140
QT terbentuk karena adaya komunikasi yang baik yang diciptakan antara warga sekitar dan dengan
Bahruddin. bentuk komunikasi yang mereka lakukan adalah dengan cara musyawarah. Melalui musyawarah,
masyarakat terutama masyarakat desa Kalibening dapat mengungkapkan aspirasinya sehingga komunikasi dapat
berjalan dengan efektif dapat terbentuklah keputusan untuk mendirikan QT.
Pendidikan Alternatif Sebagai Pendidikan Multikultural
Penjelassan diatas mengungkapkan bahwa pengertian multikultural terutama dalam dunia pendidikan. Apa
yang sudah dilakukan oleh Percik dengan Sobat Anak, maupun Bahrudin dengan ‘Sekolah” Qaryah Thayyibah
QT merupakan pendidikan multikultural. Meminjam aspek dari Baker
14
1994: 11 dikatakan bahwa paling tidak ada 3 aspek yang terkait dengan pendidikan multikultural,
yaitu
1. Ide dan Kesadaran akan Pentingnya Nilai Keragaman Budaya
Di saat berada di sekolah atau pendidikan alternatif sudah pasti bahwa siswanya berasal bukan hanya dari 1
golongan saja, atau dari 1 budaya saja, akan tetapi berbagai macam budaya, bahasa, gaya hidup, dialek, dan lain
sebagainya. Ide ini dirasa penting dalam dunia pendidikan, dimana siswa walaupun berbeda akan tetapi memiliki hak
dan kesempatan yang sama untuk belajar dan mencari
14 Saduran dari http:eprints.uny.ac.id3071
PENDIDIKAN_MULTIKULTURAL_DALAM_PLURALISME_ BANGSA.pdf
141
ilmu tanpa melihat perbedaan yang ada. Semua siswa walaupun berbeda budaya sejatinya haruslah memliki hak
dan kesempatan yang sama dalam pendidikan. Pentingnya untuk mengerti dan paham mengenai budaya siswa lain
atau orang lain dirasa perlu untuk memahami karakter dari seseorang. Yang paling penting adalah adanya perbedaan
perlu dipahami dan diterima dengan sebaik-baiknya serta adanya toleransi agar dapat hidup rukun berdampingan
tanpa melihat unsur yang berbeda.
Substansi pendidikan multikultural pada tahap ini adalah menanamkan pada siswa bahwa manusia yang
hidup di sekitarnya dan di tempat lain serta di dunia ini sangat beragam. Sebenarnya semua nilainya sama. Sama-
sama orang indonesia, rumah juga sama, makanan, lagu, berpakaian, tokoh, ibadah, perkawinan, maksud kata,
dan sebagainya. Dengan demikian siswa mulai mengerti bahwa ada cara yang berbeda tetapi maksud dan nilainya
sama. Sehingga mereka dapat belajar untuk menerima perbedaan dengan proses rasa yang menyenangkan.
Akhirnya siswa merasa berbeda itu bukanlah masalah tetapi anugerah.
Hal ini yang dicoba oleh Percik dengan membuat suatu pendidikan alternatif yaitu Sobat Anak dengan
memberikan gambaran akan perbedaan kepada siswa atau anak-anak sedini mungkin. Dengan memberikan
gambaran, simulasi, bertemu dengan anak yang berbeda agama, anak-anak tersebut akan menerima pengetahuan
mengenai perbedaan. Apabila diberi pengertian yang baik mengenai perbedaan maka akan menumbuhkan sikap
toleransi yang kuat sedini mungkin. Adanya toleransi yang kuat maka akan memberikan pengertian “tidak ada
142
yang salah dengan perbedaan”, bahkan perbedaan itu ternyata menyenangkan. Bekal inilah yang nantinya atau
kedepannya akan di bawa anak-anak dalam memahami dan menyadari akan makna perbedaan.
2. Gerakan Pembaharuan Pendidikan