12
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan
bagi lalulintas umum, jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan
sendiri.
Bagian-bagian jalan meliputi ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan.
Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya.
Ruang milik jalan meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu diluar ruang manfaat jalan.
Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan yang ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan.
D. Pengertian Jalan Kota
Segmen jalan kota adalah jalan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan,
minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan. Jalan di atau pusat perkotaan dengan penduduk lebih dari 100.000
selalu digolongkan dalam kelompok ini, jalan didaerah perkotaan dengan penduduk kurang dari 100.000 juga dikelompokkan dalam golongan ini jika
mempunyai perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus MKJI,1997:5-3.
13
E. Pengertian Arus Lalulintas
Arus lalulintas adalah jumlah kendaraan bermotor yang melalui titik pada jalan persatuan waktu, dinyatakan dalam kendjam Q
kend
, smpjam Q
smp
atau LHRT Lalulintas Harian Rata-rata Tahunan MKJI, 1997:1-7.
F. Jaringan Jalan
Menurut UU No.22 tahun 2009 Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem
jaringan primer dan sistem jaringan jalan sekunder, yaitu:
1. Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah ditingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul
jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.
2. Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan
dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat didalam kawasan perkotaan.
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalulintas umum, menurut
fungsinya dikelompokkan kedalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal,
dan jalan lingkungan, yaitu:
1. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
14
2. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
3. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
4. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan
rata-rata rendah. Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan
kedalam jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.
5. Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota propinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.
6. Jalan propinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupatenkota, atau antar ibukota kabupatenkota, dan jalan strategis
propinsi.
7. Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan
primer yang tidak termasuk pada jalan nasional dan propinsi yang menghubungkan ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan, antar ibukota
kecamatan, dengan pusat kegiatan lokal.
15
8. Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder
yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota serta menghubungkan antar pusat permukiman yang berada dalam kota.
9. Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan
danatau antar permukiman dalam desa, serta jalan lingkungan.
G. Hambatan Samping
Hambatan samping adalah dampak dari kinerja lalulintas dari aktivitas samping segmen jalan seperti pejalan kaki bobot 0,5, kendaraan
umumkendaraan lain berhenti bobot1 1,0, kendaraan masukkeluar sisi jalan bobot 0,7, dan kendaraan lambat bobot 0,4 MKJI,1997:5-39.
Untuk menentukan kelas hambatan samping SFC dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Kelas Hambat Samping
Kelas Hambat Samping SFC
Jumlah Berbobot Kejadian
Kondisi Khusus
Sangat rendah 100
Daerah permukiman jalan samping tersedia
Rendah 100-299
Daerah permukiman beberapa angkutan umum,dsb.
Sedang 300-499
Daerah industri beberapa toko disisi jalan
Tinggi 500-899
Daerah komersial aktifitas sisi jalan tinggi
Sangat tinggi 900
Daerah komersial dengan aktifitas pasar sisi jalan
Sumber: MKJI,1997.
H. Volume lalulintas
Volume lalulintas adalah jumlah kendaraan yang lewat dinyatakan dalam satuan mobil penumpang smp dengan dikalikan ekivalensi mobil
16
penumpang emp untuk masing-masing tipe kendaran tergantung pada tipe
jalan dan arus lalulintas total yang dinyatakan dalam kendjam.
MKJI, 1997:5-9. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 ; 5-12 definisi dari
satuan mobil penumpang smp adalah satuan untuk arus lalu lintas dimana arus berbagai tipe kendaraan diubah menjadi arus kendaraan ringan
termasuk mobil penumpang dengan menggunakan ekivalen mobil penumpang EMP. EMP didefinisikan sebagai faktor yang menunjukkan
berbagai tipe kendaraan dibandingkan kendaraan ringan sehubungan dengan pengaruh terhadap kecepatan kendaraan ringan dalam arus lalu lintas untuk
mobil penumpang dan kendaraan ringan yang sasisnya mirip, emp = 1,0. Besaran EMP untuk masing
– masing jenis kendaraan pada ruas jalan perkotaan, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Daftar Besaran Ekivalen Mobil Penumpang
Tipe jalan : Jalan satu arah dan jalan
terbagi
Arus Lalu lintas
per lajur kendjam
emp Kend.Besar
Sepeda Motor
Dua Jalur satu arah 21 dan empat lajur terbagi 42 D
1,3 0,4
≥ 1050 1,2
0,25 Tiga lajur satu arah 31 dan
enam lajur terbagi 62 D 1,3
0,4 ≥ 1100
1,2 0,25
Sumber : MKJI 1997
I. Kapasitas Jalan
Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimun melalui suatu titik dijalan yang dapat dipertahankan persatuan jam pada kondisi tertentu. Persamaan
dasar untuk mendapatkan kapasitas adalah sebagai berikut. MKJI,1997:5-50