PENGARUH EVENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA AUTO 2000 RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

(1)

PENGARUH EVENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA AUTO 2000 RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

(SKRIPSI)

AGUNG PRASTYO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(2)

ABSTRAK

PENGARUH EVENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA AUTO 2000 RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

OLEH

AGUNG PRASTYO

Persaingan didalam bisnis adalah hal yang tidak bisa dihindari, tidak ada produk atau jasa yang dipasarkan tanpa melewati suatu persaingan. Perusahaan memiliki beberapa cara untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, salah satunya dengan menggunakan sarana promosi melalui event atau kegiatan yang dapat menarik perhatian masyarakat. Perusahaan yang sering melakukan event pameran sebagai alat promosi salah satunya adalah Auto 2000, perusahaan ini merupakan milik PT Astra Internasional Tbk. yang ruang lingkup bisnisnya bergerak di bidang otomotif dengan merek Toyota. Perusahaan otomotif saat ini banyak yang mengeluarkan produknya dengan berbagai model, desain yang menarik, kualitas yang bagus, dan harga murah, semuanya saling bersaing dalam mempengaruhi pelanggan untuk melakukan keputusan pembelian. Sebesar 47,9% dari penjualan Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung didapat dari adanya kegiatan pameran yang dilaksanakan oleh pihak Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh event terhadap keputusan pembelian kendaraan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling, penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode uji regresi linear sederhana dalam rangka mendapatkan kesimpulan.


(3)

Agung Prastyo

Hasil analisis uji F menunjukkan variabel event mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan. Koefisien determinasi R2= 0.180 yang menunjukkan bahwa sumbangan variabel X (Event) terhadap variabel Y (Keputusan pembelian) sebesar 18% dan sisanya sebesar 82% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya direct marketing (pemasaran langsung), personal selling (penjualan pribadi), public relation (hubungan masyarakat), advertising (periklanan), sales promotion (promosi penjualan), product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan proses (proses). Kata Kunci : Event, Keputusan Pembelian, Bauran Promosi, Strategi


(4)

PENGARUH EVENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA AUTO 2000 RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

Oleh :

AGUNG PRASTYO

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti lahir di Tanjung Karang Kota Bandar Lampung pada tanggal 26

November 1993 sebagai anak pertama dari 3 bersaudara pasangan H. Gatot Irwan Gunadi, S.Sos.,M.M. dan Ibu Hj. Mardiana, S.Sos.,M.M.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan oleh peneliti di TK Kartini Bandar Lampung pada tahun 1999, Sekolah Dasar (SD) di SD 2 Al-Azhar pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 14 Bandar Lampung selesai pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 5 Bandar Lampung selesai pada tahun 2011.

Pada tahun 2011 peneliti diterima sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Lampung.


(9)

MOTO

“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.”

(QS. Al-Hjj 22:77)

“Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika

kesempatan bertemu dengan kesiapan.” (Thomas A. Edison)

“Kebanyakan milyuner mendapat nilai B atau C di kampus. Mereka membangun kekayaan bukan dari IQ semata, melainkan kreativitas dan akal sehat”


(10)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala rakhmat dan hidayahnya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku dalam mengerjakan

skripsi ini

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

Kedua orang tuaku tersayang, Bapak dan Ibu yang selama ini telah menyayangi serta membimbing dan mendidikku dengan penuh do’a, kesabaran dan kebijaksanaan sejak kecil hingga sekarang ini, agar menjadi anak sholih yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa, bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

” Bapak dan Ibu tercinta, engkaulah pendidik pertama dan utama yang sangat berarti dalam hidupku”

Adik-adikku yang selalu memberikan motivasi dalam menggapai harapan dan cita-cita.

Saudaraku yang selalu memberikan dukungan baik serta mendoakan keberhasilanku.

Para guru-guruku dan dosen yang selalu mendo’akan dan membimbingku dari ketidak tahuan menjadi tahu.

Sahabat-sahabatku dan teman-teman semuanya yang telah saling mendukung dan membantu untuk menyelesaikan pendidikan.

Serta untuk teman-teman Manajemen 2011 yang memberi keceriaan dan warna kehidupan selama perkuliahan.


(11)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah peneliti panjatkan Kehadirat ALLAH SWT Tuhan Semesta Alam, dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH EVENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA AUTO 2000 RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

Hambatan, tantangan dan rintangan dalam penulisan skripsi ini tidak dapat dihindari dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan, dorongan, arahan dan masukan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung,

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. Selaku Pembimbing I (satu) yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, ilmu, motivasi dan mengajarkan bagaimana menyelesaikan penelitian yang benar.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

4. Ibu Yuniarti Fihartini, S.E., M.Si. selaku Pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, ilmu, motivasi dan mengajarkan bagaimana tata cara penulisan yang baik dalam melakukan penelitian.


(12)

5. Bapak Dr. Ribhan, S.E., M.Si. selaku penguji utama yang telah memberikan saran, bimbingan dan semangatnya agar peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

6. Bapak Dr. Ayi Ahadiat, S.E., MBA selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung yang telah menuntunku dari ketidak tahuan hingga tahu segalanya selama hampir empat tahun penulis menuntut ilmu di Unila, serta seluruh staff Fakultas dan Jurusan Manajemen Universitas Lampung.

8. Teristimewa untuk orang tua ku, Bapak H. Gatot Irwan Gunadi, S.Sos.,M.M. dan Ibu Hj. Mardiana, S.Sos.,M.M. Mereka yang selalu memberi dorongan, motivasi, mendukung serta memfasilitasi setiap jenjang pendidikan yang saya jalani hingga pendidikan Akhir ini, dan mereka yang selalu berdo'a dan merawat serta membesarkan saya dengan tulus dan ikhlas agar saya menjadi anak yang sukses.

9. Untuk adikku Retno Putri Fitriah yang sedang melakukan studi di Institut Teknologi Sumatra Fakultas Teknik Sipil dan Salsabilla Wulandari yang sedang melakukan studi di SMP 2 Bandar Lampung semoga sukses dan menyusul untuk menyelesaikan studinya.

10.Terimakasih kepada Tatang Setia yang telah memberikan motivasi, semangat dan dukungannya, serta banyak membantu proses pengerjaan skripsi, pelaksanaan seminar dan ujian komprehensif.


(13)

11.Sahabat seperjuangan Manajemen Adji Madya, M Dhian Pratama, Dona Triansha H, Prashadio Anmara, A Try Sutrisno, Rio Panduwinata, Diono Nugroho, Artenza Olga S, M Erie Darfinsyah, Ratu Ismaya R, Gita Putri, Eva Septiawati, Deni, Yasser, Fazrie, Yipi, Fadel, Bayu, MM, Yudhi, Farid, Jaka, Egi, Tyo, Prima, David, JP, Jaya, Redy, Catur, Putu, Yaya, Audi, Ratih, Anin, Dina, Bella, Fifi, Fitri, Farras, Oyen, Yulius, Ossi, Villi, Ira, Ester, Kabul, Agus, Arif, Ricki, Vina, Vada, Dias, Surya, Miranda, Dimas, Ade,Ujang, Gilas, Bianda, Yufita, Sabar dan lainnya. 12.Teman-teman SMA Negeri 5 lulusan tahun 2011 yang ikut terlibat dalam

proses perjalanan studi pendidikan seperti Diki, Meyliza (Ica), Arjuna, Farid, Akbar, Reza, Ivan, Aji, A Reza, Daniko, Bobby, Eki, Tara, Riski, Yunita, Yolan, Adit Ramadhani, Oki, Dika, Marwantyo, Nasir, Raden, Yaumil, Rian, Zahir, Rendy, Danis, Aditya Wiratama, Danu, Hotang, Wahyu, Rudy, Anggi, Heni, Dras dan lainnya.

13.Teman-teman KKN Ilman, Fitri, Naila, Emi, Siko, Salamat, Exsa, Deni dan semua rekan-rekan KKN Tematik periode Agustus 2014 Kecamatan Waybungur Lampung Timur.

14.Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas seluruh budi baik yang telah diberikan kepada kita semua.

Bandar Lampung, 30 April 2015

Peneliti,


(14)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………. 15

1.3 Tujuan Penelitian ……….. 16

1.4 Manfaat Penelitian ... 16

1.5 Kerangka Pikir ……….. 17

1.6 Hipotesis ………... 19

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran ………... 20

2.2 Konsep Promosi ……….... 22

2.3 Event Pameran ……….. 23

2.4 Event Organizer ………... 26

2.5 Keputusan Pembelian ………... 27


(15)

ii BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ……… 33

3.2 Teknik Pengumpulan Data ………... 33

3.3 Sumber Data ………. 34

3.4 Jenis dan Pendekatan Penelitian ………... 35

3.5 Populasi dan Sampel ... 36

3.5.1 Populasi ... 36

3.5.2 Sampel ... 36

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

3.6.1 Uji Validitas ... 37

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 38

3.7 Definisi Operasional Variabel ... 39

3.8 Rentang Skor Variabel ... 41

3.9 Analisis Kuantitatif ... 41

3.9.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 41

3.9.2 Uji Hipotesis ... 42

3.9.2.1 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) ... 42

3.9.2.2 Koefisien Determinasi (R2)... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden ... 43

4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 46

4.2.1 Uji Validitas ... 46

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 47

4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 48

4.3.1 Tanggapan Tentang Event (X) ... 49

4.3.1.1 Tanggapan Tentang Pemasaran Kegiatan Pameran ... 49

4.3.1.2 Tanggapan Tentang Lokasi ... 51

4.3.1.3 Tanggapan Tentang Ruangan ... 52

4.3.1.4 Tanggapan Tentang Suasana Lingkungan ... 55


(16)

iii

4.3.2 Tanggapan Tentang Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 60

4.4 Analisis Kuantitatif ... 61

4.4.1 Uji Regresi Linier Sederhana ... 61

4.4.2 Uji Hipotesis ... 62

4.4.2.1Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) ... 62

4.4.2.2Analisis Determinasi (R2) ... 63

4.5 Pembahasan ... 64

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 66

5.2Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(17)

i DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1.1 Perusahaan Otomotif di Indonesia Tahun 2011 – 2013 ………... 4

1.2 Penjualan Auto 2000 Raden Intan Tahun 2012 – 2014 ………... 5

1.3 Data Penjualan Auto 2000 Raden Intan pada Kegiatan Pameran Tahun 2014 ………... 11

2.1 Penelitian Terdahulu ……… 31

3.1 Definisi Oprasional Variabel ………... 39

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 45

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 45

4.6 Hasil Uji Validitas ... 47

4.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 48

4.8 Jawaban Responden Tentang Pemasaran Kegiatan Pameran ... 49

4.9 Jawaban Responden tentang Lokasi ... 51

4.10 Jawaban Responden tentang Ruangan ... 52

4.11 Jawaban Responden tentang Suasana Lingkungan ... 55

4.12 Total Skor masing-masing Variabel Event (X) ... 58

4.13 Jawaban Responden tentang Variabel Keputusan pembelian (Y) .... 60

4.14 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 61

4.15 Hasil Uji F ... 63


(18)

i DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman


(19)

i DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2. Distribusi Jawaban 30 Responden Awal Lampiran 3. Uji Validitas

Lampiran 4. Uji Reliabilitas

Lampiran 5. Distribusi Jawaban 100 Responden Lampiran 6. Frekuensi Jawaban Responden Lampiran 7. Regresi Linier Sederhana Lampiran 8. Karakteristik Responden Lampiran 9. F tabel


(20)

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak ada produk atau jasa yang dipasarkan tanpa melewati suatu persaingan, secara tidak langsung persaingan bisnis ikut menentukan tingkat keuntungan yang diraih oleh perusahaan.

Persaingan bisnis saat ini semakin ketat dalam perebutan konsumen, berbagai macam perusahaan dengan produk-produknya yang menarik di pasar Indonesia, konsumen bebas memilih produk dan merek yang akan dibeli karena keputusan pembelian ada pada diri konsumen. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek sesuai kebutuhan, selera dan daya belinya.

Menurut Kotler (2002: 204), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen memutuskan untuk membeli. Menghadapi ketatnya persaingan, perusahaan dituntut untuk peka terhadap


(21)

2

perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar, perusahaan harus mampu

menciptakan ide-ide yang kreatif agar produk yang dipasarkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga apa yang diinginkan konsumen dapat dipenuhi. Ada beberapa cara untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, salah satunya dengan menggunakan sarana promosi melalui event atau kegiatan yang dapat menarik perhatian masyarakat.

Event adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian, event dapat didesain untuk menunjukkan bahwa perusahaan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial melalui kegiatan pameran, perusahaan dapat mempromosikan dan menjual produk-produknya secara langsung kepada konsumen (Pudjiastuti, 2010: 17). Peranan suatu event pameran sebagai sarana kegiatan promosi produk sehingga dapat meningkatkan penjualan dan langsung mendapatkan tanggapan dari masyarakat atau pengunjung yang datang saat pameran.

Pameran merupakan usaha untuk memamerkan produk, dan biasanya dilakukan dengan cara menyewa stand atau tempat strategis yang sering dikunjungi

masyarakat, dengan dihiasi semenarik mungkin agar pengunjung yang datang mau melihat dari dekat produk yang dipamerkan, dengan harapan pengunjung lebih mengenal dan kemudian mau mencoba bahkan sampai menggunakan produk atau jasa perusahaan (Yulianti, 1999: 149).

Pameran adalah kegiatan yang menunjukkan sesuatu kepada orang banyak mengenai kelebihan dan keunggulan yang dimiliki suatu produk (Ruslan, 2006: 239). Secara umum pameran merupakan suatu media promosi yang bertujuan


(22)

3

untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada masyarakat dengan harapan mereka tertarik dan kemudian membelinya.

Perusahaan yang sering melakukan kegiatan pameran sebagai alat promosi salah satunya adalah Auto 2000, perusahaan ini merupakan milik PT. Astra

Internasional Tbk. yang ruang lingkup bisnisnya bergerak di bidang otomotif dengan merek “Toyota”. Selain memasarkan jenis kendaraan roda empat

bermerek Toyota, Auto 2000 juga memberikan fasilitas layanan yang baik kepada para pelanggannya dalam hal melakukan servis mobil dan kemudahan dalam memperoleh suku cadang asli. Pelanggan tidak perlu merasa khawatir setelah membeli kendaraan bermerek Toyota karena semua kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan sudah tersedia dan ada di seluruh kota besar di Indonesia. Perusahaan otomotif saat ini banyak yang mengeluarkan produknya dengan berbagai model, desain yang menarik, kualitas yang bagus, dan harga murah seperti Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, Honda, Nissan, Hino, Isuzu, Chevrolet, Ford, dan Kia, yang semuanya saling bersaing untuk mempengaruhi pelanggan. Bagi Auto 2000, kondisi ini merupakan peluang untuk menguasai pangsa pasar. Semakin kompetitifnya pasar dengan bertambahnya persaingan di dunia otomotif, Auto 2000 berusaha meningkatkan penjualan serta mutu pelayanan terhadap masyarakat agar konsumen yang sudah menjadi pelanggan tidak beralih ke merek lain.


(23)

4

Berikut adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif : Tabel 1.1 Perusahaan Otomotif di Indonesia Tahun 2011 – 2013

No Merek

Tahun

2011 2012 2013

(unit) (unit) (unit)

1 Toyota 310.674 333.991 405.414

2 Daihatsu 139.544 135.546 162.742

3 Mitsubishi 134.416 124.466 148.918

4 Suzuki 94.569 103.537 126.577

5 Nissan 56.137 56.677 67.143

6 Honda 45.416 55.550 69.320

7 Isuzu 28.746 28.359 33.165

8 Hino 24.652 28.898 34.472

9 Ford 15.670 9.903 10.157

10 Kia 9.081 10.783 13.652

Sumber : Auto 2000 Raden Intan, 2014

Berdasarkan Tabel 1.1, penjualan tertinggi pada tahun 2011 terdapat pada merek Toyota dengan penjualan sebanyak 310.674 unit, sedangkan penjualan paling rendah ada pada merek Kia yang hanya menjual 9.081 sepanjang tahun 2011, selanjutnya pada tahun 2012 penjualan tertinggi masih pada merek Toyota dengan penjualan sebanyak 333.991 unit, sedangkan penjualan terendah ada pada merek Ford yang hanya menjual 9.903 unit, dan pada tahun 2013 peringkat teratas masih dipimpin oleh Toyota dengan penjualan sebanyak 405.414 unit, sedangkan Ford kembali menempati posisi terendah pada tahun 2013 yang hanya menjual sebanyak 10.157 unit.


(24)

5

Setiap tahunnya Toyota selalu menempati posisi tertinggi dengan penjualan yang selalu meningkat, pada tahun 2011 ke tahun 2012 penjualan meningkat sebesar 7,5%, dan pada tahun 2012 ke tahun 2013 penjualan meningkat sebesar 21,4 %. Toyota dalam beberapa tahun belakangan ini bisa disebut sebagai pemimpin pasar (market leader) di Indonesia, karena dengan tingkat penjualan yang tinggi dan banyaknya masyarakat yang menggunakan mobil bermerek Toyota, membuat Toyota banyak diminati oleh masyarakat, selain itu perusahaan ini sebagai penyumbang penjualan kendaraan terbesar di Indonesia.

Auto 2000 memiliki cabang di seluruh kota besar di Indonesia, cabang Auto 2000 Raden Intan yang terletak di Bandar Lampung menjadi salah satu dealer

terpercaya dan banyak dikunjungi pecinta otomotif.

Berikut ini adalah penjualan Auto 2000 Raden Intan tahun 2012 – 2014 :

Tabel 1.2 Penjualan Auto 2000 Raden Intan Tahun 2012 - 2014

No Bulan Unit

2012 2013 2014

1 Januari 319 210 230

2 Februari 219 197 221

3 Maret 345 270 304

4 April 320 280 277

5 Mei 220 314 213

6 Juni 324 299 329

7 Juli 267 272 286

8 Agustus 275 266 285

9 September 325 340 299

10 Oktober 270 325 280

11 November 251 332 320

12 Desember 276 320 450

Total 3.411 3.425 3.494

Persentase perubahan 0,41% 1,97%


(25)

6

Berdasarkan Tabel 1.2, penjualan paling tinggi di tahun 2012 ada pada bulan Maret yang mampu menjual 345 unit kendaraan, sedangkan pada bulan

sebelumnya hanya menjual 219 unit yang menempati posisi terendah pada tahun 2012. Pada tahun 2013, penjualan paling tinggi ada pada bulan September yang mampu menjual 340 unit kendaraan, sedangkan penjualan pada unit paling sedikit terdapat pada bulan Februari yang hanya menjual 197 unit kendaraan. Pada tahun 2014 penjualan tertinggi ada pada bulan Desember yang mampu menjual 450 unit kendaraan, sedangkan pada posisi terakhir ada pada bulan Mei yang hanya

menjual 213 unit kendaraan.

Penjualan Auto 2000 Raden Intan pada tahun 2012 adalah sebanyak 3.411 unit kendaraan, pada tahun 2013 mengalami peningkatan dengan penjualan sebanyak 3.425 unit kendaraan, atau mengalami peningkatan sebesar 0,41%, selanjutnya pada tahun 2014 kembali meningkat dengan penjualan sebanyak 3.494 unit, atau mengalami peningkatan sebesar 1,97%.

Banyak cara yang telah dilakukan Auto 2000 Raden Intan di Bandar Lampung dalam mempengaruhi dan menarik konsumen agar membeli produknya, strategi-strategi kreatif dan inovatif selalu dilakukan oleh perusahaan ini. Untuk

memperluas penjualannya Auto 2000 Raden Intan tidak hanya menjual produk di dealer-nya saja, namun penjualan – penjualan di luar dealer dan kegiatan pameran rutin dilakukan, seperti di SPBU, pasar tradisional, hotel, dan mall (pusat


(26)

7

Kegiatan pameran yang diadakan oleh Auto 2000 Raden Intan : 1. Pasar Tradisional dan SPBU

Pasar Panjang, Pasar Kangkung Teluk, Pasar Jatimulyo, SPBU Antasari, SPBU Pahoman, dan SPBU Kemiling adalah lokasi yang dipilih oleh Auto 2000 Raden Intan. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap dua sampai empat bulan dalam setahun, kegiatan ini menggunakan konsep sederhana, yaitu hanya mendirikan stand dan terdapat satu sampai dua unit kendaraan sebagai display-nya, setiap stand yang didirikan ada satu salesman yang akan menjelaskan produk yang akan dijual. Salesman

melayani pelanggan yang ingin memesan produk Toyota dengan type lainnya, namun hanya satu sampi dua unit kendaraan yang dipamerkan sebagai

display-nya

2. Hotel

- Gathering Akbar Toyota Seru

Gathering Akbar Toyota Seru berlokasi di ballroom Novotel, dengan menggunakan konsep yang mewah dan tata ruang yang menarik. Rangkaian kegiatan acaranya meliputi makan malam bersama, hiburan, penjelasan tentang Toyota, dalam kegiatan ini Toyota menjual seluruh type

kendaraannya namun yang menjadi display-nya hanya lima kendaraan terlaris yang dipamerkan yaitu Vios, Agya, Innova, Etios, dan Avanza. Kegiatan pameran ini juga menyediakan undangan khusus kepada para konsumen.


(27)

8

- Dyna Fun Night

Dyna Fun Night adalah kegiatan yang berlokasi di ballroom Hotel Emersia, pameran ini memamerkan khusus tipe Dyna dan tersedia dengan pilihan warna yang berbeda. Kegiatan ini tetap melayani konsumen yang ingin membeli kendaraan Toyota dengan tipe yang lain. Kegiatan pameran yang diadakan tetap menggunakan konsep yang mewah dan tata ruang yang elegant, ada juga undangan khusus yang diberikan kepada konsumen yang akan membeli produk yang ditawarkan.

- Gathering End of the Year Novotel dan Emersia

Gathering End of the Year adalah acara kebersamaan di akhir tahun yang dilakukan di ballroom Hotel Emersia dan Novotel, rangkaian kegiatan

acaranya meliputi makan malam bersama, hiburan, penjelasan tentang Toyota dan melayani customer yang memesan kendaraan. Kegiatan ini Toyota

menjual seluruh type kendaraannya, namun hanya beberapa kendaraan yang dipamerkan yaitu Agya, Innova, Yaris, Fortuner, Etios, dan Avanza. Kegiatan pameran ini juga menyediakan undangan khusus kepada para konsumen. 3. Mall atau Pusat Perbelanjaan

- Toyota Expo 2014

Toyota Expo 2014 adalah nama kegiatan yang dilakukan di Mal Boemi Kedaton. Kegiatan ini menggunakan seluruh ruangan indoor dan sebagian ruangan outdoor yang ada di lantai tiga. Kegiatan ini Toyota menjual seluruh type kendaraannya dan melayani calon pelanggan yang hanya sekedar


(28)

9

bertanya tanya atau mencari informasi tentang produk Toyota, kendaraan yang dipamerkan dalam acara ini sebanyak 20 unit yaitu Vios, Agya, Etios, Yaris, Avanza, Rush, New Innova, New Fortuner, Hilux Pick Up, Hilux Double Cabin, Alphard, Dyna Roda 4 dan Dyna Roda 6. Untuk memeriahkan jalannya acara, kegiatan ini menyediakan musik, hiburan dan turut

mengundang bintang tamu. Kegiatan pameran ini menyediakan undangan khusus kepada konsumen yang akan membeli kendaraan, dan jika konsumen yang tidak memiliki undangan tetap bisa menikmati jalannya acara ini.

- Toyota Seru Expo

Toyota Seru Expo adalah nama kegiatan yang kembali dilakukan di Mal Boemi Kedaton. Kegiatan ini tetap menggunakan seluruh ruangan indoor dan sebagian ruangan outdoor yang ada di lantai tiga. Kegiatan ini Toyota

menjual seluruh type kendaraannya dan melayani calon pelanggan yang hanya sekedar bertanya tanya atau mencari informasi tentang produk Toyota, kendaraan yang dipamerkan saat acara berlangsung yaitu Agya, Etios Valco, Yaris, Avanza, Innova, Fortuner. Untuk memeriahkan jalannya acara,

kegiatan ini mengadakan perlombaan solosong atau Toyota Got Talent. Kegiatan pameran ini menyediakan undangan khusus kepada konsumen yang akan membeli kendaraan, dan jika konsumen yang tidak memiliki undangan tetap bisa menikmati jalannya acara ini.


(29)

10

4. Dealer Auto 2000 Raden Intan - Gathering End of the Year

Gathering End of the Year adalah acara kebersamaan di akhir tahun yang dilakukan di ruangan indoor Auto 2000 Raden Intan, rangkaian kegiatan acaranya meliputi hiburan, penjelasan tentang Toyota dan melayani customer yang memesan kendaraan. Kegiatan ini Toyota menjual seluruh type

kendaraannya, namun hanya beberapa kendaraan yang dipamerkan, yaitu Agya, Innova, Yaris, Fortuner, Etios, dan Avanza. Kegiatan pameran ini juga menyediakan undangan khusus kepada para konsumen.

Berikut ini adalah waktu pelaksanaan dan jumlah unit yang terjual pada saat kegiatan berlangsung, dapat dilihat pada Tabel 1.3.


(30)

11

Tabel 1.3 Data Penjualan Auto 2000 Raden Intan pada Kegiatan Pameran Tahun 2014

No Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Unit Jumlah Unit 1 SPBU Antasari Januari 2014 - Maret 2014 73 162

Juni 2014 - September 2014 89

2 SPBU Pahoman Februari 2014 - Mei 2014 95 167 Agustus 2014 - Oktober 2014 72

3 SPBU Kemiling Maret 2014 - April 2014 88 136 Juni 2014 - Oktober 2014 48

4 Pasar Kangkung (Teluk)

Januari 2014 - Maret 2014 75

219 Juni 2014 - Juli 2014 63

September 2014 - Oktober 2014 81

5 Pasar Panjang Januari 2014 - April 2014 92 301 Juli 2014 - Oktober 2014 209

6 Pasar Jatimulyo Mei 2014 - Juli 2014 72 105 September 2014 - Oktober 2014 33

7 GatheringAkbar

Toyota Seru, Novotel 28 Oktober 2014 115 8 Toyota Expo 2014,

Mal Boemi Kedaton 15 – 16 November 2014 62 9 Dyna Fun Night,

Hotel Emersia 26 November 2014 84

10 Gathering Auto 2000

Raden Intan 7 Desember 2014

42 11 Toyota Seru Expo,

Mal Boemi Kedaton 10 – 14 Desember

158 12 Gathering End of the

Year Novotel 15 Desember 2014

31 13 Gathering End of the

Year Hotel Emersia 18 Desember 2014

41

14

Gathering End of the Year Auto 2000 Raden Intan

22 Desember 2014 50

Total 1.673


(31)

12

Berdasarkan Tabel 1.3, total penjualan kegiatan pameran pada tahun 2014 adalah 1.673 unit. Penjualan yang paling tinggi terdapat pada acara “Gathering Akbar Toyota Seru” yang mampu menjual 115 unit dalam satu malam, acara ini dilaksanakan hanya pada tanggal 28 Oktober 2014, sedangkan penjualan paling rendah terdapat pada Pasar Jatimulyo yang hanya menjual 105 dalam jangka waktu 5 bulan.

Total penjualan kegiatan pameran pada bulan Desember tahun 2014 paling tinggi terdapat pada acara “Toyota Seru Expo” yang mampu menjual 158 unit dalam jangka waktu lima hari, yang di laksanakan pada tanggal 10 – 14 Desember di Mal Boemi Kedaton.

Keunggulan dari diadakannya kegiatan pameran ini adalah konsumen bisa secara leluasa melihat produk yang ditawarkan dan konsumen juga bisa berkonsultasi tentang kendaraan yang akan dipilih ataupun tentang jasa-jasa Toyota, karena biasanya di dealer atau tempat lainnya kendaraan yang dipamerkan terbatas. Adanya kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan akan lebih efektif apabila didukung oleh dimensi terkait kegiatan pameran.

Dimensi yang terdapat pada event menurut Natoradjo (2011:38-44), terkait

kegiatan pameran yang dilakukan Auto 2000 Raden Intan adalah sebagai berikut : - Pemasaran Kegiatan Pameran

Pemasaran kegiatan pameran adalah suatu kontak pertama antara event

organizer dengan para calon pengunjung. Dalam hal ini event organizer harus memberikan informasi dengan cara yang menarik dengan menggunakan


(32)

13

format yang cukup untuk acara tersebut, sehingga dapat mempengaruhi minat beli calon pengunjung untuk datang ke acara tersebut.

Pemasaran kegiatan pameran yang dilakukan oleh Auto 2000 Raden Intan adalah cara penjualan pribadi atau personal selling dan media yang

digunakan adalah spanduk, brosur, surat kabar, dan kartu undangan kegiatan pameran. Hal ini dilakukan agar masyarakat atau pengunjung tahu akan adanya kegiatan pameran tersebut, dan bisa lebih memahami tujuan dari kegiatan pameran yang diselenggarakan.

- Lokasi

Lokasi adalah suatu tempat untuk menjalankan suatu kegiatan pameran. Sebuah kegiatan pameran dapat diselenggarakan di tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi masyarakat. Lokasi dan tempat yang dipilih harus prestisius dan selaras dengan dimensi-dimensi lain yang didesain untuk acara yang bersangkutan. Faktor yang penting seperti keamanan wilayah, daya tarik lokasi, fasilitas-fasilitas pendukung perlu dipertimbangkan bersama dalam memilih lokasi.

Lokasi dan tempat yang dipilih Auto 2000 Raden Intan dalam menyelenggarakan kegiatan pameran :

a. SPBU dan pasar tradisional

SPBU Antasari, SPBU Pahoman, SPBU Kemiling, Pasar Panjang, Pasar Kangkung Teluk, dan Pasar Jatimulyo.

b. Hotel dan pusat perbelanjaan atau mall


(33)

14

- Ruangan

Sebagai pelaksana event organizer harus memeriksa dengan teliti bahwa daftar ruangan yang diperlukan sesuai dengan jenis dan kebutuhan acara yang akan diselenggarakan. Dalam kegiatan pameran tertentu berbagai fasilitas ruangan perlu banyak dipertimbangkan.

a. Kegiatan yang dilaksanakan di SPBU dan pasar tradisional tidak dilakukan di dalam ruangan, melainkan suasana terbuka dan hanya mendirikan tenda yang sederhana.

b. Kegiatan yang dilaksanakan di hotel dan pusat perbelanjaan atau mall dilakukan di dalam ruangan, dengan tata ruang yang menarik dan dekorasi ruangan yang modern, sehingga pengunjung dan para tamu undangan bisa merasa nyaman saat kegiatan berlangsung.

- Suasana lingkungan

Suasana adalah dimensi ketiga atau suasana ruangan yang dirasakan pengunjung di dalam kegiatan pameran. Suasana yang dibangun umumnya terkait dengan tema yang ingin diangkat oleh penyelenggara. Agar tema yang diangkat lebih dirasakan oleh pengunjung setiap tema harus didukung dengan suasana lingkungan dan dekorasi yang sesuai.

Melalui kegiatan pameran diharapkan dapat mempengaruhi pembelian konsumen dalam menentukan pengambilan keputusan pembelian produk yang ditawarkan. Menurut Kotler (2005:204), indikator yang terdapat pada keputusan pembelian adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan membeli.


(34)

15

Indikasi yang mendukung pencarian informasi dan penilaian alternatif dapat dilihat dari meningkatnya produk penjualan yaitu dilihat dari banyaknya konsumen mengetahui produk yang ditawarkan, banyaknya konsumen yang memesan produk, dan banyaknya pembelian pada dealer Auto 2000 Raden Intan. Uraian di atas menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji dan diteliti dalam memahami event dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan pembelian. Maka penelitian ini mengambil judul: “Pengaruh Event Terhadap Keputusan Pembelian pada Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung”

1.2Rumusan Masalah

Event yang dilakukan Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung dapat dinilai dari pelayanan yang diberikan oleh para karyawan lapangan (salesman) dan dimensi dimensi lainnya seperti pemasaran kegiatan pameran, lokasi, ruangan, dan suasana lingkungan. Keseluruhan dimensi yang ada saling berkaitan dan saling

mempengaruhi, termasuk pelayanan salesman yang merupakan bagian dari suasana lingkungan. Salesman diharapkan bisa lebih mengakrabkan diri dengan calon pelanggan, membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan dengan cara yang kreatif sehingga calon pelanggan tidak merasa bosan, dan bisa menjelaskan produk yang ditawarkan dengan menggunakan wawasan luas dan berkualitas, yang didukung oleh dimensi-dimensi lainnya, sebelum akhirnya calon pelanggan menentukan pengambilan keputusan pembelian pada produk yang ditawarkan.


(35)

16

Berdasarkan Tabel 1.2, total penjualan kendaraan Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung pada 2014 adalah sebesar 3.494 unit, dari 3.494 unit kendaraan yang terjual, 52,1% atau 1.821 unit dijual melalui dealer, sedangkan 47,9% atau 1.673 kendaraan yang terjual melalui kegiatan pameran yang rutin diadakan. Jika melihat dari data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hampir separuh dari total penjualan yang dilakukan oleh Auto 2000 Raden Intan didapat melalui event pameran.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, permasalahan pada penelitian ini adalah apakah event berpengaruh terhadap keputusan pembelian kendaraan pada Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh event terhadap keputusan pembelian kendaraan pada Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung.

1.4Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan hasil analisis ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan dan sebagai bahan evaluasi atas event pameran yang telah dilaksanakan Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung.

2. Bagi mahasiswa penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah dan menambah pengalaman dalam penerapan


(36)

17

disiplin ilmu yang dipelajari yang nantinya dapat dibandingkan dengan teori-teori yang diketahui peneliti.

3. Bagi pihak lain penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan menambah wawasan serta masukan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.5Kerangka Pikir

Langkah dalam proses pengambilan keputusan tentunya ada produk atau jasa yang harus ditawarkan kepada konsumen. Melalui kegiatan pameran merupakan

kegiatan yang efektif dalam menawarkan produk yang akan dijual, karena dengan diadakannya kegiatan tersebut konsumen bisa langsung melihat produk yang dipasarkan. Adanya peranan suatu event pameran sebagai sarana kegiatan promosi produk sehingga dapat meningkatkan penjualan dan langsung mendapatkan tanggapan dari masyarakat.

Untuk mengetahui pengaruh event terhadap keputusan pembelian pada Auto 2000 Raden Intan, yang harus dilakukan adalah memahami dimensi dari event pameran yang dilakukan. Menurut Natoradjo (2011: 38–44) dimensi yang terdapat pada event adalah :

- Pemasaran kegiatan pameran merupakan suatu kontak pertama antara event organizer dengan para calon pengunjung, dalam hal ini event organizer harus memberikan informasi dengan cara yang menarik.


(37)

18

- Lokasi merupakan suatu tempat diselenggarakannya kegiatan pameran. Lokasi dan tempat yang dipilih harus prestisius dan selaras dengan dimensi-dimensi lain yang dirancang untuk acara yang bersangkutan.

- Ruangan adalah dimensi yang paling sensitif dalam suatu acara karena

dimensi ini akan mempengaruhi dimensi selanjutnya, sebagai pelaksana event organizer harus memeriksa dengan teliti bahwa daftar ruangan yang

diperlukan sesuai dengan jenis dan kebutuhan acara yang akan diselenggarakan.

- Suasana lingkungan merupakan dimensi ketiga yang dirasakan pengunjung di dalam kegiatan pameran. Suasana yang dibangun umumnya terkait dengan tema yang ingin diangkat oleh penyelenggara, agar tema yang diangkat lebih dirasakan oleh pengunjung, setiap tema harus didukung dengan suasana lingkungan dan dekorasi yang sesuai.

Setelah mengetahui elemen yang ada dalam event, diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen dalam memilih suatu produk.

Menurut Kotler (2002: 204), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen memutuskan untuk membeli.


(38)

19

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Event (X) - Pemasaran kegiatan

pameran - Lokasi - Ruangan

- Suasana lingkungan

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Sumber: Natoradjo (2011: 38–44)

1.6Hipotesis

Event memiliki pengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan pada Auto2000 Raden Intan Bandar Lampung.


(39)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdiri dari individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (Kotler, 2005: 10).

Berdasarkan definisi pemasaran yang dikemukakan oleh ahli tersebut dapat diketahui bahwa pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan bisnis yang saling berhubungan dan ditujukan untuk merencanakan, mendistribusikan dan mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Kompetensi dalam aktivitas pemasaran tidak selamanya dimenangkan oleh orang yang kuat, tetapi seringkali diraih oleh orang yang berpikir untuk mengatur strategi. Menurut Longenecker (2004: 25) strategi pemasaran adalah suatu perangkat asas-asas yang konsekuen, tepat dan layak (feasible) yang oleh suatu perusahaan tertentu diharapkan akan memungkinkan untuk mencapai tujuan sasarannya dalam hal konsumen dan penghasilan laba dalam suatu lingkungan persaingan tertentu, sehingga bauran pemasaran menjadi penting.


(40)

21

Pemasaran membutuhkan suatu program atau rencana pemasaran dalam melaksanakan kegiatannya guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh

perusahaan. Program pemasaran tersebut terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat pemasaran disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Kotler dan Keller (2008: 4) 7P didefinisikan sebagai berikut :

- Produk (product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.

- Harga (price)

Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk

memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di mana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetap dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil penjualan.

- Tempat (place)

Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran. Distribusi memiliki peranan yang sangat penting dalam

membantu perusahaan guna memastikan produknya.


(41)

22

- Promosi (promotion)

Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.

- Orang (people)

Proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan yang nantinya dapat digunakan sebagai pembeda perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan.

- Bukti Fisik (physical evidence)

Bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.

- Proses (process)

Proses merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk barang atau jasa kepada calon pelanggan.

2.2Konsep Promosi

Menurut Swasta dan Irawan (2008: 249), promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang di buat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Menurut Tjiptono (2008: 222) secara umum ada lima bentuk promosi yang memiliki fungsi yang sama. Tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya, yaitu : personal selling, periklanan, promosi penjualan hubungan masyarakat, pemasaran langsung.


(42)

23

2.3Event Pameran

Event pameran merupakan acara yang sengaja diselenggarakan untuk menarik perhatian. Jenis event pun beragam tergantung dari tujuan diselenggarakannya event. Event adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian. Event dapat didesain untuk menunjukkan bahwa perusahaan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial (Pudjiastuti, 2010: 17).

Pameran adalah kegiatan yang menunjukkan sesuatu kepada orang banyak

mengenai kelebihan dan keunggulan yang dimiliki sesuatu tersebut (Ruslan, 2006: 239). Secara umum pameran merupakan suatu media promosi dan iklan yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada masyarakat dengan harapan mereka tertarik dan kemudian membelinya. Pameran juga merupakan program kegiatan yang dapat memperkenalkan produk ataupun jasa perusahaan kepada masyarakat luas, sehingga pameran dapat dijadikan ajang promosi produk dan jasa perusahaan. Adanya peranan suatu kegiatan pameran sebagai sarana kegiatan promosi produk sehingga dapat meningkatkan penjualan dan langsung mendapatkan tanggapan dari masyarakat.

Kegiatan pameran yang sering diadakan dalam skala kecil maupun besar dan memerlukan event organizer, menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus dalam promosi penjualan merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian media personal dan umum terhadap perusahaan atau produk tertentu yang akan tampil dalam acara tersebut. Pada dasarnya, sebuah definisi pameran merupakan event masyarakat yang diselenggarakan oleh suatu organisasi independent dan terbuka untuk umum. Menyelenggarakan pameran dapat diuraikan dalam tiga


(43)

24

macam tanggung jawab, yaitu : memutuskan pameran, mempersiapkan suatu rencana dan membentuk staf (Evelina, 2009: 2-5).

Usaha untuk memamerkan produk dan jasa, biasanya pameran dilakukan dengan cara menyewa stand atau tempat strategis yang sering dikunjunngi masyarakat dengan dihiasi semenarik mungkin agar pengunjung yang datang mau melihat dari dekat produk yang dipamerkan, dengan harapan agar pengunjung lebih mengenal dan kemudian mau mencoba bahkan sampai menggunakan produk atau jasa perusahaan (Yulianti, 1999: 149 ).

Menyelenggarakan sebuah event adalah suatu kegiatan eksternal bidang promosi penjualan yang bertujuan memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka tertarik, kemudian membelinya.

Menurut Natoradjo (2011: 38-44), dimensi - dimensi kebutuhan yang terdapat dalam event adalah :

a. Pemasaran Kegiatan Pameran

Pemasaran kegiatan pameran adalah suatu kontak pertama antara event organizer dengan para calon pengunjung. Dalam hal ini pemasaran kegiatan pameran dan sales harus memberikan informasi dengan cara yang menarik dengan menggunakan format yang cukup untuk acara tersebut, sehingga dapat mempengaruhi minat calon pengunjung untuk datang ke acara tersebut. Menurut Sunyoto (2012: 158), sifat penjualan pribadi lebih mudah karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan prilaku masing-masing pembeli. Penjualan


(44)

25

karena interaksi secara personal antara penyedia produk dan konsumen sangat penting, produk tersebut disediakan oleh orang dan bukan melalui mesin. b. Lokasi

Lokasi adalah suatu tempat atau lokasi untuk menjalankan suatu kegiatan pameran. Sebuah kegiatan pameran dapat diselenggarakan di lapangan parkir, taman bunga atau di gedung konvensi acara yang sifatnya pribadi akan

memilih tempat di ballroom hotel, di rumah pribadi atau bahkan di pantai. Lokasi dan tempat yang dipilih harus prestisius dan selaras dengan dimensi-dimensi lain yang didesain untuk acara yang bersangkutan. Faktor yang penting seperti keamanan wilayah, daya tarik lokasi, fasilitas-fasilitas pendukung perlu dipertimbangkan bersama dalam memilih lokasi. c. Ruangan

Sebagai pelaksana event organizer harus memeriksa dengan teliti bahwa daftar tata ruangan yang diperlukan sesuai dengan jenis dan kebutuhan acara yang akan diselenggarakan. Dalam kegiatan pameran tertentu berbagai fasilitas ruangan perlu banyak dipertimbangkan.

d. Suasana Lingkungan

Suasana adalah dimensi ketiga atau suasana ruangan yang dirasakan pengunjung di dalam kegiatan pameran. Suasana yang dibangun umumnya terkait dengan tema yang ingin diangkat oleh penyelenggara. Agar tema yang diangkat lebih dirasakan oleh pengunjung setiap tema harus didukung dengan suasana lingkungan dan dekorasi yang sesuai.


(45)

26

2.4Event Organizer

Event organizer adalah jasa penyelenggara kegiatan yang merupakan usaha yang dilakukan untuk mempermudah perwujudan ide-ide atau rencana menggelar sebuah acara.

Definisi event organizer dalam sumber lain dijelaskan bahwa event organizer terdiri dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu event dan organizer. Dalam Bahasa Indonesia event adalah acara, sedangkan organizer adalah pengatur. Pengertian sangat sederhana yaitu pihak yang mengatur acara, akan tetapi jika diperdalam pada aktifitas yang dilakukan akan menjadi sangat rumit karena pengatur bukan hanya satu orang melainkan terdiri dari tim dengan banyak anggota yang masing-masing membawahi suatu bidang sesuai dengan

keahliannya. Kata acara juga memiliki berbagai arti mulai dari pertunjukan seni musik, seni tari, pameran, kompetisi olahraga, seminar, launching produk, promosi produk, dan lain-lain (Megananda dan Wijaya, 2009: 1).

Event organizer dalam promosi penjualan modern mewujudkan tujuan client melalui pengadaan sebuah acara dan memberikan pelayanan terbaik melalui sejumlah peran dan fungsi yang berkaitan dengan event promosi. Rangkaian acara yang akan dilakukan client merupakan salah satu kekuatan untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan tercapai seusai acara. Tujuan itu diantaranya memberikan pengetahuan tentang produk yang dikeluarkan, meningkatkan penjualan untuk mempertahankan penguasaan market share, atau mengalahkan dominasi kompetitor, meningkatkan brand image dan awareness, memotivasi distributor dan penjual yang berujung pada peningkatan penjualan dan sebagainya.


(46)

27

Event yang dikelola oleh event organizer sangat banyak tergantung jenis-jenis acaranya, berikut ada beberapa jenis event :

a. Event perusahaan, contohnya HUT perusahaan dalam berbagai format acara, employee atau family gathering, peresmian kantor baru, penghargaan pada karyawan.

b. Event promosi, contohnya pentas musik oleh sponsor, eksibisi atau pameran produk, penjualan diluar lokasi, variety show oleh sponsor, presentasi produk, launching produk, sampling dan selling, dealer atau costumer gathering. c. Event pribadi, contohnya pesta pernikahan, perayaan ulang tahun dan

syukuran.

d. Event pendidikan, contohnya seminar, simposium, talk show, workshop. e. Event olahraga, contohnya kompetisi olah raga profesional, pertandingan

olahraga semi pro, aneka lomba dan kompetisi.

f. Event seni, contohnya pagelaran seni musik, pagelaran seni tari, pagelaran seni teater dan fashion show.

g. Event amal, berbagai pagelaran penggalangan dana, lelang untuk penggalangan dana.

h. Event publikasi, contohnya konferensi pers dan media gathering.

2.5Keputusan pembelian

Perlu mempelajari prilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktifitas jiwa manusia dalam kehidupan sehari-hari dalam mengenal konsumen. Persepsi-persepsi pengaruh orang lain dan motivasi-motivasi internal akan berinteraksi untuk menentukan keputusan terakhir yang dianggap paling sesuai.


(47)

28

Prilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat

dipengaruhi oleh lingkungan (Swastha, 2003: 124). Ada dua aspek penting dari arti prilaku konsumen :

1. Proses pengambilan keputusan.

2. Kegiatan fisik yang kesemuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa ekonomis.

Menurut menurut Cahyono (2003: 263), keputusan pembelian adalah melakukan suatu tindakan yang tepat dalam memutuskan suatu perihal yang berkaitan dengan keinginan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pada dasarnya, setiap

konsumen mengambil suatu keputusan membeli sesuatu tidak lepas dari tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan, strategi multidimensional dan pengadopsian produk mencakup pemenuhan kebutuhan produk, keaktifan dalam mencari produk, pertimbangan secara sadar dan keputusan yang tepat.

Pengambilan keputusan pembelian yang dikembangkan dalam strategi pemasaran cenderung dipahami sebagai pengambilan keputusan pembelian, hal yang

mempengaruhi adalah : 1. Kebutuhan akan produk.

2. Keaktifan konsumen mencari informasi mengenai produk sebelum membeli. 3. Pertimbangan secara sadar dalam melakukan keputusan pembelian, dan 4. Keputusan dalam pemilihan produk sudah tepat.


(48)

29

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Tahap-tahap keputusan pembelian, (Kotler, 2005: 204) :

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu dalam konsumen. Para pemasar perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban, apakah kebutuhan yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul, dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang mencari produk tertentu ini.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan konsumen kuat, dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli objek itu. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya. Konsumen mungkin tidak berusaha untuk memperoleh informasi lebih lanjut atau sangat aktif mencari informasi sehubungan dengan kebutuhan itu. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu :


(49)

30

a. Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan. b. Sumber Komersial : iklan televisi, dan radio.

c. Sumber Publik : Media masa, surat kabar, majalah, katalog, dan brosur. d. Sumber Pengalaman : berdasarkan pengalaman pemakaian produk.

3. Penilaian Alternatif

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang beberapa alternatif yang ada dan menentukan langkah selanjutnya. Penilaian ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki oleh konsumen (waktu, uang dan informasi) maupun risiko keliru dalam penilaian.

4. Keputusan Membeli

Setelah tahap-tahap awal tadi dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan apakah jadi membeli atau tidak. Jika keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merek, penjual, kualitas dan sebagainya. Untuk setiap pembelian ini, perusahaan atau pemasar perlu mengetahui jawaban atas pertanyaan yang menyangkut perilaku

konsumen, misalnya : berapa banyak usaha yang harus dilakukan oleh

konsumen dalam pemilihan penjualan (motif langganan), faktor-faktor apakah yang menentukan kesan terhadap sebuah toko, dan motif langganan yang sering menjadi latar belakang pembelian konsumen.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan untuk melakukan suatu keputusan orang akan melalui suatu proses tertentu, demikian pula pada hal keputusan memilih produk atau merek mereka akan melaksanakan proses terlebih dahulu mungkin


(50)

31

karena mereka tidak mau menanggung resiko apabila membeli produk tersebut, sehingga mereka akan penuh dengan pertimbangan – pertimbangan.

2.6Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul Penelitian Keterangan Hasil Skala 1 Novioletha

Permatasari, Saskia, Lidya Wati Evelina, M.M, Dra. (2013) Pengaruh Event Bazar Transfashion Indonesia Terhadap Keputusan Pengunjung Menjadi Nasabah Kartu Kredit Bank Mega Peneliti menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana Dalam penelitian ini terbukti adanya pengaruh antara event bazar transfashion terhadap keputusan pengunjung Likert

2 Sonia Rachman (2013) Pengaruh Event Experience Acara “Djarum Black Mild Urban Culture” Terhadap Brand Image Djarum Black Mild Pada PT. Djarum di Bandung Metode yang digunakan adalah metode asosiatif kausal berdasarkan tingkat ekplanasinya Dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang positif antara event experience terhadap brand image

Djarum Black Mild pada PT. Djarum di Bandung

Ordinal

3 Puji Astuti (2013) Pengaruh Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT. Djarum di Kab. Bandung) Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, alat analisis yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling Hasil perhitungan regresi sederhana adalah besarnya pengaruh event marketing terhadap keputusan pembelian produk rokok Envio Mild adalah 23,04% sedangkan sisanya 76,96% yang dipengaruhi faktor lain Likert


(51)

32

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Nama

Peneliti Judul Penelitian Keterangan Hasil Skala 4 Indriyanti

and Rahadian M, S.E., M.M., Dani (2013) Pengaruh Event Terhadap Keputusan Pembelian Pada Ontel Cafe Coffe Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan penelitian kausalitas Adanya pengaruh event yang signifikan terhadap keputusan pembelian di Ontel Cafe Coffe Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Likert

5 Angela and Wasita, BBA., M.H., Agus (2013) Pengaruh Event Management Terhadap Loyalitas Konsumen Sebuah Hotel (Studi Kasus Event "Cocktail Party" Hotel Menara Peninsula, Jakarta Terhadap Konsumen di Bandung) Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian dapat disampaikan bahwa manajemen event memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas konsumen Likert


(52)

III. METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang terdiri dari penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009: 206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi dan Arikunto (2004: 7) sebagai penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan, sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

3.2Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, kuesioner dan telaah dokumen :

1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti terlibat langsung untuk mengamati event pameran terhadap pengambilan keputusan pembelian.


(53)

34

2. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku maupun jurnal yang berkaitan dengan topik pembahasan.

3. Penyebaran kuesioner digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Untuk teknik pengukuran,

menggunakan Skala Likert. Teknik ini dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden untuk dijawab sesuai dengan tingkat penerimaan responden. Sifat pertanyaan tertutup, artinya jawaban sudah ditentukan oleh peneliti, responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. Jawaban terdiri dari lima kategori yaitu 5, 4, 3, 2, dan 1, dimana masing-masing jawaban akan ditabulasikan, sehingga diperoleh nilai rata-ratanya.

Pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen, instrumen ini

dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian

kualitatif maupun penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian adalah salah satu

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga data lebih mudah diolah.

3.3Sumber Data

Menurut Sugiyono (2009: 137), dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Data primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file dan data ini harus dicari melalui narasumber yaitu orang


(54)

35

yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.

2. Data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan yang berkaitan dengan event pameran terhadap pengambilan keputusan pembelian.

3.4Jenis dan Pendekatan Penelitian

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

- Data Kuantitatif

Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan yang dapat dibuktikan dengan angka-angka yang akan diolah dan dianalisa sesuai dengan metode analisis yang digunakan sehingga dapat terlihat hasilnya.

- Data Kualitatif

Merupakan data yang bukan angka, yang sifatnya tidak dapat dihitung berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan teoritis dan penilaian logis, dan juga penilaian menggunakan skor.

Data yang diambil dari penelitian ini terbagi dalam data primer yang bersumber dari jawaban responden setelah mengisi kuesioner. Data sekunder diperoleh dari data yang pernah mengikuti event pameran yang diselenggarakan Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung.


(55)

36

Jenis penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian survai. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

3.5Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009: 117), populasi adalah seluruh subjek penelitian berupa kumpulan sejumlah individu dengan kualitas serta ciri tertentu yang telah

ditetapkan untuk diteliti, populasi pada penelitian ini adalah para konsumen Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dari sebagian sumber data dan dapat mewakili populasi (Kuncoro, Engkos dan Ridwan 2008: 48). Penentuan sampel dilakukan dengan probability sampling dengan teknik simple random sampling.

Simple random sampling adalah teknik Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi itu” (Sugiyono, 2009: 82)

Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin G.Sevilla Consuelo dalam Prasetyo, Bambang

dan Lina Miftahul Jannah (2005: 136), sebagai berikut : n =


(56)

37

Keterangan :

n : jumlah sampel N : jumlah populasi

e : batas toleransi kesalahan ( batas kesalahan yang ditolelir ini untuk setiap populasi yaitu 1%, 2%, 3%, 4%,5%, atau 10% )

Sebelum menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Penelitian dengan batas kesalahan 10% berarti memiliki tingkat akurasi 90%. Jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.

Populasi yang diambil dalam penelitian ini sebesar 1.673 orang, dengan batas kesalahan 10%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :

= 99,9 (dibulatkan menjadi 100)

3.6Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas

Sugiyono (2009: 109) bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.


(57)

38

- Kaiser Meyer Oikin (KMO)

Menurut Hair (2010: 137) uji KMO (Kaiser Meyer Oikin) bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah terambil telah cukup untuk

difaktorkan. Apabila nilai KMO lebih besar dari 0,7 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan jumlah data telah cukup difaktorkan.

- Loading Factor

Loading factor adalah besar korelasi antara indikator dengan konstruk yang tersembunyi. Pada banyak penelitian sosial, pengukuran suatu konstruk sangat sering dilakukan secara tidak langsung melalui indikator-indikatornya. Indikator dengan loading factor yang tinggi memiliki konstribusi yang lebih tinggi untuk menjelaskan konstruk yang tersembunyi. Menurut Hair (2010: 777) Pernyataan dikatakan valid apabila factor loading lebih besar dari 0,5.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006: 41).

Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS 18 dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam

pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika Croanbach alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2006: 59).


(58)

39

3.7Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2009: 49), operasional variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas merupakan suatu variabel yang bebas dimana keberadaanya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain, bahkan variabel ini merupakan suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel yang akan diteliti adalah pengaruh event sebagai variabel X terhadap keputusan pembelian sebagai variabel Y. Dalam penelitian ini definisi operasional variabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Definisi Oprasional Variabel

Variabel Dimensi Definisi Indikator Skala

Event (X) (Natoradjo 2011: 38-44) Pemasaran kegiatan pameran Informasi yang diberikan dengan cara yang menarik -Spanduk -Brosur -Surat kabar

-Kartu undangan kegiatan pameran

Likert Lokasi Tempat atau lokasi untuk melaksanakan event

-Lokasi pelaksanaan pameran mudah dicapai

-Lokasi pelaksanaan pameran strategis -Lokasi pelaksanaan pameran di

tempat yang ramai

Likert Ruangan Ruangan yang diperlukan sesuai dengan jenis dan kebutuhan acara yang dilaksanakan

-Tempat pelaksanaan pameran di SPBU dan pasar tradisional pada ruang yang terbuka nyaman

-Tempat pelaksanaan pameran di hotel dan mall (pusat perbelanjaan) pada ruang yang besar dan memadai, cukup untuk menampung banyak

pengunjung

-Tata ruang dan susunan tempat pelaksanaan pameran nyaman untuk berkonsultasi dan melihat-lihat -Dekorasi ruangan bagus dan menarik

perhatian pengunjung


(59)

40

Tabel 3.2 Definisi Oprasional Variabel (Lanjutan)

Variabel Dimensi Definisi Indikator Skala

Suasana Lingkungan Dimensi ketiga atau suasana ruangan yang dirasakan pengunjung

-Kebersihan lingkungan pameran pada SPBU dan pasar tradisional terjaga -Lingkungan pameran pada SPBU dan

pasar tradisional bebas dari polusi udara

-Suasana tempat pameran pada hotel dan Mall (pusat perbelanjaan) nyaman dengan alunan musik

-Suasana pameran menarik dengan adanya hiburan

-Sales yang melayani rapih dan menarik -Suasana pameran aman dengan adanya

petugas keamanan Likert Keputusan pembelian (Y) (Kotler, 2005: 204)

-Konsumen menyadari akan kebutuhan kendaaraan

-Konsumen mencari informasi alternatif sebelum pembelian

-Konsumen akan membandingkan merek satu dengan yang lainnya -Konsumen memutuskan membeli

produk

Likert

Metode yang digunakan adalah metode dengan Skala Likert, dengan memberikan pilihan jawaban untuk satu pertanyaan, skor tersebut antara satu sampai lima, yaitu :

5. Sangat Setuju 2. Tidak Setuju 4. Setuju 1. Sangat tidak setuju 3. Netral


(60)

41

3.8 Rentang Skor Variabel

Rentang skor digunakan sebagai alat untuk mengetahui seberapa besar Responden mengapresiasi terhadap kuesioner yang diberikan. Berikut kriteria penilaian untuk rentang skor menurut menurut Umar (2002: 201) :

Rumus = Skor Terbesar – Skor Terendah Jumlah Kelas

Rentang skor = 500 – 100 = 80 5

Kriteria penilaian:

100-179 = Sangat Kurang 180-259 = Kurang

260-339 = Cukup 340-419 = Baik

420-500 = Sangat Baik

3.9Analisis Kuantitatif

3.9.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilanya). Persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:

Y = a + bX Keterangan:

Y = Keputusan konsumen b = Koefisien regresi variabel event a = Konstanta X = Event


(61)

42

3.9.2 Uji Hipotesis

3.9.2.1Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Uji - F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Ho : b = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel (X) yaitu event terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y).

Ho : b ≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel (X) yaitu event terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung < F tabel, pada  = 5% Ha ditolak jika F hitung < F tabel, pada  = 5%

3.9.2.2Koefisien determinasi (R2)

Analisis Koefisien determinasi (R2 ) digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel dalam menjelaskan variabel lain.


(62)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

hipotesis yang menyatakan variabel event berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung dapat diterima. Hal ini didasarkan pada penjelasan sebagai berikut :

1. Nilai standardized coefficient beta X sebesar 0,424 dan signifikan di bawah 0,05. Pengaruh positif signifikan mengartikan bahwa semakin sering event dilakukan, maka konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian semakin meningkat.

2. Kontribusi Event terhadap keputusan pembelian berdasarkan koefisien determinasi R Square sebesar 0,180. Hasil ini menunjukkan bahwa sumbangan variabel X (Event) dalam menjelaskan variabel Y (Keputusan Pembelian) adalah sebesar 18% sedangkan sisanya sebesar 82% dijelaskan oleh faktor lain misalnya direct marketing (pemasaran langsung), personal selling (penjualan pribadi), public relation (hubungan masyarakat),

advertising (periklanan), dan sales promotion (promosi penjualan), product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), physical evidence (bukti fisik), proses (proses).


(63)

67

3. Berdasarkan uji F yang hasilnya F hitung lebih besar dibandingkan nilai F tabel (21,469 > 3,94) maka Ho ditolak dan Ha diterima, secara simultan bahwa Event berpengaruh terhadap keputusan pembelian pelanggan Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung.

4. Hasil regresi linier sederhana menunjukkan bahwa Event berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh positif mengartikan bahwa semakin tinggi nilai event maka nilai keputusan pembelian juga semakin meningkat.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan yang telah dilakukan, maka beberapa hal yang sebaiknya dilakukan adalah :

1. Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung sebaiknya lebih memperhatikan lagi lokasi yang yang akan dijadikan tempat pelaksanaan pameran. Lokasi tersebut harus mudah dicapai, strategis dan ramai pengunjung, seperti

lapangan besar yang ramai pengujung yang ada di Bandar Lampung misalnya di Lapangan Enggal yang beralamat di JL. Majapahit Tanjung Karang Bandar Lampung, Stadion Pahoman yang beralamat di JL. IR Juanda Pahoman Bandar Lampung, dan lapangan PKOR yang beralamat di JL. Sultan Agung Way halim Bandar Lampung, lokasi tersebut merupakan tempat yang luas, strategis, dan ramai pengunjung untuk mengadakan kegiatan pameran.

2. Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung sebaiknya mempertahankan keunggulan dari ruangan sebagai tempat pelaksanaan pameran yang selama ini sudah dilakukan dengan baik oleh Auto 2000 Raden Intan Bandar


(64)

68

Lampung, berupa tempat pelaksanaan di ruang yang terbuka nyaman, tempat pelaksanaan di ruang yang besar dan memadai, tata ruang dan susunan tempat nyaman untuk berkonsultasi dan melihat-lihat, dekorasi ruangan bagus dan menarik perhatian pengunjung. Kegiatan pameran selanjutnya sebaiknya Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung mengadakan kegiatan pameran di gedung serba guna yang ada di Bandar Lampung, seperti di gedung Bagas Raya yang beralamat di JL. Soekarno Hatta (By Pass), Graha Mandala Alam yang beralamat di JL. Pagar Alam (Gg. PU), Graha Wangsa yang beralamat di JL. Yos Sudarso, gedung Golkar yang beralamat di JL. Way Pengubuan Pahoman, gedung Balai Krakatau yang beralamat di JL. Iman Bonjol 3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat membantu dan mengembangkan

penelitian selanjutnya, disarankan peneliti lain untuk menambah referensi, variabel bebas, dan indikator lainnya agar dapat lebih luas cakupannya sehingga dapat lebih mengetahui dan memahami lagi mengenai kegiatan pameran.

4. Bagi peneliti lain disarankan untuk meneliti bauran promosi diluar event, untuk melihat seberapa besar pengaruh terhadap variabel terikat.


(65)

DAFTAR PUSTAKA

Angela and Wasita, BBA., M.H., Agus, Pengaruh Event Management Terhadap Loyalitas Konsumen Sebuah Hotel (Studi Kasus Event "Cocktail Party" Hotel Menara Peninsula, Jakarta Terhadap Konsumen di Bandung) Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta : Rieneka Cipta. Astuti Puji, Pengaruh Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Rokok Envio Mild (Survei Pada Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT. Djarum di Kab. Bandung)

Cahyono, Husein. 2003. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan Objektif. Penerbit Rajawali Press. Jakarta.

Evelina, Lidia. 2009. Event Organizer Pameran. Jakarta: PT Indeks.

Evelina, Lidia. (2011). Paradigma Baru Sponsor Sebagai Mitra Penyelenggaraan Event. Humaniora. 2 (2), 986-995.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hair, Joseph. 2006 multivariate data analysis 6 e. New Jersey : Pearson

Education.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data Analysis (7th Edition ed.). New Jersey: Pearson Prentice Hall. Indriyanti and Rahadian M, S.E., M.M., Dani, Pengaruh Event Terhadap Keputusan Pembelian Pada Ontel Cafe Coffe Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Kotler, Philip.2002. Manajemen Pemasaran (terjemahan). Edisi Millenium, Jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.


(66)

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. PT. Indeks. Jakarta.

Kuncoro Achmad, Engkos dan Ridwan. 2008. Análisis jalur (Path Análisis). Edisi Kedua. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Longenecker. 2004. Menguasai Pasar Mengeruk Untung. Penerbit Renaisan ITC Cempaka Mas. Jakarta.

Megananda, Yudhi dan Johanes Arifin Wijaya. 2009. 7 Langkah Jitu Membangun Bisnis Event Organizer.PT. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.

Natoradjo, Sulyus. 2011. Event Organizer: Dasar-dasar Event Management. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Permatasari Novioletha, Saskia, Lidya Wati Evelina, M.M, Dra., Pengaruh Event Bazaar Transfashion Indonesia Terhadap Keputusan Pengunjung Menjadi Nasabah Kartu Kredit Bank Mega

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Mtode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Pudjiastuti, Wahyuni. 2010. Special Event Alternatif Jitu Membidik Pasar.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Rachman Sonia, Pengaruh Event Experience Acara “Djarum Black Mild Urban

Culture” Terhadap Brand Image Djarum Black Mild Pada PT. Djarum di Bandung

Ruslan, Rosady.2006. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV ALfabeta. Swastha, Basu dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua

Cetakan ke-sebelas. Yogyakarta: Liberty Offset.

Swasta, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Umar, Husein (2002). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia

Wibisono, Dermawan. 2003. Riset bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Yulianti, Neni. 1999. Dasar-dasar Public Relations. Jatinangor: Alqaprint.


(1)

42

3.9.2 Uji Hipotesis

3.9.2.1Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Uji - F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Ho : b = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel (X) yaitu event terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y).

Ho : b ≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel (X) yaitu event terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung < F tabel, pada  = 5% Ha ditolak jika F hitung < F tabel, pada  = 5%

3.9.2.2Koefisien determinasi (R2)

Analisis Koefisien determinasi (R2 ) digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel dalam menjelaskan variabel lain.


(2)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

hipotesis yang menyatakan variabel event berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung dapat diterima. Hal ini didasarkan pada penjelasan sebagai berikut :

1. Nilai standardized coefficient beta X sebesar 0,424 dan signifikan di bawah 0,05. Pengaruh positif signifikan mengartikan bahwa semakin sering event dilakukan, maka konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian semakin meningkat.

2. Kontribusi Event terhadap keputusan pembelian berdasarkan koefisien determinasi R Square sebesar 0,180. Hasil ini menunjukkan bahwa sumbangan variabel X (Event) dalam menjelaskan variabel Y (Keputusan Pembelian) adalah sebesar 18% sedangkan sisanya sebesar 82% dijelaskan oleh faktor lain misalnya direct marketing (pemasaran langsung), personal

selling (penjualan pribadi), public relation (hubungan masyarakat),

advertising (periklanan), dan sales promotion (promosi penjualan), product

(produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang),


(3)

67

3. Berdasarkan uji F yang hasilnya F hitung lebih besar dibandingkan nilai F tabel (21,469 > 3,94) maka Ho ditolak dan Ha diterima, secara simultan bahwa Event berpengaruh terhadap keputusan pembelian pelanggan Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung.

4. Hasil regresi linier sederhana menunjukkan bahwa Event berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh positif mengartikan bahwa semakin tinggi nilai event maka nilai keputusan pembelian juga semakin meningkat.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan yang telah dilakukan, maka beberapa hal yang sebaiknya dilakukan adalah :

1. Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung sebaiknya lebih memperhatikan lagi lokasi yang yang akan dijadikan tempat pelaksanaan pameran. Lokasi tersebut harus mudah dicapai, strategis dan ramai pengunjung, seperti

lapangan besar yang ramai pengujung yang ada di Bandar Lampung misalnya di Lapangan Enggal yang beralamat di JL. Majapahit Tanjung Karang Bandar Lampung, Stadion Pahoman yang beralamat di JL. IR Juanda Pahoman Bandar Lampung, dan lapangan PKOR yang beralamat di JL. Sultan Agung Way halim Bandar Lampung, lokasi tersebut merupakan tempat yang luas, strategis, dan ramai pengunjung untuk mengadakan kegiatan pameran. 2. Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung sebaiknya mempertahankan

keunggulan dari ruangan sebagai tempat pelaksanaan pameran yang selama ini sudah dilakukan dengan baik oleh Auto 2000 Raden Intan Bandar


(4)

68

Lampung, berupa tempat pelaksanaan di ruang yang terbuka nyaman, tempat pelaksanaan di ruang yang besar dan memadai, tata ruang dan susunan tempat nyaman untuk berkonsultasi dan melihat-lihat, dekorasi ruangan bagus dan menarik perhatian pengunjung. Kegiatan pameran selanjutnya sebaiknya Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung mengadakan kegiatan pameran di gedung serba guna yang ada di Bandar Lampung, seperti di gedung Bagas Raya yang beralamat di JL. Soekarno Hatta (By Pass), Graha Mandala Alam yang beralamat di JL. Pagar Alam (Gg. PU), Graha Wangsa yang beralamat di JL. Yos Sudarso, gedung Golkar yang beralamat di JL. Way Pengubuan Pahoman, gedung Balai Krakatau yang beralamat di JL. Iman Bonjol 3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat membantu dan mengembangkan

penelitian selanjutnya, disarankan peneliti lain untuk menambah referensi, variabel bebas, dan indikator lainnya agar dapat lebih luas cakupannya sehingga dapat lebih mengetahui dan memahami lagi mengenai kegiatan pameran.

4. Bagi peneliti lain disarankan untuk meneliti bauran promosi diluar event, untuk melihat seberapa besar pengaruh terhadap variabel terikat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Angela and Wasita, BBA., M.H., Agus, Pengaruh Event Management Terhadap Loyalitas Konsumen Sebuah Hotel (Studi Kasus Event "Cocktail Party" Hotel Menara Peninsula, Jakarta Terhadap Konsumen di Bandung) Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta : Rieneka Cipta. Astuti Puji, Pengaruh Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Rokok Envio Mild (Survei Pada Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT. Djarum di Kab. Bandung)

Cahyono, Husein. 2003. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan Objektif. Penerbit Rajawali Press. Jakarta.

Evelina, Lidia. 2009. Event Organizer Pameran. Jakarta: PT Indeks.

Evelina, Lidia. (2011). Paradigma Baru Sponsor Sebagai Mitra Penyelenggaraan Event. Humaniora. 2 (2), 986-995.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hair, Joseph. 2006 multivariate data analysis 6 e. New Jersey : Pearson

Education.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate

Data Analysis (7th Edition ed.). New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Indriyanti and Rahadian M, S.E., M.M., Dani, Pengaruh Event Terhadap Keputusan Pembelian Pada Ontel Cafe Coffe Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Kotler, Philip.2002. Manajemen Pemasaran (terjemahan). Edisi Millenium, Jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.


(6)

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. PT. Indeks. Jakarta.

Kuncoro Achmad, Engkos dan Ridwan. 2008. Análisis jalur (Path Análisis). Edisi Kedua. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Longenecker. 2004. Menguasai Pasar Mengeruk Untung. Penerbit Renaisan ITC Cempaka Mas. Jakarta.

Megananda, Yudhi dan Johanes Arifin Wijaya. 2009. 7 Langkah Jitu Membangun

Bisnis Event Organizer.PT. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.

Natoradjo, Sulyus. 2011. Event Organizer: Dasar-dasar Event Management. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Permatasari Novioletha, Saskia, Lidya Wati Evelina, M.M, Dra., Pengaruh Event Bazaar Transfashion Indonesia Terhadap Keputusan Pengunjung Menjadi Nasabah Kartu Kredit Bank Mega

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Mtode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Pudjiastuti, Wahyuni. 2010. Special Event Alternatif Jitu Membidik Pasar.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Rachman Sonia, Pengaruh Event Experience Acara “Djarum Black Mild Urban

Culture” Terhadap Brand Image Djarum Black Mild Pada PT. Djarum di Bandung

Ruslan, Rosady.2006. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi

Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV ALfabeta. Swastha, Basu dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua

Cetakan ke-sebelas. Yogyakarta: Liberty Offset.

Swasta, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Umar, Husein (2002). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia

Wibisono, Dermawan. 2003. Riset bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Yulianti, Neni. 1999. Dasar-dasar Public Relations. Jatinangor: Alqaprint.