Kekuatan Otot Tungkai PENDAHULUAN

berbagai cabang olahraga Widiastuti 2011:60. Secara teknis postur tubuh sangat berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam aktifitas olahraga. Jadi tinggi badan sangat diperlukan dan mempengaruhi seorang atlit atau siswa pada saat melakukan lari seprint. Seorang atlit lari jarak pendek seprint juga memerlukan kemampuan volume oksigen maksimal VO 2 Max karena Seseorang yang memiliki daya tahan paru jantung yang baik dalam mensuplai oksigen tidak akan mengalami penurunan kecepatan saat melakukan lari jarak pendek, apalagi jarak yang ditempuh adalah 200 meter. Kekuatan otot menunjang kecepatan yang baik bagi pelari. Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Sajoto, 1990: 16. Meningkatkan kekuatan atlit lari akan meningkatkan pula tingkat prestasinya. Kekuatan otot tungkai merupakan unsur yang yang sangat penting bagi atlit jarak pendek, karena dengan kekuatan otot tungkai yang maksimal dan lebih maka seorang pelari akan mendapatkan kecepatan yang baik serta menghasilkan prestasi yang maksimal. Dengan demikian, diduga tinggi badan, berat badan, VO 2 max, dan kekuatan otot tungkai memiliki hubungan terhadap lari jarak pendek 200 meter.

J. Hipotesa

Hipotesis diartikan sebagai Ssuatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Arikunto, 2013 : 110. Oleh karena itu suatu hipotesis perlu di uji guna mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung oleh data yang menunjukan kebenarnnya atau tidak. Jadi intinya hipotesis harus dibuktikan kebenarannya dengan cara penelitian. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara yang harus di uji lagi kebenarannya melaui penelitian ilmiah, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 1 : Ada hubungan antara tinggi badan dengan lari jarak pendek 200 meter. H : Tidak ada hubungan antara tinggi badan dengan lari jarak pendek 200 meter. H 2 : Ada hubungan antara berat badan dengan lari jarak pendek 200 meter. H : Tidak Ada hubungan antara berat badan dengan lari jarak pendek 200 meter. H 3 : Ada hubungan antara VO 2 max dengan lari jarak pendek 200 meter. H : Tidak Ada hubungan antara VO 2 max dengan lari jarak pendek 200 meter. H 4 : Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan lari jarak pendek 200 meter. H : Tidak Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan lari jarak pendek 200 meter. III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Peneliti

Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar metode penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan, meskipun banyak metode yang dapat digunakan dalam penelitian, permasalahanya bukan terletak pada baik buruknya metode melainkan pada ketepatan dalam penggunaan metode. Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan yang secara sistematis, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti itu sendiri Sukardi, 2003 ;17. Sedangkan penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut terdapat empat hal yang perlu dipahami lebih lanjut yaitu : cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Penelitian itu merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan pada ciri –ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis Sugiyono, 2011:2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Istilah deskrptif berasal dari istilah bahasa inggris to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KELENTUKAN TOGOK, TINGGI BADAN, DAN BERAT BADAN DENGAN KETERAMPILAN ROLLKIP PADA SISWA KELAS VIII DI SMP YADIKA NATAR

3 37 84

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

2 43 11

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

0 2 19

HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

0 2 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

1 4 11

Hubungan Berat Badan, Tinggi Badan dan Panjang Lengan terhadap Kecepatan Renang Gaya Crawl 50 Meter pada Atlet Putri Spectrum Semarang tahun 2011.

0 0 1

(ABSTRAK) HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA CRAWL 25 METER PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMU NEGERI 1 PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2007/2008.

0 0 2

(ABSTRAK) KORELASI PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN DAYA LEDAK TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER.

0 1 2

(ABSTRAK) HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK TERHADAP LARI 100 METER.

0 1 2

Hubungan Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Daya Ledak terhadap Lari 100 Meter.

2 2 95