95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Bidang Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta berada dalam kategori terlaksana
sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan 18 guru 94.74 yang masuk dalam
kategori terlaksana sangat baik.
2. Persepsi Guru terhadap Pelaksanaan Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Bidang Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta berada dalam kategori
terlaksana sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan 13 guru 68.42 yang masuk dalam kategori terlaksana sangat baik.
3. Persepsi Guru terhadap Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 Bidang Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta berada dalam
kategori terlaksana sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan 15 guru 78.95 yang masuk dalam kategori terlaksana sangat baik.
4. Persepsi Guru terhadap Pelaksanaan Teknik Penilaian Kurikulum 2013 Bidang Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta berada dalam kategori
terlaksana baik. Hal ini ditunjukkan dengan 16 guru 84.21 yang masuk dalam kategori terlaksana baik.
Namun, masih terdapat berbagai kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, yaitu sebagai berikut: kurangnya sosialisasi
Kurikulum 2013 terhadap guru, kurangnya respon yang baik dari siswa, kurangnya respon yang baik dari masyarakat, kurangnya dukungan sekolah terhadap
96 pelaksanaan Kurikulum 2013. Selain itu, belum tersedianya buku pegangan guru
menjadikan kendala dalam penyampaian materi pembelajaran, serta minimnya peralatan praktik yang tersedia di sekolah.
B. Implikasi
Pendidikan nasional sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya
sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Perubahan kurikulum merupakan salah satu bentuk perubahan di
bidang pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa agar mampu menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Implementasi kurikulum adalah
suatu usaha bersama antara pemerintah dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupatenkota. Di dalam satuan pendidikan, guru adalah
pelaku implementasi kurikulum. Dengan demikian, guru harus paham benar akan perubahan kurikulum yang terjadi pada pendidikan di Indonesia. Hal ini
mengandung arti bahwa segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik, mulai dari pemahaman konsep Kurikulum 2013, sosialisasi Kurikulum 2013
kepada guru, serta dukungan alat dan media pembelajaran yang terdapat di sekolah. Oleh karena itu, agar dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 dapat
berjalan dengan baik, maka dibutuhkan keterbukaan diri terhadap adanya perubahan kurikulum melalui persepsi dari masing-masing guru.
97
C. Keterbatasan Penelitian