N
diag dar
4. Sho
63; dist
Tabel 4. D No. Kelas
1. 45 2. 5
3. 56 Juml
Apabila gram batang
i tabel distrib
G ort Pass Y
Diperoleh standar dev
tribusi freku
2 4
6 8
10 12
14 16
F rekue
ns i
Distribusi Fr s Interval
5 - 50 1 - 55
6 - 60 lah
digambarka g dari variab
busi frekuen
Gambar 6. Di
h skor deng viasi = 4,83;
uensi, sehing
45 ‐50
K
38 rekuensi Kek
Frekuensi 15
5 8
28 an dalam be
bel kekuatan nsi.
iagram Batan
gan nilai ma mean = 90,6
ga tampak ta
51 – 55
5
Kekuata
Kelas Interv
kuatan Tung Frekuens
Relatif 53,57
17,85 28,57
100 entuk histog
n tungkai tu
ng Variabel
aksimum = 64. Selanjutn
abel distribu
56 – 60
an Tung
val
gkai si
f Frek
Kum 2
2 gram, berik
ungkai yang
Kekuatan T
121; nilai m nya data disu
usi frekuensi
gkai
Kekua
kuensi mulatif
15 20
28
kut gambar g diperoleh
ungkai
minimum = usun dalam
variabel.
atan …
T N
diag tabe
Tabel 5. Dis No. Kelas
1. 6 2. 66
3. 7 4. 76
5. 81 6. 86
7. 91 8. 96
9. 101
10. 106 11. 111
12. 116 Juml
Apabila gram batang
el distribusi
G
1 2
3
F rekuensi
tribusi Freku s Interval
1 - 65 6 - 70
1 - 75 6 - 80
1 – 85 6 – 90
1 – 95 6 – 100
1 – 105 6 – 110
1 – 115 6 - 121
lah digambarka
g dari varia frekuensi.
Gambar 7. Di
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
61 –6
3 66
–7
39 uensi Short P
Frekuensi 2
2 3
2 3
2 2
2 4
4 1
1
28 an dalam be
abel kekuata
iagram Batan
71 –7
5 76
–8 81
–8 5
86 ‐
90
Sho
Kelas Int Pass
Frekuens Relatif
7,14 7,14
10,71 7,14
10,71 7,14
7,14 7,14
14,28 14,28
3,57 3,57
100 entuk histog
an short pas
ng Variabel
91 –9
5 96
‐ 100
101 –
…
ort Pass
terval si
f Frek
Kum
2 2
2 2
gram, berik ss yang dipe
Short Pass
106 –
… 111
– …
11 6 ‐
… S
kuensi mulatif
2 4
7 9
12 14
16 18
22 26
27 28
kut gambar eroleh dari
Short Pass
40
B. Hasil Analisis Data
1. Hasil Uji Prasyarat
Analisis data untuk menguji hipotesis memerlukan beberapa uji persyaratan yang harus dipenuhi agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan. Uji persyaratan analisis meliputi:
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari tiap-tiap variabel yang dianalisis sebenarnya mengikuti
pola sebaran normal atau tidak. Uji normalitas variabel dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogrov-Smirnov. Kaidah yang digunakan untuk
mengetahui normal tidaknya suatu sebaran adalah p 0.05 sebaran dinyatakan normal, dan jika p 0.05 sebaran dikatakan tidak normal.
Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas
Variabel P
Sig. Keterangan
Panjang TungkaiX1 0.149
0.05 Normal
Power X2 0.195 Normal
Kekuatan Otot TungkaiX3 0.068
Normal Kemampuan Short Pass Y
0.153 Normal
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi p adalah lebih besar dari 0,05, jadi data adalah berdistribusi normal. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 61.
41
b. Uji Homogenitas
Kaidah homogenitas jika p 0,05, maka tes dinyatakan homogen, jika p 0.05, maka tes dikatakan tidak homogen. Hasil uji homogenitas
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas
Kelompok Sig
Keterangan Panjang Tungkai X
1
0.151 Homogen Power X
2
0.116 Homogen Kekuatan Otot Tungkai X
3
0.136 Homogen Kemampuan Short Pass Y
0.164 Homogen Dari tabel di atas dapat dilihat nilai sig. p 0.05 sehingga data
bersifat homogen. Oleh karena data bersifat homogen maka analisis data dapat dilanjutkan dengan statistic parametrik. Hasil selengkapnya
disajikan pada lampiran 10 halaman 62.
2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini untuk menjawab apakah ada hubungan dari variabel bebas dengan variabel terikatnya. Maka dilakukan
analisis regresis sederhana dan berganda, sebagai berikut:
Tabel 9. Uji KorelasiX
1.
X
2.
X
3.
terhadapY
Korelasi r
hitung
r
tabel df 28
Keterangan
X
1.
X
2.
X
3.
Y 0,599
0,367 Signifikan
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa r
hitung
r
tabel
. Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan masing-masing variabel bebas dengan
variabel terikatnya adalah signifikan. Dari data tersebut dapat menjawab hipotesis bahwa ada hubungan panjang tungkai, power dan kekuatan
42 tungkai terhadap kemampuan short pass pada siswa kelas VII SMP Negeri 3
Pakem. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 11 halaman 63.
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara panjang tungkai, power, dan kekuatan otot tungkai terhadap
kemampuan short pass pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pakem Kabupaten Sleman.
Data menunjukkan r
hitung
r
tabel
. Jadi ada hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah signifikan. Dari data tersebut dapat menjawab hipotesis bahwa ada
hubungan panjang tungkai, power dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan short pass pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pakem.
Short pass merupakan salah satu teknik dasar dalam passing sepakbola. Menurut Sucipto 2000:17-18, pada umumnya mengumpan jarak pendek
Short Pass menggunakan teknik menendang dengan kaki bagian dalam. Dalam teknik sepakbola, gerakan menendang bola dengan kaki bagian dalam
tidak hanya dilihat dari gerakan menendangnya saja melainkan secara keseluruhan. Mulai dari letak kaki tumpu, kaki yang menendang, bagian bola
yang ditendang, pandangan mata maupun gerakan lanjutan. Sehingga dapat dikatakan bahwa teknik menendang bola dalam sepakbola merupakan suatu
rangkaian gerakan yang saling berkaitan satu sama lainya. Untuk menunjang kemampuan short passing selain letak kaki tumpu,
kaki yang menendang, bagian bola yang ditendang, pandangan mata maupun gerakan lanjutan juga dibutuhkan faktor-faktor yang lain seperti panjang
tungkai yang akan berpengaruh pada kecepatan bola yang diumpan, power
43 untuk kecepatan gerakan dan kekuatan kaki dan kekuatan otot tungkai untuk
menjadi tumpuan dan stabilitator. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara panjang
tungkai terhadap kemampuan short pass. Panjang tungkai memiliki peranan dalam menentukan kemampuan short pass. Panjang tungkai melibatkan tulang-
tulang dan otot-otot pembentuk tungkai baik tungkai bawah dan tungkai atas. Gerakan utama pada sendi lutut adalah fleksi dan ekstensi tungkai bawah.
Tetapi pada tungkai bawah dalam keadaan fleksi dapat pula dilakukan rotasi, sedang pada saat ekstensi rotasi tidak dapat dilakukan di sendi lutut Prijo
Sudibjo, 2011: 54. Bila sendi lutut berkembang normal, tungkai akan lurus genu ractum
dengan garis beban berjalan melalui pertengahan caput femoris, pertengahan corpus femoris, pertengahan sendi lutut dan pertengahan calcaneus. Bila garis
beban bergeser ke lateral yaitu berjalan melalui condylus femoris lateralis atau capitulum fibulae dikenal sebagai “genu valgum”, maka ligamentum
collaterale mediale akan teregang berlebih, sehingga lebih mudah cidera dan kaki akan berbentuk X diktat anatomi manusia, tim anatomi laboratorium
anatomi FIK UNY. Kemampuan short pass dipengaruhi oleh panjang tungkai, karena
semakin panjang tungkai siswa maka akan memiliki kecepatan yang lebih besar daripada subyek yang bergerak pada ujung radius yang pendek. Panjang
tungkai berpengaruh pada kecepatan bola pada saat mengumpan. Panjang