PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012

Oleh

Nur Mustika Putri

Persaingan dalam dunia usaha merupakan faktor ekstern yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Namun, demi

mempertahankan keberadaannya, suatu perusahaan dapat melakukan upaya-upaya intern perusahaan. Upaya intern yang dapat dilakukan antara lain perusahaan dalam hal ini adalah pemanfaatan modal kerja perusahaan. Pada perusahaan otomotif terdapat teori yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh antara modal kerja terhadap profitabilitas. Permasalahannya adalah “ Apakah perputran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI)?”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui pengaruh modal kerja terhadap

profitabilitas. Penelitian ini meneliti variabel independen, yaitu preputaran modal kerja, dan variabel dependen yaitu profitabilitas. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian dilakukan pada 7 perusahan yang memiliki kriteria pengambilan sampel dari 12 perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Penelitian menganalisis hubungan antara perputaran modal kerja dengan profitabilitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perutaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Terbukti dengan adanya hasil analisis pada 7 perusahaan otomotif yang menjadi sampel penelitian penulis yang terdapat 35 perbandingan antara


(2)

perputaran modal kerja (WTC) dengan profitabilitas (ROA) .20 sampel (57,1%) menunjukkan perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas 15 sampel (42,8%) menunjukkan modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas . Kata Kunci: Modal Kerja dan Profitabilitas


(3)

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP

PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PERIODE 2008-2012

Oleh

Nur Mustika Putri

Skrpsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2014


(4)

(5)

(6)

(7)

Riwayat Hidup

Nur Mustika Putri, dilahirkan di Bandar Jaya, Lampung Tengah pada tanggal 1 Januari 1990, putri keempat dari empat bersaudara, Anugrah kasih sayang pasangan Bapak Munawir dan Ibu Shofiah. Nur Mustika Putri menikah dengan Jhoni Yunizar dan mempunyai seorang putri bernama Queensya Yunizar Rahman.

Penulis menyelesaikan Pendidikan Dasar di SDN 02 Bandar Jaya, Lampung Tengah, selesai tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama di MTSN 01 Poncowati, Lampung Tengah, selesai tahun 2004, Sekolah Menengah Atas di SMAN 01 Terbanggi Besar, Lampung Tengah selesai tahun 2007, dan Diploma III Keuangan dan Perbankan di Universitas Lampung, selesai tahun 2010.

Pada tahun 2011 penulis melanjutkan studinya Sarjananya di Universitas Lampung Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Manajemen dan mengambil konsentrasi Keuangan.


(8)

PERSEMBAHAN

Karena cinta, Laporan Akhir ini kuselesaikan, untuk cinta dan cinta Laporan Akhir ini kupersembahkan……….

Untuk Ayahanda dan Ibunda serta suami dan anak tersayang atas cinta, jirih payah dan do’anya yang ikhlas untuk keberhasilanku, untuk kakak-kakakku dan sahabat-sahabat kecilku yang telah memberikan warna-warni dalam episode-episode kehidupanku, keluarga besarku


(9)

KISAH SEORANG PENDOA

Ketika kumemohon kepada Allah kekuatan, Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat. Ketika kumohon kepada Allah kebijaksanaan, Allah memberikan masalah untuk kupecahkan. Ketika kumohon kepada Allah kesejahteraan, Allah memberiku akal untuk berfikir. Ketika kumohon kepada Allah keberanian, Allah memberiku kondisi bahaya untuk ku atasi. Ketika kumohon kepada Allah cinta, Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong. Ketika kumohon kepada Allah bantuan, Allah memberiku kesempatan.

Aku tidak pernah menerima apa yang aku pinta, tapi aku menerima apa yang aku butuhkan. DOAKU TERJAWAB SUDAH……!


(10)

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb.

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan dan ridho-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul :

“ PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012 “.

Penulisan skripsi adalah sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana (S.E) Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

Penulis banyak mendapat bimbingan dari, petunjuk dan saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Satria Bangsawan,S.E., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung dan sebagai dosen pembimbing akademik


(11)

3. Bapak M. Syatibi Ch, S.E. dan Bapak Ahmad Faisol, S.E., M.M selaku dosen pembimbing.

4. Seluruh Staff Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. 5. Ayahand,ibunda,bapak,mamah,suami,dan anak serta kakak-kakakku tercinta,

atas segala do’a dan pengorbanan yang tulus merupakan dorongan utama bagi penulis dalam menyelesaikan studi.

6. Rekan yang telah memberi dorongan dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini terutama Elia Novriyanti dan seluruh Mahasiswa S I Manajemen konsentrasi Keuangan angkatan 2007 Fakultas Ekonomi Universitas

Lampung.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini ini.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat.

Wassalammualaikum wr.wb.

Bandar Lampung, November 2014 Penulis


(12)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 11

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 11

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 11

1.4 Kerangka Pikir ... 12

1.5 Hipotesis Penelitian ... 14

II. LANDASAN TEORI ... 15

2.1 Tinjauan Teoritis ... 15

2.1.1 Pengertian Modal Kerja ... 15

2.1.2 Jenis – Jenis Modal Kerja ... 16

2.1.3 Fungsi Modal Kerja ... 17

2.1.4 Sumber Modal Kerja ... 18


(13)

2.1.6 Manajemen Modal Kerja ... 20

2.1.7 Pentingnya Modal Kerja ... 21

2.1.8 Perputaran Modal kerja ... 22

2.1.9 Profitabilitas... 23

2.1.10 ( Return On Asset ) ROA ... 24

2.1.11 Likuiditas ... 26

2.1.12 Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas .. 27

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 29

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Populasi Dan Sample Penelitian ... 31

3.3 Jenis Data ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional ... 33

3.6 Metode Analisis Data ... 34

3.6.1 Perkembangan WTC(Working Capital Turnover) ... 34

3.6.2 Perkembangan ROA (Return On Asset) ... 35

3.6.3 Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas .. 35

IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 36

4.1 Perkembangan WTC(Working Capital Turnover) ... 36

4.2 Perkembangan ROA (Return On Asset) ... 41

4.3 Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas ... 45

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 47


(14)

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1Perkembangan Modal kerja dan Profitabilitas Pada PT Astra

Internasional, Tbk ... 3

1.2Perkembangan Modal kerja dan Profitabilitas Pada PT Astra Otoparts, Tbk ... 4

1.3Perkembangan Modal kerja dan Profitabilitas Pada PT Gajah Tunggal, Tbk ... 5

1.4Perkembangan Modal kerja dan Profitabilitas Pada PT Goodyear Indonesia, Tbk ... 6

1.5Perkembangan Modal kerja dan Profitabilitas Pada PT Indo Kordsa, Tbk ... 6

1.6Perkembangan Modal kerja dan Profitabilitas Pada PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk ... 7

1.7Perkembangan Modal kerja dan Profitabilitas Pada PT Indospring, Tbk ... 8

1.8Kompilasi... 9

2.1Penelitian Terdahulu ... 29


(16)

4.1 WTC (Working Capital Turnover) PT Astra

Internasional, Tbk ... 36

4.2 WTC (Working Capital Turnover) PT Astra Otoparts, Tbk .. 37

4.3 WTC (Working Capital Turnover) PT Gajah Tunggal, Tbk . 37 4.4 WTC (Working Capital Turnover) PT Goodyear Indonesia, Tbk ... 38

4.5 WTC (Working Capital Turnover) PT Indo Kordsa, Tbk ... 39

4.6 WTC (Working Capital Turnover) PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk ... 40

4.7 WTC (Working Capital Turnover) Pada PT Indospring, Tbk 40 4.8 ROA (Return On Asset) PT AstraInternasional, Tbk ... 41

4.9 ROA (Return On Asset) PT Astra Otoparts, Tbk ... 42

4.10 ROA (Return On Asset) PT Gajah Tunggal, Tbk ... 42

4.11 ROA (Return On Asset) PT Goodyear Indonesia, Tbk ... 43

4.12 ROA (Return On Asset) PT Indo Kordsa, Tbk ... 44

4.13 ROA (Return On Asset) PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk ... 44

4.14 ROA (Return On Asset) PT Indospring, Tbk ... 45


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Variabel Penelitian


(19)

1

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat mempertahankan stabilitas perusahaan dan menjaga kelangsungan hidupnya dalam persaingan bisnis yang semakin ketat terutama bagi perusahaan yang go public di pasar modal.Persaingan dalam dunia usaha adalah faktor ekternyang tidak dapat dihindari dan tidak dapat dkendalikan oleh perusahaan. Namun, demi mempertahankan keberadaannya, suatu perusahaan dapat melakukan upaya – upaya interen perusahaan. Upaya intern yang dapat dilakukan antara lain dengan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Laba atau profitmenjadi tujuan utama perusahaan, baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa, maupun perusahaan manufaktur. Hal itu dapat diperoleh dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dengan baik dan efisien. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuannya yaitu berkembang (growth), bertahan hidup (going concern), tanggung jawab sosial (corporate social resposibility). Laba yang menjadi tujuan utama perusahaan dapat dicapai dengan menjual barang dan jasa. Semakin besar penjualan barang dan jasa, maka


(20)

2

laba yang dihasilkan perusahaan juga kan semakin besar. Kelangsungan hidup perusahaan (going concern) dipengaruhi oleh banyak hal antara lain profitabilitas perusahaan itu sendiri.

Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut Warren (2005:704) “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba secara efektif dan efisien dari aktivitas operasinya”. Ada beberapa ukuran yang dipakai untuk melihat kondisi profitabilitas suatu perusahaan, antara lain dengan menggunakan tingkat

pengembalian aktiva ( return on asset ) atau biasa disebut dengan ROA. ROA dapat dijadikan indikator untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan

memperoleh laba yang optimal dilihat dari posisi aktivanya. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian total aktiva setelah beban bunga dan pajak, semakin tinggi perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan semakin baik bagi perusahaan. Pentingnya profitabilitas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidak mampuan perusahaan mendapatkan laba yang maksimal untuk mendukung kegiatan operasinalnya.

Weston dan Brigham (1994), mengemukakan bahwa modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, seperti kas, sekuritas yangmudah

dipasarkan, piutang usaha dan persediaan. Sedangkan menurut Riyanto(2001), modal kerja adalah nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikanuang kas dan digunakan perusahaan untuk keperluan sehari-hari, misalnya untukmembayar gaji pegawai, pembelian bahan mentah, membayar ongkos angkutan,membayar hutang dan sebagainya.


(21)

3

Keefektifan penggunaan modal kerja dapat diukur dengan rasio perputaran modal kerja (working capital turnover). Rasio ini menunjukkan berapa kali dana yang tertanam dalam modal kerja berputaran dalam satu periode, atau jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh setiap rupiah modal kerja, dan jumlah penjualan tersebut otomatis berpengaruh terhadap profitabilitas (Munawir 2004: 240).

Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan semakin efektif penggunaan modal kerja yang berdampak pada meningkatnya profitabilitas perusahaan.

Efisiensi Modal Kerja adalah ketepatan cara(usaha dan kerja) dalam menjalankan sesuatu yang tidak membuang waktu,tenaga, biaya dan kegunaan berkaitan

penggunaan modal kerja yaitumengupayakan agar modal kerja yang tersedia tidak kelebihan dan tidak juga kekurangan. Dalam pengelolaan modal kerjaperlu

diperhatikan tiga elemen utama modal kerja, yaitu kas, piutang danpersediaan.

Pada penelitian ini penulis mengunakan perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI untuk dijadikan objek penelitian periode 2008 – 2012.

Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan modal kerja bersih dan profit pada PT Astra Internasional, Tbk periode Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012.

No. Tahun Modal Kerja (Rp Miliaran) Perkembangan (%) Profit (Rp Miliaran) Perkembangan (%)

1 2008 8.648 9.191

2 2009 9.860 0,14 10.040 0,09

3 2010 10.361 0,05 17.004 0,69

4 2011 16.896 0,63 21.077 0,24

5 2012 21.621 0,28 22.460 0,67

Rata-rata 0,28 0,42


(22)

4

Modal kerja bersih pada Tabel 1.1 mengalami perkembangan rata-rata sebesar 0,28%. Modal kerja bersih mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2011 sebesar 0,63% dan mengalami penurunan yang sinifikan pada Tahun 2010 sebesar 0,05%.

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh pada Tabel 1.1 profit mengalami perkembangan rata-rata sebesar 0,42%.profit mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2012 sebesar 0,67%serta mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2009 sebesar 0,09%.

Tabel 1.2 menunjukkan perkembangan modal kerja bersih dan profit pada PT Astra Otoparts, Tbk periode Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012.

No. Tahun Modal Kerja (Rp Miliaran) Perkembangan (%) Profit (Rp Miliaran) Perkembangan (%)

1 2008 990 566

2 2009 1.151 0,16 768 0,36

3 2010 948 -0,18 1.225 0,60

4 2011 672 -0,29 1.102 -0,10

5 2012 454 -0,32 1.136 0,03

Rata-rata -0,16 0,22

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Modal kerja bersih dalam hal ini harta lancar dikurangi hutang lancar mengalami perkembangan rata – rata sebesar -0,16% modal kerja bersih mengalami

peningkatan yang signifikan pada Tahun 2009 sebesar 0,16% dan mengalami penurunan yang signifikan sebesar -0,32% pada Tahun 2012.

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada Tabel 1.2 profit mengami perkembangan rata-rata sebesar 0,22%. Profit mengalami perkembangan yang


(23)

5

signifikan pada Tahun 2010 sebesar 0,60% serta mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2011 sebesar -0,10%.

Tabel 1.3 menunjukkan perkembangan modal kerja bersih dan profit pada PT Gajah Tunggal, Tbk periode Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012.

No. Tahun Modal Kerja (Rp Miliaran) Perkembangan (%) Profit (Rp Miliaran) Perkembangan (%)

1 2008 973 625

2 2009 1.558 0,60 905 0,45

3 2010 1.940 0,25 831 -0,08

4 2011 2.173 0,12 684 -0,18

5 2012 2.174 0,0005 1.132 0,65

Rata-rata 0,24 0,21

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Modal kerja bersih pada Tabel 1.3 mengalami perkembangan rata – rata sebesar 0,24%. Modal kerja bersih mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2009sebesar 0,60% dan mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2012 sebesar 0,0005%.

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh pada Tabel 1.3 profit mengalami perkembangan rata – rata sebesar 0,21%. Profit mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2012 sebesar 0,65%. Dan mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2011 sebesar -0,18%.

Tabel 1.4 menunjukkan perkembangan modal kerja bersih dan profit pada PT Goodyear Indonesia, Tbk periode Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012.


(24)

6

No. Tahun Modal Kerja (Rp Miliaran) Perkembangan (%) Profit (Rp Miliaran) Perkembangan (%)

1 2008 147 81

2 2009 -42 -1,29 121 0,49

3 2010 -107 1,55 23 -0,99

4 2011 -78 -0,27 13 -0,43

5 2012 -73 0,06 19 0,46

Rata-rata 0,01 -0,12

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Modal kerja bersih pada Tabel 1.4 mengalami perkembangan rata – rata sebesar 0,01%. Modal kerja bersih mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2010 sebesar 1,55% dan mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2009 sebesar -1,29%.

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh pada Tabel 1.4 profit mengalami perkembangan rata –rata sebesar -0,12%. Profit mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2009 sebesar 0,49% serta mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2010 sebesar -0,99%.

Tabel 1.5 menunjukkan perkembangan modal kerja bersih dan profit pada PT Indo Kordsa, Tbk periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

No. Tahun Modal Kerja (Rp Miliaran) Perkembangan (%) Profit (Rp Miliaran) Perkembangan (%)

1 2008 779 22

2 2009 466 -0,40 72 2,27

3 2010 545 0,17 134 0,86

4 2011 599 0,10 27 -0,80

5 2012 458 -0,24 225 7,3

Rata-rata -0,09 2,4


(25)

7

Modal kerja bersih pada Tabel 1.5 mengalami perkembangan rata – rata -0,09 %. Modal kerja bersih mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2010 sebesar 0,17% dan mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2009 sebesar -0,40%.

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh pada Tabel 1.5 profit mengalami perkembangan rata – rata sebesar 2,4%. Profit mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2012 sebesar 7,3% dan mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2011 sebesar -0,80%.

Tabel 1.6 menunjukkan perkembangan modal kerja bersih dan profit pada

PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk periode Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012.

No. Tahun Modal Kerja (Rp Miliaran) Perkembangan (%) Profit (Rp Miliaran) Perkembangan (%)

1 2008 -312 23

2 2009 -202 -0,35 117 4,09

3 2010 292 -2,45 508 3,34

4 2011 1.991 5,89 971 0,91

5 2012 1.850 -0,07 899 -0,07

Rata-rata 0,76 2,07

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Modal kerja bersih pada Tabel 1.6 mengalami perkembangan rata – rata 0,76 %. Modal kerja bersih mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2011 sebesar 5,89% dan mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2010 sebesar -2,45%.

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh pada Tabel 1.6 profit mengalami perkembangan rata – rata sebesar 2,07%. Profit mengalami peningkatan yang


(26)

8

signifikan pada Tahun 2009 sebesar 4,09% dan mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2012 sebesar -0,07%.

Tabel 1.7 menunjukkan perkembangan modal kerja bersih dan profit pada PT Indospring, Tbk periode Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012.

No. Tahun Modal Kerja (Rp Miliaran) Perkembangan (%) Profit (Rp Miliaran) Perkembangan (%)

1 2008 48 32

2 2009 88 0,83 59 0,84

3 2010 118 0,34 70 0,19

4 2011 464 2,93 120 0,71

5 2012 533 0,15 125 0,04

Rata-rata 1,06 0,45

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Modal kerja bersih pada Tabel 1.7 mengalami perkembangan rata – rata 1,06 %. Modal kerja bersih mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2011 sebesar 2,93% dan mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2009 sebesar 0,83%.

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh pada Tabel 1.6 profit mengalami perkembangan rata – rata sebesar 0,45%. Profit mengalami peningkatan yang signifikan pada Tahun 2009 sebesar 0,84% dan mengalami penurunan yang signifikan pada Tahun 2012 sebesar 0,04%.

Tabel 1.8 menunjukkan rata – rata presentase perkembangan modal kerja bersih dan profitabilitas pada perusahaan otomotif yang dijadikan semple dan terdaftar di BEI Periode 2008-2012.


(27)

9

No. Kode

Perusahaan

Rata - rata Perkembangan

Modal Kerja

Rata - rata

Perkembangan Profit

1 ASII 0,28 0,42

2 AUTO -0,16 0,22

3 GJTL 0,24 0,21

4 GDYR 0,20 -0,12

5 BRAM -0,09 2,4

6 IMAS 0,76 2,07

7 INDS 1,06 0,45

Sumber : ww.idx.co.id (data diolah)

Berdasarkan hasil data yang diolah pada Tabel 1.8 bahwa adanya indikasi hubungan antara pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan – perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI Periode 2008-2012. Dari data yang diperoleh juga dapat diketahui bahwa adanya kesamaan antara hasil perhitungan antara modal kerja terhadap profitabilitas dengan teori S.Munawir (1996:114) yang mengatakan bahwa adanya hubungan antara modal kerja terhadap profitabilitas, dimana modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini kan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang telah disia – siakan. Sebaliknya adanya ketidak cukupan ataupun miss manajement dalam modal kerja merupakan sebab utama dalam kegagalan suatu perusahaan. Bila perusahaan kekurangan modal kerja, maka besar kemungkinan perusahaan tidak mampu beroperasional seekonomis mungkin dan akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan tersebut.

Pada kenyataannya yang terjadi pada perusahaan – perusahaan ini, teori tersebut sesuai dengan data yang diperoleh dimana adanya pengaruh modal kerja terhadap


(28)

10

profitabilitas, sehingga penulis merasa perlu melakukan penelitian mengenai hubungan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2008–2012.

1.2Perumusan Masalahan

Modal kerja adalahinvestasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, seperti kas, sekuritas yangmudah dipasarkan, piutang usaha dan persediaan.Dalam

pengelolaan modal kerjaperlu diperhatikan tiga elemen utama modal kerja, yaitu kas, piutang danpersediaan. Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode teretentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode (Kasmir, 2011:182). Untuk mengukur rasio ini, kita membandingakan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata.

Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:

Perputaran Modal Kerja =

Penjualan Bersih

X 100% Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar

Profitabilitasadalahkemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba secara efektif dan efisien dari aktivitas operasinya”. Ada beberapa ukuran yang dipakai untuk melihat kondisi profitabilitas suatu perusahaan, antara lain dengan


(29)

11

dengan ROA. ROA dapat dijadikan indikator untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang optimal dilihat dari posisi aktivanya.

Return On Asset (ROA) dapat di hitungdenganmenggunakanrumussebagai berikut :

Pengembalian Tingkat Aktiva =

Laba Sebelum Pajak

X 100% Total Aktiva

Berdasarkan judul di atas, maka perumusan masalah yang diangkat oleh penulis dalam skripsi ini adalah “ Apakah Perputaran Modal Kerja Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 - 2012”.

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perputaran modal kerja berpengaruh atau tidak terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008 – 2012.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila suatu saat diminta pendapat atau diminta masukan mengenai pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabiltias pada perusahaan – perusahaan otomotif yang terdaftar di


(30)

12

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sebagai sarana penulis untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir dan sebagai sumbangan pemikiran untuk almamater tercinta,

2. Bagi perusahaan, sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi pihak peusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menjalankan aktivitasnya,

3. Sebagai bahan informasi, referensi, dan perbandingan, dan juga sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya mengenai pengaruh perputaran modal kerja pada perusahaan –perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.4Kerangka Pikir

Sawir (2005:129) mendefinisikan “ modal kerja sebagai keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari- hari”. Djarwanto (2001:88) konsep fungsional, “modal kerja adalah jumlah dana yan digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (current income) yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut”. Antara penjualan dan modal kerja terdapat hubungan yang erat. Bila volume penjualan naik, investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkatkan modal kerja.

Keefektifan penggunaan modal kerja dapat diukur dengan rasio perputaran modal kerja (working capital turnover). Rasio ini menunjukkan berapa kali dana yang


(31)

13

tertanam dalam modal kerja berputar dalam satu periode, atau jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh setiap rupiah modal kerja, dan jumlah penjualan tersebut otomatis berpengaruh terhadap profitabilitas. Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan semakin efektif penggunaan modal kerja yang berdampak pada meningkatnya profitabilitas perusahaan.

Atas dasar tersebut maka dibuatlah kerangka konseptual penelitian.Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan sutu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel-variabel penelitian. Yaitu variabel dependen dan fariabel independen. Kerangka konseptual mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan masalah. Kerangka konseptual dalam penelitaian ini, yaitu :

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Keterangan :

X : Modal Kerja (variabel Independen)

Y : Profitabilitas (variabel dependen) Modal Kerja

(X)

Profitabilitas (Y)


(32)

14

1.5Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian dan latar belakang, permasalahan, dan kerangka pemikiran hipotesis yang dirumuskan adalah :

Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2012.


(33)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian Modal Kerja

Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari penertian modal kerja menurut beberapa ahli, antara lain :

a. Menurut Sawir (2005:129) “modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan , atau dapat dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operaional sehari –hari”.

b. Menurut Burton A.Kolb (1983) dalam Sawir (2005:129) menyatakan “ modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek atau lancar, termasuk di dalamnya kas, sekuritas, piutang, persediaan, dan dalam beberapa perusahaan, biaya dibayar di muka”.

c. Menurut Riyanto (2001:57) terdapat tiga konsep pengertian modal kerja, yaitu :

1. Konsep kuantitatif. Konsep ini berdasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalm unsur-unsur aktiva lancar , dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula


(34)

atau aktiva dimana dana yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan demikian, Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari aktiva lancar, atau sering juga disebut sebagai modal kerja kotor (gross working capital).

2. Konsep kualitasif. Modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar – benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa menggagu likuditasnya, atau disebut sebagai modal kerja bersih (net working capital).

3. Konsep fungsional. Konsep ini bedasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Pada

dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilka laba periode ini (current income) ada sebagian dana yang digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang.

Berdasarkan berbagai pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam harta jangka pendek atau aktiva lancar.

2.1.2 Jenis – Jenis Modal Kerja

Modal kerja dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut :

a. Modal Kerja Permanen (permanent working capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk menjalankan fungsinya. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam :


(35)

1. Modal kerja primer, yaitu modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya,

2. Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.

b. Modal kerja variabel (variabel working capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya beruah – ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibendakan menjadi 3 diantaranya :

1. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim,

2. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjuktur,

3. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya karena adanya pemogokan buruh, banjir, dan perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).

Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin operasi dari

perusahaan secara efisen dan ekonomis. Apabila modal kerja terlau besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga terjadi dana menggagur, tetapi jika jumlah modal kerja terlalu kecil atau kurang, maka

perusahaan akan kurang mampu memenuhi permintaan pelanggan.

2.1.3 Fungsi Modal Kerja


(36)

a. Modal kerja menampung kemungkinan akibat buruk yang ditimbulkan karena penurunan nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang diragukan dan yang tidak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan, b. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar

semua utang lancar tepat pada waktunya,

c. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan “credit standing” perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga misalnya bank dan para kreditor akan kelayakan untuk memelihara kredit.

2.1.4 Sumber Modal Kerja

Apabila modal kerja lebih besar dari pada penggunaan, berarti ada kenaikan modal kerja. Sebaliknya apabila penggunaan lebih kecil berarti ada penurunan modal kerja. Sumber-sumber mdal kerja yang kan menambah modal kerja adalah :

a. Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan modal saham,

b. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,

c. Adanya penambahan uang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi atau uang jangka panjang lainnya.

Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunya modal kerja adalah sebagai berikut :

a. Berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan,


(37)

b. Pembayaran utang-utang jangka panjang,

c. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja

Penentuan modal kerja yang dianggap cukup bagi suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :

a. Sifat dan tipe perusahaan. Modal kerja dari suatu perusahaan relatif lebih kecil dari pada kebutuhan modal kerja perusahaan industri. Perusahaan jasa biasanya memiliki atau harus menginvestasikan modal nya sebagian besar pada aktiva tetap yang digunakan untuk memberikan pelayanan atau jasanya kepada masyarakat. Sebaliknya perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup besar dalam kativa lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam operasinya sehari–hari. Perusahaan yang

memproduksi barang membutuhkan modal kerja relatif lebih besar dari pada perusahaan dagang,

b. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang tersebut, maka akan semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan, c. Syarat pembelian barang atau modal dagangan, jika syarat kredit yang

diterima pada waktu pembelian menguntungkan, semakin sedikit uang kas yang harus disediakan untuk diinvestasikan dalam persediaan barang ataupun barang dagangan,


(38)

d. Syarat penjualan, semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang,

e. Tingkat perputaran persediaan, semakin tinggi tingkat perputaran persediaaan maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin rendah.

2.1.6 Manajemen Modal Kerja

Menurut Sawir (2005 ;133) “ Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar sehingga diperoleh modal kerja netto yang layak dan menjamin tingkat profitabulitas perusahaan.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah :

a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut, b. Meminimalkan biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva

lancar,

c. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber hutang, sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangan ketika jatuh tempo.


(39)

2.1.7 Pentingnya Modal Kerja

Penendalian modal kerja yag tepat akan menjamin kontinuitas operasi dari perusahaan secara efisien dan ekonomis. Bilamana modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga mengakibatkan dana menggagur (idle fund), karena sebenarnya dana tersebut dapat digunakan untuk keperluan lain dalam rangka meningkatkan laba. Perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan produksinya, maka besar kemungkinan nya akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat waktunya dan akan mengalami masalah likuiditas.

Modal kerja yang harus tersedia dalam perusahaan harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran – pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-sehari. Modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan antara lain :

a. Melindungi perusahaan terhadap kerisis modal kerja karena turunannya nilai dari aktiva lancar,

b. Memungkinkan untuk membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya,

c. Menjamin dimilikinya credit standing perusahaan dan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat mengahadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi,


(40)

d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya,

e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberi syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para pelanggannya,

f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang maupun jasa yang dibutuhkan.

2.1.8 Perputaran Modal Kerja

Antara penjualan dan modal kerja terdapat hubungan yang erat, bila volume penjualan naik investasi persediaan dan piutang juga meningkat, ini juga meningkatkan modal kerja. Untuk menguji efisiensi penggunaan modal kerja penganalisa dapat menggunakan perputaran modal kerja (Working Capital

Turnover).Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode teretentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode .

Untuk mengukur rasio ini, kita membandingakan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata.

Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut :

Perputaran Modal Kerja =

Penjualan Bersih

X 100% Aktiva Lacar – Kewajiban Lancar


(41)

Jika rasio perputaran modal kerja tinggi akan mengindikasikan likuiditas yang rendah untuk mendukung operasional, sedangkan jika rasio ini rendah

menunjukkan likuiditas yang tinggi. Perputaran modal kerja ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan netto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja. Dari hubungan antara penjualan netto dengan modal kerja tersebut dapat dikutahui juga apakah perusahaan berkerja dengan modal kerja yang tinggi atau berkerja dengan modal kerja yang rendah. Perputaran modal kerja yang tinggi diakibatkan rendah modal kerja yang ditanam dalam persediaan dan piutang atau dapat juga

menggambarkan tidak tersedianya modal kerja yang cukup dan adanya perputaran persediaan dan piutang yang tinggi, perputaran modal kerja yang rendah dapat disebabkan karena besarnya modal kerja netto, rendahnya tingkat perputaran persediaan dan piutang atau tingginya saldo kas dan investasi modal kerja dalam bentuk surat-surat berharga.

2.1.9 Profitabilitas

Menurut Greuning (2005;29) “profitabilitas adalah suatu indikasi atas bagaimana margin laba suatu perusahaan berhubungan dengan jumlah penjualan, modal rata - rata dan ekuitas saham biasa rata-rata”.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan yaitu :


(42)

a. Gross profit margin (GPM). Pengukuran ini adalah presentase dari setiap hasil penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan, semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik.

b. Opening profit margin (OPM). Pengukuran ini adalah ukuran presentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak.

c. Net profit margin (NPM). Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur presentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak.

d. Return on assets (ROA). Pengukuran ini adalah ukuran keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dan aktiva yang tersedia.

e. Return on equity (ROE). Pengukuran ini adalah ukuran pengembalian yang diperoleh pemilik atas investasi di perusahaan.

2.1.10 Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam menganalisa laporan keuangan atas laporan kinerja keuangan perusahaan. Pengertian ROA menurut beberapa ahli yaitu :

a. Menurut Hanafi (2000;83) “ Return On Asset adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dimilki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya – biaya untuk menandai asset tersebut”.

b. Menurut Jumingan (2006;141) “ Ratio Operating Income dengan Operating asset menunjukkan laba yang diperoleh dari investasi modal dalam aktiva


(43)

tanpa mengandalkan dari sumber mana modal tersebut berasal ( keseluruhan modal)”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Return On Asset adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. ROA menunjukkan

keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh aktivanya untuk memperoleh pendapatan. Beasly (2009;297) merumuskan formula untuk menghitung pengembalian tingkat aktiva / Return On Asset (ROA) sebagai berikut :

Pengembalian Tingkat Aktiva =

Laba Sebelum Pajak

X 100% Total Aktiva

ROA dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang optimal dilihat dari sisi aktivanya Menurut Waren (2005;63) “ aktiva (assets) adalah sumber daya yang dimiliki entitas bisnis atau usaha, sumber daya ini dapat berbentuk fisik ataupun hak yang mempunyai nilai ekonomis”. Contoh aktiva adalah kas, piutang, perlengkapan, beban dibayar dimuka, bangunan, peralatan, tanah, dan hak paten. Aktiva disajikan dalam beberapa kelompok yaitu :

a. Aktiva lancar, b. Aktiva tetap,

c. Aktiva tidak berwujud, d. Aktiva lain-lain.


(44)

2.1.11 Likuiditas

Likuiditas Merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne :”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :

a. Current Ratio ( Rasio Lancar)

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :

Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar

b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan Hutang Lancar


(45)

c. Cash Ratio ( Rasio Lambat)

d. Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :

Cash Ratio = Cash + Efek Hutang Lancar

2.1.12 Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Pengelolaan modal kerja sangat penting karena menyangkut penetapan kebijakan modal kerja maupun pelaksanaan kebijakan modal kerja tersebut dalam operasi sehari- hari. Manajemen modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar dan hutang lancar terutama mengenai bagaimana menggunakan dan komposisi keduanya akan mempengaruhi resiko. Modal kerja dipergunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja terdiri dari empat komponen utama yaitu kas, surat berharga, persediaan dan piutang usaha, dimana komponen-komponen tersebut akan menjamin kontinuitas dan likuiditas perusahaan. Dengan adanya modal kerja yang cukup akan

menguntungkan perusahaan karena perusahaan akan dapat memproduksi barang – barang pada saat dipesan daripada harus meramalkan permintaan dan menumpuk banyak persediaan yang dikelola oleh perusahaan, sehingga operasi perusahaan akan berjalan dengan ekonomis dan efisien. Dari hasil penjualan yang tinggi perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang semakin meningkat, dimana salah satu tujuan didiriannya perusahaan adalah untuk mencapai hasil penjualan yang tinggi dengan tingkat keuntungan yang semakin meningkat. Jumlah


(46)

keuntungan yang diperoleh secara teratur merupakan salah satu faktor yang penting untuk menilai profitabilitas.

Pada dasarnya setiap dana yang digunakan oleh perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Konsep ini sering disebut sebagai konsep fungsionil yaitu konsep yang berdasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan (Bambang Riyanto, 1995;52), dari pendapatan tersebut akan diperoleh suatu keuntungan, dimana keuntungan yang diperoleh setiap periode akuntansi merupakan faktor yang penting dalam menilai profitabilias.

Suatu perusahaan dikatakan rendabel apabila perusahaan tersebut dapat beroperasi secara stabil dalam waktu yang panjang. Profitabilitas bagi perusahaan adalah kemampuan menggunakan modal kerja secara efisien dan memperoleh laba yang besar sehingga perusahaan tidak akan mengalami kesulitan mengembalikan hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutangnjangka panjang. Modal kerja merupakan aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kondisi modal kerja yang berlebihan akan menurunkan tingkat efisiensi perusahaan karena banyak dana yang mengganggur. Sebaliknya jika kekurangan modal kerja akan dapat mengganggu kelancaran aktifitas usaha perusahaan, hal ini kan mengurangi laba atau tingkat profitabilitas. Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi juga diharapkan terjadi dalam waktu yang relatif pendek. Sehingga modal kerja yang ditanamkan dalam perusahaan akan cepat kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja berarti


(47)

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1 Eni

Setyawati (2001) Pengaruh Perputaran Modal kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

V. Independen : Perputaran Modal Kerja 1. Perputaran Modal Kerja secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Profitabilitas. V. Dependen :

Profitabilitas

2 Juni Siswanto (2010)

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

V. Independen : Perputaran Modal Kerja 1. Perputaran Modal Kerja secara Parsial Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap ROA. V. Dependen :

ROA

Sumber : Hasil Olahan Peneliti,2013

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Eni Setyawati (2001) mengenai hubungan antara perubahan modal kerja dengan perubahan profitabilitas pada perusahaan manufaktur go publik di bursa efek indonesia (BEI) dan penelitian oleh Siswanto (2010) yang berjudul „ Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset(ROA) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Dimana hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eni Setyawati (2001) menyatakan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dan hasil


(48)

penelitian yang dilakukan oleh Siswanto (2010) bahwa perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa terjadi ketidak konsistenan hasil penelitian maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh modal kerja sebagai variabel independen terhadap

profitabilitas sebagai variabel dependen dengan menggunakan Perusahaan Otomotif yang menjadi objek penelitian dan dalam periode Tahun 2008-2012.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham,Eugene F.and Joul F.Houston 2006. Fundamental Of Financial

Management,Dasar - Dasar Manajemen, buku satu,edisi sepuluh,alih bahasa oleh Ali Akbar Yulianto,PT Salemba Empat,Jakarta.

Julkarnain, 2012. Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011,Skripsi,Jurusan Akuntansi,Universitas Maritim Jaya Ali Haji. Kasmir,2011. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Rajawali Pers, Jakarta.

Priyatno, Duwi, 2013. Analisis Korelasi, regresi, dan Multivariate dengan SPSS, Cetakan I, Gava Media, Jogjakarta.

Putra, Lutfi Jaya, 2010.”Pengaruh Perputaran Modal Karja Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus : Pt Indofut Sukses Makmur Tbk)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.


(50)

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Kedelapan, CV Alfabeta, Bandung.


(1)

c. Cash Ratio ( Rasio Lambat)

d. Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :

Cash Ratio = Cash + Efek Hutang Lancar

2.1.12 Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Pengelolaan modal kerja sangat penting karena menyangkut penetapan kebijakan modal kerja maupun pelaksanaan kebijakan modal kerja tersebut dalam operasi sehari- hari. Manajemen modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar dan hutang lancar terutama mengenai bagaimana menggunakan dan komposisi keduanya akan mempengaruhi resiko. Modal kerja dipergunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja terdiri dari empat komponen utama yaitu kas, surat berharga, persediaan dan piutang usaha, dimana komponen-komponen tersebut akan menjamin kontinuitas dan likuiditas perusahaan. Dengan adanya modal kerja yang cukup akan

menguntungkan perusahaan karena perusahaan akan dapat memproduksi barang – barang pada saat dipesan daripada harus meramalkan permintaan dan menumpuk banyak persediaan yang dikelola oleh perusahaan, sehingga operasi perusahaan akan berjalan dengan ekonomis dan efisien. Dari hasil penjualan yang tinggi perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang semakin meningkat, dimana salah satu tujuan didiriannya perusahaan adalah untuk mencapai hasil penjualan yang tinggi dengan tingkat keuntungan yang semakin meningkat. Jumlah


(2)

keuntungan yang diperoleh secara teratur merupakan salah satu faktor yang penting untuk menilai profitabilitas.

Pada dasarnya setiap dana yang digunakan oleh perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Konsep ini sering disebut sebagai konsep fungsionil yaitu konsep yang berdasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan (Bambang Riyanto, 1995;52), dari pendapatan tersebut akan diperoleh suatu keuntungan, dimana keuntungan yang diperoleh setiap periode akuntansi merupakan faktor yang penting dalam menilai profitabilias.

Suatu perusahaan dikatakan rendabel apabila perusahaan tersebut dapat beroperasi secara stabil dalam waktu yang panjang. Profitabilitas bagi perusahaan adalah kemampuan menggunakan modal kerja secara efisien dan memperoleh laba yang besar sehingga perusahaan tidak akan mengalami kesulitan mengembalikan hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutangnjangka panjang. Modal kerja merupakan aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kondisi modal kerja yang berlebihan akan menurunkan tingkat efisiensi perusahaan karena banyak dana yang mengganggur. Sebaliknya jika kekurangan modal kerja akan dapat mengganggu kelancaran aktifitas usaha perusahaan, hal ini kan mengurangi laba atau tingkat profitabilitas. Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi juga diharapkan terjadi dalam waktu yang relatif pendek. Sehingga modal kerja yang ditanamkan dalam perusahaan akan cepat kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja berarti


(3)

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1 Eni

Setyawati (2001) Pengaruh Perputaran Modal kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

V. Independen : Perputaran Modal Kerja 1. Perputaran Modal Kerja secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Profitabilitas. V. Dependen :

Profitabilitas

2 Juni Siswanto (2010)

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

V. Independen : Perputaran Modal Kerja 1. Perputaran Modal Kerja secara Parsial Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap ROA. V. Dependen :

ROA

Sumber : Hasil Olahan Peneliti,2013

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Eni Setyawati (2001) mengenai hubungan antara perubahan modal kerja dengan perubahan profitabilitas pada perusahaan manufaktur go publik di bursa efek indonesia (BEI) dan penelitian oleh Siswanto (2010) yang berjudul „ Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset(ROA) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Dimana hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eni Setyawati (2001) menyatakan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dan hasil


(4)

penelitian yang dilakukan oleh Siswanto (2010) bahwa perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa terjadi ketidak konsistenan hasil penelitian maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh modal kerja sebagai variabel independen terhadap

profitabilitas sebagai variabel dependen dengan menggunakan Perusahaan Otomotif yang menjadi objek penelitian dan dalam periode Tahun 2008-2012.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham,Eugene F.and Joul F.Houston 2006. Fundamental Of Financial

Management,Dasar - Dasar Manajemen, buku satu,edisi sepuluh,alih bahasa oleh Ali Akbar Yulianto,PT Salemba Empat,Jakarta.

Julkarnain, 2012. Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011,Skripsi,Jurusan Akuntansi,Universitas Maritim Jaya Ali Haji. Kasmir,2011. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Rajawali Pers, Jakarta.

Priyatno, Duwi, 2013. Analisis Korelasi, regresi, dan Multivariate dengan SPSS, Cetakan I, Gava Media, Jogjakarta.

Putra, Lutfi Jaya, 2010.”Pengaruh Perputaran Modal Karja Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus : Pt Indofut Sukses Makmur Tbk)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.


(6)

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Kedelapan, CV Alfabeta, Bandung.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

15 124 113

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 122 114

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 78 93

Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 52 78

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 14 21

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) (Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2013)

0 9 62

Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Solvabilitas Terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 1

Pengaruh Struktur Modal Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

4 44 128

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012

0 14 57

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008 -2012 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17