51 mempunyai laboratorium dengan peralatan lengkap. Hambatan yang dihadapi
guru berdasarkan presentase responden yang menyebutkan adalah kekurangan alatmedia pembelajaran 73.5, kekurangan alokasi waktu 68,
kekurangan buku sumber 52, kurangbelum memahami materi pelajaran yang baru 33, dan kurang memahami kurikulum 20. Untuk hasil responden siswa,
sebagian besar menyatakan bahwa terlalu berat beban kurikulum sehingga hampir semua mata pelajaran kekurangan waktu untuk mencapai target materi,
relevansi dan daya dukung buku paket yang belum maksimal, kurangnya sarana laboratorium IPA dan contoh-contoh konkrit untuk mata pelajaran IPS,
dan beberapa pokok bahasan baru yang menyulitkan guru dalam mengajarnya.
C. Kerangka Pikir
Pelaksanaan Kurikulum 2013 merupakan salah satu alternatif untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Sebagai suatu sistem, sebelum diterapkan
terlebih dahulu harus didasari dengan pemahaman kompetensi yang ada pada Kurikulum 2013 tersebut. Hal ini mengandung makna bahwa guru harus benar-
benar mengerti dan memahami konsep Kurikulum 2013. Kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari Kurikulum
2013 yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Dalam Kurikulum 2013, sistem yang digunakan adalah Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar
KD. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar. Pada proses pembelajaran, guru diharapkan menggunakan model pembelajaran,
metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakter peserta didik dan mata pelajaran. Penilaian guru terhadap siswa
juga harus menekankan tiga aspek penting yaitu penilaian kompetensi sikap,
52 penilaian kompetensi pengetahuan, penilaian kompetensi keterampilan. Pada
pelaksanaan Kurikulum 2013 ini perlu diperhatikan apakah dalam pelaksanaannya mengalami kesulitan, tidak berjalan sesuai rencana, atau ditemukan kendala-
kendala yang lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan persepsi dari pendidik guna mengetahui jalannya Kurikulum 2013 ini.
Persepsi disebut sebagai tanggapan atau pendapat seseorang terhadap sesuatu. Melalui persepsi ini, para pendidik dapat menilai bagaimana
implementasi atau pelaksanaan Kurikulum 2013. Persepsi setiap guru terhadap suatu objek yang menjadi perhatiannya dalam proses pembelajaran di sekolah
akan memberikan tanggapan yang berbeda-beda terhadap objek yang sama. Oleh karena itu, dalam menilai implementasi Kurikulum 2013, setiap guru akan
memberikan tanggapan yang berbeda-beda dikarenakan setiap individu mempunyai keterbatasan dalam menerima rangsangan atau informasi yang akan
menyebabkan perbedaan pandangan, pendapat dan daya pikir terhadap suatu objek tertentu.
Gambar 3. Diagram Alur Kerangka Pikir Implementasi
Kurikulum 2013 Bidang Keahlian
Teknik Bangunan di
SMK Negeri 2 Yogyakarta
Persepsi Guru
Terlaksana Sangat Baik Terlaksana Baik
Terlaksana Kurang Baik Tidak Terlaksana
53
D. Pertanyaan Penelitian