Pada hutan sekunder dapat dijumpai jenis durian Durio sp, makaranga Macaranga gigantea, kenanga Cananga odorata, jabon Antocepalus
cadamba, vitex Vitex sp, bambu betung dan lain-lain. Sedang satwa yang terdapat dikawasan ini dan diperkirakan menghuni di hutan
primer seperti Siamang Symphalagus syndactilus, Kera Macaca fascicularis, Beruang Madu Helarctos malayanus, Babi Hutan Suscrofa sp, Ayam Hutan
Galus galus serta berbagai jenis burung.
G. Aksesibilitas
Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman relatif mudah dicapai dari Kota Bandar
Lampung karena dilingkari oleh poros jalan Kota Bandar Lampung ke Padang Cermin kota kecamatan sepanjang ± 40 km di sebelah selatan kawasan, dan rute
jalan raya Kota Bandar Lampung – Gedong Tataan – Kedondong kota
kecamatan sepanjang ± 50 km di sebelah utara kawasan. Dengan demikian untuk mencapai bagian tertentu dari kawasan ini seperti air
terjun di Hurun, Wiyono dan lokasi Youth Camp Center areal wisata perkemahan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat mobil dan
kendaraan roda dua sepeda motor, dengan waktu tempuh ± 30 menit. Beberapa areal lain seperti lokasi pemanfaatan hutan kemasyarakatan social
forestry di lokasi Sumber Agung dapat ditempuh ± 15 menit jarak ± 15 km.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
Penutupan lahan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman dibagi menjadi 5 tipe klasifikasi lahan yaitu hutan, agroforestri, lahan terbuka, semak, dan tidak ada
data No Data. Dalam kurun waktu 1994-2014, fluktuasi perubahan tutupan hutan terjadi pada setiap periode. Periode tahun 1994-1997 luas tutupan hutan
menurun. Pada periode tahun berikutnya yakni tahun 1997-2000, luas tutupan hutan masih mengalami penurunan. Periode tahun 2000-2014 luasan tutupan
hutan mengalami peningkatan. Perubahan tutupan lahan didominasi oleh tutupan hutan dan agroforestri. Pada
periode tahun1994-1997 penutupan lahan hutan mengalami perubahan penurunan terbesar menjadi agroforestri. Pada tahun 1997-2000 tutupan hutan masih
mengalami pengurangan menjadi agroforestri. Sedangkan pada tahun 2000-2014 perubahan terbesar terjadi pada agroforestri menjadi tutupan hutan. Jumlah tidak
ada data No Data tiap periode yakni sebesar 8.476,2 ha atau 38,1. Faktor yang mempengaruhi perubahan penutupan lahan dalam kawasan Taman
Hutan Raya Wan Abdul Rachman adalah adanya aktifitas manusia, perubahan status kawasan, dan kebijakan pemerintah.