PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

(1)

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI PERKEBUNAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh: Usisa Ala Taqwa 201210160311539

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI PERKEBUNAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh: Usisa Ala Taqwa 201210160311539

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

(4)

(5)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Industri Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi pengaruh variabel independen (perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan) terhadap variabel dependen (profitabilitas yang diukur dengan Return on Asset).

Peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Drs. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Marsudi, M.Si. selaku Ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dr. Widayat, M.M. dan Dra. Dewi Nurjannah, M.M. selaku Pembimbing Skripsi.

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan motivasi dan nasihat.

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, sehingga saran dan kritik yang berguna akan sangat peneliti hargai untuk


(6)

i

perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Akhir kata Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 26 Maret 2016


(7)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ...1

B. Rumusan penelitian ...6

C.Batasan Penelitian ...7

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Penelitian Terdahulu ...9

B. Tinjauan Teori ...9

C.Kerangka Pikir ...25

D.Hipotesis ...26

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian ...28


(8)

i

B. Definisi Operasional Variabel ...28

C.Populasi dan Sampel ...30

D.Jenis Data dan Sumber Data ...31

E. Teknik Pengumpulan Data ...31

F. Teknik Analisis Data ...32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...40

B. Hasil Analisis Data ...43

C.Pembahasan Hasil Penelitian ...55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ...58

B. Saran ...58

DAFTAR PUSTAKA ...60


(9)

i

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Tabel 1.1 Data Modal Kerja dan Penjualan Industri Perkebunan ...6

2. Tabel 4.1 Nama Perusahaan Populasi Penelitian ...40

3. Tabel 4.2 Nama Perusahaan Sampel Penelitian ...41

4. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ...42

5. Tabel 4.4 Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test ...43

6. Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ...45

7. Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Stepwize ...46

8. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas ...48

9. Tabel 4.8 Hasil Analisis untuk Uji F ...51

10. Tabel 4.9 Hasil Analisis untuk Uji t ...53


(10)

i

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Gambar 2.1 Kerangka Pikir ...26

2. Gambar 3.1 Kurva Uji F ...37

3. Gambar 3.2 Kurva Uji t ...38

4. Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas ...50

5. Gambar 4.2 Kurva Hasil Uji F ...52

6. Gambar 4.3 Kurva Hasil Uji t Perputaran Kas...54


(11)

i

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Lampiran 1 Pulling Data ...62

2. Lampiran 2 Statistik Deskriptif ...64

3. Lampiran 2 Uji Normalitas Data ...64

4. Lampiran 3 Hasil analisis Regresi Linier Berganda ...65

5. Lampiran 4 Hasil analisis Regresi Linier Berganda Model Stepwise ...66

6. Lampiran 4 Hasil Uji t ...66

7. Lampiran 4 Hasil Uji Multikolinieritas ...66

8. Lampiran 4 Hasil Uji autokorelasi ...66

9. Lampiran 5 Hasil Uji Heterokedastisitas ...67

10. Lampiran 6 Hasil uji F ...68

11. Lampiran 7 F Tabel ...69


(12)

i

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal. 2005. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan Kelima. UMM PRESS. Malang

Brigham, E. F. dan Houston, J. F. 2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.

Deni, Irman. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Empat. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Edisi 5. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Hanafi, Mamduh. M. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi 1. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

Hanafi, Mamduh. M. dan Halim, Abdul. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Horne, J. C. V. dan Wachowicz, J. M. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 13. Salemba Empat. Jakarta.

Kamaruddin, Ahmad. 2005. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi 2. Rineka Cipta. Jakarta.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi 1. Kencana. Jakarta. Manullang, M. dan Sinaga, D. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan. ANDI

Yogyakarta. Yogyakarta.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Liberty Yogyakarta. Yogyakarta

Noratika, Dewi. 2014. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013

Putra, L.J. 2013. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus: PT Indofood Sukses MakmurTbk).


(13)

i

Raharjaputra, Hendra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta

Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Empat. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

Santoso. 2002. Metode Statistika. Edisi Keenam. Penerbit Tarsito. Bandung. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. BPFE

Yogyakarta. Yogyakarta.

Singarimbun, Masri. dan Effendi, Sofian. 2011. Metode Penelitian Survei. Pustaka LP3ES. Jakarta.

Sufiana, Nina. dan Purnawati, Ni Ketut. 2013. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Food and Baverages. Vol. 2. Nomor. 4. Februari 2014. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

http://www.sawitindonesia.com/kinerja/kiprah-fp2sb-dalam-pembangunan-perkebunan-strategis-berkelanjutan. (Diaksespadatanggal 11 Januari 2016)

http://market.bisnis.com/read/20141103/192/269781/kinerja-emiten-perkebunan-keuntungan-bersih-14-emiten-kebun-menggunung (Diaksespadatanggal 11 Januari 2016)


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Persaingan dunia usaha merupakan faktor eksternal yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, namun demi mempertahankan keberadaanya, suatu perusahaan dapat melakukan upaya-upaya melalui upaya-upaya internal perusahaan. Upaya internal tersebut dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Adanya pemanfaatan sumberdaya perusahaan dengan baik dan efisien, maka keuntungan yang menjadi tujuan perusahaan dapat diperoleh. Tanpa keuntungan yang diperoleh, perusahaan tidak dapat berkembang (growth), bertahan hidup (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate sosial responsibility).

Cara lain yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yaitu meningkatkan penjualan, efisiensi biaya dan pengoptimalan aset perusahaan baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Profitabilitas memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen dalam menghasilkan laba dari penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir, 2010:115).

Profitabilitas dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai kinerja perusahaan. Informasi mengenai tinggi rendahnya profitabilitas, dapat digunakan untuk bahan pertimbangan bagi investor dan kreditur. Manajer harus


(15)

2

memperhatikan faktor-faktor yang memiliki pengaruh penting terhadap profitabilitas. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, salah satunya yaitu aktiva lancar yang sering disebut dengan modal kerja. Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek (Kasmir, 2010:210). Pengelolaan modal kerja begitu penting untuk perusahaan skala kecil maupun menengah dalam meningkatkan profitabilitas.

Modal kerja harus dikelola secara efektif dan efisien agar menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Perusahaan menggunakan modal kerja untuk membiayai kegiatan operasionalnya sehari-hari. Modal kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan diharapkan mampu kembali dalam jangka waktu pendek melalui penjualan. Besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan dapat ditentukan melalui metode perputaran modal kerja. Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri seperti kas, piutang dan persediaan.

Kas merupakan komponen modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya (Riyanto, 2011:94). Semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas yang berlebihan, berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan kelebihan investasi dalam kas. Makin tinggi tingkat perputaran kas berarti makin cepat


(16)

3

kembalinya kas masuk pada perusahaan, dengan demikian kas dapat digunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional, sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan.

Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar. Piutang terjadi karena perusahaan yang awalnya menjual produknya secara tunai, karena ingin meningkatkan penjualannya, akhirnya diubah menjadi secara kredit. Perputaran piutang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang dalam satu periode, atau berapa kali dana yang tertanam dalam piutang berputar. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang berarti modal kerja yang tertanam dalam piutang semakin rendah, sebaliknya

jika semakin rendah, maka terdapat over investment dalam piutang (Kasmir,

2010: 114)

Persediaan juga merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan berarti semakin pendek tingkat dana dalam persediaan hingga dibutuhkan dana yang relatif kecil yang berpengaruh terhadap kenaikan laba, sebaliknya semakin rendah tingkat perputarannya berarti semakin panjang terikatnya dana dalam persediaan, sehingga menimbulkan banyak kerugian akibat dana yang tertanam dalam persediaan besar (Gitosudarmo dan Basri, 2002:93). Perputaran persediaan yang cepat mengindikasi stok persediaan lebih produktif dan tingkat pengembalian investasi tinggi, karena persediaan merupakan faktor yang menentukan kelancaran operasional perusahaan.


(17)

4

Return On Asset (ROA) merupakan kinerja keuangan yang digunakan

perusahaan untuk mengetahui tingkat efektivitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan yang pada akhirnya dapat diketahui besarnya kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Return On Asset (ROA)

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dengan penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan yang dimiliki (Abdullah, 2005: 57). ROA dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan keamanan bagi para investor atas dana yang telah tertanam di perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sufiana dan Purnawati (2013),

ditemukan bahwa perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran

persediaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas, sedangkan analisis secara parsial perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian Noratika (2014), ditemukan bahwa perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan analisis secara parsial perputaran modal kerja dan perputaran kas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran piutang dan perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.


(18)

5

Sektor perkebunan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Secara keseluruhan, areal perkebunan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Beberapa komoditas perkebunan yang dipandang mempunyai nilai penting dan strategis di Indonesia adalah karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, kakao, teh, dan tebu. Kelapa sawit, karet dan kopi tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya dengan laju pertumbuhan di atas angka 5% per tahun. (www.sawitindonesia.com)

Harga komoditas sektor perkebunan masih belum mulai terdongkrak meskipun kurs rupiah mulai melemah, akan tetapi menjadi keuntungan dengan penghasilan dalam bentuk dolar dengan operasional dalam rupiah. Pada tahun 2014, Keuntungan bersih 14 emiten perkebunan mulai menggunung pada triwulan III/2014 dengan membukukan pendapatan rata-rata 55,76% secara tahunan, sedangkan satu emiten tercatat harus menaguk kemerosotan kinerja laba bersih. (www.marketbisnis.com)

Pernyataan tersebut berbeda dangan fenomena yang terjadi pada laporan keuangan industri perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa peningkatan keuntungan industri perkebunan tidak diimbangi dengan peningkatan modal kerja jika dibandingkan dengan penjualannya. Diketahui bahwa, modal kerja industri perkebunan pada tahun 2009 sampai 2013 selalu mengalami penurunan, sedangkan penjualan pada tahun tersebut mengalami fluktuasi. Tahun 2014 modal kerja kembali meningkat dari tahun 2013 yaitu sebesar 9%, begitu juga dengan penjualan meningkat 26% dari tahun 2013.


(19)

6

Pada tahun 2011 penjualan meningkat dari tahun 2010 sebesar 34% akan tetapi peningkatan penjualan tidak didukung oleh peningkatan modal kerja. Modal kerja pada tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun 2010 yaitu sebesar 39%. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Data Modal Kerja dan Penjualan Industri Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2014

Tahun Modal Kerja

(Jutaan Rupiah) Penjualan (Jutaan Rupiah) Persentase Perubahan Modal Kerja (%) Persentase Perubahan Penjualan (%)

2009 Rp7.501.476 Rp20.118.236 - -

2010 Rp11.331.181 Rp22.406.862 51% 11%

2011 Rp15.735.048 Rp30.068.334 39% 34%

2012 Rp16.988.948 Rp28.960.206 7% -4%

2013 Rp14.658.792 Rp27.548.700 -14% -5%

2014 Rp15.968.356 Rp34.930.919 9% 26%

Sumber: www.idx.co.id (diolah)

Perbedaan hasil penelitian terdahulu dan peningkatan penjualan yang tidak didukung dengan peningkatan modal kerja bertolak belakang dengan teori bahwa apabila modal kerja meningkat, maka penjualan juga akan meningkat begitu juga sebaliknya, hal tersebut merupakan masalah yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.

B.Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:


(20)

7

1. Apakah perputaran modal kerja yang meliputi perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan?

2. Variabel modal kerja manakah yang paling berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan?

C.Batasan Penelitian

Untuk memfokuskan masalah dalam penelitian ini diperlukan batasan masalah, adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan industri perkebunan yang masih aktif dari tahun 2009 sampai tahun 2014.

2. Periode penelitian yang dilakukan adalah tahun 2009 sampai 2014.

3. Variabel modal kerja dalam penelitian ini yaitu perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA).

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui pengaruh perputaran modal kerja yang terdiri dari perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan.

b. Mengetahui variabel modal kerja yang paling berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.


(21)

8

2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tolak ukur kinerja perusahaan dalam masalah pengelolaan modal kerja untuk menjadi masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan usahanya serta meningkatkan profitabilitas perusahaan agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya.

b. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan mengukur modal kerja perusahaan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini sebagai saran pengembangan dan pengaplikasian ilmu yang sudah didapatkan, sehingga hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran pada penelitian selanjutnya terutama dalam peningkatan profitabilitas perusahaan pada industri perkebunan.


(1)

kembalinya kas masuk pada perusahaan, dengan demikian kas dapat digunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional, sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan.

Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar. Piutang terjadi karena perusahaan yang awalnya menjual produknya secara tunai, karena ingin meningkatkan penjualannya, akhirnya diubah menjadi secara kredit. Perputaran piutang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang dalam satu periode, atau berapa kali dana yang tertanam dalam piutang berputar. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang berarti modal kerja yang tertanam dalam piutang semakin rendah, sebaliknya jika semakin rendah, maka terdapat over investment dalam piutang (Kasmir, 2010: 114)

Persediaan juga merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan berarti semakin pendek tingkat dana dalam persediaan hingga dibutuhkan dana yang relatif kecil yang berpengaruh terhadap kenaikan laba, sebaliknya semakin rendah tingkat perputarannya berarti semakin panjang terikatnya dana dalam persediaan, sehingga menimbulkan banyak kerugian akibat dana yang tertanam dalam persediaan besar (Gitosudarmo dan Basri, 2002:93). Perputaran persediaan yang cepat mengindikasi stok persediaan lebih produktif dan tingkat pengembalian investasi tinggi, karena persediaan merupakan faktor yang menentukan kelancaran operasional perusahaan.


(2)

Return On Asset (ROA) merupakan kinerja keuangan yang digunakan perusahaan untuk mengetahui tingkat efektivitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan yang pada akhirnya dapat diketahui besarnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dengan penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan yang dimiliki (Abdullah, 2005: 57). ROA dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan keamanan bagi para investor atas dana yang telah tertanam di perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sufiana dan Purnawati (2013), ditemukan bahwa perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas, sedangkan analisis secara parsial perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian Noratika (2014), ditemukan bahwa perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan analisis secara parsial perputaran modal kerja dan perputaran kas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran piutang dan perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.


(3)

Sektor perkebunan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Secara keseluruhan, areal perkebunan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Beberapa komoditas perkebunan yang dipandang mempunyai nilai penting dan strategis di Indonesia adalah karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, kakao, teh, dan tebu. Kelapa sawit, karet dan kopi tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya dengan laju pertumbuhan di atas angka 5% per tahun. (www.sawitindonesia.com)

Harga komoditas sektor perkebunan masih belum mulai terdongkrak meskipun kurs rupiah mulai melemah, akan tetapi menjadi keuntungan dengan penghasilan dalam bentuk dolar dengan operasional dalam rupiah. Pada tahun 2014, Keuntungan bersih 14 emiten perkebunan mulai menggunung pada triwulan III/2014 dengan membukukan pendapatan rata-rata 55,76% secara tahunan, sedangkan satu emiten tercatat harus menaguk kemerosotan kinerja laba bersih. (www.marketbisnis.com)

Pernyataan tersebut berbeda dangan fenomena yang terjadi pada laporan keuangan industri perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa peningkatan keuntungan industri perkebunan tidak diimbangi dengan peningkatan modal kerja jika dibandingkan dengan penjualannya. Diketahui bahwa, modal kerja industri perkebunan pada tahun 2009 sampai 2013 selalu mengalami penurunan, sedangkan penjualan pada tahun tersebut mengalami fluktuasi. Tahun 2014 modal kerja kembali meningkat dari tahun 2013 yaitu sebesar 9%, begitu juga dengan penjualan meningkat 26% dari tahun 2013.


(4)

Pada tahun 2011 penjualan meningkat dari tahun 2010 sebesar 34% akan tetapi peningkatan penjualan tidak didukung oleh peningkatan modal kerja. Modal kerja pada tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun 2010 yaitu sebesar 39%. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Data Modal Kerja dan Penjualan Industri Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2014

Tahun Modal Kerja

(Jutaan Rupiah)

Penjualan (Jutaan Rupiah)

Persentase Perubahan

Modal Kerja (%)

Persentase Perubahan Penjualan

(%)

2009 Rp7.501.476 Rp20.118.236 - -

2010 Rp11.331.181 Rp22.406.862 51% 11%

2011 Rp15.735.048 Rp30.068.334 39% 34%

2012 Rp16.988.948 Rp28.960.206 7% -4%

2013 Rp14.658.792 Rp27.548.700 -14% -5%

2014 Rp15.968.356 Rp34.930.919 9% 26%

Sumber: www.idx.co.id (diolah)

Perbedaan hasil penelitian terdahulu dan peningkatan penjualan yang tidak didukung dengan peningkatan modal kerja bertolak belakang dengan teori bahwa apabila modal kerja meningkat, maka penjualan juga akan meningkat begitu juga sebaliknya, hal tersebut merupakan masalah yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.

B.Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:


(5)

1. Apakah perputaran modal kerja yang meliputi perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan?

2. Variabel modal kerja manakah yang paling berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan?

C.Batasan Penelitian

Untuk memfokuskan masalah dalam penelitian ini diperlukan batasan masalah, adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan industri perkebunan yang masih aktif dari tahun 2009 sampai tahun 2014.

2. Periode penelitian yang dilakukan adalah tahun 2009 sampai 2014.

3. Variabel modal kerja dalam penelitian ini yaitu perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA).

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui pengaruh perputaran modal kerja yang terdiri dari perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan.

b. Mengetahui variabel modal kerja yang paling berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.


(6)

2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tolak ukur kinerja perusahaan dalam masalah pengelolaan modal kerja untuk menjadi masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan usahanya serta meningkatkan profitabilitas perusahaan agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya.

b. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan mengukur modal kerja perusahaan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini sebagai saran pengembangan dan pengaplikasian ilmu yang sudah didapatkan, sehingga hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran pada penelitian selanjutnya terutama dalam peningkatan profitabilitas perusahaan pada industri perkebunan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia

20 175 102

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 78 93

Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

2 23 17

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN KOMPONEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 4 28

Pengaruh rasio hutang dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 7 1

Pengaruh Perputaran Kas dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

4 68 55

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 82

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

0 0 16