47

PEMBERIAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN IKAN RUCAH DAN PELLET TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN COBIA (Rachycentron canadum) DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

3 21 74

PENAMBAHAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN COBIA (Rachycentron canadum) DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

0 9 8

Pemberian Senyawa Osmolit Organik Taurin Pada Pakan Buatan Terhadap Respon Pertumbuhan Cobia (Rachycentron canadum) Di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung

2 24 59

IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN BADUT (Amphiprion percula) DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

5 52 33

PERBEDAAN SALINITAS DENGAN PAKAN ALAMI KOMBINASI TERHADAP PERTUMBUHAN Diaphanosoma sp. DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LAMPUNG

1 21 45

Pertumbuhan dan Kandungan Gizi Nannochloropsis sp. yang Diisolasi dari Lampung Mangrove Center dengan Pemberian Dosis Urea Berbeda pada Kultur Skala Laboratorium

2 31 77

APLIKASI PEMBERIAN ALGA PASTA Nannochloropsis DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN ROTIFERA Brachionus rotundiformis SKALA LABORATORIUM

3 6 5

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (STUDI KASUS: BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LAMPUNG)

0 1 7

APLIKASI PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

0 1 15