62 tegangan pada base hilang logika low
“1” maka solenoid akan mati.
g. Push button sebagai unjuk kerja solenoid
Push button disini digunakan untuk memberi tegangan pada solenoid sebesar 5V, dimana fungsinya untuk melakukan ON dan
OFF terhadap kerja solenoid yang dihubungkan ke pin PD0 pada mikrokontroller. Saat posisi tombol ditekan maka akan diberikan
tegangan high “1” menuju pin PD0. Ketika tidak ada penekanan
tombol, maka dalam kondisi low “0” dan tidak ada tegangan
menuju pin digital “0”.
2. Unjuk kerja Magnetic Door Lock menggunakan Kode Pengaman
berbasis Mikrokontroler ATmega 328 a. Catu Daya Menggunakan IC Regulator
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja catu daya dan regulator yaitu dengan mengukur tegangan catu daya
dengan multimeter. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan tegangan yang tidak jauh berbeda dari tegangan keluaran yang
diinginkan. Tabel 9 merupakan pengamatan pengukuran pada catu daya meliputi data tegangan trafo dan regulator.
63 Tabel 9. Pengukuran tegangan pada catu daya menggunakan IC regulator
P Pengukuran dan pengamatan yang dilakukan meliputi
tegangan masukan pada kumparan primer trafo, bagian skunder, dan bagian masing-masing regulator. Pengukuran dilakukan sebanyak
tiga kali, kemudian hasil pengukuran dihitung rata-rata.
b. Komponen penampil LCD
Pada pengujian modul LCD dilakukan dengan menjalankan program yang di-upload ke dalam chip mikrokontroller. Pada
pengujian Modul LCD ini menggunakan chip mikrokontroler ATmega 328. Potongan kode program pengujian yang digunakan
seperti berikut ini:
include LiquidCrystal.h header library LCD ..........
LiquidCrystal LCD 1, 13, 12, 11, 10, 9; konfigurasi pin digital LCD ..........
void setup No
Pengukuran Data Volt
Rata-rata Volt
1 2
3
1 Transformator
Input AC 220
220 220
220 Output AC
15,9 16,00
16,00 15,97
2 LM 7812
Input DC 16,71
16,72 16,71 16,71
Output DC 11,89
11,89 11,90
11,89
3 LM 7805
Input DC 11,89
11,89 11,90
11,89 Output DC
4,92 4,93
4,93 4,93